Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS

BAHAN PANGAN

VITAMIN C

Disusun Oleh:
Divia Amalia (1741420035)
3B-D4 TKI
Vitamin C 1

Vitamin (asam L-askorbat dan asam L-dehidroaskorbat) sangat rentan te


rhadap kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh:

pH tinggi

Adanya ion besi

Adanya ion tembaga


3

FUNGSI DILAKUKAN PENGUJIA


N

Yaitu untuk mengukur kadar kandungan vitamin C yang


terdapat dalam suatu produk makanan ataupun minum
an

Contoh produk yang memerlukan analisis k


andungan vitamin C
4

Analisis vitamin C menurut SNI


Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI)
01-3722-1995, syarat mutu minuman kemasan
jeruk memiliki komposisi vitamin C minimal
300mg/100g.
5
METODE ANALISIS
PRINSIP 6 KEYWORDS

PROSEDUR Metode Analisis Dalam Uji Kandungan


Vitamin C Meliputi :

PENGAPLIKASIAN

BAHAYA Metode titrimetri 2,6- Metode


Dichloroindophenol Microfluorometric

KEUNTUNGAN & KERUGIA


N
Metode titrimetri 2,6-Dichloroindopheno
l
0
1
L-askorbic acid teroksidasi menjadi L-
dehydroascorbic acid oleh pewarna
Prinsip
indikator reduksi oksidasi, 2,6-
dichloroindophenol. Pada titik akhir,
pewarna berlebih yang tidak tereduksi
memunculkan warna merah muda
dalam larutan asam
2

PROSEDUR
Kehadiran sejumlah besar dari besi ion-ion Fe, Cu, dan Sn, dis
arankan untuk menambahkan zat pengkelat seperti asam etil
ena diamine tetra asetat (EDTA) dengan ekstraksi untuk kand
ungan asam askorbat yang terlalu tinggi. Titik akhir titrasi ber
warna merah muda yang harus bertahan 5 detik. Dengan sam
pel berwarna merah pekat atau produk yang berwarna sangat
kecoklatan, titik akhir tidak mungkin dideteksi oleh mata man
usia, sehingga perlu ditentukan menggunakan spektrofotome
ter dengan panjang gelombang yang ditetapkan pada 545 n
m.
3
PROSEDUR UJI VITAMIN C
Metode titrimetri
2,6-Dichloroindophenol

PERSIAPAN SAMPEL PERSIAPAN LARUTAN TITRASI


Timbang ekstrak dengan menghomogenka
STANDAR
Titrasi secara triplo, sampel uji, dan bla
n sampel dalam larutan asam metafosfat-a
Timbang 50 mg USP L-asam askorbat nko dengan reagen indophenol (yaitu, d
sam asetat (misal 15g HPO3 dan 40ml HO
standar dan encerkan hingga 50 ml de engan melarutkan 50mg garam sodiu
Ac dalam 500ml aquades). Saring (sentrifu
ngan larutan ekstraksi HPO3-HOAc. m 2,6-dichloroindophenol dan 42 mg N
gasi) ekstrak sampel, encerkan hingga kon
aHCO3 sampai 200 ml dengan aquades
sentrasi
t) hingga titik akhir berwarna merah mu
akhir 10-100 mg asam
da, dan
askorbat/100 ml.
tahan hingga 5 detik.
APLIKASI 4

Metode ini paling banyak digunakan dalam


menentukan kadar vitamin C dalam bahan
pangan misalnya pada industri minuman sari
buah
CAUTION

Gunakan sarung tangan tahan


asam, googles, masker, dan APD
yang lain karena metode ini
menggunakan asam kuat
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN 4

Kelebihan Kekurangan

1. Zat pereduksi lain tidak mengganggu peneta


1. Harga dari larutan 2,6-Dicholoindophenol sa
pan kadar vitamin C
ngat mahal
2. Reaksi terjadi secara kuantitatif sehinga dap
at diketahui jumlah atau kadarnya

3. Praktis dan spesifik untuk larutan asam asko


rbat , pada pH rendah akan memberikan hasi
l yang akurat
Metode Microfluorometric
0
1
Metode ini mengukur asam askorbat Prinsip
dan asam dehidroaskorbat. Asam
askorbat, setelah oksidasi menjadi
asam dehidroaskorbat, direaksikan
dengan o-phenylenediamine untuk
menghasilkan senyawa fluorescent
quinoxaline.
0
2
Prosedur
Untuk mengimbangi keberadaan bahan asing yang
mengganggu, blanko perlu ditambahkan asam
borat sebelum penambahan larutan
o-phenylenediamine.
3
PROSEDUR UJI VITAMIN C
Metode Microfluorometric

Standar Asam
Standar Asam
Askorbat dan
Persiapan Sampel askorbat dan
Sampel Uji Blanko
Sampel Uji

Untuk 100 ml masing-masing larutan as Pindahkan 5 ml masing-masing filtrat. Di Pindahkan 5 ml masing-masing standar
am askorbat standar dan sampel uji tam amkan 15 menit, putar-putar sesekali. E dan sampel uji filtrat. 75 ml H2O, aduk, d
bahkan 2 g asam yang dicuci Norit ® Ne ncerkan larutan blanko dengan aquade an encerkan hingga volume dengan aqu
tral, kocok kuat-kuat, dan saring, buang s. Pindahkan 2 ml larutan ini ke masing- ades. Pindahkan 2 ml larutan ini ke masi
beberapa ml pertama. masing dari tiga tabung fluoresensi. ng-masing tabung fluoresensi.
4
PROSEDUR UJI VITAMIN C
Metode Microfluorometric

Pembentukan
Penentuan
Quinoxaline

Untuk semua sampel dan tabung kosong, tamba Ukur fluoresensi tabung sampel dan blanko pad
hkan 5 ml 0,02% (w / v) pereaksi o-fenilendiamin a Ex λ = 350 nm, Em λ = 430 nm.
a encer, aduk menggunakan Vortex mixer, dan di
amkan pada suhu kamar dengan perlindungan d
ari cahaya selama 35 menit.
Add an image

APLIKASI 5

01 Biologi Sel

02 Mikrobiologi

03 Analisis siklus sel

04 Imunologi
CAUTION 6

Gunakan sarung tangan tahan


asam, googles, masker, dan APD
yang lain karena metode ini
menggunakan asam kuat
7
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Kelebihan Kekurangan

1. Sebuah uji kuantitatif langsung


1. Sensitivitas dan spesifisitas rendah
2. Membutuhkan volume sampel kecil
2. Tidak bisa digunakan untuk semua jenis vita
3. Otomatis min
4. Bisa diterapkan untuk sampel tunggal atau b 3. Kontrol yang tepat dan kalibrator harus digun
eberapa dalam satu waktu akan
Metode analisis vitamin C yang paling banyak
digunakan di industri pangan adalah metode
titrasi 2,6-dikloroindofenol. Hal ini
dikarenakan:
KESIMPULAN 1. Zat pereduksi lain tidak mengganggu
penetapan kadar vitamin C
2. Reaksi terjadi secara kuantitatif sehinga
dapat diketahui jumlah atau kadarnya
3. Lebih Praktis dan spesifik untuk larutan
asam askorbat , pada pH rendah akan
memberikan hasil yang akurat jika
dibandingkan metode microfluorometric

Anda mungkin juga menyukai