Anda di halaman 1dari 22

REFERAT

PERDARAHAN ANTEPARTUM
Pembimbing :
dr. Erik D Saiman, Sp. OG

SMF OBSTETRI-GINEKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG

1
Pendahuluan
AS 1991-1997 18% dari 3201 kematian akibat
perdarahan
Inggris  1985-1996 perdarahan maternal > 150
kematian maternal
Perdarahan antepartum 2% kehamilan   ibu dan
fetus 30%
Solusio plasenta 141(19%), Plasenta previa 50 (7%)
763 kehamilan

2
Definisi
Perdarahan antepartum  keluarnya darah traktus
genitalia setelah minggu ke-20 kehamilan sampai
sebelum persalinan aterm
65 wanita perdarahan antara umur kehamilan 14
minggu sampai 26 minggu 1/4 mengalami solusio
plasenta atau plasenta previa

3
Insidensi dan Faktor
Predisposisi
4-5% dari seluruh kehamilan

Plasentasi Abnormal
Plasenta previa
 Solusio plasenta
 Plasenta akreta/ inkreta/ perkreta

4
Perdarahan Antepartum

Solusio Plasenta
Plasenta Previa

5
SOLUSIO PLASENTA
Definisi
pemisahan premature plasenta yang tertanam pada
dinding uterus
•50 % terjadi sebelum persalinan (kehamilan 30minggu)
• 15% terjadi selama persalinan
•30% teridentifikasi setelah persalinan plasenta

6
7
Frekuensi : 1 dari 120 persalinan
Morbiditas dan Mortalitas Perinatal: lahir mati pada
trimester ketiga 10% (45.000)
Etiologi :
Meningkatnya usia dan paritas
Preeklampsia / hipertensi kronik
Ketuban pecah dini
Wanita perokok
Riwayat solusio plasenta
Kehamilan ganda

8
Patologi
perdarahan dalam desidua basalis- terpisah- satu
lapisan tipis yang melekat ke miometrium- hematom
desidua yang menyebabkan pemisahan, penekanan,
dan akhirnya destruksi plasenta yang berada di
dekatnya-
arteri spiralis desidua mengalami ruptur sehingga
menyebabkan hematom retroplasenta, yang sewaktu
membesar menyebabkan semakin banyak pembuluh
darah dan plasenta yang terlepas

9
Diagnosis Klinis
Perdarahan pervaginam
Uterus tegang atau nyeri pinggang
Gawat janin
Partus prematurus
Kontraksi yang terus menerus tinggi
Hipertonus
Kematian janin

10
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada Kehamilan Prematur
Tokolitik
Seksio Sesarea
Persalinan Pervaginam
Amniotomi
Oksitosin
Penentuan Waktu Kelahiran setelah Solusio
Plasenta Berat

11
Perdarahan
Antepartum
Pemeriksaa
n USG
Solutio
Placenta

Evaluasi Keadaan Janin


Janin Hidup
(Gawat Janin Mati
Janin)
Pembukaan Pembukaa Amniotomi Drip
Belum n Lengkap oksitosin
Lengkap

6 jam Lahir

SC
Protap UNPAD
12
13
Komplikasi
Solusio Plasenta Rekuren
Perdarahan Tersembunyi
Solusio Plasenta Kronik
Syok
Koagulopati Konsumtif
Gagal Ginjal
Uterus Couvelaire

14
Plasenta Previa
Definisi: plasenta menutupi atau sangat dekat dengan
OUI
4 derajat kelainan:
1. Plasenta previa totalis
2. Plasenta previa parsialis
3. Plasenta previa marginalis
4. Plasenta letak rendah

15
Insidensi: 2001, plasenta previa 1:305 persalinan
Risiko terjadinya plasenta previa berhubungan dengan
umur yaitu:
-umur 12-19 tahun – 1%
-umur 20-29 tahun – 0,33%
-umur 30-39 tahun – 1%
-umur > 40 tahun -2%
Etiologi:
Multiparitas
Riwayat Seksio Sesarea
Gangguan Pembekuan Darah

16
Manifestasi Klinis
perdarahan pervaginam, nyeri –

•Plasenta Akreta, Inkreta, dan Perkreta

17
Diagnosis: USG transabdominal
Syarat VU harus dikosongkan  + palsu
Magnetic Resonance Imaging (MRI)

18
PENATALAKSANAAN
Perdarahan
Antepartum
Pemeriksaa
Plasenta
n USG
Previa
Hamil ≥ 37 mgg
TBBA≥ 2500gr
Inpartu
Keadaan Ibu & Janin buruk

(+) (-)
Aktif Ekspektati
f
Berhas
il
Aterm

Amniotomi Gagal
Drip Protap UNPAD

19 Oksitosin
Solutio Placenta vs Placenta Previa
Kriteria Solusio Plasenta Plasenta Previa
Perdarahan ­Merah tua s/d coklat hitam ­ Merah segar, Berulang , Tidak
Terus menerus Disertai nyeri nyeri
Uterus Tegang, Bagian janin tak teraba, ­
Nyeri tekan Tak tegang
Syok/Anemia Lebih sering Tak nyeri tekan
Tidak sesuai dengan jumlah darah Jarang
yang keluar Sesuai dengan jumlah darah yang
keluar
Fetus 40% fetus sudah mati
­Tidak disertai kelainan letak Biasanya fetus hidup
Disertai kelainan letak
Pemeriksaan dalam Ketuban menonjol
walaupun tidak his Teraba plasenta atau perabaan
fornik ada bantalan antara bagian
janin dengan jari pemeriksaan
20
KESIMPULAN
Perdarahan antepartum Solusio plasenta dan plasenta
previa merupakan penyebab tersering dari terjadinya
perdarahan antepartum

Diagnosis : anamnesis yang tepat dan dengan bantuan


Ultrasonografi (USG).
PNC yang baik : kontrol dan konseling ke dokter
spesialis.

21
TERIMA
KASIH
22

Anda mungkin juga menyukai