Anda di halaman 1dari 16

Perilaku Organisasi, Ed.

16
(Organizational Behavior)
Stephen P. Robbins
Timothy A. Judge
Bab 1 Apa Itu Perilaku Organisasi?

Sasaran Pembelajaran

Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:


 Mendemonstrasikan pentingnya keterampilan
interpersonal di tempat kerja.
 Menjelaskan fungsi, peran, dan keterampilan
manajer.
 Mendefinisikan perilaku organisasi (OB).
 Menunjukkan pentingnya kajian sistematis ke
dalam perilaku organisasi.
 Mengidentifikasi disiplin ilmu perilaku
utama yang berkontribusi kepada perilaku
organisasi.
 Mendemonstrasikan mengapa sedikit hal
mutlak teraplikasi dalam perilaku
organisasi.
 Mengidentifikasi tantangan dan
kesempatan yang dimiliki manajer dalam
menerapkan konsep perilaku organisasi.
 Membandingkan tiga level analisis dalam
model perilaku organisasi buku ini.
Mengembangkan keterampilan
interpersonal bagi para manajer
membantu organisasi menarik
dan mempertahankan pekerja
yang berkinerja tinggi.

menyenangkan

Memiliki manajer dengan


yang baik memungkinkan
keterampilan interpersonal
tempat kerja menjadi lebih
Pentingnya
keterampilan
interpersonal

renda h.
untuk kelu ar yan g lebih
ren dah dan keinginan
de ngan stres yang le bih
positif juga diaso sia sikan
keseluruhan.

Hubungan sosial yang


terkait erat dengan
kepuasan kerja secara
rekan kerja dan atasan
Hubungan sosial antara
Apa yang dilakukan
manajer?
w Manajer: Individu yang mencapai tujuan
melalui orang lain.

Fungsi:

Merencanakan
Mengorganisasikan
Memimpin
Mengendalikan
Peran Keterampilan
manajemen manajemen:
menurut Henry
Mintzberg:  Keterampilan
teknis
 Peran  Keterampilan
interpersonal manusia
 Peran  Keterampilan
informasional konseptual
 Peran
memutuskan
Mendefinisikan perilaku
organisasi
Perilaku organisasi (organizational behavior—OB)
merupakan sebuah bidang studi yang
menginvestasi pengaruh individu, kelompok, dan
struktur terhadap perilaku di dalam organisasi,
untuk tujuan penerapan pengetahuan demi
peningkatan efektivitas organisasi.

OB mencakup beberapa topik inti meliputi


motivasi, perilaku dan kekuasaan pemimpin,
komunikasi interpersonal, struktur dan proses
kelompok, pengembangan dan persepsi sikap,
proses perubahan, konflik dan negosiasi, serta
rancangan kerja.
Melengkapi intuisi dengan
kajian sistematis
Kajian sistematis dalam konteks ini adalah melihat pada
hubungan, mencoba untuk mengatribusikan sebab dan akibat,
serta mendasarkan kesimpulan pada bukti ilmiah.

Manajemen berbasis bukti (evidence-based management—EBM)


melengkapi kajian sistematis dengan mendasarkan keputusan
manajerial pada bukti ilmiah terbaik yang tersedia.

Kajian sistematis dan EBM melengkapi bahwa intuisi atau


“firasat” mengenai apa yang menyebabkan orang lain (dan diri
kita sendiri) “bertindak”.

Janji perilaku organisasi: Menggunakan bukti sebanyak mungkin


untuk memberikan informasi kepada intuisi dan pengalaman
Anda.
Disiplin yang berkontribusi
dalam bidang perilaku organisasi
Perilaku organisasi merupakan sebuah ilmu perilaku
terapan yang dibangun atas kontribusi sejumlah
disiplin perilaku

Psikologi
Psikologi
sosial

Antropol
Sosiologi
ogi
Psikologi mencoba untuk mengukur,
menjelaskan, serta kadang-kadang mengubah
perilaku manusia dan hewan-hewan lainnya.

Psikologi sosial umumnya dianggap cabang psikologi,


menggabungkan konsep psikologi dan sosiologi untuk
fokus pada pengaruh manusia terhadap sesamanya.

Sosiologi mempelajari manusia dalam


kaitannya dengan lingkungan sosial atau
budayanya.
Antropologi adalah ilmu tentang
masyarakat untuk mempelajari
keberadaan manusia dan aktivitasnya.
Ada sedikit hal yang
mutlak dalam perilaku
organisasi
Konsep perilaku organisasi harus merefleksikan kondisi
yang situasional atau kebetulan. Kita dapat mengatakan
bahwa x berujung pada y, tetapi hanya dalam kondisi
tertentu z atau yang disebut variabel kontingensi.

Variabel kontingensi (contingency variable) adalah


faktor-faktor situasional: variabel yang memoderasi
hubungan antara dua atau lebih variabel.

Ilmu perilaku organisasi dikembangkan dengan


menerapkan konsep-konsep umum dalam situasi, orang,
atau kelompok tertentu.
Tantangan dan peluang
untuk perilaku organisasi
Beberapa isu-isu terpenting yang dihadapi manajer yang
perilaku organisasi dapat menawarkan solusi:

Merespons tekanan ekonomi


Merespons globalisasi
Mengelola keragaman tenaga kerja
Meningkatkan layanan pelanggan
Meningkatkan keterampilan bermasyarakat
Bekerja dalam organisasi jaringan
Meningkatkan kesejahteraan pekerja saat bekerja
Menciptakan lingkungan kerja yang positif
Meningkatkan perilaku etis
Daya tarik yang akan datang:
mengembangkan model perilaku
organisasi

Terdapat sebuah model umum yang mendefinisikan bidang


perilaku organisasi, memperlihatkan parameter-
parameternya, dan mengidentifikasi masukan, proses, dan
keluaran.
Model adalah Masukan (input)
Proses adalah Keluaran (output)
sebuah adalah variabel tindakan-tindakan
abstraksi dari seperti adalah variabel-
yang individu,
realita, sebuah kepribadian, variabel kunci
kelompok, dan
yang ingin Anda
representasi struktur organisasi terlibat
jelaskan atau
yang kelompok, dan di dalamnya
prediksi, dan
disederhanakan budaya sebagai hasil dari
masukan dan
yang dipengaruhi
dari beberapa organisasi yang oleh beberapa
berujung pada
fenomena berujung pada hasil tertentu. variabel lainnya.
dunia nyata. proses.
Keluaran utama dalam perilaku organisasi
ditekankan pada level individu dan level
organisasi. Apa sajakah keluaran atau
“sasaran” tersebut?

 Sikap dan stres


 Kinerja tugas
 Perilaku kewargaan
 Perilaku penarikan
 Kohesi kelompok
 Pendayagunaan kelompok
 Produktivitas
 Ketahanan

Anda mungkin juga menyukai