Anda di halaman 1dari 6

Karakteristik Performansi

Instrumen atau Sensor


Untuk mendapatkan spesifikasi yang diharapkan dan unjuk
kerja yang optimum, perlu mengetahui karakteristik
performansi

► Tipe luaran dan Range • Nonlinearity


► error • Repeatability
► Accuracy • Reproducibility
► Sensitivity
• Deadband
► Hysterisis
• Zero Drift
TERMINOLOGI PERFORMANSI INSTRUMEN / SENSOR

Tipe Luaran dan Range :


Tipe Luaran mengindikasikan jenis luaran sensor, sedangkan range
menyatakan jangkauan nilai besaran yang dapat diukur.
Mis: sebuah sensor berat:
Luaran berupa resistansi 1kΩ – 20kΩ untuk range 0 – 50 kg

Error:
perbedaan/selisih antara hasil pengukuran dengan nilai
sebenarnya/standar.
error = nilai terukur – nilai sebenarnya/standar

Accuracy (ketelitian):
kedekatan (closeness) pembacaan terhadap nilai standar yang diterima atau
nilai benar.
Ketelitian dinyatakan dengan:
a. ± nilai, mis: ketelitian termometer = ±0,1 0C
b. ±% of full range output
Ketepatan (Precision) :
merupakan kedekatan pengukuran masing-masing yang didistribusikan
terhadap harga rata-ratanya. Maksudnya merupakan ukuran kesamaan
terhadap angka yang diukur sendiri dengan alat yang sama, jadi tidak
dibandingkan dengan harga standar/baku.
Ketepatan ≠ ketelitian, dan ketepatan yang tinggi tidak menjamin
ketelitian yang tinggi (ketelitian dibandingkan dengan nilai
standar/baku)

Resolution :
Perubahan terkecil dari besaran yang diukur alat ukur, yang mana
instrumen masih memberikan tanggapan pada pengukuran

Sensitifitas:
menyatakan seberapa besar output yang peroleh tiap satuan input.
Misal: sensitifitas sensor suhu LM35 adalah 10mV/0C
Sensitivitas kadang dipakai untuk menyatakan perubahan keluaran
terhadap perubahan besaran lain, seperti perubahan lingkungan.
Misal: alat ukur tekanan mempunyai sensitifitas temperatur:
±0,1% dari pembacaan tiap perubahan 1 0C
Error histerisis:
error maksimum pada saat pengukuran arah naik (increase) dengan
pengukuran arah turun (decrease).
Bila alat digunakan untuk mengukur parameter, pengukuran dengan
arah naik dan kemudian dengan arah turun, output dari kedua
pembacaan umumnya berbeda, hal ini disebabkan karena adanya
gesekan di dalam atau di luar pada saat elemen sensor menerima input
parameter yang diukur. Perbedaan maksimum pada output pembacaan
selama kalibrasi adalah histerisis dari alat itu.

Error ketidaklinearan, menyatakan tingkat ketidaklinieran alat yang


idealnya dirancang agar memberikan hubungan yang linear dengan
input, dinyatakan dengan: ±% of full range output.
Kemampuan ulang (repeatability), didefinisikan sebagai kemampuan alat untuk
memberikan hasil sama untuk pengukuran yang berulang dalam satu waktu
pengukuran (tanpa memutus hubungan alat dengan input atau perubahan
lingkungan).

Bila pengukuran dilakukan pada selang waktu tertentu dan beberapa kali
pengukuran, maka kemampuan ini disebut reproduksibilitas (reproducibility).

Repeatability dan reproducibility dinyatakan: ±% of full range output

Drift nol (Zero drift) adalah deviasi yang terlihat pada output instrumen terhadap
waktu dari harga permulaan (input nol), bila kondisi instrumen semua konstan.
Ini dapat disebabkan oleh variasi kondisi lingkungan atau karena umur.

Dead band / dead space / dead zone, adalah daerah masukan dimana instrumen
tidak memberikan nilai keluaran. Ini juga berarti threshold (ambang).

Bila input instrumen dinaikkan secara bertahap dari nol, terdapat harga minimum
dibawah harga ini. Pada output tidak ada perubahan yang dapat terbaca.
Strain gage pressure specifications:
Range: 70 to 1000 kPa , 2000 to 70.000 kPa
Supply voltage: 10 V dc or ac
Full range output: 40 mV
Non linearity and hysterisis: 0,5% full range output
Temperature range: -540C to +1200C when operation
Thermal sensitivity: 0,003% of full range output/0C

Explain the meaning!

Anda mungkin juga menyukai