Anda di halaman 1dari 18

Tuberkulosis Pada Kehamilan

Dr. Eka azwinda, MARS


Tuberculosis pada kehamilan

• Penyakit Tuberkulosis →
• Penyakit menular langsung yang
disebabkan kuman TB
(Mycobacterium Tuberculosis),
sebagian besar menyerang Paru,
tetapi dapat juga mengenai organ
tubuh lainnya.
• Patofisiologi
Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar
pertama kali dengan kuman TB. Droplet yang
terhirup sangat kecil ukurannya, dapat
melewati sistem pertahanan mukosillier
bronkus, berjalan sampai di alveolus dan
menetap disana.
Adanya infeksi dapat dibuktikan dengan
terjadinya perubahan reaksi tuberkulin dari
negatif menjadi positif.
Infeksi dimulai saat kuman TB berhasil
berkembang biak dengan cara
pembelahan diri di paru,terjadi
peradangan, saluran linfe akan
membawa kuman TB ke kelenjar linfe
disekitar hilus paru, dan ini disebut
sebagai kompleks primer.
Waktu antara terjadinya infeksi sampai
pembentukan kompleks primer selama
4 - 6 minggu.
Penularan karena penderita TBC
membuang ludah dahaknya
sembarangan dengan cara dibatukkan
atau dibersinkan keluar.
Gejala umum tuberculosis antara lain
batuk terus menerus berdahak selama 3 (tiga)
minggu atau lebih.sering dijumpai dahak bercampur
darah, batuk darah, sesak napas dan rasa nyeri dada,
badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan
turun, rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat
malam walaupun tanpa kegiatan, dan demam
meriang lebih dari sebulan.
Diagnosis TB paru pada orang dewasa
dapat ditegakkan dengan ditemukannya
BTA pada pemeriksaan dahak secara
mikroskopis.
obat TBC yang biasanya digunakan adalah
isoniazid, rifampicin, pyrazinamide,
streptomycin, dan ethambutol.
Tuberkulosis pada Kehamilan

Pengaruh kehamilan pada tuberkulosis paru


Tidak selalu mudah untuk mengenali ibu hamil dengan
tuberkulosis paru, apalagi penderita tidak menunjukkan
gejala-gejala yang khas seperti badan kurus, batuk
menahun atau hemaptoe. Tuberkulosis aktif tidak
membaik atau memburuk dengan adanya kehamilan.
hamil.
Cont.....
Tetapi kehamilan bisa meningkatkan risiko
tuberkulosis inaktif terutama pada post
partum. Reaktifasi tuberkulosis paru yang
inaktif juga tidak mengalami peningkatan
selama kehamilan. Angka reaktifasi
tuberkulosis paru-paru kira-kira 5-10% tidak
ada perbedaan antara mereka yang hamil
maupun tidak
Kehamilan tidak banyak memberikan pengaruh
terhadap cepatnya perjalanan penyakit ini, banyak
penderita tidak mengeluh sama sekali. Keluhan
yang sering ditemukan adalah batuk-batuk yang
lama, badan terasa lemah, nafsu makan
berkurang, berat badan menurun, kadang-kadang
ada batuk darah, dan sakit sekitar dada.
Efek tuberculosis terhadap janin
juga meningkat pada janin, seperti
abortus, terhambatnya pertumbuhan
janin, kelahiran prematur dan terjadinya
penularan TB dari ibu ke janin melalui
aspirasi cairan amnion (disebut TB
congenital).
Gejala TB congenital biasanya bisa diamati
minggu ke 2-3 kehidupan bayi,seperti
prematur, gangguan napas, demam, berat
badan rendah, hati dan limpa membesar.
Pola hidup sehat adalah kuncinya,
karena kita tidak tahu kapan kita bisa
terpapar dengan kuman TBC. Dengan
pola hidup sehat maka daya tahan
tubuh kita diharapkan cukup untuk
memberikan perlindungan, sehingga
walaupun kita terpapar dengan kuman
TBC tidak akan timbul gejala.
Data
obyektif
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum agak
lemah, batuk,
Ny. T, 25 tahun BB     : 50 kg
LILA : 22,5 cm
Tanda Vital:
TD                   : 110/70
mmHg
S                      : 36ºC
N                     : 84 x/menit
RR                   : 22 x/ menit
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
· Darah
sel-sel darah putih yang meningkatkan
serta laju endap darah meningkat terjadi
pada proses aktif.
· Sputum
Ditemukan adanya Basil Tahan Asam
(BTA) pada sputum yang terdapat pada
penderita tuberkulosis paru
· Test Tuberkulosis
Mantoux test positif
GiiP10001, tunggal,
hidup, usia
kehamilan 30mg,
MASALAH
MASALAH letak kepala,
intrauterine,
keadaan jalan lahir
normal, dengan
TBC.
Diagnosa
Potensial

Berpotensi terjadinya
TINDAKAN
hemoptisis berat ,kolaps
SEGERA = -
spontan, insufisiensi Kardio
Pulmoner
Planning

Berikan obat Rifampisin, INH, Ethambutol


Beritahu klien hasil pemeriksaan bahwa klien
Rasionalisasi : untuk mengobati penyakit TBC
mengalami
BeritahuTBC
kliendalam kehamilan
untuk selalu rutin dan taat minum obat
Rasionalisasi: klien :mengerti
Rasionalisasi tentangdengan
agar obat bekerja keadaanbaik
Anjurkan
kehamilan danklien untuk banyak
penyakit yang istirahat,
dialami  makan yang teratur
dan minum obat sesuai anjuran
Jelaskan kepada klien tentang TBC dalam kehamilan
Rasionalisasi : agar kondisi klien lebih membaik
Rasionalisasi:
Anjurkanklien mengetahui
klien untuk TBC
kunjungan dalam
ulang kehamilan
2 minggu lagi atau
Lakukanjika ada keluhan
kolaborasi dengan dokter spesialis paru-paru
Rasionalisasi : klien bersedia untuk kunjungan ulang 2
Rasionalisasi: agar
minggu lagi klien
atau jika ditangani
ada keluhanoleh ahli dalam
penyakit TBC
Implementasi
Memberitahu klien hasil pemeriksaan bahwa
klien mengalami TBC dalam kehamilan
Menjelaskan kepada klien tentang TBC dalam
kehamilan
Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis
paru-paru
Memberikan obat Rifampisin, INH dan
Ethambutol
Memberitahu klien untuk selalu rutin dan taat
minum obat
Menganjurkan klien untuk banyak istirahat,
makan yang teratur dan Menganjurkan klien
untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi atau jika ada
keluhan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai