Anda di halaman 1dari 7

Tingkat Pengetahuan Ilmiah

dalam menelaah Pancasila

M. Ali Andrias., S.IP., M.Si


Mengetahui lingkup kajian Pancasila serta
kompetensi pengetahuan dalam membahas
Pancasila scr ilmiah, maka perlu tingkatan
pengetahuan ilmiah, sebagaimana halnya pada
pengkajian pengetahuan-pengetahuan lainnya.

Tingkatan pengetahuan ilmiah dalam masalah ini
bukan berarti tingkatan dalam hal kebenaranyya,
namun lebih menekankan pada karakteristik
pengetahuan masing-masing.
Tingkat pengetahuan ilmiah tersebut, sangat
ditentukan oleh macam pertanyaan ilmiah sebagai
berikut :

Pengetahuan Deskriptif --suatu pertanyaan ‘bagaimana’


Pengetahuan kausal---suatu pertanyaan ‘mengapa’
Pengetahuan normatif—suatu pertanyaan ‘kemana’
Pengetahuan essensial– suatu pertanyaan ‘apa’
Pengetahuan Deskriptif
Menjawab pertanyaan ilmiah ‘bagaimana’ maka akan
diperoleh suatu pengetahuan ilmiah yg bersifat deskriptif.
Pengetahuan macam ini suatu jenis pengetahuan yg
memberikan suatu keterangan, penjelasan objektif, tanpa
ada unsur subjektivitas.

Dalam menerangkan dan mengkaji Pancasila secara objektif,


sesuai dgn kenyataan Pancasila itu sndiri sbg hasil budaya
bangsa Indonesia. Kajian Pancasila secara deskriptif ini
antara lain berkaitan dengan kajian sejarah perumusan
Pancasila, nilai-nilai Pancasila, serta kajian tentang
kedudukan dan fungsi Pancasila.

Misalnya Pancasila sbg Pandangan hidup bangsa, Pancasila


sbg kepribadian bangsa, Pancasila sbg dasar negara RI, dan
ideologi bangsa dan negara Indonesia
Pengetahuan Kausal
Memberikan suatu jawaban dari pertanyaan ilmiah
‘mengapa’, maka akan diperoleh suatu jenis pengetahuan
‘kausal’. Yakni suatu pengetahuan yg memberikan
jawaban tentang Sebab dan Akibat.
Dalam kaitannya dengan kajian Pancasila maka
tingkatan pengetahuan sebab-akibat berkaitan dengan
kajian proses kausalitas
Pengetahuan Normatif
Tingkatan pengetahuan normatif adalah sbg hasil dari
pertanyaan ilmiah ‘Ke Mana’. Pengetahuan ini berkaitan
dengan suatu ukuran, parameter, serta norma-norma.

Dalam membahas Pancasila tidak cukup hanya berupa hasil


dekripsi atau hasil kausalitas belaka, melainkan perlu dikaji
norma-normanya, krn Pancasila itu untuk DIAMALKAN ,
DIREALISASIKAN, SERTA DIKONGKRITISASIKAN..

Untuk itu hrs memiliki norma yg jelas, terutama kaitannya


dgn norma hukum, kenegaraan dan norma-norma moral.
Dengan kajian ini kita dpt membedakan secara normatif
realisasi atau pengamalan Pancasila yg seharusnya (Das
Sollen) dilakukan atau dalam kenyataanya (Das Sein) dari
pengamalan Pancasila
Pengetahuan Essensial
Dalam ilmu pengetahuan upaya untuk memberikan
suatu jawaban atas pertanyaan ilmiah “APA’ , maka akan
diperoleh suatu tingkatan pengetahuan yg essensial.
Pengetahuan ini adalah tingkatan pengetahuan untuk
menjawab suatu pertanyaan yg terdalam yakni suatu
pertanyaan tentang hakikat segala sesuatu, dan hal ini
dikaji dalam bidang ilmu filsafat.

Oleh karena itu kajian Pancasila secara essensial pada


hakikatnya untuk mendapatkan suatu pengetahuan dan
intisari atau makna yang terdalam dari sila-sila
Pancasila, atau secara ilmiah filosofis untuk mengkaji
hakikat sila-sila Pancasila

Anda mungkin juga menyukai