Mengetahui lingkup kajian Pancasila serta kompetensi pengetahuan dalam membahas Pancasila scr ilmiah, maka perlu tingkatan pengetahuan ilmiah, sebagaimana halnya pada pengkajian pengetahuan-pengetahuan lainnya. Tingkatan pengetahuan ilmiah dalam masalah ini bukan berarti tingkatan dalam hal kebenaranyya, namun lebih menekankan pada karakteristik pengetahuan masing-masing. Tingkat pengetahuan ilmiah tersebut, sangat ditentukan oleh macam pertanyaan ilmiah sebagai berikut :
Pengetahuan kausal---suatu pertanyaan ‘mengapa’ Pengetahuan normatif—suatu pertanyaan ‘kemana’ Pengetahuan essensial– suatu pertanyaan ‘apa’ Pengetahuan Deskriptif Menjawab pertanyaan ilmiah ‘bagaimana’ maka akan diperoleh suatu pengetahuan ilmiah yg bersifat deskriptif. Pengetahuan macam ini suatu jenis pengetahuan yg memberikan suatu keterangan, penjelasan objektif, tanpa ada unsur subjektivitas.
Dalam menerangkan dan mengkaji Pancasila secara objektif,
sesuai dgn kenyataan Pancasila itu sndiri sbg hasil budaya bangsa Indonesia. Kajian Pancasila secara deskriptif ini antara lain berkaitan dengan kajian sejarah perumusan Pancasila, nilai-nilai Pancasila, serta kajian tentang kedudukan dan fungsi Pancasila.
Misalnya Pancasila sbg Pandangan hidup bangsa, Pancasila
sbg kepribadian bangsa, Pancasila sbg dasar negara RI, dan ideologi bangsa dan negara Indonesia Pengetahuan Kausal Memberikan suatu jawaban dari pertanyaan ilmiah ‘mengapa’, maka akan diperoleh suatu jenis pengetahuan ‘kausal’. Yakni suatu pengetahuan yg memberikan jawaban tentang Sebab dan Akibat. Dalam kaitannya dengan kajian Pancasila maka tingkatan pengetahuan sebab-akibat berkaitan dengan kajian proses kausalitas Pengetahuan Normatif Tingkatan pengetahuan normatif adalah sbg hasil dari pertanyaan ilmiah ‘Ke Mana’. Pengetahuan ini berkaitan dengan suatu ukuran, parameter, serta norma-norma.
Dalam membahas Pancasila tidak cukup hanya berupa hasil
dekripsi atau hasil kausalitas belaka, melainkan perlu dikaji norma-normanya, krn Pancasila itu untuk DIAMALKAN , DIREALISASIKAN, SERTA DIKONGKRITISASIKAN..
Untuk itu hrs memiliki norma yg jelas, terutama kaitannya
dgn norma hukum, kenegaraan dan norma-norma moral. Dengan kajian ini kita dpt membedakan secara normatif realisasi atau pengamalan Pancasila yg seharusnya (Das Sollen) dilakukan atau dalam kenyataanya (Das Sein) dari pengamalan Pancasila Pengetahuan Essensial Dalam ilmu pengetahuan upaya untuk memberikan suatu jawaban atas pertanyaan ilmiah “APA’ , maka akan diperoleh suatu tingkatan pengetahuan yg essensial. Pengetahuan ini adalah tingkatan pengetahuan untuk menjawab suatu pertanyaan yg terdalam yakni suatu pertanyaan tentang hakikat segala sesuatu, dan hal ini dikaji dalam bidang ilmu filsafat.
Oleh karena itu kajian Pancasila secara essensial pada
hakikatnya untuk mendapatkan suatu pengetahuan dan intisari atau makna yang terdalam dari sila-sila Pancasila, atau secara ilmiah filosofis untuk mengkaji hakikat sila-sila Pancasila