Rumput adalah tanaman yang paling efisien untuk merubah sinar
matahari menjadi biomassa dan pada saat yang sama mengkonversi karbondioksida menjadi oksigen. Ternak ruminansia mampu mengubah biomassa ini, yang umumnya tidak dapat dicerna oleh manusia, menjadi protein berkualitas tinggi melalui aktifitas mikroorganisme dalam rumen mereka. Rumput-rumput memberikan tutupan tanah yang baik untuk mengurangi erosi sementara akar yang sangat halus akan membentuk bahan organik dan membantu penyusupan air ke dalam tanah. Leguminosa Leguminosa memegang peranan penting sebagai hijauan pakan ternak dan rumput-rumputan untuk ternak herbivora. Dijelaskan lebih lanjut bahwa leguminosa mempunyai sifat-sifat yang baik sebagai bahan pakan dan mempunyai kandungan protein dan mineral yang tinggi. Tanaman leguminosa meskipun mempunyai kandungan nutrisi cukup tinggi tetapi hanya dapat digunakan sebagai campuran pakan hijauan paling banyak 50% dari total hijauan yang diberikan. Pengaruh Pola Penanaman Campuran Antara Rumput dan Leguminosa Terhadap Ketersediaan Hijauan Pakan Ternak Pertanaman campuran rumput dan legum merupakan praktek yang telah lama di pertanian tropis. Tujuan utamanya adalah memaksimalkan penggunaan sumber daya seperti ruang, cahaya dan nutrien sehingga produktivitasnya lebih tinggi, meningkatkan mutu pakan, meningkatkan kesuburan tanah melalui penambahan nitrogen pada tanah dari hasil kegiatan fiksasi oleh legum. Keuntungan lain adalah memperbaiki kualitas air melalui penggunaan pupuk nitrogen yang minimum. Hal-hal tersebut sejalan dengan pertanian global yang mencari dan menerapkan sistem pertanian yang berkesinambungan dan ramah lingkungan. Pada pertanaman campuran rumput dan legum, terjadi interaksi antar tanaman baik di atas permukaan maupun di dalam tanah. Interaksi antar tanaman dapat berupa persaingan (competitive interaction) dan bukan persaingan (non competitive interaction). Interaksi bukan persaingan dapat berupa stimulus langsung dari satu spesies terhadap spesies lain, misalnya nitrogen yang difiksasi oleh legum dapat tersedia bagi spesies bukan legum. Persaingan antar tanaman paling banyak terjadi terhadap cahaya, air dan nutrien. Makin sama kebutuhan spesies dan morfologinya, makin intens persaingan. Jadi persaingan intraspesifik lebih intens dari persaingan interspesifik. Ketersediaan hijauan pakan ternak dapat diatasi dengan menggunakan metode pola tanam campuran, dengan mencampur hijauan pakan ternak dari jenis rerumputan dan leguminosa. Pola tanam campuran ini dilakukan penanaman rumput, leguminosa dari jenis semak ataupun pohon sehingga hijauan pakan ternak dapat tersedia.
Dampak atau pengaruh positif dari pola tanam campuran antara
rerumputan dengan leguminosa adalah kecenderungan peningkatan kesuburan tanah dan peningkatan kuantitas hijauan pakan 20% selain peningkatan kualitas hijauan pakan karena stelo, centro, gamal dan lamtoro adalah tanaman legum yang daunnya mengandung 25-30% protein kasar. Kesimpulan
Dalam penulisan makalah kali ini dapat ditarik kesimpulan bahwa
dalam melakukan pola tanam campuran rerumputan dengan leguminosa dapat mempengaruhi ketersediaan pakan ternak karena pada pertanaman campuran rumput dan legum, terjadi interaksi antar tanaman baik di atas permukaan maupun di dalam tanah serta daya saing legum yang tinggi meningkatkan kontribusi N legum terhadap kandungan nitrogen tanah dan kandungan nitrogen pada rumput yang tumbuh bersama dengan legum. Legum mempunyai kemampuan yang cukup untuk menyediakan nitrogen pada tanah sebesar 31,5kg/ha/tahun, meningkatkan kadar protein rumput 11% dan meningkatkan produksi biomassa rumput 4 kali lipat sehingga dapat mempengaruhi ketersediaan pakan ternak. TERIMA KASIH