MANUSIA
Proses Kejadian, Pertumbuhan dan Perkembangan
Manusia
Proses Pembuahan
Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia
menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka
setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang
ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian
tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada
Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi
kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang
bersyukur." (QS.al-A’raf: 189)
• QS. An-Nisa’ : 1 asal mula manusia adalah
bersumber dari diri yang satu, satu, kemudian
Allah menciptakan dari padanya isterinya.
Dari pasangan suami isteri tersebutlah asal
mula berkembangbiaknya manusia sehingga
pada saat sekarang ini jumlah penduduk dunia
telah berjumlah lebih dari 5 milliar orang.
• Pada ayat 189 surah al-A’raf tersebut di atas, Allah
memberikan petunjuk bahwa ketika suami isteri telah
melakukan hubungan (jima’) maka dengan izin Allah
SWT. maka isteri tersebut akan mengandung. Allah
menggunakan ungkapan ف لما ت غشها حملتحمال خفيفا
maksudnya adalah penutup, yakni adalah sesuatu
yang menutup dari atas.
• Di dalam Mukhtasar Tafsir Ibnu Katsir dikatakan:
Setelah terjadi hubungan suami isteri, maka ketika itu
merupakan awal dari kehamilan yang dimulai dengan
ن طفةkemudian dalam beberapa waktu berubah
menjadi علقةdan pada beberapa waktu berikutnya
akan berubah menjadi مضغ ة
• Dari uraian di atas jelaslah bahwa yang dimaksud
dengan ف لما ت غشهاyaitu jimaatau hubungan
seksual antara suami dan isteri. Maka apabila hal
itu terjadi maka isteri itupun hamil dengan
kandungan yang ringan. Sel mani laki-laki hanya
dapat bertahan hidup dalam vagina pada
beberapa waktu saja.
• Oleh karena itu apabila tidak ada satupun di
antara ratusan juta spermatozoa laki-laki dapat
menembus sel telur wanita, maka sperma
tersebut dalam beberapa waktu sesudahnya akan
mati dengan sendirinya, berarti pembuahan akan
gagal.
Proses Pembuahan Berdasarkan Al-Qur’an
Tanah ●
yang merupakan tempat tumbuhnya
bahan makanan yang dibutuhkan hewan
/ طين dan manusia, sedang tumbuh-tumbuhan
hewan tersebut merupakan kebutuhan
تراب pokok manusia.
Air Mani ●
yang terbentuk dari darah, dan darah terbentuk dari gizi,
sedang gizi bersumber dari daging hewan dan tumbuh-
ماء مهين tumbuhan yang telah di makan oleh manusia. Air mani
tersebut keluar dengan pancaran yang cepat dari tulang
ماء دافق punggung laki-laki dan tulang dada perempuan ketika
sedang berlangsungnya hubungan kelamin antara suami
نطفة isteri.
AL-Quran Menjelaskan tentang Pembuahan dengan
Bahasa yang Indah dan Mengandung Pengertian yang
Luas
Pada hari-hari pertama minggu pertama sel Pada awal minggu kedua, lapisan sel
yang telah dibuahi tersebut tumbuh dalam sebelah luar sudah mulai menghilang dan
rahim, dan janin tersebut memperoleh timbullah suatu massa yang mempunyai
makanan-nya dari bahan makanan yang tumbuhan yang menjalar ke luar sel
terkumpul dalam lapisan menengah dari berupa jari-jari dan semua ini mulai
sel-sel wanita yang hamil itu. Setelah melekat pada dinding peranakan. Setelah
sampai lima hari makanan tersebut akan itu terjadi pula perubahan baru, yaitu sel-
habis. Pada hari keenam embrio tersebut sel tersebut menjadi tiga kelompok, ada
berubah menjadi gumpalan sel-sel yang yang berbentuk seperti bayi, ada yang
kecil sekali dan mulai terpendam dalam menjadi uri yakni semacam alat yang
dinding peranakan sebelah dalam, dan menghubungkan badan ibu dengan bayi di
disinilah mendapatkan tempat beristirahat dalam rahim, dan ada yang menjadi
yang dikelilingi oleh makanan yang selaput lendir yang mengelilingi si bayi dan
diperlukannya melindunginya.
Bulan Pertama
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal
darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
• Pada masa ini juga terjadi dialog antara khalik
dengan mahluknya, sebagaimana firman Allah
SWT. dalam surah Al-A’raaf (7) ayat: 172: