BENTUK-BENTUK PERTANYAAN
05 TRADISIONAL DALAM BUDAYA
INDONESIA
HAKIKAT FOKLOR
Foklor dalah sebagian budaya suatu Kata folklor adalah pengindonesiaan kata
. kolektif yang tersebar dan diwariskan inggris folklore. Kata itu adalah kata
turun temurun. Foklor juga tersebar majemuk, yang berasal dari dua kata
diantara kolektif macam apa saja, secara dasar folk dan lore. Folk yang sama
tradisional dalam versi yang berbeda, artinya dengan kata kolektif (collectivity).
baik dalam bentukk lisan maupun contoh Menurut Alan Dundes, folk adalah
yang disertai dengan gerak isyarat atau sekelompok orang yang memiliki cirri-ciri
alat bantu pengingat. pengenal fisik, sosial, dan kebudayaan
(Dananandjaja,1997: 2)
FOKLO
Menurut pudentia 2015 foklor adalah
Menurut uraian di atas dapat
R produk mengenali budaya kolektif
disimpulkan bahwa folklor adalah tertentu, yang diwariskan melalui lisan
sebagian dari kebudayaan yang telah maupun alat bantu lisan.
disebarkan dan diwariskan secara turun-
temurun dan menyebar dengan luas,
dalam bentuk yang berbeda-beda baik
secara lisan maupun dengan alat bantu
pengingat.
Pengertian Pertanyaan Tradisional
Danandjaya (1991:33) mengatakan bahwa di Indonesia,
pertanyaan tradisional lebih dikenal dengan nama teka-
teki. Sesuai namanya, pertanyaan tradisional adalah
pertanyaan yang bersifat tradisional dan mempunyai
jawaban yang tradisional.
.
Pertanyaan yang bersifat tradisional dan mempunyai
jawaban tradisional pula. Pertanyaan tradisional dibuat
sedemikian rupa sehingga jawabanya sukar, bahkan sering
kali juga baru dapat dijawab setelah mengetahui lebih
dahulu jawaban.
JENIS-JENIS FOKLOR
Menurut Robert A. Georges dan Alan Dundes
(1963: 113) teka-teki dapat digolongkan ke dalam
dua kategori umum, yakni: Teka-teki yang tidak
bertentangan (nonoppositional riddles),
Dan Teka-teki yang bertentangan (oppositional
riddles).
Untuk meramal
Di Jawa, teka-teki bernama Cangriman, Wangsalan, dan Tembang. Cangkriman adalah pertanyaan
tradisional yang membutuhkan terkaan. Cangkriman cukup menggelitik dan membuka wawasan pikiran.
Contoh :
Abang-abang dudu kidang, pesegi dudu pipisan (merah bukan kijang, pesegi bukan alat penggiling
jamu). Jawaban: batu bata.
Contoh pertanyaan tradisional/ teka teki sunda.
Bapane lagi ngudud, emboke lagi njait, anake nangis ( ayahnya ngerokok, ibunya menjahit, anaknya
menangis) jawabannya: kereta api
Jaroe neraka, jabae surge (dalamnya neraka, luarnya surga) jawabannya: kedondong
Contoh pertanyaan tradisional/ teka teki Bima(NTB):
Ndai lampa na batu, ndai peko sia rau peko jawabannya Ninu (kita berjalan di ikut, kita
membelok dia juga membelok) jawabannya: Bayagan
Tulu Genap Opat Ganyil Hana bene e jawabanya keliliken (tiga cukup empat ganjil apa
bendanya) jawabannya tempat masak butunya tiga
I rongok lagu anak nagka jawabannya wah kuldi (di leher anak anagka) jawabannya: buah
kuldi
Contoh pertanyaan tradisional/ teka teki Bali.
Naon ke ulung nyaputin ibana? (Apa yang menutupi dirinya dengan selimut ketika jatuh? Durian.
Ngalakonih apah seekabecih allah ben seekabejih satan (pekerjaan apa yang di benci allah dan
setan) jawabannya ngezina istri setan
Embu’un takok ka kelap ana’an Bengal ka kelap jawabannya ubih ( ibunya takut ke petir,
anaknya berani ke petir) jawabannya ubi
Contoh pertanyaan tradisional/ teka teki Lampung .
Pertanyaan tradisional yang digunakan di Lampung bernama Skiman. Skiman umumnya dilakukan
oleh anak-anak atau muda-mudi, dan biasa digunakan dalam acara mulei meghanai, serta
diselenggarakannya pada malam hari.
Contoh Skiman: