Anda di halaman 1dari 11

DIVERTIKULITIS

Gracella Faustine-1810211117
Definisi
Penyakit divertikular : kelainan dimana terjadi herniasi/pembentukan kantong
mukosa/submukosa dan hanya dilapisi oleh tunika serosa pada lokasi dinding
kolon yang lemah yaitu tempat di mana vasa rekta menembus dinding kolon.

Divertikulosis : Ditemukan satu atau lebih divertikel dalam kolon

Divertikulitis : perforasi dari divertikulum yang diikuti oleh infeksi dan


inflamasi yang menyebar ke dinding kolon, organ-organ sekitar dan dapat
menyebar secara perforasi bebas ke kavum peritoneum.
Epidemiologi

• Ditemukan lebih banyak pada usia >40


tahun
• <50tahun  laki2 > perempuan
• 50-70tahun perempuan>laki2
• >70tahun perempuan>laki2
• Paling sering terjadi di kolon bagian
kiri/sigmoid (95%), hanya sigmoid (65%),
dekat sigmoid (4%), seluruh kolon 7%
Etiologi & Patofisiologi

• Kurang serat  turunnya massa feses, konsistensi keras dan kecil-kecil waktu
transit kolon menjadi lebih lambat  absorbsi air lebih banyak di kolon  output
menurun  tekanan dalam kolon meningkat & hiperaktif peristaltik untuk
mendorong massa feses keluar  kontraksi otot sirkuler dinding kolon untuk
mendorong isi lumen  segmentasi kolon berlebihan oklusi pada kedua ujung
segmen  tekanan intraluminal meningkat  herniasi mukosa/submukosa 
terbentuk divertikel.
• Faktor usia  perubahan struktur kolagen dinding usus penurunan tekanan
mekanik dinding kolon
• Konsumsi daging dan makanan tinggi lemak.
Gejala Klinis
Penyakit divertikular umumnya asimptomatik (70-75%)
Namun divertikulitis akan menimbulkan gejala seperti :
• Nyeri perut pada kuadran kiri bawah
• Demam
• Leukositosis
• Sulit BAB

Komplikasi
• Plegmon, abses,
• perforasi (mikro/makroperforasi),
• obstruksi usus
• dan fistula
Klasifikasi Divertikulitis Akut
Diagnosis

Pada divertikulitits 60-70% diagnosis dibuat berdasarkan gejalakhas berupa nyeri perut
kuadran kiri bawah disertai demam, leukositosis, dan adanya massa pada palpasi.
• X-ray abdomen, pasien divertikulitis akut dapat ditemukan kelainan berupa dilatasi usus
kecil/usus besar yang merupakan tanda ileus obstruksi, densitas jaringan lemak
mengindikasikan adanya plegmon/abses
• CT-Scan dapat memberikan gambar lebih definitif dibanding USG abdomen. Pada CT
dapat ditemukan penebalan dinding kolon, streaky mesenteric fat, dan tanda
abses/plegmon
• USG abdomen ditemukan gambaran penebalan dinding kolon dan massa yang kistik
• Kontras enema pada keadaan divertikulitis akut dilakukan apabila cara non-invasif tidak
memberi kejelasan.
• Endoskopi (flexible sigmoidoscope) merupakan pemeriksaan dengan kontra indikasi
relatif berhubung pada pemompaan udara ke dalam kolon akan meningkatkan
tekanan sehingga dapat terjadi perforasi. (dapat dilakukan setelah 6-8minggu terjadi
resolusi dari divertikulitis)
• Bila terjadi perdarahan, diagnosis dilakukan berdasarkan selective angiogram atau
dengan scan radioisotop
• Kolonoskopi dapat dilakukan pada perdarahan sedang yang berhenti sendiri setelah
12-24 jam (cara diagnostik yang penting terutama untuk membedakan sumber
perdarahan seperti kanker kolorektal atau kelainan lainnya)
Diagnosis Banding
• Karsinoma kolorektal
• Pielonefritis
• IBD
• Kolitis iskemik
• Apendisitis
• Pelvic inflammation disease
• Hemoroid
Tatalaksana
• Mengurangi intake oral
• Pemberian cairan/elektrolit intravena
• Antibiotik spektrum luas
• Anti kolinergik & antispasmodik (mengurangi nyeri)  tidak terlalu dianjurkan

Tindakan Operatif
Dilakukan pada keadaan darurat seperti
• Perforasi bebas dengan peritonitis generalisata
• Obstruksi
• Abses yang tidak dapat diresolusi melalui piranti perkutan
• Fistula
• Jika pengobatan konservatif tidak berhasil dan keadaan pasien memburuk

Pengobatan konservatif
• Serat : sebagai suplemen sehingga dapat mencegah terjadinya divertikel dan
mengurangi dan memperbaiki gejala-gejala dan mencegah timbulnya
komplikasi. (mengurangi daging dan lemak, perbanyak sayur dan buah,)
Daftar Pustaka
IPD
Robbin’s
Harsh Mohan

Anda mungkin juga menyukai