Malpraktik Etika
Malpraktik Etika
4. Malpraktek Pidana
5. MalpraktekAdministratif
KASUS :
Polisi terus mengusut dugaan malpraktek di Rumah Sakit Mayjend
HA Thalib Kerinci. Hingga Kamis kemarin (8/10), tiga saksi sudah
diperiksa sebagaimana diberitakan sebelumnya. Regina, bayi 2 bulan
meninggal usai diberikan infus kedua oleh salah seorang perawat
RSU pada Jum’at (2/10) lalu. Pihak keluarga menemukan adanya
nama berbeda pada infus yang diberikan. Sebab pada infus kedua,
malah tertera nama Nabila, pasien lain yang berumur 2 tahun. Polisi
belum bisa menyebutkan apakah kasus ini akan terus berlanjut atau
tidak. Hal ini akan sangat tergantung pada hasil penyelidikan.
“Dihentikan atau tidak kasus ini kita lihat nanti setelah
penyelidikan,” ujar Kapolres Kerinci melalui Kanit Idik I
Satreskrim, IPTU Maizardi.
PEMBAHASAN
Contoh kasus diatas merupakan salah satu bentuk kasus kelalaian yang
dilakukan oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan,
seharusnya perawat dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada
pasien (Bayi R). Rasa aman yang dimaksud adalah dengan menjamin
bahwa penanganan pasien tidak akan terjadi kelalaian dan kesalahan
prosedur. Pada kasus diatas menunjukkan bahwa kelalaian perawat
dalam hal ini kurang teliti dalam meberikan obat (infuse) yang
mengakibatkan kematian pada pasien. Pada kasus ini perawat juga
Tidak menjalankan prinsip 6 benar di dalam pemberian obat.
LANJUTAN…
Seharusnya sebelum obat diberikan, perawat memeriksa identitas
pasien terlebih dahulu untuk menghindari kesalahan dan memastikan
kembali apakah terapi yang akan diberikan sudah sesuai order, namun
dalam hal ini perawat tidak menjalankan prinsip benar obat. Bila dilihat
dari beberapa teori diatas, maka kasus bayi R merupakan kelalaian yang
terjadi karena perawat salah dalam pemberian obat
dalam hal ini perawat tidak melakukan tindakan
keperawatan sesuai standar Profesi keperawatan,
dan bentuk kelalaian perawat ini termasuk dalam
bentuk Misfeasance.