Anda di halaman 1dari 16

DIABETES MELLITUS

KELOMPOK II
NAMA ANGGOTA KELOMPOK

• ATWAZAH
• BAIQ SOPIAH
• DESY ROSALINA SARI
• DEVY ZULFA UTARININGRUM
• DINA AGUSTIN SETYANINGSIH
• DINDA TAMARA
DEFINISI
Diabetes adalah kelompok penyakit
metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia
akibat defek sekresi insulin, aksi insulin, atau
keduanya (ADA, 2017).
EPIDEMIOLOGI (WHO, 2000)
CON’T EPIDEMIOLOGI (WHO, 2012)
CON’T EPIDEMIOLOGI
CON’T EPIDEMIOLOGI
CON’T EPIDEMIOLOGI
PATOFISIOLOGI DM TIPE 1 (DIPIRO, 2009)

REAKSI KERUSAKAN SEL-SEL β


AUTOIMUN LANGERHANS PANKREAS

GANGGUAN
DEFESIENSI SEKRESI
METABOLISME
INSULIN
(DM TIPE 1)
PATOFISIOLOGI DM TIPE 2
Penyebab dari DM tipe 2 karena sel-sel sasaran insulin gagal
atau tak mampu merespon insulin secara normal (resietensi
insulin). Disamping resistensi insulin, pada penderita DM tipe 2
dapat juga timbul gangguan gangguan sekresi insulin dan
produksi glukosa hepatik yang berlebihan.

Namun demikian, tidak terjadi pengrusakan sel-sel β langerhans


secara autoimun sebagaimana terjadi pada DM tipe 1. Dengan
demikian defisiensi fungsi insulin pada penderita DM tipe 2
hanya bersifat relatif, tidak absolut (Dipiro, 2009).
GEJALA (WHO, 2016)
TUJUAN TERAPI
Penatalaksanaan diabetes mempunyai tujuan
akhir untuk menurunkan morbiditas dan
mortalitas DM, yang secara spesifik untuk
mencapai 2 target utama, yaitu:
• Menjaga agar kadar glukosa plasma berada
dalam kisaran normal
• Mencegah atau meminimalkan kemungkinan
terjadinya komplikasi diabetes (ADA, 2017)
KASUS
• Tn JH 49th MRS dengan sesak berat disertai
tarikan nafas cepat, temperatur 39°C. Pasien
mengaku memiliki riwayat DM dan selama
ini mendapat insulin Humulin N 0-0-12U,
namun sudah selama 2 minggu tidak suntik
karena tidak ada biaya. Pasien selanjutnya
didiagnosa sebagai KAD dg GDA 689mg/dl.
Bagaimana penatalaksanaan kasus ini?
PEMBAHASAN KASUS

SUBJECT
Nama : Tn. JH
Umur : 49 tahun

PM (Problem
Subject, Object Terapi Analisis DRP
Medic)
DM Tipe 1, MRS, sesak berat, Insulin Humulin N Indikasi tanpa
tarikan nafas 0-0-12U obat, kepatuhan
KAD (Ketoasidosis
cepat, suhu tubuh pasien.
Diabetik)
39°C, GDA 689
mg/dl.
PEMBAHASAN KASUS
Plan Monitoring Konseling
Digunakan terapi insulin Kontrol rutin Diet rendah gula, banyak
lispro (rapid acting) kadar gula konsumsi buah dan sayur.
(Castellanos, 2016) dengan darah . Olahraga ringan seperti
dosis 0.5-1 unit/kg/hari berjalan, lari, bersepeda,
secara subkutan sebelum berenang selama 30 menit
makan untuk mengatasi sehari. Menghindari
KAD dengan lebih cepat konsumsi alkohol
(Medscape; NICE (PERMENKES).
Guidance, 2015).
Beri informasi terkait
Berikan PCT untuk resiko kardio yang dapat
menangani demam terjadi dan dapat diatasi
dengan dosis 500 mg 3 x dengan aktivitas fisik (NICE
sehari setelah makan sumary, 2015).

Anda mungkin juga menyukai