System Respirasi Modul 2 Kel 9 Final
System Respirasi Modul 2 Kel 9 Final
MODUL 2 – BATUK
KELOMPOK 9
FARHAN
RANDY ANINDITO
INSAN RIZKILLAH
JENES KAPILER
ADRINE FRAGITA
AYU HAYATUN SOLEHA
RATIH WAHYUNINGSIH
MARWI VINA
MEKA MEDINA RAHMAN
LYSNINDIA RAKI LARINTA
RINA MARDIANA
KLARIFIKASI
Batuk :
• Merupakan mekanisme pertahanan tubuh disaluran
pernapasan atau reaksi tubuh terhadap iritasi
ditenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu,
asap, dll.
• Suatu ekspirasi yang eksplosive, merupakan
mekanisme perlindungan normal untuk
membersihkan tracheobronchial tree dari sekret dan
benda asing.
Lanjutan
KLARIFIKASI
SesakNafas :
• perasaan sulit bernapas yang terjadi ketika
melakukan aktivitas fisik.
• Sesak napas merupakan gejala dari beberapa
penyakit dan dapat bersifat akut atau kronis.
• suatu gejala / tanda yang menunjukan masalah
bernapas,subyektif
Batas usia anak :
Infancy toddlerhood (usia 0-3 tahun)
Early childhood (usia 3-6 tahun)
Middle childhood (usia 6-11 tahun)
Kata / kalimat kunci
Anak usia 3 tahun
Demam tinggi
Tiga bulan terakhir beringus dan batuk
hilang timbul
Satu bulan terakhir batuk, beringus serta
sesak
Berat badan 10 kg satu bulan yang lalu
Kedua kakaknya sering mengeluh keadaan
yang sama
pertanyaan
• Apa Definisi Demam, batuk, dan sesak ?
• Apa hubungan anak 3 tahun dengan batuk, demam,
beringus dan sesak
• Jelaskan epidemiologi Batuk?
• Jelaskan patomekanisme batuk ?
• Jelaskan organ/anatomi yang terlibat pada saat batuk ?
• Jelaskan patomekanisme sesak ?
• Jelaskan etiologi batuk & sesak ?
• Patomekanisme demam ?
• Sebutkan & Jelas macam-macam batuk ?
• Sebutkan etiologi demam ?
Lanjutan
Pertanyaan
• Sebutkan etiologi demam Jelaskan
penatalaksanaan demam, beringus, sesak &
demam ?
a. Medika mentosa
b. Non medika mentosa
• Prognosis dari DD ?
• Bagaimana DD dari skenario diatas ?
• Bagaimana komplikasi dari skenario diatas ?
• Bagaimana status gizi anak tersebut ?
• Histopatologi ?
Differential Diagnosa
Kata Kunci TB Paru Pneumonia Bronkitis
Anak 3 tahun, + + +
BB 10 kg
Demam + + -
Sesak + + +
Batuk beringus + + +
selama 1 bulan
Kakaknya + - -
mengalami hal
yang sama
Macam-Macam Batuk
Batuk
- tek. Int. pulmoner turun - tek. Int. thorax naik 300 - Volume paru naik
- Tek. Intra thorax tetap cmH2O - Inspirasi cepat &
tinggi selama 0,5 detik - Tertutup selama 0,2 dalam
- Otot2 ekspirasi detik
berkontraksi
- Diafrgma relaksasi secara
cepat Timbul karena getaran
pita suara dan kadang-
BATUK kadang oleh getaran
Udara keluar dengan kuat …..uhuukkk…. sekret.
MACAM-MACAM SUHU TUBUH
Normal : 36 – 37°C
Demam / Febris: > 37°C
Subfebris : 37 – 38°C
Febris Continue: > 38°C dan Fluktuasi kurang
1°C
Febris Remitten: > 38 °C dan Fluktuasi lebih
1°C
Febris Intermitten: > 38 °C dan Fluktuasi
invasi
TUBUH
Prostaglandin
Makrofag IL 1
limfosit
leukosit fagositosis
Thermostat
Pirogen endogen Hipotalamus naik
Mekanisme pertahanan
DEMAM
MACAM-MACAM
DYSPNEU/ SESAK
Takipnea: Napas yang Cepat
Hiperpnea: Napas yang Dalam
Orthopnea: Sesak Napas pada Saat
Tidur
Platipnea: Sesak Napas pada saat
Berdiri
Trepopnea: Sesak Napas pada saat
berbaring ke kiri/kanan
MEKANISME
SESAK
Reseptor iritan Perubahan compliance
- Peregangan pada
diafragma dan otot2
intercostalis
MEKANISME BERINGUS
DEFINISI
DIAGNOSIS DIFFERENTIAL
Tuberkulosis Paru:
Infeksi akibat Mycobacterium tuberculosis yang
dapat menyerang berbagai organ terutama
paru-paru
Pneumonia:
Peradangan paru-paru yang disebabkan oleh
infeksi
bakteri, virus maupun jamur
Bronkitis:
Suatu peradangan yang terjadi pada bronkus
(saluran udara ke paru-paru)
PENYEBAB
TB PARU PNEUMONIA BRONKITIS
Bakteri Mycobacterium •Virus •Alergi:
tuberculosis •Bakteri: • Allergic rhinitis
• Pneumococcus • Asthma
• Staphylococcus • Environmental
pneumoniae Exposures)
• Staphylococcus •Bisa juga karena
auereus sinusitis
• H.influenza, •Refluks
• TBC •Reaksi obat
• Klebsiella •Kelainan bawaan
• Coli. saluran napas
•Tersedak “benda
asing”
•Virus
GEJALA
TB PARU PNEUMONIA BRONKITIS
• Batuk lebih dari 3 •Batuk •Batuk lebih dari 3
minggu •Demam tinggi minggu atau berulang
•Demam • Flu 3 kali dalam 3 bulan
•Gangguan •Napas cepat •Sesak napas
pernapasan - sesak (Takipnea) •Suara pernapasan –
•Lemas •Tarikan otot rususk Wengi
•Gejala Flu (Retraksi) •Demam ringan
•Nyeri bagian dada •Suara serak •Hidung meler
•Gagal berkembang •Sesak Napas dan •Nyeri tengorokan
(tidak tejadi penderita menjadi •Sakit kepala
penambahan berat kebiruan (Sianosis)
badan) •Nyeri kepala
•Batuk darah •Nyeri perut
•Pembesaran Hati dan
HISTOLOGI PARU
Histopatologi TB paru
Histopatologi Pneumonia
Tanda utama pada
histopatologi
pneumonia, tanpa
memandang etiologi
dan distribusi
anatomiknya, adalah
adanya neutrofil di
dalam rongga
alveolus. Hal ini
disertai kongesti
kapiler septum dan
eksudat fibrinosa,
yang terjadi akibat
peningkatan
permeabilitas kapiler.
Histopatologi Bronkitis Kronis
Perhatikan penebalan mencolok lapisan kelenjar mukosa ( sekitar dua kali lipat dibandingkan dengan
normal ) dan metaplasia skuamosa epitel paru.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TB PARU PNEUMONIA BRONKITIS
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
Laboratorium: Laboratorium: Laboratorium:
• Darah Rutin: •Pembiakan Darah •Darah Rutin:
• LED •Perhitungan Jenis • Leukosit > 17.500
• Limfosit Darah •Analisa Gas Darh
• Pemeriksaan •Analisa Gas Darah Arteri
Sputum – BTA (Basil Arteri Radiologi:
Tahan Asam) Pemeriksaan •X-Ray Toraks
• Test PAP (Test Radiologi: Pemeriksaan Lain:
Peroksidase Anti •X –Ray Toraks •Test Fungsi Paru
Peroksidase) – Uji
Serologi
• Biopsi:
• Hati
• Kelenjar Getah
PENATALAKSANAAN
TB Paru Pneumonia Bronkitis
Obat Primer Ampisilin Ampisilin
Isoniazid Dosis : 100 mg / kg / hari Dosis : 4 x 0,25 – 0,5 g/hari
Dosis : 5 mg / kg (Maks (dalam 4 x Eritromisin
300 mg) pemberian) Dosis : 4 x 0,5 g/hari
Rifampisin Kloramfenikol Salbutamol
Dosis : 10mg / kg (maks. 600 Dosis : 75 mg / kg / hari Dosis : 5mg tiap 6 jam dengan
mg) (dalam 4 x nebulizer
Pirazinamid pemberian) Ipratropium Bromida
Dosis : 15-30 mg/kg (maks. 2 g) Sefotaksim Dosis : 250µg tiap 6 jam
Etambutol Dosis : 100 mg / kg / hari dengan nebulizer
Dosis : 15-30 mg/kg (maks. 2,5 (dalam 2 x Aminofilin
g) pemberian) Dosis : 0,25 – 0,5 g IV
Streptomisin Amikasin
Dosis : 15 mg/kg (Maks. 1g) Dosis : 10-15 mg / kg / hari
Obat Sekunder (dalam 2 x
Kapreomisin pemberian)
Dosis : 15-30 mg/kg (maks. 1 g)
Etionamid
Dosis : 15-20 mg/kg (maks. 1 g)
Sikloserin
Dosis : 15-20 mg/kg (Maks. 1g)
TB Paru Pneumonia Bronkitis
-Pembedahan -Terapi Oksigen -Terapi Oksigen
-Terapi Oksigen -Fisioterapi -Fisioterapi
-Fisioterapi -Humidifikasi dengan Nebulizer
-Pengaturan Cairan
-Ventilasi Mekanis
PROGNOSIS
TB PARU PNEUMONIA BRONKITIS
• Dapat • 20% diantaranya •Prognosis pasien
mengakibatkan perlu dirawat d RS . bronchitis tergantung
kematian •Angka kematian pada berat ringannya
•Bila terdeksi dini dan penemonia oleh serta luasnya penyakit
pengobatan yang pneumokokus 5% waktu pasien berobat
tepat dapat sembuh •Peneumonia dengan pertama kali.
influenza 59%. •Pemilihan obat secara
tepat
KOMPLIKASI
TB PARU PNEUMONIA BRONKITIS
• Komplikasi Dini : Pneumonia Bronkitis akut yang
Pleuritis Ekstrapulmoner: tidak ditangani
Efusi pleura
Meningitis
Empiema cenderung menjadi
Athritis
Laringitis Bronkitis Kronik
Poncet’s Arthropathy Endokarditis
Bronkitis Akut
• Komplikasi Lanjut : Perikarditis,
Peritonitis menyebabkan
Obstruksi jalan nafas - Empiema mudah terserang
SOPT (Sindrom
Komplikasi infeksi
Obstruksi Pasca
ekstrapulmoner non Pada anak yang gizi
Tuberkulosis)
infeksius : kurang : Othithis
Kerusakan oarenkim
berat : Gagal ginjal
Media, Sinusitis,
SOPT/fibrosis paru Gagal jantung
dan Pneumonia
Kor pulmonal Emboli paru/infark
Amiloidosis Apabila sekret
paru
PENCEGAHAN
TB PARU PNEUMONIA BRONKITIS
•Menghindari kontak •Menghindari kontak •Banyak
dengan orang yang dengan penderita ISPA mengkonsumsi
terinfeksi basil •Membiasakan sayuran dan buah-
tuberkolusis pemberian ASI buahan (yang kaya
•Intake nutrisi yang •Segera berobat jika kandungan
adekuat mendapati anak kita antioksidan)
•Isolasi mengalami panas, • indari produk susu
•Imunisasi BCG batuk, pilek. Terlebih dan bahan makanan
•Menciptakan jika disertai suara mengandung gula
lingkungan udara yang serak, sesak napas (sukrosa, fruktosa)
bebas polusi dan adanya tarikan •Membatasi aktivitas
•Jangan minum susu pada otot diantara anak
sapi mentah dan harus rusuk (retraksi). •Tidak tidur di kamar
dimasak •Menciptakan yang ber AC
• Tutup mulut dengan lingkungan udara yang •Hindari makanan
Lanjutan
PENCEGAHAN
•Menyediakan rumah •Imunisasi Hib •Menyediakan rumah
sehat: (Haemophilus sehat:
• Luas ventilasi influenzae) • Luas ventilasi
sebesar 12 – 20% •Vaksin Pneumokokal sebesar 12 – 20%
dari luas lantai Heptavalen dari luas lantai
•Tempat •Vaksinasi influenzae •Tempat
masuknya cahaya •Menyediakan rumah masuknya cahaya
20%. sehat: 20%.
•Jauh dari sumber- • Luas ventilasi •Jauh dari sumber-
sumber pencemaran: sebesar 12 – 20% sumber pencemaran:
•pabrik, dari luas lantai •pabrik,
•Tempat •Tempat •Tempat
pembakaran masuknya cahaya pembakaran
danpenampungan 20%. danpenampungan
sampah •Jauh dari sumber- sampah
ANALISA MASALAH
SKENARIO 2
ANAMNESA
MELAKUKAN PENGKAJIAN LEBIH DALAM
MENGENAI:
• Keluhan Tambahan (Deskripsi lebih detail)
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat Kehamilan Ibu
• Riwayat Kelahiran
• Riwayat Imunisasi
• Riwayat Pertumbuhan dan Perkemabangan
Anak
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Corak Reproduksi Ibu
• Riwayat Sosial Orang Tua
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Tanda Vital
Pemeriksaan Kulit
Pemeriksaan Dada
PEMERIKSAAN PENUNJANG
UjiFungsi Pulmoral
Pemeriksaan Sputum
Pemeriksaan Foto Thoraks
STATUS GIZI
GIZI BURUK GIZI GIZI BAIK GIZI LEBIH
KURANG
< 60% 60 – 80% 80 – 120 % > 120%
Junaidi Iskandar. 2010. Penyakit Paru & Saluran Napas. Jakarta: PT.
DAFTAR PUSTAKA
• Jeremy P.T.Ward, Jane Ward, Richard M. Leach & Charles M.
Wiener. 2007. At Glance Sistem Respirasi. Edisi 2. Jakarta: Penerbit
Erlangga
• Aru W. Sudoyo & dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Edisi V. Jakarta: Internal Publishing
• Patricia D. Novak. 1998. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta :
EGC
• Daniel S. Wibowo. 2005. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta:
Grasindo
• R. Putz & R.Pabs. 2007. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Jakarta:
EGC
• Bambang Supriyanto, Darmawan Budi Setyanto, Nastiti N. Raharjoe.
2010. Buku Ajar Respirologi Anak, Edisi I. Jakarta: Badan Penerbit
ADAI
Lanjutan
DAFTAR PUSTAKA
Di Unduh:
http://www. Infeksi.com
http://www.library.usu.ac.id
http://www.scribd.com
http://www.id.wikipedia.org
TERIMA KASIH