Anda di halaman 1dari 47

SYSTEM RESPIRASI

MODUL 2 – BATUK
KELOMPOK 9
FARHAN
RANDY ANINDITO
INSAN RIZKILLAH
JENES KAPILER
ADRINE FRAGITA
AYU HAYATUN SOLEHA
RATIH WAHYUNINGSIH
MARWI VINA
MEKA MEDINA RAHMAN
LYSNINDIA RAKI LARINTA
RINA MARDIANA

TUTOR : dr. RINA NURBANI M. Biomed


SKENARIO - 2:
Seorang anak 3 tahun diantar ibunya ke RS dengan
demam yang tinggi dan anaknya rewel dan tak
pernah tidur sejak semalam. Menurut ibunya dalam
tiga bulan terakhir ini sudah berkali-kali ia
membawa anaknya ke dokter dengan keluhan
beringus dan batuk yang hilang timbul dan hampir
1bulan terakhir ini batuk dan beringus anaknya tidak
berhenti yang kadang disertai sesak. Pada saat
penimbangan di posyandu bulan lalu BB anaknya
10kg. Anaknya ini adalah anak ke 3, kedua kakaknya
juga sering mengalami keluhan yang sama, hanya
saja tidak separah anak yang ke tiga ini.
KLARIFIKASI
Demam :
• Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
• Pada anak-anak, suhu tubuh normal
berkisar antara 36-37,5 °C
Ingus: sejenis lendir lengket yang
ada didalam rongga hidung
Lanjutan

KLARIFIKASI
Batuk :
• Merupakan mekanisme pertahanan tubuh disaluran
pernapasan atau reaksi tubuh terhadap iritasi
ditenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu,
asap, dll.
• Suatu ekspirasi yang eksplosive, merupakan
mekanisme perlindungan normal untuk
membersihkan tracheobronchial tree dari sekret dan
benda asing.
Lanjutan
KLARIFIKASI
SesakNafas :
• perasaan sulit bernapas yang terjadi ketika
melakukan aktivitas fisik.
• Sesak napas merupakan gejala dari beberapa
penyakit dan dapat bersifat akut atau kronis.
• suatu gejala / tanda yang menunjukan masalah
bernapas,subyektif
Batas usia anak :
 Infancy toddlerhood (usia 0-3 tahun)
 Early childhood (usia 3-6 tahun)
 Middle childhood (usia 6-11 tahun)
Kata / kalimat kunci
 Anak usia 3 tahun
 Demam tinggi
 Tiga bulan terakhir beringus dan batuk

hilang timbul
 Satu bulan terakhir batuk, beringus serta

sesak
 Berat badan 10 kg satu bulan yang lalu
 Kedua kakaknya sering mengeluh keadaan

yang sama
pertanyaan
• Apa Definisi Demam, batuk, dan sesak ?
• Apa hubungan anak 3 tahun dengan batuk, demam,
beringus dan sesak
• Jelaskan epidemiologi Batuk?
• Jelaskan patomekanisme batuk ?
• Jelaskan organ/anatomi yang terlibat pada saat batuk ?
• Jelaskan patomekanisme sesak ?
• Jelaskan etiologi batuk & sesak ?
• Patomekanisme demam ?
• Sebutkan & Jelas macam-macam batuk ?
• Sebutkan etiologi demam ?
Lanjutan

Pertanyaan
• Sebutkan etiologi demam Jelaskan
penatalaksanaan demam, beringus, sesak &
demam ?
a. Medika mentosa
b. Non medika mentosa
• Prognosis dari DD ?
• Bagaimana DD dari skenario diatas ?
• Bagaimana komplikasi dari skenario diatas ?
• Bagaimana status gizi anak tersebut ?
• Histopatologi ?
Differential Diagnosa
Kata Kunci TB Paru Pneumonia Bronkitis
Anak 3 tahun, + + +
BB 10 kg
Demam + + -
Sesak + + +
Batuk beringus + + +
selama 1 bulan
Kakaknya + - -
mengalami hal
yang sama
Macam-Macam Batuk

Batuk

Berdasar Berdasar Berdasar waktu


Berdasar durasi
produktivitas kualitas/suara timbul
DEMAM BATUK SESAK BERINGUS
Infeksi : Proses yang Gangguan Suhu
a.Bakteri merangsang mekanik Alergi
b.Virus reseptor batuk terhadap proses Infeksi
Iritan ventilasi virus/bakteri
Non-infeksi Proses Kelemahan
Mekanik pompa napas
ETIOLOGI Penyebab paru Peningkatan
Atau obstruktif respiratory drive
PENYEBAB
Penyakit paru Ventilasi rugi
retristif (wasted
Infeksi ventilation)
Tumor Disfungsi
Psikogenik psikologik
Dan lain-lain
MEKANISME
BATUK
masuk
Unknown object Saluran pernapasan
Glotis terbuka
(polutan,bakteri dll) (laring,trakea,bronkus)
Medula
spinalis
- kontraksi otot abduktor
kartilago aritenoidea
- Reseptor batuk (peka - Kontraksi diafragma,
iritasi) intercosta dan
abdominal
- Serat aferen non mielin

Glotis membuka sedikit Glotis menutup Udara masuk

- tek. Int. pulmoner turun - tek. Int. thorax naik 300 - Volume paru naik
- Tek. Intra thorax tetap cmH2O - Inspirasi cepat &
tinggi selama 0,5 detik - Tertutup selama 0,2 dalam
- Otot2 ekspirasi detik
berkontraksi
- Diafrgma relaksasi secara
cepat Timbul karena getaran
pita suara dan kadang-
BATUK kadang oleh getaran
Udara keluar dengan kuat …..uhuukkk…. sekret.
MACAM-MACAM SUHU TUBUH
 Normal : 36 – 37°C
 Demam / Febris: > 37°C
 Subfebris : 37 – 38°C
 Febris Continue: > 38°C dan Fluktuasi kurang

1°C
 Febris Remitten: > 38 °C dan Fluktuasi lebih

1°C
 Febris Intermitten: > 38 °C dan Fluktuasi

lebih 1°C dan Suhu < 38 ° C


MEKANISME
DEMAM
fosfolipase
Mikroorganisme Hipotalamus As. Arakidonat

Pirogen eksogen COX

invasi
TUBUH

Prostaglandin

Makrofag IL 1
limfosit
leukosit fagositosis

Thermostat
Pirogen endogen Hipotalamus naik

Mekanisme pertahanan

DEMAM
MACAM-MACAM
DYSPNEU/ SESAK
 Takipnea: Napas yang Cepat
 Hiperpnea: Napas yang Dalam
 Orthopnea: Sesak Napas pada Saat

Tidur
 Platipnea: Sesak Napas pada saat

Berdiri
 Trepopnea: Sesak Napas pada saat

berbaring ke kiri/kanan
MEKANISME
SESAK
Reseptor iritan Perubahan compliance

- Pada parenkim - Juxta capiler


paru pada intertitial
Rangsangan
(kimia, thermal, psikis, fisis)
- Saluran napas alveolus

SESAK Gerakan dan propioception

- Peregangan pada
diafragma dan otot2
intercostalis
MEKANISME BERINGUS
DEFINISI
DIAGNOSIS DIFFERENTIAL
Tuberkulosis Paru:
Infeksi akibat Mycobacterium tuberculosis yang
dapat menyerang berbagai organ terutama
paru-paru
Pneumonia:
Peradangan paru-paru yang disebabkan oleh
infeksi
bakteri, virus maupun jamur
Bronkitis:
Suatu peradangan yang terjadi pada bronkus
(saluran udara ke paru-paru)
PENYEBAB
TB PARU PNEUMONIA BRONKITIS
Bakteri Mycobacterium •Virus •Alergi:
tuberculosis •Bakteri: • Allergic rhinitis
• Pneumococcus • Asthma
• Staphylococcus • Environmental
pneumoniae Exposures)
• Staphylococcus •Bisa juga karena
auereus sinusitis
• H.influenza, •Refluks
• TBC •Reaksi obat
• Klebsiella •Kelainan bawaan
• Coli. saluran napas
•Tersedak “benda
asing”
•Virus
GEJALA
TB PARU PNEUMONIA BRONKITIS
• Batuk lebih dari 3 •Batuk •Batuk lebih dari 3
minggu •Demam tinggi minggu atau berulang
•Demam • Flu 3 kali dalam 3 bulan
•Gangguan •Napas cepat •Sesak napas
pernapasan - sesak (Takipnea) •Suara pernapasan –
•Lemas •Tarikan otot rususk Wengi
•Gejala Flu (Retraksi) •Demam ringan
•Nyeri bagian dada •Suara serak •Hidung meler
•Gagal berkembang •Sesak Napas dan •Nyeri tengorokan
(tidak tejadi penderita menjadi •Sakit kepala
penambahan berat kebiruan (Sianosis)
badan) •Nyeri kepala
•Batuk darah •Nyeri perut
•Pembesaran Hati dan
HISTOLOGI PARU
Histopatologi TB paru
Histopatologi Pneumonia
Tanda utama pada
histopatologi
pneumonia, tanpa
memandang etiologi
dan distribusi
anatomiknya, adalah
adanya neutrofil di
dalam rongga
alveolus. Hal ini
disertai kongesti
kapiler septum dan
eksudat fibrinosa,
yang terjadi akibat
peningkatan
permeabilitas kapiler.
Histopatologi Bronkitis Kronis

Perhatikan penebalan mencolok lapisan kelenjar mukosa ( sekitar dua kali lipat dibandingkan dengan
normal ) dan metaplasia skuamosa epitel paru.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TB PARU PNEUMONIA BRONKITIS
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
Laboratorium: Laboratorium: Laboratorium:
• Darah Rutin: •Pembiakan Darah •Darah Rutin:
• LED •Perhitungan Jenis • Leukosit > 17.500
• Limfosit Darah •Analisa Gas Darh
• Pemeriksaan •Analisa Gas Darah Arteri
Sputum – BTA (Basil Arteri Radiologi:
Tahan Asam) Pemeriksaan •X-Ray Toraks
• Test PAP (Test Radiologi: Pemeriksaan Lain:
Peroksidase Anti •X –Ray Toraks •Test Fungsi Paru
Peroksidase) – Uji
Serologi
• Biopsi:
• Hati
• Kelenjar Getah
PENATALAKSANAAN
TB Paru Pneumonia Bronkitis
Obat Primer Ampisilin Ampisilin
Isoniazid Dosis : 100 mg / kg / hari Dosis : 4 x 0,25 – 0,5 g/hari
Dosis : 5 mg / kg (Maks (dalam 4 x Eritromisin
300 mg) pemberian) Dosis : 4 x 0,5 g/hari
Rifampisin Kloramfenikol Salbutamol
Dosis : 10mg / kg (maks. 600 Dosis : 75 mg / kg / hari Dosis : 5mg tiap 6 jam dengan
mg) (dalam 4 x nebulizer
Pirazinamid pemberian) Ipratropium Bromida
Dosis : 15-30 mg/kg (maks. 2 g) Sefotaksim Dosis : 250µg tiap 6 jam
Etambutol Dosis : 100 mg / kg / hari dengan nebulizer
Dosis : 15-30 mg/kg (maks. 2,5 (dalam 2 x Aminofilin
g) pemberian) Dosis : 0,25 – 0,5 g IV
Streptomisin Amikasin
Dosis : 15 mg/kg (Maks. 1g) Dosis : 10-15 mg / kg / hari
Obat Sekunder (dalam 2 x
Kapreomisin pemberian)
Dosis : 15-30 mg/kg (maks. 1 g)
Etionamid
Dosis : 15-20 mg/kg (maks. 1 g)
Sikloserin
Dosis : 15-20 mg/kg (Maks. 1g)
TB Paru Pneumonia Bronkitis
-Pembedahan -Terapi Oksigen -Terapi Oksigen
-Terapi Oksigen -Fisioterapi -Fisioterapi
-Fisioterapi -Humidifikasi dengan Nebulizer
-Pengaturan Cairan
-Ventilasi Mekanis
PROGNOSIS
TB PARU PNEUMONIA BRONKITIS
• Dapat • 20% diantaranya •Prognosis pasien
mengakibatkan perlu dirawat d RS . bronchitis tergantung
kematian •Angka kematian pada berat ringannya
•Bila terdeksi dini dan penemonia oleh serta luasnya penyakit
pengobatan yang pneumokokus 5% waktu pasien berobat
tepat dapat sembuh •Peneumonia dengan pertama kali.
influenza 59%. •Pemilihan obat secara
tepat
KOMPLIKASI
TB PARU PNEUMONIA BRONKITIS
• Komplikasi Dini : Pneumonia  Bronkitis akut yang
Pleuritis Ekstrapulmoner: tidak ditangani
Efusi pleura
Meningitis
Empiema cenderung menjadi
Athritis
Laringitis Bronkitis Kronik
Poncet’s Arthropathy Endokarditis
 Bronkitis Akut
• Komplikasi Lanjut : Perikarditis,
Peritonitis menyebabkan
Obstruksi jalan nafas - Empiema mudah terserang
SOPT (Sindrom
Komplikasi infeksi
Obstruksi Pasca
ekstrapulmoner non  Pada anak yang gizi
Tuberkulosis)
infeksius : kurang : Othithis
Kerusakan oarenkim
berat : Gagal ginjal
Media, Sinusitis,
SOPT/fibrosis paru Gagal jantung
dan Pneumonia
Kor pulmonal Emboli paru/infark
Amiloidosis  Apabila sekret
paru
PENCEGAHAN
TB PARU PNEUMONIA BRONKITIS
•Menghindari kontak •Menghindari kontak •Banyak
dengan orang yang dengan penderita ISPA mengkonsumsi
terinfeksi basil •Membiasakan sayuran dan buah-
tuberkolusis pemberian ASI buahan (yang kaya
•Intake nutrisi yang •Segera berobat jika kandungan
adekuat mendapati anak kita antioksidan)
•Isolasi mengalami panas, • indari produk susu
•Imunisasi BCG batuk, pilek. Terlebih dan bahan makanan
•Menciptakan jika disertai suara mengandung gula
lingkungan udara yang serak, sesak napas (sukrosa, fruktosa)
bebas polusi dan adanya tarikan •Membatasi aktivitas
•Jangan minum susu pada otot diantara anak
sapi mentah dan harus rusuk (retraksi). •Tidak tidur di kamar
dimasak •Menciptakan yang ber AC
• Tutup mulut dengan lingkungan udara yang •Hindari makanan
Lanjutan

PENCEGAHAN
•Menyediakan rumah •Imunisasi Hib •Menyediakan rumah
sehat: (Haemophilus sehat:
• Luas ventilasi influenzae) • Luas ventilasi
sebesar 12 – 20% •Vaksin Pneumokokal sebesar 12 – 20%
dari luas lantai Heptavalen dari luas lantai
•Tempat •Vaksinasi influenzae •Tempat
masuknya cahaya •Menyediakan rumah masuknya cahaya
20%. sehat: 20%.
•Jauh dari sumber- • Luas ventilasi •Jauh dari sumber-
sumber pencemaran: sebesar 12 – 20% sumber pencemaran:
•pabrik, dari luas lantai •pabrik,
•Tempat •Tempat •Tempat
pembakaran masuknya cahaya pembakaran
danpenampungan 20%. danpenampungan
sampah •Jauh dari sumber- sampah
ANALISA MASALAH
SKENARIO 2
ANAMNESA
MELAKUKAN PENGKAJIAN LEBIH DALAM
MENGENAI:
• Keluhan Tambahan (Deskripsi lebih detail)
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat Kehamilan Ibu
• Riwayat Kelahiran
• Riwayat Imunisasi
• Riwayat Pertumbuhan dan Perkemabangan

Anak
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Corak Reproduksi Ibu
• Riwayat Sosial Orang Tua
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Tanda Vital
Pemeriksaan Kulit
Pemeriksaan Dada
PEMERIKSAAN PENUNJANG
UjiFungsi Pulmoral
Pemeriksaan Sputum
Pemeriksaan Foto Thoraks
STATUS GIZI
GIZI BURUK GIZI GIZI BAIK GIZI LEBIH
KURANG
< 60% 60 – 80% 80 – 120 % > 120%

Penilaian Secara Klinis:


Berat Badan Anak / Berat Badan Anak Standard
sesuai Usia.
10kg X 100% = 71%
14kg
Dimana anak tersebut dalam Kriteria Gizi Buruk
DIAGNOSA DIFFERENTIAL
TUBERKULOSIS PARU
PNEUMONIA
BRONKITIS
FAKTOR RESIKO
TB PARU PNEUMONIA BRONKITIS
USIA 0 – 10 Tahun < 5 Tahun Semua usia
BERAT BADAN BB/TB < 90% BB/TB < 90% BB/TB < 90%
BB/U < 80% BB/U < 80% BB/U < 80%
STATUS GIZI Buruk Buruk Buruk
BERAT BADAN Turun 22 % Turun
RENDAH
PENDIDIKAN Rendah Rendah Rendah
ORANG TUA

STATUS SOSIAL Rendah Rendah Rendah


JENIS KELAMIN Laki > Wanita Laki > 6 tahun
DAFTAR PUSTAKA
 Arif Mansjoer & dkk.2000. Kapita Selekta Kedokteran edisi
III. Jakarta: Media Aesculapius
 Guyton & Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC

 Junaidi Iskandar. 2010. Penyakit Paru & Saluran Napas. Jakarta: PT.

Bhuana Ilmu Populer – Kelompok Gramedia


 Hayes Peter C & Mackay Thomas W. 1997. Buku Saku Diagnosis dan

Terapi. Jakarta: EGC


 Price Silvia A & Wilson Lorraine M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis

Proses Proses Penyakit. Jakarta: EGC


 Granner Darryl K, Mayes Peter A, Murray Robert K & Rodwell Victor W.

2003. Biokimia Harper. Jakarta: EGC


 Tamsuri Anas. 2008. Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan

Pernapasan. Jakarta: EGC


Lanjutan

DAFTAR PUSTAKA
• Jeremy P.T.Ward, Jane Ward, Richard M. Leach & Charles M.
Wiener. 2007. At Glance Sistem Respirasi. Edisi 2. Jakarta: Penerbit
Erlangga
• Aru W. Sudoyo & dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Edisi V. Jakarta: Internal Publishing
• Patricia D. Novak. 1998. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta :
EGC
• Daniel S. Wibowo. 2005. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta:
Grasindo
• R. Putz & R.Pabs. 2007. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Jakarta:
EGC
• Bambang Supriyanto, Darmawan Budi Setyanto, Nastiti N. Raharjoe.
2010. Buku Ajar Respirologi Anak, Edisi I. Jakarta: Badan Penerbit
ADAI
Lanjutan

DAFTAR PUSTAKA
Di Unduh:
http://www. Infeksi.com
http://www.library.usu.ac.id
http://www.scribd.com
http://www.id.wikipedia.org
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai