STRATEGI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

dr. H. Trisnawarman, M.Kes

SEKRETARIS DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELAYAN
2
 ARAHAN PRESIDEN
Pembangunan Menyambungkan infrastruktur besar dengan kawasan-kawasan
produksi rakyat: kawasan industri kecil, Kawasan Ekonomi Khusus,
Infrastruktur kawasan pariwisata, kawasan persawahan, kawasan perkebunan,
dan tambak-tambak perikanan

Pembangunan SDM dengan menjamin kesehatan ibu hamil,

Pembangunan kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak usia sekolah,
SDM penurunan stunting-kematian ibu-kematian bayi, peningkatan
kualitas pendidikan, vokasi, membangun lembaga manajemen talenta
Indonesia, dan dukungan bagi diaspora bertalenta tinggi

Mendorong Mengundang investasi seluas-luasnya untuk membuka

Investasi lapangan pekerjaan, memangkas perizinan, pungli dan
hambatan investasi lainnya

Reformasi Reformasi struktural agar lembaga semakin sederhana, semakin

Birokrasi simple, semakin lincah, mindset berubah, kecepatan melayani,
kecepatan memberikan izin, efisiensi lembaga
*) Disampaikan pada pidato Visi Indonesia di Sentul,
Jawa Barat, 14 Juli 2019
Penggunaan Menjamin penggunaan APBN yang fokus dan tepat sasaran,
memastikan setiap rupiah dari APBN memiliki manfaat ekonomi,
APBN memberikan manfaat untuk rakyat, meningkatkan kesejahteraan
masyarakat
Sumber : Bappenas 2019 3
 SUMBER DAYA MANUSIA: KESEHATAN
Meskipun mengalami perbaikan signifikan seperti peningkatan usia harapan hidup, beberapa capaian indikator kesehatan Indonesia masih rendah dan
tertinggal dibandingkan negara sebanding. Hal ini berpengaruh pada produktivitas tenaga kerja dalam jangka
panjang.

3 dari 10 anak di 26 dari 100 kematian penduduk usia 30-70 tahun disebabkan oleh 4 penyakit
bawah usia 5 tahun tidak menular: kanker, diabetes, kardiovaskular (CVD), atau pernafasan kronis (CRD)
menderita stunting dibandingkan…

Sumber: UNICEF, WHO (2016)

17 15
di Malaysia, Vietnam, dan China di
Thailand Sumber: World Development
Indicators (2016), diolah

75
Hanya 75 dari 100
anak Indonesia mendapat
99 Fasilitas kesehatan Indonesia masih sangat tertinggal:
imunisasi campak

97 Tenaga Kesehatan
per 10.000
3,7 15,1 8,2 8,1 Sumber: WHO
*Indonesia & Thailand
(2017), Vietnam
(2016),
Penduduk* Malaysia (2015)

Sumber: World
Tempat Tidur Rumah Sakit Development
23 dari 100 remaja laki-laki per 10.000 Penduduk**
19 26 21
12
Indicators
**Indonesia &
usia 13-15 tahun merokok Malaysia (2015),
Vietnam (2014),
Thailand (2010)
Sumber: WHO (2018), diolah

Sumber : Bappenas 2019 13

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
PEMBANGUNAN KESEHATAN INDONESIA

PERKEMBANGAN ANGKA HARAPAN HIDUP

71,4 71,2
71,2 71,06
71
70,9
70,78
70,8
70,59
70,6
70,4 70,4
70,2
70
2013 2014 2015 2016 2017 2018

PERKEMBANGAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

73,87 69,22
72
70,81 71,39
71 70,18
70 69,55
68,9
69 68,31
68
5
67
66
2013 2014 2015 2016 2017 2018
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
UHH DAN HALE DI ASIA TENGGARA
90 84,79
78,11 75,35
80 10,57 74,72 74,53 71,48
9,65 69,73 69,88 68,50 67,58
70 9,18 8,25 8,76 8,83 8,74 9,14 8,6 8,1
60

50

40
74,22 68,46 66,17 65,97 65,77 62,65 60,99 60,74 59,9
30 59,48
20

10

0
Singapore Thailand Brunei Malaysia Vietnam Indonesia Philipina Kamboja Myanmar Laos

HALE ∆ (LE ─ HALE)

• UHH Indonesia masih di bawah Singapore, Thailand, Malaysia, dan Vietnam 6

• ∆ (LE-HALE) menggambarkan Tahun dengan Disabilitas → Indonesia, angka tersebut
masih perlu diperkecil untuk meningkatkan produktivitas bangsa
 FAKTOR RISIKO PENYAKIT PADA USIA PRODUKTIF

Tren DALYs per 100.000 (IHME)

100
Riskesdas 2018
93.595.5
90
Hipertensi
4500
Dietary Risk 80
Hipert
4000 ensi 70

3500 60
Gula 50
3000 Darah
2500
Puasa 40
33.5
31 28.829.3
2000
30 26.6 26.1
Smoki 21.8
ng 20 14.8
1500
10
1000 Gula Darah Puasa
Merokok
Dietar 0
500 y Risk Obesitas Obesitas Merokok Aktivitas Kurang
pada sentral fisik kurang makan
0
0 dewasa sayur dan
99 92 94 96 98 00 02 04 06 08 10 12 14 16
1 19 19 19 19 20 20 20 20 20 20 20 20 20 buah
2013 2018
 1990 2017
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
01 STROKE STROKE 01 +122,8%

02 TUBERCULOSIS ISCHEMICHEART
DISEASE 02 +135,6%
10 Peringkat
teratas 03 LOWERRESPIRATOR
INFECY
T
DIABETES 03 +162,6%

Penyebab 04 DIARRHEALDISEASE TUBERCULOSIS 04 -29,6%

Kematian
05 ISCHEMICHEART
DISEASE
CIRRHOSIS 05 +39,6%
Tahun 1990
dan 2017 di 06 NEONATALDISORDERS DIARRHEALDISEASE 06 -35,3%

Indonesia 07 CIRRHOSIS COPD 07 +85,5%

08 ROADINJURIES ALZHEIMER’S DISEASES 08 +237,1%

LOWERRESPIRATORY
09 DIABETES
INFECT 09 -60,7%

10 COPD NEONATALDISORDERS 10 -58,5%

 1990 2017
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
01 NEONATALDISORDERS STROKE 01 +93,4%

02 LOWERRESPIRATOR ISCHEMICHEARTDISEASE02 +113,9%

INFECY
T
10 Peringkat
03 DIARRHEALDISEASE DIABETES 03 -157,1%
teratas DALY
Lost Tahun 04 TUBERCULOSIS NEONATALDISORDERS 04 -52,5%

1990 dan 05 STROKE TUBERCULOSIS 05 -45,1%

2017 06 ROADINJURIES CIRRHOSIS 06 +17,3%

di Indonesia
07 CONGENITALDEFECT DIARRHEALDISEASE 07 -63,4%

ISCHEMICHEARTDISEASE LOWBACKPAIN 08 +84,1%

08
09 CIRRHOSIS COPD 09 -76,8%
9

8 10 MEASLES ROADINJURIES 10 -32,1%

10
 KEMATIAN IBU, KEMATIAN BAYI DAN STUNTING

Jumlah Kematian Bayi

2018

STUNTING

Jumlah Kematian Ibu 2018

• DATA PSG 2017

12
13
 PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR
KU N JU N GAN PEN YAKIT T IDAK MEN U LAR
D I PU SKESMAS PROV. SU MSEL TAHU N 2 01 6 -2 0 1 7

Total Kasus TBC yang ditemukan tahun

2018 sebanyak 19.292 kasus

1000

Jum lah Pe nde rita

1
Asma
Hiperten Penyakit Gagal Ginjal Ca Ca
Bronchial DM PJK PPO K Stroke
si tiroid Jantung kronik Cerviks Mamae
e
Tahun 2016 87065 14648 14462 3102 1956 1418 1283 341 315 306 203
Tahun 2017 196214 23256 46432 5553 3504 4025 3090 2371 384 192 584

HIV AIDS 54,9

435 Persentase Kab/Kota yang melaksanakan

Kebijakan KTR , Minimal 50 % Sekolah 2018
35,3 37
Jumlah kasus HIV dan AIDS menurut 28,4
tahun 2008 sd 2018 Di Sumatera Selatan
246
215
179 189 11,2
156 157 9,9
147 147 150 6,7
119 106 4,1 3,45
85 70
105 114
89 0 2 0,95 1,7 0,7 2,6 0 0 0
67 65 71 63
45

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
 AKSES DAN MUTU LAYANAN KESEHATAN
Akreditasi Rumah Sakit Pemerintah di
Sumatera Selatan

140,0
2019 CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP (IDL)
16+6 = 22 RSUD
Siti Fatimah Prov. Sumsel 120,0
KAB/KOTA DI PROVINSI SUMSEL TAHUN 2016 - 2018
2018
Muara Beliti
16+1 = 17 RS Sungai Lilin
2017 Talang Ubi Bayung Lincir
5+3 = 8 RS Lahat 100,0
Martapura
Rabain ME Banyuasin Muara dua
2016 Siti Aisyah LL Kayu agung

Ca kup a n (%)
1+4 RS = 5 RS Sobirin 80,0
Ibnu Sutowo
Sekayu 8 +4 = 12 RS
2015
OKUT Besemah 60,0
1 RS
Prabumulih Rupit
Bari
Ogan Ilir
Tebing Tinggi
40,0

Akreditasi Puskesmas Di Sumatera

20,0
Selatan
2019
265+70 = 335 0,0
2018 OKU OKI M Enim Lahat Mura Muba B asin OKUS OKUT OI E Lwg PALI M.Tara Plg Prabu P Alam L Lgg PROVINSI
Puskesmas
151+114 = 265 2016 97,1 97,1 99,1 113,9 100,4 104,9 96,5 74,3 97,8 104,7 82,0 88,8 117,2 96,9 117,5 97,7 105,7 98,8
Dari 335
Puskesmas puskesmas 2017 94,5 97,8 89,9 118,4 101,7 115,9 95,1 93,2 94,3 103,0 81,3 91,1 93,7 99,2 92,3 94,4 107,4 99,0
2017 Dari 335
27+124 = 151 puskesmas 2018 101,9 96,9 90,0 111,7 103,6 109,2 94,4 101,8 97,4 98,6 79,5 97,3 100,3 100,2 111,3 99,4 98,4 99,4
Puskesmas Target 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
dari 335
Puskesmas
2016
27 Puskesmas
Dari 335
Puskesmas
 CAKUPAN KEPESERTAAN

PER DESEMBER 2018 PER 1 OKTOBER 2019

PBI APBN PBI APBD
2,602,688 1,382,770
BELUM JAMKES 32% 22% PBI APBN
3.248.074 2,621,789
40% 42%

PBPU
966,097
PPU 16%
1,093,547
13%
BP
PBI APBD 119,449
205,256 PBPU BP
2% PPU
120,769
3% 910,977 1% 1,103,004
11% 18%

KET:
PPU : PEKERJA PENERIMA UPAH PBPU : PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH
BP : BUKAN PEKERJA PBI : PENERIM A BANTUAN IURAN
 DATA UHC
Jumlah Jumlah Belum Belum
NO Kab./ Kota % UHC
Penduduk Peserta JKN-KIS JKN-KIS
1 2 3 4 5 6 7
1 KOTA PALEMBANG 1,592,248 1,511,638 94.94% 80,610 5.06%
2 KAB. OGAN KOMERING ILIR 727,786 485,690 66.74% 242,096 33.26%
3 KAB. MUSI BANYUASIN 574,415 546,109 95.07% 28,306 4.93%
4 KAB. BANYUASIN 810,221 565,660 69.82% 244,561 30.18%
5 KAB. OGAN ILIR 409,309 325,248 79.46% 84,061 20.54%
6 KOTA PRABUMULIH 197,069 167,346 84.92% 29,723 15.08%
7 KAB. OGAN KOMERING ULU 363,883 230,048 63.22% 133,835 36.78%
8 KAB. MUARA ENIM 576,103 599,727 104.10% (23,624) -4.10%
9 KAB. O.K.U TIMUR 639,111 385,927 60.38% 253,184 39.62%
10 KAB. O.K.U SELATAN 414,252 244,629 59.05% 169,623 40.95%
11 KAB. PALI 177,111 188,633 106.51% (11,522) -6.51%
12 KOTA LUBUK LINGGAU 224,032 229,293 102.35% (5,261) -2.35%
13 KOTA PAGAR ALAM 145,549 90,966 62.50% 54,583 37.50%
14 KAB. LAHAT 432,956 439,413 101.49% (6,457) -1.49%
15 KAB. MUSI RAWAS 408,813 252,629 61.80% 156,184 38.20%
16 KAB. EMPAT LAWANG 332,506 169,672 51.03% 162,834 48.97%
17 KAB. MUSI RAWAS UTARA 192,161 111,146 57.84% 81,015 42.16%
8,217,525 6,543,774 79.63% 1,673,751 20.4

Sumber: Data BPJS Kesehatan

1/10/2019
 ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020-2024

Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju cakupan

kesehatan semesta dengan penekanan pada penguatan pelayanan
kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan
upaya promotif dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan
teknologi

PHC INOVASI
UHC PENCEGAHAN

Sumber : Sesjen Kemenkes 2019

 STRATEGI RPJMN 2020-2024

Peningkatan kesehatan Percepatan Peningkatan Peningkatan

ibu, anak, KB, dan Pembudayaan sistem kesehatan
perbaikan gizi pengendalian
kesehatan reproduksi Gerakan Masyarakat dan pengawasan
masyarakat penyakit
Hidup Sehat (Germas) obat dan makanan

PELAYANAN PENGUATAN
(Health Delivery) SISTEM

Sumber : Sesjen Kemenkes 2019

 SASARAN POKOK, ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
RENSTRA DINAS KESEHATAN 2018 - 2023
SASARAN POKOK
ARAH KEBIJAKAN DAN
STRATEGI
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju
cakupan kesehatan semesta dengan penekanan pada
penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care)
dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif
didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi
Peningkatan kesehatan ibu, anak, KB,
1
dan kesehatan reproduksi

2 Percepatan perbaikan gizi masyarakat

3 Peningkatan pengendalian penyakit

Penguatan gerakan masyarakat hidup

4 sehat (Germas)

Penguatan sistem kesehatan dan

5 pengawasan obat dan makanan
23
24
25
26
 PEMERINTAH PROVINSI
SUMATERA SELATAN
DINAS KESEHATAN

Terima Kasih