Cardiotocography
Cardiotocography
Pembimbing :
dr. Elisabeth G.K Liga,Sp.OG,M.Kes
Saifuddin AB, et al. Ilmu Kebidanan. Kardiotokografi janin dan velosimetri. Edisi Keempat. yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo. Jakarta. 2010: 221-246.
MACAM-MACAM ALAT CTG
Alat pemantauan
Secara langsung
dimasukan dalam
(invasif/ internal)
rongga rahim
CTG Tidak langsung Alat pemantauan
(non invasif/ dipasang pada
eksternal) dinding perut ibu
Saifuddin AB, et al. Ilmu Kebidanan. Kardiotokografi janin dan velosimetri. Edisi Keempat. yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo. Jakarta. 2010: 221-246.
PRINSIP DASAR CTG
• Mesin telah di standarisasi
• Kecepatan kertas 1 cm
permenit
• Alat CTG akan merekam 20
denyut dalam 1 menit/1 cm
• Kertas display yang digunakan
memiliki kisaran djj antara
50- 210 denyut
• Menghitung denyut jantung
ibu
• Menuliskan nama ibu, tanggal
dan waktu pemeriksaan pada
kertas hasil pemeriksaan CTG
Institute of Obstetrician and Gynaecologist. Royal College of physicians of ireland.
Clinical practice guideline : intrapartum fetal heart rate monitoring. juni 2012; 6: 1-15.
MEKANISME PENGATURAN DJJ
• Sistem saraf simpatis
• Sistem saraf
parasimpatis
• Baroresepto
r
• Kemoresept
or
• Susunan
saraf pusat
• Sistem
hormonal
Saifuddin AB, et al. Ilmu Kebidanan. Kardiotokografi janin dan velosimetri. Edisi Keempat. yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo. Jakarta. 2010: 221-246.
TEMUAN PADA CTG
Baseline : 120-160
dpm
DJJ basal (saat
relaksasi)
DJJ dalam
pemeriksaan CTG
Akselerasi : normalnya
ada akselerasi
Perubahan DJJ
periodik (saat
kontraksi/ aktivitas
janin) Deselerasi : tidak ada
deselerasi atau
hanya timbul
deselerasi dini
Cunningham FG, et al. William Obstetrics. 23rd edition. Chapter 18. Intrapartum assessment. McGraw-Hill.
USA. 2010: 410-440.
BASELINE
• Tachikardia >160 dpm, • Bradikardia <120 dpm,
dalam keadaan : dalam keadaan :
– Hipoksia janin (ringan/ – Hipoksia janin (berat/
kronik) akut)
– Kehamilan <30 – Hipotermia janin
minggu – Bradiaritmia janin
– Infeksi ibu atau janin – Obat : propanolol, obat
– Ibu febris atau gelisah anestesia lokal
– Ibu hipertiroid – Janin dengan kelainan
– Takhiaritmia janin jantung bawaan
– Obat : atropin,
betamimetik
Saifuddin AB, et al. Ilmu Kebidanan. Kardiotokografi janin dan velosimetri. Edisi Keempat. yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo. Jakarta. 2010: 221-246.
VARIABILITAS
• Variabilitas menggambarkan sistem persarafan janin
• Penyebab variabilitas rendah selain hipoksia :
– Janin tidur
– Kehamilan preterm
– Janin anensefalus
– Blokade n.Vagus
– Kelainan jantung bawaan
– Obat : narkotik, diazepam, MgSO4
• Variabilitas :
– Amplitudo 6-25 dpm : normal
– Amplitudo 2-5 dpm : berkurang
– Amplitudo <2 dpm : menghilang
– Amplitudo >25 dpm : saltatory
Cunningham FG, et al. William Obstetrics. 23rd edition. Chapter 18. Intrapartum assessment. McGraw-Hill. USA. 2010: 410-
440.
Variabilitas
CARDIO
BASELINE :
140 dpm
KONTRAKSI :
>2X dlm 10 mnt
TOCO
AKSELERASI
Respon simpatetik dimana terjadi peningkatan
frekuensi DJJ dengan amplitudo >15 dpm, selama
15 detik dan terjadi minimal 2x dalam 20 menit AKSELERASI :
>2X dlm 10 mnt
Terjadi sesuai
Akselerasi dengan
seragam kontraksi
uterus
Akselerasi
Terjadi sesuai
dengan
Akselerasi gerakan/
rangsangan
bervariasi janin
Saifuddin AB, et al. Ilmu Kebidanan. Kardiotokografi janin dan velosimetri. Edisi Keempat. yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo. Jakarta. 2010: 221-246.
DESELARASI
• Respon parasimpatis (n.Vagus) melalui baroresptor
atau kemoreseptor sehingga terjadi penurunan
frekuensi DJJ
Deselerasi
dini
Deselerasi
Deselerasi
variabel
Deselerasi
lambat
Saifuddin AB, et al. Ilmu Kebidanan. Kardiotokografi janin dan velosimetri. Edisi Keempat. yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo. Jakarta. 2010: 221-246.
DESELERASI DINI
• Timbul dan hilang bersama
dengan kontraksi uterus
• Amplitudo turun tidak >20
dpm
• Lamanya <90 detik
• baseline dan variabilitas
normal
Deselerasi lambat
• Timbul 20-30 detik setelah kontraksi
dimulai
• Berakhir setelah 20-30 detik setelah
kontraksi hilang
• Lamanya <90 detik
• Timbul berulang setiap kontraksi
dengan
• intensitas
DJJ normalsesuai kontraksi uterus
atau takikardia ringan, hipoksia Cunningham FG, et al. William Obstetrics. 23rd
berat menjadi bradikardi edition. Chapter 18. Intrapartum assessment.
McGraw-Hill. USA. 2010: 410-440.
DESELERASI
VARIABEL
DESELERASI DESELERASI
DINI LAMBAT
CARA MELAKUKAN PEMERIKSAAN CTG :
1. Tes dilakukan dalam posisi duduk atau berbaring selama 20-60 menit,
2. Alat CTG dipasangkan secara melingkar pada perut ibu hamil.
3. Jika dalam 20 menit janin tidak bergerak atau sedang tidur, tes
diperpanjang hingga janin bergerak.
4. Dokter akan merangsang pergerakan janin secara manual atau
menempelkan perangkat yang mengeluarkan suara.
Pemeriksaan CTG :
National institute for clinical excellence. The use of electronic fetal monitoring : the use and interpretation of
cardiotocography in intrapartum fetal surveillance. London. Mei 2001: 1-10.
TATALAKSAN
A