DIPLOPIA
DIPLOPIA
1
Definisi
2
Agarwal S. David. J. Apple; Textbook of Ophthalmology, vol 1; Jaypee brothers
publishers, 2002.
Patofisiologi
Diplopia Monokuler
Diplopia monokuler adalah penglihatan ganda yangtimbul pada
mata yang sakit saat mata yang lain ditutup
Pathological Physiological
Diplopia Binokuler
Diplopia binokuler adalah penglihatan ganda terjadi bila melihat Monocular Binocular
dengan kedua mata dan menghilang bila salah satu mata ditutup
Monocular diplopia
Extra ocular lensa kontak
Ocular
- Astigmatism: suatu lengkungan. abnormal pada permukaan depan kornea
- Keratoconus: suatu kondisi dimana kornea secara bertahap menjadi tipis dan berbentuk
kerucut
- Katarak: suatu kondisi dimana lensa secara bertahap menjadi keruh.
- Dislokasi lensa.
- Massa atau pembengkakan pada kelopak mata.
- Gangguan Retina
Binocular diplopia
Strabismus: gangguan kesejajaran mata
Kerusakan saraf yang mengontrol otot-otot ekstraokuler (infeksi, stroke, trauma kepala atau tumor otak)
Infark mikrovaskuler pembuluh darah yang memperdarahi persarafan otot-otot mata. (diabetes, hipertensi
atau penyakit lainnya yang dapat merusak pembuluh darah)
Myasthenia gravis: penyakit neuro-muscular ini menyebabkan otot-otot mudah lelah dan lemah
menyerang neuromuscular junctions.
Trauma pada otot-otot mata
Anamnesa:
Tentukan apakar gejalanya monocular atau binokuler. Apakah menutup salah satu mata meredakan
gejala, atau apakah diplopia tetap ada walaupun sudah menutup mata yang berbeda?
Tentukan bagaimana perubahan arah pandangan mempengaruhi diplopia. apakah diplopia tetap
sama pada 9 arah pandangan.
Tentukan apakah fungsi motoris normal. Apakah kelopak pada posisi yang normal? Apakah respon pupil
normal, dan simetris dengan pupil yang lain?
Apakah ada riwayat trauma?
Pemeriksaan fisik:
Inspeksi posisi kepala, mata, kelopak mata, orbita, dan wajah apakah simetris atau tidak.
Palpasi orbita adanya fraktur dan kelainan lain
Cover tests
Pemeriksaan Penunjang:
RO Skull
CT Scan
Non operative
Operative management
11
Non operative correction
Eye patch
Medikamentosa myasthenia gravis (Mestinon, kortikosteroid)
Astigmatisma rigid gas permeable lenses
Katarak myotic eye drops, pilocarpine
Operative correction
Bone deficite
The majority of cases require reconstruction of the orbital floor to support the globe position and restore the
shape of the orbit as the bony walls are comminuted and/or bone fragments are missing. Reconstructing of
the missing bone rather than reducing bone fragments can be achieved with different materials.
Malposition orbitozygomatic
Osteotomy pada:
sutura frontozygoma
Rima orbita inferior
Buttress lateral
Arcus zygoma
Hematoma
Infeksi implanted materials (Plate, screws)
Kompresi pada nervus opticus
Agarwal S. David. J. Apple; Textbook of Ophthalmology, vol 1; Jaypee brothers publishers, 2002.
Neil R miller, Walsh. F.B; Hoyt W.F; Clinical Neuro ophthalmology; Lippincott Williams and wilkins, 2005.
D.J. David, Simpson. A; Craniomaxilofacial trauma; Churchill Livingstone, 1995
Basic and clinical science course, Neuro ophthalmology; American academy of ophthalmology 2014-2015
www.aao.org
www.aofoundation.org
Sidharta,; Ilmu penyakit mata; Sagung seto; 2002
18
19