Konsep kuantitatif
Modal kerja menurut konsep kuantitatif adalah keseluruhan
dari jmlh aktiva lancar (modal kerja bruto/gross working
capital).
Konsep kualitatif
Modal kerja menurut konsep kualitatif adalah sebagian dr
aktiva lancar yg benar2 dpt digunakan untuk membiayai
operasionalnya RS tanpa mengganggu likuiditasnya. Konsep
ini yaitu kelebihan aktiva lancar di atas kewajiban lancarnya
( modal kerja neto / net working capital )
1. Konsep kulaitatif : Rp 80.000.000.000
2. Konsep kuantitatif : Rp 80.000.000.000 – Rp30.000.000.000 = Rp 50.000.000.000
NERACA
AKTIVA (ASET) KEWAJIBAN & EKUITAS
Kewajiban LANCAR
AKTIVA LANCAR Rp30.000.000.000
HUTANG JANGKA PANJANG
Rp 80.000.000.000
Rp 5.000.000.000
EKUITAS
AKTIVA TETAP Rp 145.000.000.000
Rp100.000.000.000
Penentuan Besarnya Modal Kerja
Rumah Sakit
Penentuan besarnya, modal kerja RS tergantung :
1. Besar kecilnya skala operasi RS
Kebutuhan modal kerja tergantung besar kecilnya RS
2. Aktivitas RS
RS tdk mempunyai persediaan “brg dagangan”, tdk semua
pembayaran pasien melalui piutang (mempengaruhi perputaran)
3. Volume kegiatan RS
Jika kegiatan pelayanan meningkat, maka modal kerja juga
meningkat.
4. Sikap RS terhadap likuiditas dan profitabilitas
Likuiditas terkait dg risiko
Profitabilitas terkait dengan laba
(risiko tinggi = laba tinggi atau sebaliknya)
Risk and Return of Three Alternatif Working
Capital Policies
Aggressive Balanced Conservative
Expected return on
total assets (NI / TA )/ROA 12.5 % 11.8% 11.1%
PERSEDIAAN PROSES
PELAYANAN PIUTANG
(Inventory)
KAS 1 KAS 2
Modal Keja Positif
NERACA
AKTIVA (ASET) KEWAJIBAN & EKUITAS
Keterangan : Aset lancar 1 M dibiayai dari utang lancar 750 juta (untuk modal
kerja variabel) dan dari Utang jk panjang &/atau ekuitas sebesar 250 juta (utuk
modal kerja permanen)
Modal Keja Negatif
NERACA
AKTIVA (ASET) KEWAJIBAN & EKUITAS
ASET LANCAR
Rp 1 M UTANG LANCAR
Rp 1,25 M
AKTIVA TETAP
EKUITAS
Rp 2,5 M
Rp 2,25 M
Keterangan : Seluruh Aset lancar 1 M (modal kerja variabel & permanen) dibiayai
dari utang lancar dan bahkan ada utang lancar sebesar 250 juta digunakan
untuk membiayai Aset /Aktiva tetap.
Pertukaran Laba dan Risiko
a. Perubahan dlm aset lancar
Neraca Neraca
Aset lancar Utang lancar Aset lancar Utang lancar
Pertukaran antara laba dan risiko, menggunakan rasio aset lancar thd aset tetap.
Laba berkurang, krn aset lancar kurang menguntungkan dibandingkan dg aset tetap.
Aset tetap memberikan nilai tambah kepada produk. Risiko likuiditas juga lebih rendah.
Pertukaran Laba dan Risiko
b. Perubahan dlm utang lancar
Neraca Neraca
Aset lancar Utang lancar Aset lancar Utang lancar
Rp 1 M Rp 750 jt Rp 1 M Rp 1,5 M
(27,28%) (42,86%)
Aset tetap Utang Jk
panjang dan Aset tetap Utang Jk
Ekuitas panjang dan
Ekuitas
Rp 2,5 M Rp 2,75 M
Rp 2,5 M Rp 2 M
Pertukaran laba dan risiko digunakan rasio utang thd total aset.
Laba akan meningkat , krn utang jk pendek lebih murah. Risiko pailit juga meningkat, krn
mengurangi modal kerja bersih . Risiko likuiditas juga tinggi.
MANAJEMEN KAS DAN
INVESTASI JANGKA PENDEK
(SEKURITAS)
Kas dan sekuritas
Kas dan sekuritas adalah aset yg paling
likuid.
Sekuritas adalah surat berharga jangka
pendek , menghasilkan bunga , merupakan
instrumen pasar uang yg dipakai untuk
memperoleh pengahsilan sementara.
Kas dan sekuritas tempat pengumpulan
dana untuk membayar tagihan pd saat jatuh
tempo dan pengeluaran yg tidak terduga.
Manajemen Kas
Kas merupakan alat tukar untuk
memungkinkan manajemen menjalankan
berbagai kegiatan usahanya.
keberhasilan RS untuk mempertahankan
kelangsungan usahanya tergantung pada
kemampuan menyediakan kas dlm
memenuhi kewajiban finansial tepat pada
waktunya.
Manajemen Kas yg Efektif
” Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat
likuiditasnya. Makin besar jumlah kas yang ada didalam perusahaan
berarti makin tinggi tingkat likuiditasnya. Ini berarti bahwa perusahaan
mempunyai risiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi
kewajiban finansialnya. ”
Aktiva Lancar
1. Kas dan setara kas = 179.000.000
2. Investasi jangka pendek = -
3. Piutang pelayanan = 1.500.000.000
4. Piutang lain-lain = 71.000.000
5. Persediaan = 750.000.000
Jumlah aktiva lancar : 2.500.000.000
Penetapan persediaan kas minimal
Untuk menentukan berapa jml kas yg sebaiknya harus dipertahankan oleh suatu
Perusahaan, belum ada standard ratio yg bersifat umum. Sofyan Syafri Harahap
(1999, 302) membandingkan antara jml kas dg aktiva lancar (AL) yg disebut rasio
kas atas AL sbb:
KAS 179.000.000
RASIO KAS ATAS AL = ---------- x 100 % = ------------------- x 100% = 7,16%
AL 2.500.000.000
Aliran kas
PELAYANAN
depresiasi
BAHAN
AKTIVA UPAH BIAYA
TETAP
MENTAH
ADMI-NISTRASI
(Neto)
+ BIAYA AMHP
LAINNYA /BMHP
P I U TANG
1
a 2
c b
3
5
HUTANG 4 KAS PEMILIK
d e
Faktor 2 yg mempengaruhi besar kecilnya
persediaan besi kas
Persediaan minimal/persediaan besi kas (safety cash
balance ) ialah jml minimal dari kas yang harus
dipertahankan oleh RS agar dpt memenuhi kewajiban
finansialnya sewaktu – waktu.
Motif transaksi
Penyediaan uang kas untuk membayar berbagai kegiatan
dlm rangka kegiatan pelayanan.
Motif berjaga-jaga
Mempertahannkan saldo kas guna memenuhi permintaan
kas yg sifatnya tidak terduga.
Motif spekulasi
Untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau
menginvestasikan kas dalam bentuk invetasi yg paling
likuid. Biasanya dalam sekuritas.
Pengelolaan Saldo Kas
Teknik pengelolaan kas
1. Memanfaatkan masa mengambang
2. Mempercepat penerimaan
3. Memperlambat pembayaran
Model Konversi
1. Jika terjadi surplus, maka jumlah optimal dari kas yang
diubah menjadi sekuritas.
2. Jika diperlukan tambahan kas, jumlah optimal sekuritas
yg diubah kedalam bentuk kas.
Metode terkenal yg dipakai untuk mengelola kas yg efisien
adalah : (1) Model boumol dan (2) model Miller Orr
MANAJEMEN PIUTANG
DAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN
Perputaran melalui proses pelayanan
BARANG PROSES
PERSEDIAAN PELAYANAN PIUTANG
Tunai
KAS 1 KAS 2
I. Manajemen Piutang
c. Persyaratan piutang
Misalnya : 2/10 net 30
Sekumpulan prosedur
Kebijakan penagihan suatu piutang pd
Penagihan saat jatuh tempo.
Seleksi dlm pemberian piutang
Seleksi calom mitra kerja sama (payer) :
Character ( Karakter ) Penilaian dlm
Dikirim surat
Ditelepon
Didatangi
Menggunakan agen/orang lain
Tindakan secara hukum
Penyisihan Piutang
1. Volume kebutuhan
2. Volume kegiatan pelayanan yg direncanakan
3. Besarnya pembelian bahan setiap x pembelian untuk
mendapatkan biaya pembelian yg minimal.
4. Estimasi ttg fluktuasi harga bahan yg akan datang
5. Peraturan pemerintah yg menyangkut persediaan
6. Biaya dan risiko penyimpanan
7. Tingkat kecepatan menjadi rusak/turun kualitasnya
Biaya Persediaan
PD
d.Penerimaan barang/bahan
e.Pencatatan/pembukuan
f.Pembayaran tagihan
Total cost
Purchase
Cost
Order
Cost
Carrying
Cost
Overstocked
Cost
Stock Out
Cost
Teknik Mengelola Persediaan
1. Sistem ABC
2. Model dasar kuantitas pesanan ekonomis
(EOQ)
3. Titik pemesanan kembali
4. Sistem perencanaan Kebutuhan Material
5. Sistem Tepat Waktu
Sistem ABC
Teknik manajemen persediaan dg membagi persediaan ke
dlm 3 golongan sesuai tingkat penurunan kepentingan :
a. Golongan A
Brg yg sedikit jenisnya (mis 20%), ttp paling besar
investasinya (mis 80%).
b. Golongan B
Untuk brg yang jenis maupun nilainnya lebih kecil dari
golongan A
c. Golongan C
Banyak jenisnya, sedangkan nilai investasinya kecil
dibandingkan dengan golongan A
Economic Order Quantity (EOQ)
EOQ adalah suatu metode untuk menentukan jumlah
pesanan yg paling ekonomis untuk satu kali pesan.
Ada 3 hal :
1. Biaya pesanan
2. Biaya penyimpanan
3. Biaya total
Contoh :pendekatan metamatis.
a. Harga per item brg ; Rp 100 P
b. Jmlh item brg yg dibeli dan digunakan untuk 1 thn :
1000 item (unit) D
c. Biaya setiap kali pesan per item : Rp 10 O
d. Tingkat bunga :5% I
e. Biaya penyimpanan per item brg : Rp 0,50 H
Solusi : EOQ
EOQ = 2 DO
IP + 2 H
Pendekatan secara tabel :
Contoh :
Quantity order : 58 unit
Lead time : 10 hari , rata2 pemakaian brg : 1 unit per hari
Reorder point = lead time x rata2 pemakaian per hari
Reorder point = 10 x 1 = 10 Unit