Anda di halaman 1dari 21

MODEL MODEL

PEMBELAJARAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


• Yang penting bukan bagaimana
caramu hidup,
• Tapi hidup siapa yang kamu
ubah dengan hidupmu.
 
PEMBELAJARAN
• Suatu proses di mana lingkungan
seseorang secara sengaja dikelola utk
memungkinkan terjadinya belajar siswa
(AECT).
• Seperangkat peristiwa yg mempengaruhi
terjadinya proses belajar siswa (Gagne).
KONSEP DASAR PENDEKATAN
PEMBELAJARAN
A. Pendekatan: sbgi titik tolak atau sudut pandang seseorang
terhadap suatu proses tertentu.
B. Pendekatan: merujuk kpd pandangan ttg terjadinya suatu proses yg
sifatnya masih sangat umum
C. Pendekatan: titik tolak atau sudut pandang kita thdp proses
pembelajaran (Sanjaya 2008; Rusman 2012)
D. Terdpt dua pendekatan dlm pembj: teacher-centred (pendk
berpusat pada guru) & student centred (pendk berpusat pd murid)
(Roy Kellen 1998)
E. Teacher sentred: menurunkan strategi pembj langsung (dierect
instruktion), & student centred: menurunkan stretegi pembj inkuiri
dan discoveri serta pembej induktif
MODEL PEMBELAJARAN
• Istilah model: diartikan sbgi kerangka konseptual yg
digunakan sbgi pedoman dlm melakukan kegiatan a/
sering disebut sbgi pola berfikir yg digunakan sbgi
panduan dlm melakukan suatu kegiatan.
• Model pembelajaran: sbgi kerangka konseptual yg
melukiskan prosedur yg sistematis dlm mengorganisa-
sikan pengalaman belajar utk mencapai tujuan.
• Model: suatu pola yg digunakan dlm menyusun
kurikulum, desain pembj, & pelaks pembj
• Model pengembangan terluas: praktek pembelajaran
MODEL DLM BERBAGAI BIDANG GARAPAN

• Model: suatu rencana a/ pola yg dpt digunakan


utk membtk kurikulum a/ rencana pembelaj
jangka panjang, merancang bhn pelj,
membimbing pembelaj di kls & yg lainnya.
• Model Pengembangan kurikulum
• Model Desain Pembelaj.
• Model Pembelaj.
MODEL DISAIN PEMBELAJARAN

• Sebagai kerangka konseptual yg


melukiskan prosedur yg sistematis
dlm mengorganisasikan komponen2
rancangan pembelaj.
• Model disain pembelajaran: Dick &
Carey, PPSI, Bela H.Banathy, J.
Kemp, Van Gelder, dll.
MODEL PEMBELAJARAN

• Model: kerangka konseptual yg melukiskan


prosedur sistematis dlm mengorganisasikan
pengalaman belj utk mencapai tujuan
• Model pembelaj.: suatu perencanaan a/ pola yg
digunakan sbgi pedoman dlm merencanakan
pembelaj. di kls atau tutorial.
• Model pembelaj. dpt dijadikan sebg pola pilihan
para guru boleh memilih model pembj yg sesuai &
efisien utk mencapai tujuan pembelajarannya.
Model Pembelajaran

• Model pembelaj: …………….mengacu pd pendekatan


pembelaj yg akan digunakan, termasuk di dalamnya
tujuan, tahapan, lingkungan, & pengelolaan kelas
(Arends 1997).
• Setiap model mengarahkan guru merancang pembj
utk membantu peserta didik sedemikian rupa
sehingga tujuan pembelaj. tercapai
FUNGSI MODEL

1. Sebagai pedoman bagi guru dalam merencanakan &


melaksanakan aktivitas pembelaj.
2. Sbgi pedoman bagi perancang pembj & para guru dlm
melaksanakan pembelaj
3. Pemilihan model pembj sangat dipengaruhi oleh sifat dr
materi yg akan diajarkan, tujuan yg akan dicapai, serta
tingkat kemampuan peserta didik.
4. Sebagai pola yg digunakan dlm menyusun kurikulum,
merancang & mengorganisasikan materi pelajaran,
mengorganisasikan siswa, & memilih metode dlm suatu
kondisi pembelaj.
CIRI-CIRI MODEL

• Rasional teoritis logis yg disusun o/ para pencipta a/


pengembangnya
• Landasan pemikiran ttg apa & bgmn siswa belj (tuj
pembj yg akan dicapai)
• Tingkah laku mengajar yg diperlukan agar model tsb
dpt dilaksanakan dgn berhasil
• Lingkungan belj yg diperlukan agar tujuan pembj itu
dpt tercapai
KUALITAS MODEL

• Harus dilihat dr aspek proses & produk.


• Aspek proses: mampu menciptkan situasi belajar
menyenangkan, aktif, & kreatif
• Aspek produk: pembelj mampu mencapai tujuan
(meningkatkan kemampuan siswa sesuai dgn
standar kemampuan a/ kompetensi yg ditentukan
KOMPONEN MODEL

• Sintaks : langkah2, fase2, urutan kegiatan


• Prinsip Reaksi : pola kegiatan, memberikan respon,
reaksi atas aktivitas-aktivitas belajar
• Sistem sosial : Situasi a/ suasana & norma yg
berlaku dlm model tsb a/ deskripsi macam2 peranan
belajar, hubungan hirarkis, macam2 kaidah utk
mendorong murid belajar
• Sistem penunjang : kondisi yg diperlukan o/ suatu
model (segala sarana, bahan, & alat yg diperlukan
utk melaksanakan model tsb)
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

• Model Pencapaian konsep


• Model latihan penelitian
• Model pertemuan kelas
• Model latihan laboratories
• Model penelitian sosial
• Model kontrol diri
• Model Simulasi
• Model kooperatif
• Anda …. memilih satu model………
MODEL PENCAPAIAN KONSEP
• Sintakmatik:
Tahap pertama: Penyajian data & identifikasi konsep
1. Pembelajar menyajikan contoh yg sudah diberi label.
2. Pebelajar membandingkan ciri2 dlm contoh positif & negatif
3. Pebelajar membuat & mengetes hipotesis
4. Pebelajar membuat definisi ttg konsep atas dasar ciri2 utama/esensial.

Tahap kedua: Mengetes Pencapaian Konsep


5. Pebelajar mengidentifikasi tambahan contoh yg tdk diberi label dgn menyatakan
ya atau bukan.
6. Pembelajar menegaskan hipotesis, nama konsep, & menyatakan kembali definisi
konsep sesuai dgn ciri2 yg esensial.

Tahap ketiga: Menganalisis Strategi Berpikir


7. Pebelajar mengungkapkan pemikirannya.
8. Pebelajar mendiskusikan hipotesis & ciri2 konsep
9. Pebelajar mendiskusikan tipe & jumlah hipotesis
Sistem Sosial
 Memiliki struktur yg moderat.
Pembelajar melakukan pengendalian terhdp aktivitas, tetapi dpt
dikembangkan menjadi kegiatan dialog bebas dlm tahap itu.
Interaksi antar pebelajar digalakkan o/ pembelajar.
Pembelajar diharapkan lebih memperlihatkan inisiatifnya utk melakukan
proses edukatif bersamaan dgn bertambahnya pengalaman dlm
melibatkan diri dlm kegiatan pembelaj.
Prinsip Pengelolaan/Reaksi
a. Berikan dukungan dgn menitikberatkan pd sifat hipotesis dr diskusi2 yg
berlangsung.
b. Berikan bantuan kpd para pebelajar dlm mempertimbangkan hipotesis yg satu
dr yg lainnya.
c. Pusatkan perhatian para pebelajar terhdp contoh2 yg spesifik
d. Berikan bantuan kpd para pebelajar dlm mendiskusikan & menilai strategi
berpikir yg mereka pakai.
Sistem Pendukung
 Sarana pendukung berupa bahan2 & data yg terpilih & terorganisasikn dlm
bentuk unit2 yg berfungsi memberikan contoh2.
 Bila pebelajar sdh dpt berpikir semakin kompleks, dpt bertukar pikiran &
bekerjasama dlm membuat unit2 data.
MODEL KONTROL DIRI
Sintakmatis:
Tahap pertama: Perumusan Perilaku Akhir
1. Mengidentifikasi & mendefinisikan perilaku yg menjadi sasaran.
2. Merumuskan secara khusus perilaku akhir.
3. Mengembangkan rencana utk mengukur & mencatat perilaku.
Tahap kedua: Mengkaji Perilaku
Mengamati & mencatat kekerapan perilaku & jika perlu, hakikat & konteks perilaku
itu
Tahap ketiga: Merumuskan Kontingensi
1. Membuat keputusan mengenai lingkungan.
2. Memilih sarana penguat & pola pemberian penguatan.
3. Menuntaskan perencanaan bentuk perilaku akhir.
Tahap keempat: Melembagakan Program
1. Menata lingkungan.
2. Memberikan pengantar bagi pebelajar.
3. Memelihara penguatan & melaksanakan jadwal /pola penguatan.
Tahap kelima: Mengevaluasi Program
1. Mengukur respon yg diharapkan.
2. Membangun kembali kondisi yg lama, mengukur & mengembalikan para program
kontingensi.
Sistem Sosial
Utk perilaku yg khusus lebih bersifat terstruktur. Pembelajar berfungsi sbagai
pengendali sistem penguatan & lingkungan. Aspek sosial model ini lebih bersifat
kesepakatan (sambil berjalan dpt ditumbuhkan). Demikian pula dlm pola &
jadwal pemberian penguatan.

Prinsip Pengelolaan/Reaksi
Prinsip pengelolaan atau reaksi pembelajar terhdp pebelajar didasarkan pada
prinsip operant conditioning & pengelolaan kontingensi. Secara umum, perilaku
yg tdk tepat kadang2 diabaikan, sedangkan perilaku yg diinginkan seyogyanya
dikuatkan.

Sistem Pendukung
Sarana yg diperlukan utk melaksanakan model ini bervariasi dr situasi ke situasi.
Program yg bersifat sederhana mungkin tdk memerlukan arena pendukung.
Sedang proses yg bersifat kompleks, memerlukan perencanaan & alat yg
memadai. Pembelajar yg mengembangkan program ini perlu melakukan
perencanaan yg cermat, & sabar.
MODEL SIMULASI
Sintakmatik:
Tahap Pertama: Orientasi
1. Menyajikan berbagai topik simulasi & konsep2 yg akan diintegrasikan dlm proses simulasi
2. Menjelaskan prinsip simulasi & permainan.
3. Memberikan gambaran teknis secara umum ttg proses simulasi.
Tahap kedua: Latihan Bagi Peserta
2. Membuat skenario yg berisi aturan, peranan, langkah, pencatatan bentuk keputusan yg
dibuat, & tujuan yg akan dicapai.
3. Menugaskan para pemeran dlm simulasi
4. Mencoba secara singkat suatu episode
Tahap ketiga: Proses Simulasi
5. Melaksanakan aktivitas permainan & pengaturan kegiatan tsb.
6. Memperoleh umpan balik & evaluasi dr hasil pengamatan terhdp performan si pemeran.
7. Menjernihkan hal2 yg miskonsepsional .
8. Melanjutkan permainan/simulasi.
Tahap keempat: Pemantapan atau Debriefing
9. Memberikan ringkasan mengenai kejadian & persepsi yg timbul selama simulasi.
10. Memberikan ringkasan mengenai kesulitan2 & wawasan para peserta.
11. Menganalisis proses.
12. Membandingkan aktivitas simulasi dgn dunia nyata.
13. Menghubungkan proses simulasi dgn isi pelajaran.
14. Menilai & merancang kembali simulasi.
Sistem Sosial
 Pembelajar hrs memilih jenis kegiatan & mengatur pebelajar dgn merancang
yg utuh & padat mengenai sesuatu proses (model terstruktur).
Kerjasama antar peserta sangat diperhatikan.
Keberhasilan tergantung pd kerjasama & kemauan dr pebelajar.

Prinsip Pengelolaan/Reaksi
 Pembelajar berperan sebagai pemberi kemudahan /fasilitator.
 Pembelajar bertugas/ bertanggungjawab atas terpeliharanya suasana belajar
& lebih dulu mendorong pengertian & penafsiran para pebelajar terhdp isi &
makna dr simulasi .

Sistem Pendukung
Sarana yg digunakan bervariasi (sederhana & murah sampai ke yg kompleks &
mahal). Misal: simulator elektronik biayanya mahal, kelereng atau kartu
biayanya murah.
Ya Rab, berilah kami apa yang
telah Engkau janjikan kepada kami
dengan perantaraan rasul-rasulMu.
Dan janganlah Engkau hinakan
kami di hari kiamat. Sesungguhnya
Engkau tidak menyalahi janji

Anda mungkin juga menyukai