Anda di halaman 1dari 16

KEPRIBADIAN DAN PERFORMA

PERAWAT MUSLIM
Oleh : Rohmat Suprapto, S.Ag, MSI
Capaian Pembelajaran

 Mahasiswa memahami makna karakter


 Mahasiswa mehamai karakter muslim
 Mahasiswa memahami karakter perawat muslim
 Mahasiswa dapat mendemonstrasikan praktek asuhan keperawatan Islami
Perawat Islami

Yang ini ? Yang ini ? Atau yang ini ?


Makna Karakter

karakter n 1 tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi


pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain;
watak; 2 Komphuruf, angka, ruang, simbol khusus yang
dapat dimunculkan pada layar dengan papan ketik
berkarakter vmempunyai tabiat; mempunyai kepribadian;
berwatak: anak itu ~ aneh.
Mencari Model

 Rufaidah al-
Anshariyah
 Florence
Nightingale
Sekilas Rufaidah binti Sa’ad

 Muhammad Ibrahim Salim dalam kitabnya Nisaa Haular Rasul SAW mengungkapkan,
Rufaidah adalah seorang wanita yang berasal dari Kabilah Aslam. Ia dengan penuh
kesetiaan menolong dan mengobati setiap orang yang terluka di zaman Rasulullah SAW.
Secara khusus, ia mendirikan kemah di dekat Masjid Nabawi. Di tempat itulah, ia
menolong dan mengobati setiap orang yang terluka. Ibu Ishak dalam riwayatnya
menuturkan, ketika Sa'ad bin Mu'adz terluka dalam Perang Khandaq, Rasulullah SAW
berkata kepada para sahabat, "Bawalah dia ke tenda Rufaidah dan saya akan
menjenguknya nanti." Mengutip kitab Al-Adab Al-Mufrad, Ibrahim Salim menyebutkan,
Imam Bukhari meriwayatkan Rasulullah menjenguk Sa'ad yang terluka pelipis matanya
saat Perang Khandaq di tenda Rufaidah, setiap pagi dan sore. "Rufaidah sudah memelopori
pengobata n gratis," tutur Ibrahim Salim.
 Rufaidah juga digambarkan memiliki pengalam an klinik yang
dapat ditularkan kepada perawat lain, yang dilatih dan bekerja
dengannya. Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat dalam
aspek klinikal semata, namun juga melaksanakan peran komunitas
dan memecahkan masalah sosial yang dapat mengakibatkan
timbulnya berbagai macam penya kit. Menurut Omar, Rufaidah
adalah pera wat kesehatan umum dan pekerja sosial yang men jadi
inspirasi bagi profesi perawat di dunia Islam.
Florence Nightingale

 Florence Nightingale (lahir di Florence, Italia, 12 Mei 1820 – meninggal di London,


Inggris, 13 Agustus 1910 pada umur 90 tahun) adalah pelopor perawat modern, penulis
dan ahli statistik.[1] Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (bahasa Inggris The Lady
With The Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada
perang Krimea, di semenanjung Krimea, Rusia.
 Florence Nightingale menghidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan rumah sakit
dan kiat-kiat juru rawat. Ia memberikan penekanan kepada pemerhatian teliti terhadap
keperluan pasien dan penyusunan laporan mendetil menggunakan statistik sebagai
argumentasi perubahan ke arah yang lebih baik pada bidang keperawatan di hadapan
pemerintahan Inggris.
Mendayung Karakter Perawat Barat dan Timur

 Menolong semata-mata adalah ibadah : QS. Adzariyat 56



َ ‫َو َما َخلَ ْقتُ ا ْل ِجنَّ َواإل ْن‬
  ‫س إِال لِيَ ْعبُدُون‬
Artinya: ” Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembahKu”. (Qs, Adz Dzaariyat: 56)
 Tauhid sebagai landasan utama Sistem penyembuah tauhid. Tauhid meniadakan unsur lain.
Pekerjaan yang utama adalah mengembalikan sesuatu pada Allah semata. Perilaku yang
Nampak adalah
 Mengawali dan mengakhiri dengan doa
 Mendampingi pasien dengan penuh perhatian dan cinta kasih dan kesabaran (passion)
disertai dengan doa kesembuhan
 Mengembalikan semua proses pada Allah SWT
 Profesionalisem
 Terukur
 Karena Allah satu-satunya penyembuh, maka tuntunan doa untuk lekas sembuh adalah
sebagai berikut:

 ‫االلهم رب الناس اذهب البأس اشف انت الشافى ال شفاء اال شفاءك شفاء ال‬
)‫يغادر سقما (رواه البخار و مسلم‬
 Y Allah, Tuhan penguasa manusia, hilangkanlah penyakitnya dan berilah kesembuhan.
Engkaulah Penyembuhnya, tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari Engkau, sembuh
yang tidak kambuh lagi (H.R. al-Bukhari dan Muslim).
SOP ASUHAN
KEPERAWATAN ISLAMI
Ada prosedur standar dalam pendekatan agama ketika tenaga medis muslim melakukan
perawatan terhadap orang sakit, yaitu berusaha agar pasien: (1) bertaubat atas dosa-dosa
yang ada padanya baik yang disadari maupun yang tidak disadari, (2) bersabar atas cobaan
yang menimpa diri seperti sakit,
Lanjutan

(3) berikhtiar supaya sakitnya sembuh, (4) optimisme bahwa sakitnya yang diusahakan
sembuh ini berhasil, (5) menyadari bahwa dalam keadaan sakit tetap menjalankan
kewajiban-kewajiban agama sejauh ia mampu melaksanakannya seperti salat selama akal
masih sehat, meskipun banyak dispensasi (rukhshah) dalam pelaksanaannya,
Lanjutan

(6) banyak berzikir kepada Allah karena menyebabkan percepatan proses penyembuhan.
Segenap tenaga klinis muslim harus menyadari ke enam butir pendekatan agama ini
sebagai kompetensinya dan secara aplikatif untuk merawat orang sakit. Pendekatan agama
ini harus diintegrasikan dengan metode klinis atau medis. Integralisme antara pendekatan
agama (spiritual) dan medis ini merupakan paradigma penyembuhan Islam.
Doa memohon supaya lekas sembuh dari sakit:

‫إشف انت الشافى ال شفاء إال شفائك شفاء‬,‫اللهم رب الناس أذهب البأس‬
)‫ال يغادر سقما (رواه مسلم‬.
Allahumma rabbannasi adzhibil ba’si, isyfi anta syaafi laa Syifaan illa syifaauka
syifaan laa yughodiru syaqama
 Sekian Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai