PERAWAT MUSLIM
Oleh : Rohmat Suprapto, S.Ag, MSI
Capaian Pembelajaran
Rufaidah al-
Anshariyah
Florence
Nightingale
Sekilas Rufaidah binti Sa’ad
Muhammad Ibrahim Salim dalam kitabnya Nisaa Haular Rasul SAW mengungkapkan,
Rufaidah adalah seorang wanita yang berasal dari Kabilah Aslam. Ia dengan penuh
kesetiaan menolong dan mengobati setiap orang yang terluka di zaman Rasulullah SAW.
Secara khusus, ia mendirikan kemah di dekat Masjid Nabawi. Di tempat itulah, ia
menolong dan mengobati setiap orang yang terluka. Ibu Ishak dalam riwayatnya
menuturkan, ketika Sa'ad bin Mu'adz terluka dalam Perang Khandaq, Rasulullah SAW
berkata kepada para sahabat, "Bawalah dia ke tenda Rufaidah dan saya akan
menjenguknya nanti." Mengutip kitab Al-Adab Al-Mufrad, Ibrahim Salim menyebutkan,
Imam Bukhari meriwayatkan Rasulullah menjenguk Sa'ad yang terluka pelipis matanya
saat Perang Khandaq di tenda Rufaidah, setiap pagi dan sore. "Rufaidah sudah memelopori
pengobata n gratis," tutur Ibrahim Salim.
Rufaidah juga digambarkan memiliki pengalam an klinik yang
dapat ditularkan kepada perawat lain, yang dilatih dan bekerja
dengannya. Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat dalam
aspek klinikal semata, namun juga melaksanakan peran komunitas
dan memecahkan masalah sosial yang dapat mengakibatkan
timbulnya berbagai macam penya kit. Menurut Omar, Rufaidah
adalah pera wat kesehatan umum dan pekerja sosial yang men jadi
inspirasi bagi profesi perawat di dunia Islam.
Florence Nightingale
االلهم رب الناس اذهب البأس اشف انت الشافى ال شفاء اال شفاءك شفاء ال
)يغادر سقما (رواه البخار و مسلم
Y Allah, Tuhan penguasa manusia, hilangkanlah penyakitnya dan berilah kesembuhan.
Engkaulah Penyembuhnya, tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari Engkau, sembuh
yang tidak kambuh lagi (H.R. al-Bukhari dan Muslim).
SOP ASUHAN
KEPERAWATAN ISLAMI
Ada prosedur standar dalam pendekatan agama ketika tenaga medis muslim melakukan
perawatan terhadap orang sakit, yaitu berusaha agar pasien: (1) bertaubat atas dosa-dosa
yang ada padanya baik yang disadari maupun yang tidak disadari, (2) bersabar atas cobaan
yang menimpa diri seperti sakit,
Lanjutan
(3) berikhtiar supaya sakitnya sembuh, (4) optimisme bahwa sakitnya yang diusahakan
sembuh ini berhasil, (5) menyadari bahwa dalam keadaan sakit tetap menjalankan
kewajiban-kewajiban agama sejauh ia mampu melaksanakannya seperti salat selama akal
masih sehat, meskipun banyak dispensasi (rukhshah) dalam pelaksanaannya,
Lanjutan
(6) banyak berzikir kepada Allah karena menyebabkan percepatan proses penyembuhan.
Segenap tenaga klinis muslim harus menyadari ke enam butir pendekatan agama ini
sebagai kompetensinya dan secara aplikatif untuk merawat orang sakit. Pendekatan agama
ini harus diintegrasikan dengan metode klinis atau medis. Integralisme antara pendekatan
agama (spiritual) dan medis ini merupakan paradigma penyembuhan Islam.
Doa memohon supaya lekas sembuh dari sakit:
إشف انت الشافى ال شفاء إال شفائك شفاء,اللهم رب الناس أذهب البأس
)ال يغادر سقما (رواه مسلم.
Allahumma rabbannasi adzhibil ba’si, isyfi anta syaafi laa Syifaan illa syifaauka
syifaan laa yughodiru syaqama
Sekian Terima Kasih