Anda di halaman 1dari 6

Patogenesis Mastitis

• Fase invasi : fase masuknya mikroorganisme ke puting karena terbukanya l


ubang saluran puting
• Fase infeksi : mikroorganisme berhasil masuk ke kelenjar dan akan membe
ntuk koloni yang dalam waktu singkat akan menyebar ke lobuli dan alveoli
• Fase infiltrasi : mikroorganisme sampai di mukosa kelenjar, tubuh akan ber
eaksi dengan memobilisasi leukosit. Rusaknya susu akan merangsang timb
ulnya reaksi jaringan dalam bentuk peningkatan sel di dalam susu.
• Patofisiologi terjadinya mastitis diawali dengan peningkatan tekanan di dal
am duktus (saluran ASI) akibat stasis ASI.
• Bila ASI tidak segera dikeluarkan maka terjadi tegangan alveoli yang berleb
ihan dan mengakibatkan sel epitel yang memproduksi ASI menjadi datar d
an tertekan, sehingga permeabilitas jaringan ikat meningkat. Beberapa ko
mponen (terutama protein kekebalan tubuh dan natrium) dari plasma mas
uk ke dalam ASI dan selanjutnya ke jaringan sekitar sel sehingga memicu r
espons imun.
• Stasis ASI, adanya respons inflamasi, dan kerusakan jaringan memudahkan
terjadinya infeksi ( Pilar Mediano,2014).
• Terdapat beberapa cara masuknya kuman yaitu melalui duktus laktiferus k
e lobus sekresi, melalui puting yang retak ke kelenjar limfe sekitar duktus
(periduktal) atau melalui penyebaran hematogen (pembuluh darah).
• Organisme yang paling sering adalah Staphylococcus aureus, Escherecia co
li dan Streptococcus. Kadang-kadang ditemukan pula mastitis tuberkulosis
yang menyebabkan bayi dapat menderita tuberkulosa tonsil.
• Pada daerah endemis tuberkulosa kejadian mastitis tuberkulosis mencapai
1% ( Zadrozny et al,2018).
Thank You

Anda mungkin juga menyukai