Kel 6, Qawaid Fiqhiyah, ES 3D
Kel 6, Qawaid Fiqhiyah, ES 3D
Kaidah ketiga
المشقة تجلب التيسير
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Kelompok 6:
1Kesulitan Mu’tadah
Kesulitan mu’tadah adalah kesulitan yang alami, dimana manusia mampu mencari jalan
keluarnya sehingga ia belum masuk dalam keterpaksaan.
2
Kesulitan Ghairu Mu’tadah
Kesulitan ghairu mu’tadah adalah kesulitan yang tidak pada kebiasaan, dimana manusia
tidak mampu memikul kesulitan itu, karna jika ia melakukannya niscaya akan merusak diri
dan memberatkan kehidupannya, dan kesulitan-kesulitan itu bisa diukur oleh kriteria akal
sehat, syariat sendiri serta kepentingan yang dicapainya. Kesulitan ini diperbolehkan
menggunakan dispensasi (rukhsah).
C. Bentuk-Bentuk Keringanan dalam Kesulitan
1. Takhfif Isqath, yaitu keringanan dalam bentuk penghapusan. Seperti tidak shalat bagi wanita yang sedang menstruasi atau
nifas. Tidak wajib haji bagi orang yang tidak mampu (istitha’ah).
2. Takhfif Tanqish, yaitu keringanan berupa pengurangan. Seperti shalat qashar 2 raka’at yang asalnya 4 raka’at.
3. Takhfif Abdal, yaitu peringanan yang berupa penggantian. Seperti wudhu atau mandi diganti dengan tayamum, atau berdiri
waktu shalat wajib diganti duduk dikarnakan sakit.
4. Takhfif Taqdim, yaitu keringanan dengan cara didahulukan. Seperti jama’ taqdim bagi yang sedang bepergian yang
menimbulkan masyaqqah dalam perjalanan.
5. Takhfif Ta’khir, yaitu keringanan dengan cara diakhirkan. Seperti jama’ ta’khir bagi orang yang bepergian yang
menimbulkan mashaqqah dalam perjalanan.
6. Takhfif Tarkhis, yaitu keringanan karna ruhkshah. Seperti makan dan minum yang diharamkan dalam keadaan terpaksa,
sebab bila tidak, bisa membawa kematian.
7. Takhfif Taghyir, yaitu keringanan dalam bentuk berubahnya cara yang dilakukan. Seperti shalat pada waktu khauf
(kekhawatiran, misal pada waktu perang.
D. Kaidah-kaidah yang berkaitan dengan kondisi menyulitkan.