pasca panen
Muhammad
Ratna kumala
wildan
dewi
thoyibi
1.Kesenjangan dan keterbukaan dalam memproduksi bibit / benih unggul di dalam negeri
2.Kesenjangan dalam inovasi teknolgi, baik dalam teknologi pengembangan peralatan
pascapanen maupun informasi teknologi penanganan pascapanen itu sendiri
3.Rendahnya pengertian masyarakat dalam hal-hal yang berkaitan dengan penanganan
pascapanen, misalnya tentang susut pascapanen sehingga berakibat Kurang perhatian terhadap
masalah mutu
4.Belum sempurnanya infrastruktur yang mendukung distribusi dan transportasi hasil
perkebunan rakyat
5.Masih kecil margin yang diperoleh untuk menutupi biaya operasi penanganan masalah
6.Keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan petani dan petugas penyuluh lapang akan teknologi
pascapanen.
●Ciri Ciri Usaha ● Produk berorientasi ekspor /
pasar internasional sehingga
perkebunan akan menghadapi sistem pasar
bebas sehingga diperlukan
● Biasanya tanaman bersifat tahunan
kebijakan yang berpihak pada
sehingga diperlukan waktu yang lama masyarakat perkebunan
untuk memproduksi, sementara ● Diperlukan tata ruang yang
peralatan pascapanen tidak beroperasi bebas dan melibatkan petani /
sehingga pada saat diperlukan sudah perkebunan dalam jumlah besar,
tidak optimal lagi. karena itu kegitan pascapanen
● Komoditas bersifat curah (bulk
dapat dilakukan sebagai usaha
product) dan dalam kaulitas yang besar pedesaan.
sehingga diperlukan diasin alat
bongkar-muat dan angkut yang besar
dan kuat
Pentingnya teknologi saat pasca panen