Anda di halaman 1dari 21

FERLIJAN ABDIMA

1807101030063

DIVISI BEDAH SARAF / KSM ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH
 Kulit kepala
 Tulang tengkorak
 Meningen
 Otak
 Cairan serebrospinalis
 Tentorium
Tulang tengkorak terdiri dari kubah (kalvaria) dan basis
kranii. Tulang tengkorak terdiri dari beberapa tulang
yaitu frontal, parietal, temporal dan oksipital. Kalvaria
khususnya di regio temporal cukup tipis, namun di sini
dilapisi oleh otot temporalis. Basis  kranii  berbentuk 
tidak  rata  sehingga dapat  melukai  bagian  dasar 
otak  saat  bergerak akibat  proses  akselerasi  dan 
deselerasi. Basis kranii dibagi atas 3 fosa yaitu : 
•fossa cranii anterior, 
•fossa cranii media dan 
•fossa cranii posterior.
 Tabula externa
 Diploe
 Tabula interna
 Konveksitas (kubah tengkorak)
 Basis cranii (dasar tengkorak)
 Fraktur yg terjadi pd
tulang yg membentuk
dasar tengkorak.
 Terbagi atas; fossa
anterior, fossa media
dan fossa posterior
 Fraktur pd masing2
fossa akan memberikan
manifestasi yg berbeda
 Dibatasi oleh; os.spenoid, procesus
clinoidalis anterior, dan jagum
spenoidalis.
 Manifestasi / tanda gejalanya terjadi
perlahan 12-24 jam
 Ekimosis periorbital (Racoon
Eyes/brill hematome),
 Tidak disertai cedera lokal),
 Hematome subconjungtiva;
anosmia (Gg. N.olfactorius),
Rhinorea (Kebocoran CSS) dg
tanda pemeriksaan trdpt
`Halo - sign` pd kertas tissue
 Gangguan Visus
(Gg.N.optikus)
 Dibatasi oleh; os.temporalis,
procesus clinoidalis posterior,
dan dorsum sella.
 Tanda-gejala; echymosis
mastoid (battle sign),
othorrea, hematompanum,
sakit kepala, Gg.visus dan
gerak bola mata.
 25% Gg.N.VII, N.VIII.
 Merupakan dasar kompartemen
infratentorial
 Sering tidak disertai tanda yg
jelas namun segera
menimbulkan kematian

Penekanan batang otak


 Bila perdarahan di kepala
(lbh brbahaya di daerah atas
telinga dan belakang kepala)

 Hentikan perdarahan dengan


menekan pd pembuluh darah
di kepala (menggunakan tiga
jari; dua jari dipembuluh
darah yg luka dan ibu jari
pada nadi di leher/sblh
jakun)
 Tes; Halo sign
 CT Scan kepala
 Mri (magnetik resonance imaging)
 ECG
 Observasi adanya kebocoran CSS
(biasanya membaik spontan)
 Kolaborasi tim medis (untuk TIDAK
memberikan obat anti biotik)

Hindari resisten obat


 Jangan memberikan irigasi terhdp
otorhea (mempermudah terjadinya
infeksi)
 Jangan melakukan pemasangan NGT pd
Fr.fossa anterior(mempermudah infeksi
intrakranial)
 Monitor patensi jalan napas, usaha napas dan ABG
 Monitor tanda-tanda vital
 Monitor CSS, jika 2 minggu kebocoran CSS blm
berhenti

 Operasi (bedah saraf)


Umur penderita, waktu dan mekanisme
cedera
Status respiratorik dan kardiovaskuler
(terutama tekanan darah)
Pemeriksaan neurologis,terdiri dari GCS
terutama nilai respon motorik dan reaksi
cahaya pupil

Anda mungkin juga menyukai