CAIRAN SENDI

(SINOVIAL FLUIDS)
EVI PUSPITA SARI
CAIRANVISKOS YANG TERDAPAT DALAM
RONGGA SENDI
BERFUNGSI :
◦ MENSUPLAI MAKANAN BAGI KARTILAGO SENDI
◦ SABAGAI PELUMAS DAN PELINDUNG SENDI
NORMALNYA MEMILIKI KOMPOSISI KIMIA
YANG HAMPIR SAMA DENGAN KOMPOSISI
PLASMA
VOLUME ± 1-3 ML

CAIRAN SENDI
BERDASARKAN PATOLOGINYA CAIRAN
SENDI DAPAT DIGOLONGKAN MENJADI 4
KELOMPOK
1. NON INFLAMATORIK
2. INFLAMATORIK AKUT
3. SEPTIK
4. HEMORAGIK

JENIS CAIRAN SENDI

MEMASTIKAN DIAGNOSIS
MENGURANGI RASA SAKIT DAN
MEMPERBAIKI FUNGSI GERAK
PERSENDIAN
DIAGNOSIS BANDING
PEMBERIAN OBAT INTRA ARTIKULER
(TERAPI)

INDIKASI ASPIRASI CAIRAN

SENDI (ARTHROSENTESIS)
MERUPAKAN TEKNIK PENGAMBILAN
CAIRAN SENDI
DILAKUKAN OLEH DOKTER ATAU
PARAMEDIS YANG SUDAH TERLATIH
HARUS DILAKUKAN DALAM KEADAAN
STERIL
TEKNIK ASPIRASI DISESUAIKAN
MENURUT LOKASI, ANATOMI DAN
UKURAN SENDI

ARTROSENTESIS
DILAKUKAN ANASTESI LOKAL
UKURAN JARUM DISESUAIKAN DENGAN
BESAR SENDI YANG DIASPIRASI
◦ JARUM NO 19 ATAU 21 UNTUK SENDI BESAR
◦ JARUM NO 23 ATAU 25 UNTUK SENDI KECIL
Hasilaspirat cairan sendi ditampung
dalam 4 tabung
◦ Tabung I (tanpa antikoagulan) untuk tes
makroskopis, viskositas dan tes musin
◦ Tabung II (dengan antikoagulan EDTA) untuk
tes mikroskopis
◦ Tabung III (tabung steril dengan
heparin/EDTA) untuk mikrobiologi
◦ Tabung IV (tanpa antikoagulan) untuk tes
kimia dan serologi
 CAIRAN
SENDI

MAKROSKOP `MIKROSKO
KMIAWI SEROLOGI
IS PIS

JUMLAH
WARNA GLUKOSA RF
LEUKOSIT

JENIS
KEJERNIHAN ENZIM LDH CRP
LEUKOSIT

KRISTAL-
BEKUAN TEST ANA
KRISTAL

VISKOSITAS

TES MUCIN

ANALISA CAIRAN SENDI

WARNA DAN KEJERNIHAN MAKROSKOPIS
◦ Normal : tidak berwarna, jernih
◦ Kuning jernih : rheumatoid arthritis,
osteoartritis, artritis traumatik
◦ Kuning keruh : inflamasi
(meningkatnya leukosit)
◦ Seperti susu : artritis rheumatoid
dengan efusi kronik, pirai dengan
efusi akut
◦ Seperti nanah (purulen) : arthritis
septik lanjut
◦ Seperti darah : traumatik,
hemofilia, sinovisitis vilonodularis
hemoragik
◦ Kuning kecoklatan : pendarahan
lama
BEKUAN
◦ BIARKAN SAMPEL SELAMA 1 JAM, LIHAT ADA
TIDAKNYA BEKUAN
◦ NORMAL : TIDAK ADA BEKUAN
◦ ADA BEKUAN : TERJADINYA PROSES
INFLAMASI
◦ MAKIN BESAR BEKUAN, MAKIN BERAT
PERADANGAN

MAKROSKOPIS
VISKOSITA
 Asam hialuronat dalam cairan sendi menentukan
viskositas cairan
 Prosedur :
 Normal : panjang tanpa putus 4-6 cm (viskositas
tinggi) -- non inflamasi
 Viskositas menurun (<4cm) - inflamasi akut atau
septik
 Viskositas bervariasi --->hemoragik
 Viskositas abnormal dapat terjadi pada berbagai
artritis sehingga pemeriksaan ini tidak bisa digunakan
untuk diagnosis banding

MAKROSKOPIS
 MIKROSKOPIS
 JUMLAH LEUKOSIT
◦ Pengencer turk tidak dipat digunakan karena asam asetat dalam
larutan turk menyebabkan presipitasi asam hialuronat dan sel akan
bertumpuk
◦ Pengencer :
 Nacl 0,9% atau metilen blue dalam NaCl 0,9% untuk cairan jernih
 Jika cairan sendi terlalu kental dan sulit dipipet, encerkan dengan
buffer hialuronidase
 Jika cairan sendi tinggi eritrosit, gunakan HCl 0,1% untuk melisiskan
eritrosit
◦ Normal : jumlah leukosit <200/mm3
◦ Jumlah leukosit 200-500/mm3 penyakit non iflamatorik (degeneratif)
◦ Jumlah leukosit 2000-100.000/mm3 -- kelompok inflamatori akut
(gout artritis, rheumatoid arthritis)
◦ Jumlah leukosit 20.000-200-000/mm3 --- kelompok septik (arthritis
TB, arthritis gonore, artritis septik)
◦ Jumlah leukosit 200-10.000/mm3 --- kelompok hemoragik
PERIKSA SAMPEL PALING LAMBAT 1 JAM SETELAH
PENGAMBILAN UNTUK MENCEGAH DISTORSI SEL
DAN DEGENERASI SEL YANG ADA
CAIRAN SENDI DISENTRIFUGE, LALU ENDAPAN
DIBUAT HAPUSAN DAN DIWARNAI DENGAN WRIGHT
ATAU GIEMSA
NORMAL = NEUTROFIL <25% (NON INFLAMATORIK)
JUMLAH NEUTROFIL PADA KELOMPOK AKUT
INFLAMATORIK
◦ GOUT ATRITISBAKUT: NEUTROFIL 48-94%
◦ REMATHOID ATRITIS: NEUTROFIL 5-96%

HITUNG JENIS LEUKOSIT

JUMLAH NEUTOFIL KELOMPOK SEPTIK
◦ ARTRITHIS TB (NEUTROFIL 29-96%)
◦ ARTRITIS GONORE (NEUTROFIL 2-96%)

JUMLAH NEUTROFIL KELOMPOK

HEMORAGIK < 50%

HITUNG JENIS LEUKOSIT

SAMPEL TIDAL BOLEH MEMBENTUK
BEKUAN SEHINGGA HARUS SEGERA
DILAKUKAN SETELAH PENGAMBILAN
SAMPEL DISENTRIFUGE, DITETESKAN
PADA GELAS OBJEK DAN TUTUP DENGAN
KACA PENUTUP.PERIKSA DENGAN
MIKROSKOP
JENIS KRISTAL TERGANTUNG KALINAN
NORMAL : TIDAK DITEMUKAN KRISTAL

KRISTAL
KRISTAL MONOSODIUM URAT : GOUT
ARTRITIS
KRISTAL KALSIUM PIROFOSFAT
DIHIDRAT : KONDROKALSINOSIS
KALSIUM HIDROKSYAPATITE :
TENDENITIS, CALCIFIC PERIARTHRITIS
KRISTAL KOLESTROL : RHEMATOID
ARTHITIS

KRISTAL
GLUKOSA (KUANTITATIF)
TES GLUKOSA CAIRAN SENDI DILAKUKAN
BERSAMAAN DENGAN TES GLUKOSA
DARAH
CAIRAN SENDI DISNTRIFUGE TERLEBIH
DAHULU
NORMAL : PERBEDAAN ANTARA GLUKOSA
SERUM DAN GLUKOSA CAIRAN SENDI
ADALAH < 10 mg%

TES KIMIA
KELOMPOK NON INFLAMATORIK < 10mg%
KELOMPOK INFLAMATORIK
◦ GOUT ARTRITIS (0-41 mg%, rata-rata 12 mg%)
◦ RHEUMATOID ARTRITIS (0-88 mg%. Rata-rata 31 mg
%)
KELOMPOK SEPTIK
◦ ARTRITHIS TB (0-108 mg%, RATA-RATA 57 mg%)
◦ ARTRITIS GONORE (0-97mg%, RATA-RATA 26 mg%)

JUMLAH NEUTROFIL KELOMPOK HEMORAGIK <

25 mg%

TES KIMIA (GLUKOSA)

TES MUCIN
◦ PRINSIP : ASAM ASETAT AKAN MEMBEKUKAN ASAM
HIALURONAT DAN PROTEIN
◦ 4 ML AQUADEST+1 ML CAIRAN SENDI+1 TETES ASAM
ASETAT 7N --- ADUK DAN SEGERA BACA HASIL
REAKSI
◦ NORMAL : TERLIHAT 1 BAKUAN KENYAL DALAM
CAIRAN JERNNIH
◦ BEKUAN KURANG DAN TIDAK PUNYA BATAS TEGAS
DALAM CAIRAN JERNIH : REMATHOID ARTHRITIS
◦ BEKUAN BERKEPING-KEPING DALAM CAIRAN KERUH :
INFEKSI

TES KIMIA
LDH
◦ NORMAL : LDH 100-190 U/L
◦ LDH MENINGKAT PADA RA, GOUTNDAN
ARTRITIS KARENA INFEKSI, TETAPI TETAP
NORMAL PADA KELAINAN SENDI DEGENARATIF

ENZIM
 HRHEMATOID FACTOR (RF)
◦ DITEMUKAN DALAM CAIRAN SENDI PENDERITA RHEUMATOID
ARTRITIS
◦ HASIL
 POSITIF : RF ≥ 8 IU/ml
 NEGATIF : RF < 8 IU/ml
◦ HASIL POSITIF PALSU : SLE, HEPATITIS,SIROSIS, PENYAKIT
INFEKSI

CRP (C REACTIVE PROTEIN)

◦ MENINGKAT PADA RA, DEMAM REMATIK, KEGANASAN, INFEKSI
 POSITIF : CRP ≥ 6 IU/ml
 NEGATIF : CRP < 6 IU/ml

TES SEROLOGI
TEA ANA (ANTI NUCLEAR ANTIBODIES)
◦ HASIL TES ANA POSITIF >70% DITEMUKAN
PADA PENDERITA SLE DAN >20% PADA
PENDERITA RA

TES SEROLOGI
PEWARNAAN GRAM
PEWARNAAN BTA
KULTUR

TES MIKROBIOLOGI
PARAMET NORMAL NON INFLAM SEPTIK HEMORA
ER INFLAM ATORIK GIK
ATORIK
WARNA Tidak KUNING KUNING KUNING MERAH
berwarna MUDA KERUH KERUH
KEJERNIHA JERNIH JERNIH JERNIH- JERNIH- JERNIH-
N KERUH KERUH KERUH
VOLUME <3,5 ml SERING SERING SERING SERING
>3,5 ml >3,5 ML >3,5 ML >3,5 ML
BEKUAN NEGATIF NEGATIF POSITIF POSITIF NEGATIF
VISKOSITA TINGGI TINGGI MENURUN MENURUN BERVARI
S ASI
MUCIN BAIK BAIK CUKUP- JELEK BERVARI
JELEK ASI
LEUKOSIT <200 200-500 2000-100 20 RIBU- 200-
RIBU 200 RIBU 10.000
NEUTROFIL <25% <25% >50% >75% >50%

GLUKOSA <10 <10 <25 <25-60 <10-25

KULTUR NEGATIF NEGATIF NEGATIF POSITIF NEGATIF