Pemetaan menggunakan SBP adalah teknik penginderaan bawah
permukaan yang secara umum menggunakan alat khusus yang memancarkan gelombang akustik yang memiliki sistem gelombang satu saluran (single channel) dan digunakan untuk menampilkan profil seismik dasar laut dangkal (J. D. Penrose et all, 2005) Prinsip Kerja • Prinsip yang digunakan dalam pemetaan SBP adalah menggunakan gelombang akustik untuk menembus permukaan di bawah dasar laut. • Sistem akustik menggunakan teknik yang sama dengan echosounder. Sumber suara mengeluarkan sinyal secara vertikal ke arah bawah melewati air dan receiver menerima sinyal yang kembali setelah dipantulkan oleh lapisan dasar laut. Beberapa sinyal akustik akan menembus lapisan dasar dan akan dipantulkan ketika bertemu batas antara dua lapisan yang memiliki sifat keakustikan yang berbeda atau disebut impedansi akustik (acoustic impedance). • SBP disetting dengan kecepatan rambat yang lebih besar dan frekuensi yang lebih rendah daripada single beam echosounder, untuk dapat menembus ke lapisan sedimen bawah laut. • Pada tahap pemrosesan data Sub Bottom Profile, kecepatan rambat gelombang akustik pada sedimen yang digunakan adalah 1542 m/s. • Penetrasi maksimal dari gelombang akustik ini mencapai 95 milisecond (ms) atau 73,2 meter. • Target utama lapisan sedimen pertama di bawah permukaan dasar laut dapat teridentifikasi >> lapisan dibawahnya juga terdeteksi >> Dengan terdeteksinya lapisan kedua ini, informasi ketebalan lapisan pertama bisa diperoleh. • Software SonarWiz Map berkomunikasi Metode dengan SonarWiz Server untuk pengambilan, pemrosesan dan tampilan sonar data. • Modul SonarWiz Server digunakan untuk berkomunikasi dengan sonar hardware, transfer sonar data dan navigasi ke aplikasi SonarWiz Map, dan mengubah data akustik kedalam format lainnya. • Sparker digunakan sebagai sumber akustik. • Hydrophone sebagai penerima sumber akustik. • Analog interface card sebagai konversi data analog ke data digital. TERIMAKASIH