Anda di halaman 1dari 21

RUMAH SEHAT

VS
SICK BUILDING SYNDROME
KELOMPOK 3
-Wildan Dhia Yafie (1804104010071)
-Muhammad Rizqullah (1804104010072)
-Rizki Rana Putra (1804104010077)
-Inayah Faradilla (1804104010081)
RUMAH SEHAT
Rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna
untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk kesehatan keluarga dan
individu (Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan, 2001).

Persyaratan kesehatan rumah tinggal telah ditentukan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI


Nomor: 829/Menkes/SK/VII/1999
1. Bahan bangunan
2. Komponen dan penataan ruang rumah
3. Pencahayaan
4. Kualitas udara
5. Ventilasi
6. Binatang penular penyakit
7. Air
8. Tersedianya sarana penyimpanan makanan yang aman
9. Limbah
10. Kepadatan hunian ruang tidur

Sumber : https://artikel.rumah123.com/10-kriteria-rumah-sehat-menurut-kemenkes-pastikan-hunianmu-
sudah-memenuhi-syarat-54467
• Rumah yang dikatakan sehat apabila memiliki kriteria yaitu :
- memenuhi kebutuhan fisiologis meliputi pencahayaan, penghawaan, ruang gerak yang cukup, dan
terhindar dari kebisingan yang mengganggu.
- Memenuhi kebutuhan psikologis
- Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah.
- Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan karena luar maupun dalam rumah.
(Notoamtmodjo, 2003)

Sumber :https://www.desasangeh.badungkab.go.id/baca-artikel/215/KRETERIA-RUMAH-SEHAT.html
SICK BUILDING SYNDROME
Pengertian
• Sick building syndrome merupakan istilah yang digunakan ketika seseorang mengalami
serangkaian keluhan saat beraktivitas di dalam sebuah gedung. Semakin lama waktu yang
dihabiskan di dalam gedung, umumnya keluhan yang dirasakan juga semakin kuat. Segera setelah
meninggalkan gedung, keluhan-keluhan tersebut akan berkurang dan kemudian hilang sama
sekali.
• Berdasarkan data dari World Health Organization, pada tahun 1984 saja ada setidaknya 30 persen
bangunan di dunia yang konstruksinya dapat menyebabkan sick building syndrome ini. Salah satu
kesalahan konstruksi gedung yang cukup banyak dilakukan adalah kekeliruan dalam pembuatan
ventilasi udaranya.

Sumber : https://parenting.orami.co.id/magazine/mengenal-sick-building-syndrome-penyakit-yang-
sering-menyerang-pekerja-kantoran/
CONTOH RUMAH SEHAT
Rumah ini dilengkapi dan didekorasi dengan barang-barang buatan
lokal dari bahan alami yang baik dengan finishing non-toksik.
Karena mereka membawa energi dan kegembiraan tertentu ke
dalam rumah.
Cahaya alami dan udara segar membanjiri kamar tidur. Tempat
tidurnya memiliki kasur lateks tidak beracun dan linen bersertifikat
Global Organic Textile Standard (GOTS) dari Elkie & Ark.

Rumah yang berkelanjutan menjadi lebih utama, hidup sehat bisa


Lokasi : queensland menjadi batas baru dalam pembangunan rumah dan bagian depan
Pemilik : Lee Anne dan Lee Stevens renovasi.

Di dalam rumah, dipilih kayu keras solid untuk rangka,


kasau, sambungan dan papan lantai, serta cat E0 MDF dan VOC
rendah yang tidak beracun digunakan di seluruh bagian rumah.

Rumah ini didukung oleh sistem fotovoltaik 10kW dengan


inverter yang ditempatkan di gudang sehingga medan
elektromagnetik yang dibuatnya disimpan pada jarak yang aman.
Salah satu aspek rumah yang paling menyehatkan adalah
hubungannya dengan lingkungan sekitarnya.
Sumber : https://www.homestolove.com.au/amp/healthy-family-home-19369
Penyebab Sick Building Syndrome
• Pengaruh kualitas udara dalam
Pada dasarnya, masing-masing negara dan daerah
ruangan terhadap kesehatan telah
menarik banyak ahli untuk menelitinya memiliki aturan sendiri dalam pembangunan gedung. Tujuan
lebih lanjut. Pada tahun 1979 WHO adanya regulasi atau aturan ini salah satunya adalah mencegah
telah membentuk suatu kelompok terjadi sick building syndrome.
kerja untuk meneliti dan mengevaluasi Beberapa kekurangan dalam penataan dan pemeliharaan
aspek kesehatan terkait dengan gedung yang dapat memicu sick building syndrome adalah:
kualitas udara dalam ruangan. Diluar - Ventilasi yang tidak memenuhi syarat
temuan terhadap efek karsinogenik - Kontaminasi bahan kimia dari peralatan di dalam
dari asbestos dan hidrogen, kelompok gedung, misalnya karpet, cat dinding, hingga asap
kerja ini juga menemukan hubungan
rokok.
antara formaldehyde dan asap rokok
dengan prevalensi iritasi saluran - Polusi dari luar gedung, misalnya asap
pernafasan dan mata. kendaraan, pencemaran di saluran
pembuangan air.
- Kontaminasi biologis misalnya debu, tungau, bakteri.

Sumber : https://www.klikdokter.com/penyakit/sick-building-syndrome
Pencemar Kimia Pencemar Biologi
Pencemar kimia dalam ruangan dapat berupa Sumber pencemar biologi dapat berupa jamur,
bahan adhesive (perekat), produk kayu dengan bakteri, atau virus. Pencemar biologis ini dapat
finishing cat, cat tembok, mesin fotokopi, berupa jamur dan bakteri pada kayu lapuk, plafon
pembersih kimia, insektisida, termasuk asap yang lembab, karpet, saluran air, dan kamar mandi.
rokok yang sering dijumpai di Indonesia. Sisa kotoran hewan peliharaan yang tidak
Sedangkan pencemar kimia yang berasal dari dibersihkan dengan baik pun dapat menjadi sumber
luar ruangan dapat berupa asap kendaraan pencemar biologis.
bermotor atau asap hasil pembakaran.

Sumber : https://www.keselamatankeluarga.com/mengenal-sick-building-syndrome/
• Ventilasi yang Buruk • Radiasi Elektromagnetik
Ventilasi berguna untuk mengalirkan udara Pencemar tidak harus selalu kasat mata
pada sebuah ruangan, jika sistem ventilasi dalam seperti radiasi elektromagnetik yang tidak kasat
sebuah ruangan buruk, maka pergantian udara mata. Semakin canggih zaman, akan semakin
akan sulit berlangsung. Hal ini akan banyak alat elektronik yang digunakan di suatu
menimbulkan bau pada ruangan. Ventilasi dapat ruangan, akan makin banyak pula radiasi
dibuat secara natural menggunakan sistem aliran elektromagnetik yang ditimbulkan. Gejala yang
angin atau otomatis menggunakan bantuan timbul dari radiasi ini biasanya berupa pusing
sistem HVAC. dan mual-mual. Bahkan beberapa pendapat,
• Pencahayaan, Akustik, dan radiasi elektromagnetik ini dapat menjadi katalis
Kelembaban yang buruk munculnya sel kanker.

Beberapa orang memiliki sensitivitas


terhadap cahaya dan suara yang tinggi.
Buruknya kontrol cahaya dan intensitas suara
dapat menimbulkan gejala SBS.

Sumber : https://www.keselamatankeluarga.com/mengenal-sick-building-syndrome/
• Faktor Psikologi
Beberapa ahli berpendapat bahwa SBS hanyalah gejala psikosomatik
(penyakit fisik akibat gangguan pikiran, misalnya stres, cemas, phobia, dll).
Sebuah studi pernah menyimpulkan bahwa dalam sebuah ruangan dengan
hubungan psiko-sosial yang baik akan menciptakan individu-individu yang lebih
sehat secara fisik dibandingkan ruangan dengan hubungan psiko-sosial yang
buruk. Studi ini menyebutkan faktor psiko-sosial lebih dominan dibandingkan
faktor lingkungan dalam sebuah ruangan tertutup.

Sumber : https://www.keselamatankeluarga.com/mengenal-sick-building-syndrome/
Menurut trasher, USA (1989) menyebutkan
bahwa SBS dihubungkan dengan reaksi kimia
yaitu :
• Formaldehid (HCHO)
• Toluene Di Isocyanete (TDI)
• Tri Mellitic Anhydride (TMA)
• Volatile Organic Chemical (VCO)

Dengan gejala :
- Gangguan mata/penglihatan, hidung sinus,
tulang, saraf
- Ada zat anti HCHO,TDI,TMA menimbulkan
adanya respon imunologis yang bersifat
sinergistik.

Sumber : https://www.slideshare.net/filemonlowhearts/sbs-sick-building-syndrome-54256206
GEJALA SICK BUILDING SYNDROME
1.Lethari (perasaan tidak enak/nyaman)
2. Iritasi membran mukosa
3. Sakit kepala dan iritasi mata
4. Gangguan penglihatan dan kekeringan kulit
• Menurut Tandra Yoga Adhitama (2002) efek
yang bisa ditimbulkan antara lain :
a. Iritasi selaput lendir : iritasi pada mata, pedih
merah, dan berair
b. Iritasi hidung, bersin, gatal
c. Gangguan neurotoksik : sakit kepala,
lemas/mudah capek, sulit berkonsentrasi
d. Gangguan paru dan pernapasan
e. Gangguan kulit : kulit kering, kulit gatal
f. Gangguan saluran cerna : diare
g. Gangguan lainnya : gangguan perilaku,
gangguan saluran kencing Sumber : http://www.indonesian-publichealth.com/sick-building-syndrome/
Pencegahan Sick Building Syndrome
• Salah satu yang bisa mencegah terjadinya sick building syndrome adalah penerapan aturan dalam
merancang suatu bangunan. Setelah perancangan dan masa pembangunan
• Harus diperhatikan adalah pemeliharaan. Pemeliharaan gedung, menjaganya tetap sehat untuk para
pegawainya adalah kunci penting dalam menghindari sick building syndrome.
• Memasang ionizer, yang berfungsi untuk memperbaiki kualitas udara
• Taruh vas atau pot bunga yang berisikan tanaman hidup, selain meningkatkan kelembapan juga
menghasilkan oksigen
• Jangan menggunakan lampu yang sinarnya terlalu terang dan menyilaukan
• Menjaga ruang kerja supaya tetap bersih, debu yang berlebihan dapat mengakibatkan alergi dan
SBS
• Istirahat yang cukup setelah bekerja

Sumber : https://www.slideshare.net/filemonlowhearts/sbs-sick-building-syndrome-54256206
FAKTOR – FAKTOR YANG MENYEBABKAN
SICK BUILDING SYNDROME
Sumber : https://id.pinterest.com/pin/365143482295195023/ Sumber : https://id.pinterest.com/pin/365143482295195021/
RUMAH MENGHADAPI ANCAMAN PANDEMI COVID – 19
• Seorang arsitek Ren Katli memaparkan beberapa standar
arsitektur yang bisa diterapkan masyarakat. Menurut dia,
hunian adaptif untuk mencegah penyebaran covid – 19
sebenarnya sudah diakomodasikan dalam konsep rumah sehat
yang memperhatikan iklim daerah setempat. Cara merawat
rumah dari ancaman pandemi covid ini, yaitu dengan cara :
• Selalu memperhatikan dan membersihkan rumah agar
tetap bersih
• Ventilasi udara yang memadai pada tiap ruangan
• Menerima tamu diluar ruangan dengan bebas udara
• Pastikan tersedia tempat cuci tangan ataupun disinfektan
disekitar halaman sebelum masuk ke dalam rumah
• Membersihkan diri setiap sampai di rumah

Sumber : https://properti.kompas.com/read/2020/08/03/103733621/cegah-penularan-
covid-19-terapkan-desain-hunian-dengan-banyak-bukaan?page=3&source=autonext
KESIMPULAN
- Rumah sehat adalah rumah yang memberikan kenyamanan pengguna bangunan.
- Sick building syndrome merupakan suatu kumpulan gejala yang terjadi secara akut pada penghuni
rumah atau pekerja pada gedung kantor yang berupa gejala iritasi pada mata, hidung, kulit, dan
saluran nafas, serta pusing dan lemas.
- Gejala SBS disebabkan kerena kurangnya bukaan dan pajanan zat kimia dari suatu bangunan
terjadi saat pengguna bangunan menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam bangunan dan
gejala tersebut hilang ketika mereka keluar dari bangunan tersebut.
- Cara mengatasi sick building syndrome dengan memperbaiki desain bangunan, menghilangkan
atau memodifikasi sumber polusi.
DAFTAR PUSTAKA
- https://www.keselamatankeluarga.com/mengenal-sick-building-syndrome/
- https://parenting.orami.co.id/magazine/mengenal-sick-building-syndrome-penyakit-yang-sering-
menyerang-pekerja-kantoran/
- http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/166/jtptunimus-gdl-devitariat-8253-3-6.babii.pdf
- https://www.academia.edu/6959409/SICK_BUILDING_SYNDROME
- Sumber : https://www.slideshare.net/filemonlowhearts/sbs-sick-building-syndrome-54256206
- https://artikel.rumah123.com/10-kriteria-rumah-sehat-menurut-kemenkes-pastikan-hunianmu-
sudah-memenuhi-syarat-54467
- https://www.homestolove.com.au/amp/healthy-family-home-19369
- https://properti.kompas.com/read/2020/08/03/103733621/cegah-penularan-covid-19-terapkan-
desain-hunian-dengan-banyak-bukaan?page=3&source=autonext
- https://www.rumah.com/panduan-properti/12-tips-rumah-sehat-bebas-penyakit-25131
PERTANYAAN
1. Mustafa Aqmal Saputra (kelompok 1)
Mengenai metode pencegahan sick building syndrome. Jadi Pada point pertama disebutkan
salah satu yang bisa mencegah terjadinya sick building syndrome adalah penerapan aturan
dalam merancang suatu bangunan. Jadi dari hal tersebut aturan yang bagaimanakah yang
dimaksud dapat mencegah terjadinya sick building syndrome?, Tolong dijabarkan lebih detail
lagi point-point yang ada dalam peraturan merancang suatu bangunan tersebut !
Jawab :
- Menteri Kesehatan mengeluarkan sebuah keputusan mengenai kriteria rumah yang sehat.
Dikutip dari Badan Penelitian dan Pengembangan Indonesia, menyebutkan Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor: 829/Menkes/SK/VII/1999 berisikan kriteria rumah yang sehat.
kriteria rumah sehat menurut kemenkes adalah rumah tidak boleh terbuat dari bahan yang
bisa menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen. Mikroorganisme
tersebut bisa tumbuh kembang dengan baik pada bahan bangunan yang bersifat lembap seperti
penggunaan batu alam.
adapun Persyaratan kesehatan rumah tinggal telah ditentukan oleh Keputusan Menteri Kesehatan
RI Nomor: 829/Menkes/SK/VII/1999
1. Bahan bangunan
2. Komponen dan penataan ruang rumah
3. Pencahayaan
4. Kualitas udara
5. Ventilasi
6. Binatang penular penyakit
7. Air
8. Tersedianya sarana penyimpanan makanan yang aman
9. Limbah
10. Kepadatan hunian ruang tidur
2. Fahri Muhammad (kelompok 2)
Adakah cara – cara untuk membuat bangunan yang tadinya tidak sehat menjadi sehat tanpa
harus merubah bentuk bangunannya ?
jawab :
yaitu dengan cara :
- selalu menjaga kebersihan rumah
- berikan pencahayaan cukup pada rumah
- memisahkan sampah yang basah dan yang kering
- bersihkan perabot dari debu yang menempel
- jangan biarkan terdapat hama dan debu
- jika memelihara binatang, rawatlah binatang dengan baik
- hindari membeli barang berlebihan
- membersihkan dapur secara rutin
3. Muhammad Januar Jabar Aden (kelompok 4)
bagaimana cara menciptakan rumah yang sehat di lingkungan yang kumuh ?
jawab :
1. Membuat taman pada halaman rumah
2. Jangan menggunakan cat berwarna gelap
3. Buat ruangan konsep terbuka
4. Selalu membersihkan area di sekitar rumah seperti selokan di depan rumah

Area sekitar rumah Cat berwarna Selokan di


yang bersih Tanaman di
terang depan rumah
halaman rumah

Anda mungkin juga menyukai