Anda di halaman 1dari 39

Tugas MULOK

Deskripsi Letusan Gunung Berapi


Dan Gas Beracun
ANGGOTA KELOMPOK

1. Adimas W. Prayogo
2. Angelique M. K. Mahulette
3. Aprilia P. Mirino
4. Fadel A. Patanduk
5. Rafi A. Uwen
6. Viquita Regiona K. W
Pengertian Letusan Gunung
Berapi

Letusan gunung merupakan peristiwa yang


terjadi akibat endapan magma di dalam
perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang
bertekanan tinggi. Magma sendiri adalah cairan
pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan
suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih
dari 1.000 °C.
Cairan magma yang keluar dari dalam bumi
disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa
mencapai 700 - 1.200°C. Letusan gunung berapi
yang membawa batu dan abu dapat menyembur
sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan
lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius
90 km.
Tidak semua gunung berapi sering meletus.
Gunung berapi yang sering meletus disebut
gunung berapi aktif.
Jenis-jenis Letusan Gunung
Berapi

A.Berdasarkan kekuatan dan kandungan material.


1.Erupsi Eksplosif
Pada erupsi eksplosif terdapat tekanan gas
magmatis yang sangat besar di dalam bumi
sehingga menimbulkan ledakan besar pada
saat terjadi letusan atau erupsi.
Hal ini menyebabkan
munculnya kawah besar pasca
terjadinya letusan ekplosif.
Adapun material yang
dikeluarkan berbentuk padat
dan cair. Di Indonesia, contoh
gunung bertipe seperti ini
adalah Danau Batur di Bali.
2. Erupsi Efusif
Pada erupsi efusif, tekanan gas magmatisnya
tidak terlalu kuat sehingga tidak terjadi
ledakan. Pada kasus ini, material yang
dikeluarkan berbentuk cair dengan disertai
material padat berukuran kecil.
Contoh gunung tipe ini
adalah Gunung Mauna Loa
di Hawaii.
B. Berdasarkan dapur magma, kekentalan magma
dan tekanan gas
1. Letusan Tipe Hawaii
Letusan tipe hawaii terjadi dikarenakan lava
yang keluar ke permukaan bumi bersifat
cair sehingga mudah mengalir.
Misalnya: Gunung Mauna Loa,
Mauna Kea dan Kilauea di
Hawaii.
2. Letusan Tipe Stromboli
Gunung api bertipe ini akan meletus dengan
interval waktu tertentu. Misalnya gunung api
stromboli di Kepulauan Lipari dimana
tenggang waktu letusannya ± 12 menit, jadi
setiap 12 menit akan terjadi letusan dengan
memuntahkan material-material, abu vulkanik,
bom dan lapili.
Contoh yang lain adalah
Gunung Vesuvius di
Italia dan Gunung Raung
di Jawa.
3. Letusan Tipe Vulkano
Letusan gunung api bertipe vulkano akan
mengeluarkan material padat seperti bom,
lapili, abu serta material cair seperti lava.
Kekuatan gunung api tipe ini tergantung pada
kekuatan erupsi dan kedalaman dapur magma.
Contohnya Gunung
Vesuvius dan Etna di Italia
serta Gunung Semeru yang
terletak di Jawa Timur.
4. Letusan Tipe Merapi
Gunung api bertipe ini akan mengeluarkan lava
kental sehingga jika lavanya mendingin, maka
dapat menyumbat lubang kepundan. Tersumbatnya
lubang kepundan menyebabkan tekanan di bawah
bumi menumpuk semakin besar sehingga ketika
sampai di batas kritis, maka sumbatan lava tersebut
akan pecah dan pecahannya akan terdorong keluar.
Material ini menuruni
lereng gunung sebagai ladu
atau gloedlawine. Selain itu
juga akan muncul awan
panas atau wedhus gembel.

17
5. Letusan Tipe Perret atau Plinian
Gunung api tipe ini sangat berbahaya karena
mampu mengeluarkan material letusan sampai
ketinggian 80 km bahkan bisa menghancurkan
lubang kepundan dan puncak gunung. Contoh
gunung bertipe perret adalah gunung krakatau
dan gunung St Helens.
Contoh gunung bertipe Perret
adalah gunung krakatau dan
gunung St. Helens.
6. Letusan Tipe Pelee
Gunung bertipe Pelee dapat meledak karena
terjadi penyumbatan pada lubang kepundan seperti
berbentuk jarum. Hal ini menyebabkan tekanan
dari dalam bumi yang seharusnya dikeluarkan
menjadi tertumpuk sehingga lama-kelamaan
gunung akan meletus.
7. Letusan Tipe Sint Vincent
Letusan tipe Sint Vincent dapat menyebabkan air
danau kawah akan tumpah bersama lava
sehingga mengakibatkan daerah di sekitar
gunung tersebut akan diterjang lahar panas yang
sangat berbahaya. Contoh gunung dengan tipe
ini antara lain Gunung dan Gunung Sint Vincent.
Untuk lebih jelasnya,
bisa dilihat pada gambar
di samping ini.
Dampak Positif Letusan Gunung
Berapi

1. Dapat menyuburkan tanah karena abu sudah


mengalami pelapukan yang mengandung garam-
garam mineral yang sangat dibutuhkan oleh
tumbuhan. Sehingga tanah tersebut sangat cocok
digunakan untuk bercocok tanam.
2. Membuka lapangan pekerjaan baru bagi
penduduk sekitar pegunungan yaitu
penambang pasir. Material vulkanik yang
berupa pasir itu memiliki nilai jual yang sangat
tinggi sehingga dapat membantu
perekonomian masyarakat.
3. Walaupun hutan telah rusak, dalam waktu
beberapa bulan akan tumbuh pepohonan lagi
sehingga akan terbentuk hutan baru dengan
ekosistem yang baru pula.
4. Munculnya mata air yang banyak mengandung
mineral. Mata air tersebut disebut Makdani.
5. Dapat menyebabkan letak bahan-bahan
tambang dekat dengan permukaan tanah
Dampak Negatif Letusan Gunung
Berapi

1. Pencemaran udara yang disebabkan oleh abu


gunung berapi. Abu gunung berapi tersebut
mempunyai kandungan zat yang sangat berbahaya
yaitu Hidrogen Sulfide (H2S), Sulfur Dioksida
(SO2), Nitrogen Dioksida dan material debu yang
mengandung racun.
2. Abu vulkanik yang sangat panas akan merusak
segala yang dilewatinya sehingga semua
aktivitas penduduk di sekitar gunung akan
lumpuh termasuk kegiatan ekonomi.
3. Lahar panas akan membuat hutan di sekitar
gunung rusak akibat terbakar sehingga
ekosistem alamiah hutan akan terancam.
4. Berbagai macam material yang dikeluarkan gunung
berapi dapat menimbulkan bibit penyakit seperti
batuk-batuk, infeksi saluran pernapasan, sakit kulit
dan lain-lain.
5. Hujan debu akan menghalangi pandangan dan juga
mencemari udara sekitar. Hal tersebut dapat
menjadi penyebab pemanasan global
Bahaya Dari letusan Gunung
Berapi

1. Banjir lahar baik panas maupun lahar dingin dapat


merusak areal pertanian dan pemukiman penduduk
2. Banjir lava. Lava pada gunung berapi memiliki
suhu 7000 C hingga 12000 C sehingga memiliki
panas yang sangat tinggi. Hal tersebut dapat
merusak dan membakar apapun yang dilaluinya.
Walaupun sangat panas, alirannya sangat lambat
yaitu sekitar 5-300 meter/hari sehingga
masyarakat yang tinggal disekitar gunung dapat
menyelamatkan diri
3. Adanya gelombang pasang yang dapat terjadi
apabila gunung berapi tersebut terdapat di dalam
laut. Contohnya Gunung Krakatau di Selat Sunda.
Usaha-Usaha Untuk Mengurangi Bahaya
Gunung Berapi

1.Mengadakan pos-pos pengamatan gunung berapi


2.Memantau terus aktivitas gunung berapi yang
masih aktif
3.Membuat terowongan-terowongan air pada
kepunden yang berdanau.
4.Pemetaan wilayah rawan bencana
5. Mengungsikan penduduk yang bertempat
tinggal di sekitar gunung yang akan meletus
Gas Beracun

Gas beracun merupakan gas kimia yang


berupaya menyebabkan kesan keracunan apabila
gas tersebut masuk melalui paru-paru.
Jenis-Jenis Gas Beracun

1. Karbon Monoksida (CO)
Karbon monoksida (CO) adalah gas yang tidak
berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Gas
beracun ini biasanya muncul dari proses
pembakaran bahan bakar tertentu. Karbon
monoksida juga bisa muncul saat ada kebakaran
di area pertambangan di bawah tanah.
2. Nitrogen Monoksida (NO)
Nitrogen Monoksida (NO) adalah gas tidak
berwarna dan tidak berbau. Gas ini bisa
berasal dari banyak hal, dua diantaranya
adalah pembakaran sampah dan kendaraan.
3. Nitrogen Dioksida (NO2)
Nitrogen dioksida (NO2) adalah gas beracun
yang berwarna cokelat kemerahan atau cokelat
kekuningan. Baunya juga sangat menyengat.
Sifat racun pada nitrogen dioksida empat kali
lebih kuat, daripada sifat racun pada nitrogen
monoksida.
Hubungan Antara Gas Beracun
Dengan Letusan Gunung Berapi

Semua gunung berapi berpotensi mengeluarkan gas


beracun, beberapa jenis gas yang berasal dari
gunung berapi aktif berbentuk gas CO, CO2, HCN,
H2S atau SO2.

38
Sekian
Dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai