Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DASAR ELIMINASI URINE

Anatomi fisiologi
saluran perkemihan :
KONSEP DASAR ELIMINASI URINE

Ginjal :
EFEK FISIOLOGIS DARI
MEKANISME RENIN-
ANGIOTENSIN
KERJA PERKEMIHAN

Kandung kemih dalam kondisi normal dapat menampung


600ml urine. Namun keinginan untuk berkemik dapat
dirasakan saat kandung kemih terisi urine dalam jumlah yang
lebih kecil (150-200 ml) pada orang dewasa dan 50-200 ml
pada anak kecil. Urine yang normal memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Jumlah dalam 24 jam +- 1,500 cc, bergantung pada
banyaknya asupan cairan
2. Berwarna oranye bening, pucat, tanpa endapan
3. Berbau tajam
4. Sedikit asam (pH rata-rata 6)
PROSES PEMBENTUKAN URINE

Yaitu :
1. Filtrasi glomerulus ;
Terjadi karena permukaan aferen lebih besar dari permukaan eferen
sehingga terjadi penyerapan darah
2. Reabsorpsi tubulus
Terjadi penyerapan kembali sebagian besar zat-zat penting, seperti
glukosa, natrium,klorida,sulfat, dan ion karbonat
3. Sekresi tubulus
Mekanisme ini merupakan cara kedua bagi darah untuk masuk ke
dalam tubulus di samping melalui filtrasi glomerulus
REFLEKS DEFEKASI
INTRINSIC

Urine Masuk Ke Kandung


Kemih

Akan Terjadi Peregangan Serat Otot


Dinding Kandung Kemih

Impuls Berjalan Melalui Saraf Aferen Ke Pars Lumbalis


Medula Spinalis Dan Ditransmisikan Ke Korteks Miksi Dikontrol Saraf Aferen
Serebri Menuju Kandung Kemih, Impuls
Berjalan Menuju Saraf
Parasimpatis Sakralis
Selanjutnya
Menyebabkan hal Sebagai
Merangsang Ingin
Berikut.
Buang
1. Otot Dinding Kandung Kemih
Berkontraksi.
Pengeluaran Urine Dibantu Kontraksi Otot Dinding 2. Sfingter Kandung Kemih
Abdomen Dan Diafragma, Selain Itu Adanya Berelaksasi.
Penambahan Tekanan Di Dalam Kandung Kemih,
Yakni Sebelumnya Telah Ada 170-230 Ml Urine
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELIMINASI URINE

Banyak faktor yang mempengaruhi volume dan kualitas urine serta kemampuan
klien untuk berkemih. Beberapa perubahan dapat bersifat akut dan kembali pulih
atau Reversible (misalnya infeksi saluran kemih) sementara perubahan yang lain
dapat bersifat kronis dan tidak dapat kembali pulih atau irreversible (misalnya
terbentuknya gangguan fungsi ginjal secara progresif dan lambat). Faktor
tersebut antara lain :

1. Pertumbuhan dan perkembangan 6. Status volume


2. Asupan cairan dan makanan 7. Kondisi penyakit
3. Kebiasaan/gaya hidup 8. Medikasi
4. Faktor psikososiokultural 9. Prosedur pembedahan
5. Aktifitas dan ronus otot 10. Pemeriksaan diagnostik
MASALAH PERUBAHAN PADA POLA BERKEMIH

Perubahan yang terjadi pada pola eliminasi urine antara lain :


1. Retensi urine
2. Inkontinensia urine
a) Inkontinensia fungsional
b) Inkontinensia overflow (reflex)
c) Inkontinensia stress
d) Inkontinensia urgensi (desakan)
e) Inkontinensia total
3. Infeksi saluran kemih
4. Diversi urinarius
GEJALA PERUBAHAN PERKEMIHAN

Perubahan Tersebut Meliputi


Sebagai Berikut :

1. Poliuria 6. Disuria
2. Iliguria dan anuria 7. Nokturia
3. Enuresis (mengompol) 8. Dribbling (urin menetes)
4. Sering berkemih (frekuensi) 9. Hematuria
5. Urgensi 10. Retensi
11. Residu urine
ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU DENGNA
GANGGUAN ELOMINASI URINE

Pengkajian : RIWAYAT KEPERAWATAN


Pengkajian fisik, mengkaji urine klien, dan meninjau kembali
informasi yang telah diperoleh dari tes dan pemeriksaan diagnostic.
Tanyakan RIWAYAT KEPERAWATAN pada klien menyeluruh
tentang :
1. Pola berkemih
2. Frekuensi berkemih
3. Gejala berkemih
4. Faktor yang mempengaruhi berkemih
5. VOLUME BERKEMIH (slide berikut ! )
6. Asupan haluaran cairan
VOLUME BERKEMIH NORMAL
BERDASARKAN USIA
USIA VOLUME BERKEMIH (ML/HARI)
1-2 HARI 15-60
3-10 HARI 100-300
10-12 BULAN 250-400
12 BULAN – 1 TAHUN 400-500
1-3 TAHUN 500-600
3-5 TAHUN 600-700
5-8 TAHUN 700-1,000
8-14 TAHUN 800-1,400
14 TAHUN - DEWASA 1,500
DEWASA TUA <1,500
Pengkajian :
PEMERIKSAAN FISIK
Pengkajian fisik,memungkinkan Perawat Memperoleh Data
Untuk Menentukan Keberadaan Dan Tingkat Keparahan Masalah
Eliminasi Urine. Pemeriksaan FISIK perkemihan meliputi
sebagai berikut :
1. Kulit (mengkaji turgor kulit dan mukosa mulut)
2. Ginjal ( pemeriksaan ; posisi, bentuk dan ukuran ginjal)
3. Kandung kemih ;
a. Asupan dan luaran;
b. Karakteristik urine
1)warna urine 2) Kejernihan
3) Bau 4) Meatus Uretra
Pengkajian :
PENETAPAN DIAGNOSTIK Pengkajian eliminasi urine yang dilakukan terus-
menerus yang memungkinkan perawat membuat diagnosis keperawatan yang
relevan dan akurat. Diagnosis keperawatan dapat berfokus pada perubahan
eliminasi urine atau masalah-masalah terkait, seperti kerusakan integritas kulit
yang berhubungan dengan inkontinensia urine masalah umumnya adalah gangguan
eliminasi urine, sedangkan masalah khususnya meliputi sebagai berikut :
1. Inkontinensia urine fungsional
2. Inkontinensia urine reflex
3. Inkontinensia urine stress
4. Inkontinensia urine total
5. Inkontinensia urine urgensi
6. Retensi urine
Pengkajian :
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI :
Berdasarkan NANDA (2003) masalah keperawatan khusus untuk
gangguan eliminasi urine meliputi inkontinensia urine (fungsional,
reflex, stress, total, urgensi) dan retensi urine. Tujuan asuhan
keperawatan untuk klien meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Memahami eliminasi urine yang normal
2. Meningkatkan pengeluaran kemih yang normal
3. Mencapai pengosongan kandung kemih yang lengkap
4. Mencegah infeksi
5. Mempertahankan integritas kulit
6. Mendapat rasa nyaman

Anda mungkin juga menyukai