Anda di halaman 1dari 15

FARMAKOTERAPI

“INFLUENZA”
Kelompok 5 :
1. Ita novita sari (153110063)
2. Kristina maydriani (153110070)
3. Santi septiana (153110106)
Pengertian

Influenza adalah suatu penyakit infeksi


saluran pernafasan atas yang
disebabkan oleh virus RNA yang
terutama mempengaruhi hidung,
tenggorokan, bronkus dan terkadang
paru.
Virus Influenza

Jenis Virus Influenza:

TIPE A TIPE B TIPE C

Dari ketiga tipe virus ini , hanya virus tipe A dan B yang dapat menyebabkan
penyakit dan kematian pada manusia, sedangkan virus tipe C hanya
menyebabkan penyakit saluran pernafasan yang sangat ringan bahkan tidak
menimbulkan gejala apapun.
Patofisiologi
Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala penyakit influenza antara lain:


1. Demam & menggigil (belum tentu dialami semua pasien)
2. Batuk
3. Sakit tenggorokan
4. Hidung tersumbat
5. Bersin
6. Nyeri otot
7. Sakit kepala
8. Malaise
9. Nyeri dada (oksigenasi buruk)

Tanda dan gejala biasanya muncul 1-3 hari setelah proses infeksi
Diagnosis

 Pemeriksaan darah lengkap harus dilakukan untuk menilai st


atus pasien secara keseluruhan
 Tipe virus (A atau B) dengan menggunakan teknik
immunofluorescence/hemagglutination Inhibition (HAI)
 Tes-tes lain seperti rapid antigen test dan point-of-care (PO
C) test, direct fluorescence antibody (DEA) test. Dapat digun
akan untuk memperoleh hasil identifikasi virus yg cepat.
Pencegahan

Cara yang paling efektif untuk mencegah terjadinya penyakit influenza yang
parah adalah dengan cara vaksinasi.
Contoh vaksin :
1. TIV (Trivalent Influenza Vaccine)
2. LAIV (Live-attenuated Influenza Vaccine)

Cara pencegahan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari adala


h dengan menutup hidup dan mulut menggunakan tissue saat batuk
dan bersin.
Terapi Non Farmakologi

 Istirahat yang cukup dan kurangi aktivitas.


 Konsumsi makanan bergizi dan buah-buahan
(terutama yg mengandung vit C).
 Minum banyak cairan (air putih, sari buah, teh hang
at).
 Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air
kemudian pakai antiseptik.
Terapi Farmakologi

Pengobatan farmakologi dengan antivirus paling efektif diberi


kan dalam waktu 48 jam setelah timbulnya gejala.
Antivirus yg dapat digunakan untuk pengobatan dan profilaksis
influenza adalah golongan adamantanes (amatadin dan rimant
adin) dan inhibitor neuraminidase (oseltamivir dan zanamivir ).

Untuk meredakan gejala:


Antihistamin : Ctm
Dekongestan : Ephedrine
Analgetik dan antipiretik : Paracetamol
Golongan adamantanes

1. Amantidin

Mekanisme kerja Amantidin:


Mengganggu fungsi protein transmembran MA dari virus sehingga mencegah
pelepasan asam nukleat yang dapat menyebabkan penyakit dari virus ke sel
inang.

Dosis:
Dimulai kurun waktu 24-48 jam setelah timbul gejala
Anak-anak
Usia 1-9 th : 4,4-8, 8mg/kgBB dosis terbagi 2x sehari, max 150mg/hari
Usia 10-12 th : 100mg 2x sehari, max 200mg/hari
Dewasa
100mg 2x sehari atau 200mg 1x sehari
2. Rimantidin

Mekanisme kerja Rimantidin:


Belum sepenuhnya dimengerti. Menghambat replikasi virus pada
tahap awal. Tidak efektif untuk melawan virus influenza B.

Dosis:
Anak-anak:
Keamanan dan efektivitas pada anak usia kurang dari 1 th belum
diketahui
Usia 10th 5mg/kg 1x sehari, max 150mg/hari. Profilaksis 100mg 2x
sehari

Dewasa:
100mg 2x sehari, dilanjutkan selama 7hr sejak timbulnya gejala
Inhibitor N euraminidase

1. Oseltamivir
Mekanisme kerja Oseltamivir:
Menghambat neuraminidase (enzim yg digunakan oleh virus untuk
keluar dari sel inang yang terinfeksi) sehingga replikasi virus
terhambat.
Dosis:
Anak-anak
BB 15kg - 23kg : 45mg 2x sehari slm 5hari
BB 23kg - 40kg : 60mg 2x sehari slm 5hari
BB 40kg : 75mg 2x sehari slm 5hari
Dewasa
75mg - 150mg 2x sehari selama 5 hari dan untuk profilaksis selama 7-
10hari.
2. Zanamivir

Mekanisme kerja:
Inhalasi sistemik, merupakan inhibitor yang selektif dari
neuraminidase virus influenza A dan B yang mengubah agregasi dan
pelepasan partikel.

Dosis:
Anak-anak:
Usia 7th ke atas: 10mg (2 inhalasi oral) 2x sehari slm 5 hari
Usia 5th ke atas: 5mg (2 inhalasi oral) 1x sehari slm 7-10 hari

Dewasa:
2 inhalasi per oral (5mg/inhalasi) 1x sehari slm 10-28 hari.
Daftar Pustaka

Ikatan Apoteker Indonesia. 2011. Iso Farmakoterapi 2. Jakarta.


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai