Anda di halaman 1dari 14

DIAGNOSTIK KLINIK

SEL DARAH PUTIH (LEUKOSIT)

Disusun oleh:
Rutini Susi Elawati 16334097
Sri Rahayu 18334015
Sela Dwi Agraini 19334732
Dina Ristiana 20334727

Dosen Pengampu : Dr. Refdanita, M.Si, Apt.


Mata Kuliah : Diagnostik Klinik (B)

KELAS K (P2K)

2020
LEUKOSIT

Fungsi:
1. Leukosit
berfungsi
Pengertian: sebagai
1. Sel darah pertahanan
putih atau tubuh
disebut juga 2. Limfosit
leukosit dan melindungi
beredar di tubuh dengan
cara
sistem
membentuk
peredaran antibody ,
tubuh manusia sedangkan
adalah sel leukosit yang
yang lain
membentuk melindungi
komponen tubuh dengan
cara memakan
darah
kuman yang
masuk
kedalam tubuh
CIRI-CIRI LEUKOSIT
1. Berbentuk tidak tetap
2. Berukuran lebih besar daripada eritrosit
3. Mempunyai inti sel berbentuk bulat atau cekung
4. Dapat melakukan gerak ameboid ( bergerak seperti amuba)
5. Dapat melakukan diapedesis (menembus dinding pembuluh darah)
6. Umur leukosit 6-9 hari
7. Jika sudah mati leukosit diserap oleh hati
8. Leukosit dapat melawan kuman dengan cara memakannya
(fagositosis)
Jumlah leukosit disirkulasi
dipengaruhi oleh

Produksi
Kecepatan
dalam
masuk ke
sumsum
sirkulasi
tulang

Perpindahan
Kecepatan
atau sirkulasi
keluar
dari marginal
jaringan
pool
CARA PEMERIKSAAN
Lekosit atau sel darah putih adalah sel yang bulat
berinti dengan ukuran 9–20 µm, jumlahnya sekitar 4.0–
11.0 ribu/mm3 darah. 
Metode pemeriksaan hitung leukosit ada dua, yaitu cara
manual dan cara elektronik/otomik. Saat ini sudah banyak
laboratorium yang menggunakan cara elektronik. Tetapi
banyak juga yang masih menggunakan cara manual.
Nilai Normal Leukosit

Leukosit Nilai normal Absolut/ml


(%)
Neutrofil batang 2-6 <1300

Neutrofil segmen 50-70 1500-8000

Basofil 0-1 <100

Eosinofil 2-4 <700

Limfosit 20-40 600-5000

Monosit 2-9 100-800


Nilai Normal Leukosit

Kategori Nilai Normal Leukosit

Laki-laki 5.000-10.000 leukosit/mcl darah

Perempuan 4.500-11.000 leukosit/mcl darah

Anak-anak 5.000-10.000 leukosit/mcl darah

Bayi baru lahir 9.000-30.000 leukosit/mcl darah

Anak-anak berusia < 2 tahun 6.200-17.000 leukosit/mcl darah


Etiologi dan Kelainan Leukosit serta Penyebabnya

Nama Kelainan Keterangan Penyebab

Jumlah sel neutrofil absolut dalam


Neutrofilia infeksi, inflamasi, bahan kimia seperti obat
darah < 10 x 10^9/L
Jumlah sel neutrofil absolut dalam
Neutropenia kelainan bawaan sejak lahir
darah < 1,5 x 10^9/L
Kadar limfosit absolut dalam darah >
Limfositosis leukemia, limfoma maligna, trauma
4,0 x 10^9/L
Kadar limfosit absolut dalam darah <
Limfositopenia penyakit keganasan, penyakit kolagen
1,5 x 10^9/L
Jumlah sel eosinofil absolut dalam
Eosinofilia infeksi, penyakit alergi, obat
darah > 0,5 x 10^9/L
Kadar limfosit absolut dalam darah >
Basofilia obat, infeksi, radiasi
0,1 x 10^9/L
Jumlah sel basofil absolut dalam
Basopenia reaksi alergi
darah < 0,1 x 10^9/L
Jumlah sel monosit absolut dalam
Monositosis endokarditis infektif, leukemia myeloid akut
darah > 0,75 x 10^9/L
Jumlah sel monosit dalam darah < 0,2
Monositopenia obat-obatan
x 10^9/L
poliferasi yang berlebihan dari sel induk
Leukimia akut dan kronik
hematopoisis dari jenis leukosit
Nama Kelainan Keterangan Penyebab Pengobatan

keracunan obat seperti fenotiazin,


begitu juga clozapine yang merupakan
keadaan dimana jumlah sel darah Obat dan vitamin ,
suatu neuroleptika atipikal. Selain itu,
merah lebih rendah dari pada Pola hidup sehat,
Lekopenia radiasi berlebihan terhadap sinar X dan
normal, dimana jumlah leukosit Hindari cedera
γ juga dapat menyebabkan terjadinya
lebih rendah dari 5000/mm³.
leukopenia.

sumsum tulang berhenti penyinaran tubuh oleh sinar gamma


membentuk neutrofil, yang disebabkan oleh ledakan nuklir Granulocyte colony-
mengakibatkan tubuh tidak atau terpapar obat-obatan stimulating factor (G-
Agranulositosis CSF), Imunosupresan,
dilindungi terhadap bakteri dari (sulfonamida, kloramphenikol,
agen lain yang akan menyerang antibiotik betalaktam, Penicillin, Transplantasi sumsum
jaringan. ampicillin, tiourasil). tulang

keadaan dengan jumlah sel darah Reaksi obat yang menambah produksi Transplantasi sumsum
putih dalam darah meningkat, sel darah putih, Peningkatan produksi tulang belakang,
Leukositosis melebihi nilai normal. Leukosit sel darah putih untuk melawan infeksi, Pemberian obat
merupakan istilah lain untuk sel Produksi sel darah putih tidak normal antibiotik, Obat
darah putih karena gangguan di sumsum tulang. peradangan (bila
perlu), Kemoterapi,
dan radiasi
Terapi Kelainan Leukosit

Terapi Kelainan
Leukosit

Interferon a1fa-2a atau Cangkok sumsum


Hidroksiurea Busulfan Imatinib
Interferon a1fa-2b tulang belakang
Diagnosis Kelainan Darah
Sebagai pemeriksaan awal dalam menentukan
diagnosis kelainan darah, dokter akan melakukan
pemeriksaan darah rutin untuk menilai jumlah sel darah
merah, sel darah putih, dan trombosit. Bila ada hasil yang
abnormal, maka kelainan darah memang bisa dipastikan
terjadi. Pemeriksaan selanjutnya tergantung pada dugaan
penyakit yangLimfom
dialami. Namun umumnya
MDS
untuk memastikan
kelainan darah adan penyebabnya, pemeriksaan aspirasi dan
biopsi sumsum tulang diperlukan. Pemeriksaan ini dilakukan
dengan mengambil sampel sumsum tulang menggunakan
jarum besar dari daerah bokong penderita.
Leukemi MM
a
Gejala Kelainan Darah

Gejala kelainan darah berbeda-beda, tergantung komponen


darah mana yang mengalami kelainan. Gejala dari gangguan
sel darah merah dapat berupa mudah lelah, sesak napas,
gangguan konsentrasi, kelemahan otot, jantung berdebar-
debar.Gejala dari gangguan sel darah putih, di antaranya
adalah mudah terinfeksi atau tertular penyakit, mudah lelah,
berat badan turun
Limfomdrastis, badan terasa tidak nyaman. Tanda
MDS
a
dari gangguan keping darah dapat berupa kulit mudah lebam,
perdarahan sukar berhenti, mimisan, atau gusi mudah
berdarah.
Leukemi MM
a
Pengobatan Kelainan Darah

Pengobatan untuk mengatasi kelainan darah tergantung pada jenis kelainan


yang terjadi. Bila kelainan darahnya berupa anemia karena kekurangan
nutrisi tertentu (misalnya zat besi, asam folat, atau vitamin B12), maka
pemberian nutrisi tersebut akan mengatasi anemia yang terjadi. Bila sel
darah merah terlalu rendah, transfusi sel darah merah perlu diberikan.
Jika kelainan darah terjadi karena tumor/ kanker, maka kemoterapi perlu
dilakukan untuk mengatasinya. Selain itu, bila leukemia penyebabnya,
Limfom MDS
transplantasi sumsum tulang
a
dapat dilakukan setelah kemoterapi selesai. Bila
kelainan darah karena penyakit autoimun, maka pemberian obat untuk
menekan daya tahan tubuh seperti kortikosteroid dan imunosupresan dapat
memperbaikinya
Leukemi MM
a
DAFTAR PUSTAKA

 http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/klorofil/article/download/1231/985, diakses tanggal


20 September 2020 pukul 09:44 WIB.
 http://repository.unimus.ac.id/1540/7/10%20BAB%202.pdf, diakses tanggal 20
September 2020 pukul 10:49 WIB.
 http://repository.unimus.ac.id/3238/3/BAB%20I.pdf, diakses tanggal 20 September
2020 pukul 10:57 WIB.
 http://repository.unimus.ac.id/1214/3/BAB%20II.pdf, diakses tanggal 20 September
2020 pukul 11:40 WIB.
 http://repository.unimus.ac.id/392/3/10.BAB%20II.pdf, diakses tanggal 20 September
2020 pukul 11:55 WIB.
 https://rsud-adjidarmo.id/adjidarmo/2019/09/12/ini-arti-nilai-leukosit-tinggi-saat-tes-dar
ah/
, diakses tanggal 20 September 2020 pukul 13:34 WIB.
 http://repository.unimus.ac.id/1034/3/BAB%20II.pdf, diakses tanggal 20 September
2020 pukul 13:53 WIB.
 https://books.google.co.id/books?id=jMaIDwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=
onepage&q&f=false
, diakses tanggal 20 September 2020 pukul 15:51 WIB.

Anda mungkin juga menyukai