Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

SISTEM PERKEMIHAN : TRAUMA


VESIKA URINARIA
OLEH KELOMPOK 5 :
- HERROLD BUDIKASE
- SARTIKA LUTAM
DEFINISI
• Trauma kandung kemih adalah suatu keadaan
dimana terjadinya ruda paksa pada area vesika
urianaria baik saat vesika urinaria dalam keadaan
penuh ataupun tidak. Trauma bledder atau vesika
urinaria merupakan keadaan darurat bedah yang
memerlukan pelaksanaan segera. Bila tidak
ditanggulangi dengan segera dapat menimbulkan
komplikasi  seperti peritoritis dan sepsis.
KLASIFIKASI

• Rupture ekstaperitoneal kandung kemih.


• Rupture kandung kemih intraperitoneal
• Kombinasi rupture intraperitoneal dan ekstraperitoneal.
ETIOLOGI
Kecelakaan lalu lintas/ kerja yang memnyebabkan patah
tulang pelvis
• Fraktur tulang panggul
• Ruptur kandung kemih
• Ruda paksa tumpul
• Ruda paksa tajam akibat luka tusuk dan tembak
• Trauma pada tumpul pada panggul yang mengenai buli-buli
• Trauma tembus
• Akibat manipulasi yang salah sewaktu melakukan oprasi trans
uretral resection (TUR)
PATOFISIOLOGI
Bila buli-buli yang penuh dengan urune mengalami
trauma,,maka akan terjadi peningkatan tekanan intra vesikel
dapat menyebabkan contosio buli-buli pecah keadaan ini dapat
menyebabkan rutura intraperitonial. Secara anatomik buli-buli
atau bledder terletak didatlam rongga pelvis sehingga jarang
mengalami cidera. Ruda paksa kandung kemih karena
kecelakaan kerja dapat menyebabkan fragmen patah tulang
pelvis sehingga mencederai buli-buli. Jika faktur tulang panggul
dapat menimbulkan kontusio atau ruptur kandung kemih,tetapi
hanya terjadi memar pada diding buli-buli dengan hematura
tanpa ekstravasasi urin.Ruda paksa tumpul juga dapat
menyebabkan ruptur buli-buli terutama bia kandung kemih
penuh atau dapat kelainan patogenik seperti tuber colosis,tumor
atau obtruksi sehingga rudapaksa kecil menyebabkan ruptur.
MENIFESTASI KLINIS
• Gejala utama adalah adanya darah dalam air kemih atau
kesulitan untuk berkemih.
• Rasa sakit di area panggul dan perut bagian bawah
• Sering buang air kecil atau sukar menahan keinginan
berkemih
• Nyeri supra publik baaik publik maupun saat palpasi
• Hematura
• Ketidakmapuan buang air kecil
• Suhu tubuh meningkat
• Syok
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Cystografi
2. CT Scan
3. X-Ray
PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN

1. Atasi syok dan perdarahan.


2. Istirahat baring sampai hematuri hilang.
3. Bila ditemukan fraktur tulang punggung disertai ruftur vesica urinaria
intra peritoneal dilakukan operasi sectio alta yang dilanjutkan dengan
laparatomi.
4. Robekan kecil (laserasi) bisa diatasi dengan memasukkan kateter ke
dalam uretra untuk mengeluarkan air kemih selama 7-10 hari dan
kandung kemih akan membaik dengan sendirinya.
5. Untuk luka yang lebih berat, biasanya dilakukan pembedahan untuk
menentukan luasnya cedera dan untuk memperbaiki setiap robekan.
Selanjutnya air kemih dibuang dari kandung kemih dengan
menggunakan 2 kateter, 1 terpasang melalui uretra (kateter trans-uretra)
dan yang lainnya terpasang langsung ke dalam kandung kemih melalui
perut bagian bawah (kateter suprapubik).Kateter tersebut dipasang
selama 7-10 hari atau diangkat setelah kandung kemih mengalami
penyembuhan yang sempurna.
CASE STUDY
• Tn.S datang ke RSUD Jombang mengeluh sakit di daerah
bawah perut setelah terjatuh dari motor. Klien memegangi
perutnya, terdapat jejas di bagian perut bawah. Dari hasil
pemeriksaan urine terdapat hematuria, TD: 100/80 mmHg
, RR 25 x/menit, S: 36,5 C, N: 62 x/menit, HB : 6,5gram/dl
ANALISA DATA
Data Subyektif
• Klien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah (bledeer)
• Klien mengatakan kencingnya bercampur darah
• Klien mengatakan ada memar pada abdomen bawah setelah dia terjatuh

Data obyektif
• Nyeri pada daerah trauma
• Hematuri
• HT menurun
• HB menurun
• Pada pemeriksaan BNO :Memperlihatkan suatu daerah yang berwarna abu-
abu di daerah trauma dan memperlihatkan ekstravasase urine
• Urogram ekskresi : Memperlihatkan gangguan fungsi / ekstravasasi urine pada
sisi yang terkena.
• CT Scan : Memperlihatkan adanya hematom retropenial dan konfigurasi ginjal.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan Eliminasi Urin berhubungan dengan


Pemberian kapasitas kandung kemih ditandai dengan
berkemih tidak tuntas (hecitancy)
2. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Pencedera
Fisiologis ditandai dengan tampak meringis
3. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan
Perubahan Metabolisme ditandai dengan kekuatan otot
menurun
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai