Dapatkan kontrol jalan panas, ventilasi, dan oksigenisasi. Pada keadaan tidak
ada kerusakan serebral atau ginjal, prognosis pasien bergantung pada
keberhasilan penatalaksanaan pernapasan dan sistem sirkulasi.
Coba untuk menentukan zat yang merupakan racun, jumlah, kapan waktu tertelan,
gejala, usia, berat pasien dan riwayat kesehatan yang tepat.
Tangani syok yang tepat.
Hilangkan atau kurangi absorbsi racun.
Berikan terapi spesifik atau antagonis fisiologik secepat mungkin untuk
menurunkan efek toksin.
Dukung pasien yang mengalami kejang. Racun mungkin memicu sistem saraf
pusat atau pasien mungkin mengalami kejang karena oksigen tidak adekuat.
lanjutan
Dialisis Hemoperfusi (proses melewatkan darah melalui sirkuit ekstrakorporeal dan cartridge
containing an adsorbent [karbon atau resin], dimana setelah detoksifikasi darah dikembalikan
ke pasien.
Pantau tekanan vena sentral sesuai indikasi.
Pantau keseimbangan cairan dan elektrolit.
Menurunkan peningkatan suhu.
Berikan analgesik yang sesuai untuk nyeri.
Bantu mendapatkan spesimen darah, urine, isi lambung dan muntah.
Berikan perawatan yang konstan dan perhatian pada pasien koma.
Pantau dan atasi komplikasi seperti hipotensi, disritmia jantung dan kejan
Jika pasien dipulangkan, berikan bahan tertulis yang menunjukkan tanda dan gejala masalah
potensial dan prosedur untuk bantuan ulang.
lanjutan
• Terapi Farmakologis
• Oralit befungsi menggantikan glukosa, garam dan mineral penting lain
yang hilang akibat muntah dan diare
• Bilas lambung ( 100-200 ml ), diikuti pemberian karbon aktif.
Direkomendasikan pada kasus yang mengancam.
• Karbon aktif . Dosis ≥ 12 tahun : 25 – 100 gr dalam 300-800 ml.
• Supportif : diazepam 5-10 mg IV bila kejang dan furosemide 40-160
mg bila ronki basah basal muncul.
Pengkajian A B C D E
Airway :
Edema bronkus.
Breathing :
Sesak napas (RR meningkat), pernapasan cepat (takipnea), memakai otot bantu pernapasan.
Circulation :
Mual, muntah, takikardi, dehidrasi, sianosis, demam.
Disability :
Penurunan status neurologis ( respos kesadaran/ GCS, Respon pupil negatif), nyeri
kepala.
Exposure :
Keadaan fisik lemah, pruritus, gangguan pengelihatan, turgor kulit menurun.
• Body System (B1 – B6)
B1 (breathing) / pernapasan :
Sesak napas (RR meningkat), pernapasan cepat (takipnea), memakai
otot bantu pernapasan.
B2 (blood) / sirkulasi :
Mual, muntah, takikardi, dehidrasi, hipotensi dan perdarahan saluran
pencernaan, sianosis, berkeringat banyak.
B3 (brain) / kesadaran :
Pusing, nyeri kepala, penurunan kesadaran, koma sampai kematian.
B4 (bladder) / perkemihan :Inkontinensia urine, nyeri saat berkemih.