Anda di halaman 1dari 24

SEDIAAN KOSMETIK

PARFUM
Disusun oleh
 Grace Evanda (140510060023)
 Ajeng Oktavia N (140510060033)
 Eva Tantri L (140510060044)
 Fenny Oktaviyeni (140510060053)
 M. Fahrizal Budiman (140510060056)
 Asami Adma Farisa (140510060067)
 Elvira Agita (140510060075)
 Margareta Akelba (140510060076)
 Ni Putu Raspita Dewi (140510060092)
 Ade Chandra (140510060120)
 Lily Aina (140510060134)
 Muhamad Imran (140510063003)
 Muh Ramly Ibnu Zarif (140510063005)
DEFINISI PARFUM
 Kata parfum berasal dari bahasa latin
“per fumum” yang berarti melalui
asap.
 Seni membuat parfum (perfumery)
berasal dari Mesopotamia dan Mesir,
tapi dikembangkan oleh bangsa Roma
dan Persia.
DEFINISI PARFUM
Parfum merupakan suatu bentuk sediaan kosmetik
yang mengandung wangi-wangian baik dari alam
maupun sintesis yang dibutuhkan untuk memberi
kesenangan dan kesegaran pada pemakaiannya.
Fragrans merupakan biang segala wewangian.
Menurut FDA (Food and Drugs Administration)
Amerika, fragrans berarti semua substansi baik alami
maupun sintetis yang semata-mata digunakan untuk
memberi bau pada produk-produk kosmetik.
Umumnya parfum terdiri dari minyak atsiri.
Pelarut yang paling umum
digunakan untuk melarutkan
minyak parfum adalah etanol
atau campuran etanol dan air.
Selain itu dapat pula digunakan
minyak kelapa, wax cair ataupun
minyak jojoba.
SYARAT PARFUM
 Merupakan suatu larutan yang jernih,
harus bening atau keruh tapi
menarik.
 Konsistensi harus lama.
 Penggunaan antioksidan diperlukan.
 Penggunakan alkohol, harus mudah
atau cepat hilang dan mempunyai
sifat mendinginkan.
PENGGUNAAN WANGI-WANGIAN
 Penutup bau badan yang tidak disukai
 Eliminasi bau
 Aromatherapy dan spa
EFEK PSIKOLOGIS PARFUM
 Netral
 Refreshing
 Stimulating spice
 Exalting (kagum)
 Gardenia tranquiling (tenang)
 Shooting (menyengat)
EFEK PSIKOLOGIS PARFUM
Wewangian yang digunakan seseorang dapat
mencerminkan kepribadiannya seperti:
 Sportif dan dinamis, wewangian yang beraroma
ringan dan lembut dengan campuran keharuman
bunga, rempah, dan buah
 Anggun, wewangian berbau rempah yang hangat
romantis dan beraroma bunga-bungaan
 Meningkatkan rasa percaya diri, alat mengekspresikan
diri sekaligus menandai kehadiran seseorang
Penggolongan Sediaan Parfum
 Eau de parfum
 Eau de toilete
 Eau de cologne
Eau de Parfum
Merupakan suatu larutan alkohol
yang mengandung minyak atsiri
dalam kadar yang relatif tinggi dan
kekuatan keharuman serta
keawetannya relatif baik. Mempunyai
kadar essence lebih tinggi dari Eau de
toilette dan Eau de cologne sehingga
wanginya lebih menyengat
Eau de Toilette
merupakan suatu larutan minyak-
minyak atsiri dalam alkohol yang
bentuknya lebih encer daripada
parfum, biasanya diberi suatu zat
warna dan mempunyai kadar alkohol
yang lebih banyak dari essense
sehingga wanginya tidak begitu tahan
lama.
Eau de Cologne
merupakan suatu larutan alkohol dari
minyak-minyak atsiri yang lebih encer
daripada parfum, biasanya minyak-minyak
atsiri yang terkandung didalamnya
merupakan minyak-minyak atsiri dari
bermacam jeruk seperti ol.citri, ol. Aurantii.
Fungsinya hanya menyegarkan aroma tubuh
karena wewangian yang paling ringan dan
tidak tahan lama.
Bahan Dasar

Bahan dasar wangi – wangian adalah :


1. Minyak atsiri, contohnya : oleum citri
2. Sekresi hewan, contohnya : musk
3. Bahan kimia, contohnya : sitral
SUMBER PARFUM
Sumber yang berasal dari Tanaman
 Sudah lama digunakan sebagai sumber
minyak esensial dan senyawa aromatik.
 Biasanya berupa metabolik sekunder dan
tiap tanaman dapat menghasilkan beberapa
aroma.
 Contoh:
bunga : mawar dan melati
buah : apel, stroberi, ceri, lemon, jeruk, dll.
daun dan ranting : lavender, sitrus,
rosemary
woods : sandalwood, pinus,
SUMBER PARFUM
Sumber yang berasal dari Hewan
 contohnya: ambergris, castoreum, civet,
sarang lebah, musk.

Sumber alam lainnya


 contohnya: lichenes dan rumput laut

Sumber sintetis
 contohya: kumarin
Perbedaan parfum yang berasal dari sumber alam
dan sintetis

Parfum dari sumber alam


1. Variasinya tergantung dari lokasi dan waktu
panennya. Sangatlah sulit untuk
menghasilkan produk yang konsisten dari
bahan alam ini.
2. Terdiri dari beribu senyawa kimia.
3. Keunikan aroma bergantung pada bahan
yang digunakan.
4. Kompleksitas aromanya lebih dalam dan
halus.
5. Harga jualnya lebih mahal.
Parfum sintetis

1. Variasinya lebih konsisten dibandingkan dengan bahan


natural.
2. Komponen penyusun bergantung pada kemurnian dan
biasanya hanya terdiri dari satu senyawa kimia.
3. Keunikan aroma cenderung sama dengan yang berasal
dari alam jika mengandung komponen yang sama.
4. Kompleksitas aroma lebih tegas dan terstruktur.
5. Biasanya lebih murah dibanding parfum alam.
Pembuatan Parfum
 Distilasi
 Ekspresi
 Ekstrasi
- Enfleurage
- Maserasi
- Solvent extraction
Komposisi Sediaan Parfum

Eau de Parfume
1. komposisi
minyak atsiri atau campurannya dengan sekresi
hewan.
2. Zat pelekat
Benzyl benzoat, dietil ptalat.
3. Zat pembawa
alkohol atau larutan hidroalkohol  65 %
4. Bentuk sediaan : Larutan
5. Kegunaan : sebagai pewangi dan penyegar
Komposisi Sediaan Parfum

Eau de toilette
1. Bentuk sediaan : larutan lebih encer dari
parfum dan diberi zat warna
2. Komposisi : minyak atsiri dalam alkohol
(5:90%)
3. Zat pelekat : benzil benzoate
4. Kegunaan : pewangi tangan
Komposisi Sediaan Parfum

Eau de cologne
1. Bentuk sediaan : larutan, gel
2. Komposisi : minyak atsiri (oleum citri)
dalam alkohol 85-90%
3. Fixative : resin
4. Kegunaan : untuk menyegarkan (tidak
tahan lama), aromaterapi.
Pustaka
 Wasitaatmaja, Sjarif M. 1997.
Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. UI
Press. Jakarta.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai