Anda di halaman 1dari 16

ASMA PADA ANAK

DEFENISI
Asma adalah gangguan pada jalan nafas bronkial yang dikateristikan dengan bronkospasme yang
reversibel.
Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, reversibel dimana trakea dan bronkhi berespon
secara hiperaktif terhadap stimulasi tertentu.
Dari kedua pendapat tersebut dapat diketahui bahwa asma adalah suatu penyakit gangguan jalan
nafas obstruktif intermiten yang bersifat reversibel, ditandai dengan adanya periode bronkospasme,
peningkatan respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan yang menyebabkan penyempitan
jalan nafas.
ETIOLOGI
• Asma adalah suatu obstruktif jalan nafas yang reversibel yang disebabkan oleh :
• Kontraksi otot di sekitar bronkus sehingga terjadi penyempitan jalan nafas.
• Pembengkakan membran bronkus.
• Terisinya bronkus oleh mukus yang kental
PATOFISIOLOGI
Proses perjalanan penyakit asma dipengaruhi oleh 2 faktor
yaitu alergi dan psikologis, kedua faktor tersebut dapat
meningkatkan terjadinya kontraksi otot-otot polos, meningkatnya
sekret abnormal mukus pada bronkiolus dan adanya kontraksi
pada trakea serta meningkatnya produksi mukus jalan nafas,
sehingga terjadi penyempitan pada jalan nafas dan penumpukan
udara di terminal oleh berbagai macam sebab maka akan
menimbulkan gangguan seperti gangguan ventilasi (hipoventilasi),
distribusi ventilasi yang tidak merata dengan sirkulasi darah paru,
gangguan difusi gas di tingkat alveoli.
MANIFESTASI KLINIK
Ada beberapa tingkatan penderita asma yaitu :
Tingkat I :
Secara klinis normal tanpa kelainan pemeriksaan fisik dan fungsi paru.
Timbul bila ada faktor pencetus baik didapat alamiah maupun dengan test provokasi bronkial di laboratorium.

Tingkat II :
Tanpa keluhan dan kelainan pemeriksaan fisik tapi fungsi paru menunjukkan adanya tanda-tanda obstruksi
jalan nafas.
Banyak dijumpai pada klien setelah sembuh serangan.

Tingkat III :
Tanpa keluhan.
Pemeriksaan fisik dan fungsi paru menunjukkan adanya obstruksi jalan nafas.
Penderita sudah sembuh dan bila obat tidak diteruskan mudah diserang kembali.
Tingkat IV :
Klien mengeluh batuk, sesak nafas dan nafas berbunyi wheezing.
Pemeriksaan fisik dan fungsi paru didapat tanda-tanda obstruksi
jalan nafas.

Tingkat V :
Status asmatikus yaitu suatu keadaan darurat medis berupa
serangan asma akut yang berat bersifat refrator sementara
terhadap pengobatan yang lazim dipakai.
Asma pada dasarnya merupakan penyakit obstruksi jalan nafas
yang reversibel. Pada asma yang berat dapat timbul gejala seperti :
Kontraksi otot-otot pernafasan, sianosis, gangguan kesadaran,
penderita tampak letih, takikardi.
KLASIFIKASI ASMA

Asma dibagi atas dua kategori, yaitu ekstrinsik atau alergi yang disebabkan oleh alergi seperti debu,
binatang, makanan, asap (rokok) dan obat-obatan. Klien dengan asma alergi biasanya mempunyai riwayat
keluarga dengan alergi dan riwayat alergi rhinitis, sedangkan non alergi tidak berhubungan secara spesifik
dengan alergen.
PENATALAKSANAAN
Pengobatan pada asma bronkhial terbagi 2, yaitu :
Pengobatan non farmakologik
• Memberikan penyuluhan
• Menghindari faktor pencetus
• Pemberian cairan
• Fisioterapi
• Beri O₂ bila perlu

Pengobatan farmakologik
• Bronkodilator: obat yang melebarkan saluran nafas. Terbagi dalam 2 golongan:
• Simpatomimetik / andrenergik (adrenalin dan efedrin). Nama obat : orsiprenalin (alupent), fenoterol
(berotec), terbutalin (bricasma).
• Santin (teofilin). Nama obat : aminofilin (amicam supp), aminofilin (euphilin retard), teofilin (amilex).
• Penderita dengan penyakit lambung sebaiknya berhati-hati bila minum obat ini
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan radiologi
2. Pemeriksaan tes kulit
3. Elektrokardiografi
4. Scanning Paru
5. Spirometri
KOMPLIKASI
• Status asmatikus adalah setiap serangan asma berat atau yang kemudian menjadi berat dan tidak
memberikan respon (refrakter) adrenalin dan atau aminofilin suntikan dapat digolongkan pada status
asmatikus.
• Atelektasis adalah pengerutan sebagian atau seluruh paru-paru akibat penyumbatan saluran udara
(bronkus maupun bronkiolus) atau akibat pernafasan yang sangat dangkal.
• Hipoksemia adalah tubuh kekurangan oksigen
• Pneumotoraks adalah terdapatnya udara pada rongga pleura yang menyebabkan kolapsnya paru.
• Emfisema adalah penyakit yang gejala utamanya adalah penyempitan (obstruksi) saluran nafas karena
kantung udara di paru menggelembung secara berlebihan dan mengalami kerusakan yang luas.
PENCEGAHAN SERANGAN ASMA ANAK
1. Menghindari Pencetus
• Sprei, tirai, selimut minimal dicuci 2 minggu sekali. Sprei dan sarung bantal lebih sering. Lebih baik tidak
menggunakan karpet di kamar tidur atau tempat bermain anak. Jangan memelihara binatang.
• Untuk menghindari penyebab dari makanan bila belum tau pasti, lebih baik jangan makan coklat,
kacang tanah atau makanan yang mengandung es, dan makanan yang mengandung zat pewarna.
2. Kegiatan Fisik
• Menambahkan toleransi secara bertahap, menghindarkan percepatan gerak yang mendadak
• Bila mulai batuk-batuk, istirahatlah sebentar, minum air dan setelah tidak batuk-batuk, kegiatan
diteruskan.
• Adakalanya beberapa anak sebelum melakukan kegiatan perlu minum obat atau menghirup aerosol
terlebih dahulu.
LAPORAN KASUS
Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Penyakit Asma
Pengkajian
Identitas Pasien
Nama                                      : An Sy
Umur                                      : 10 thn
Alamat                                   : Andalas
Pekerjaan                                : -
Jenis kelamin                          : laki – laki
Agama                                    : islam
Identitas penanggung Jawab
Nama                                      : Tn. S
Umur                                      : 30 Thn
Pendidikan                             : SMA
Pekerjaan                                : Pedagang
Agama                                    : Islam
Alamat                                   : Andalas Padang
Hubungan dengan pasien       : Ayah
Keluhan utama : Badan lemas, nafas sesak, batuk, nyeri dada.
Pemeriksaan Umum :
Keadaan umum                     : baik
Kesadaran                              : composmetis
Tanda                                      : TD: 120/70
Nadi                                        : 110 x/mnt
Suhu                                       : 36 0C
RR                                           : 28 x/mnt
BB sekarang                          : 26 kg
Antropometri
TB (Tinggi Badan)             : 142 cm
BB (Berat Badan)              : 26 kg
LILA (Lingkar Lengan)     : 18 cm
Pemeriksaan Fisik :

Kepala                : warna rambut hitam, kulit kepala bersih

Muka                  : tidak pucat dan tidak odema

Mata                   : simetri, konjungtiva tidak anemis, kelopak mata tidak odema, sklera tidak ikterus

Hidung               : tidak ada sekret dan polip

Mulut                 : tidak ada stomatitis, lidah bersih, gusi tidak epulis

Leher                  : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar thyroid

Dada                   : simetris, ada wheezing, ada ronchi

Perut                   : tidak ada kembung tetapi terdapat nyeri tekan

Genetalia            : tidak ada kelainan

Ekstremitas        : simetris, tidak odema, pada tangan kiri terpasang infus D5 16 tetes/menit

Kulit                   : turgor baik


DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Bersihan jalan napas tidak efektif b/d bronkospasme t/d pernyataan sulit bernapas, bunyi napas tak
normal (mengi), batuk.
• Tidak efektifnya pola nafas b/d penurunan ekspansi paru t/d gangguan pengembangan dada, bunyi
napas tak normal(mengi), batuk.
• Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia,mual/muntah t/d penurunan berat badan,
kelemahan, keengganan untuk makan, kurang tertarik pada makanan.

Anda mungkin juga menyukai