Anda di halaman 1dari 53

Impression-die forging 

(atau terkadang disebut closed-die


forging) adalah proses penempaan dengan cetakan
tertutup yang langsung bisa menghasilkan bentuk benda
kerja sesuai yang diinginkan (sesuai gambar kerja) atau
hampir sesuai yang diinginkan.
Walaupun terkadang disebut dengan closed-die forging,
sebenarnya impression-die forging memiliki perbedaan
dengan closed-die forging. Hal tersebut karena impression-
die forging masih menghasilkan flash (tidak benar-benar
tertutup).
Di sisi lain, ada proses closed-die forging yang benar-benar
tertutup. Proses tersebut tidak menghasilkan flash dan
dikenal sebagai flashless forging.
Proses impression-die forging bisa digambarkan dalam tiga
tahap.
Pertama benda kerja dan die (cetakan) saling bersentuhan
lalu diberi tekanan. Tahap selanjutnya benda kerja berubah
bentuk akibat tekanan.
Kedua proses ini mirip dengan open-die forging. Tahap
terakhir kedua buah cetakan sudah sangat dekat dan
mencapai posisi akhir.
Pada tahap akhir ini, benda kerja sudah menyerupai bentuk
cetakan.
Selain itu, pada tahap terakhir juga terjadi
pembentukan flash. 
Flash merupakan sisa material yang terbentuk pada celah di
antara kedua cetakan. Nantinya, flash tersebut harus
dihilangkan.
Beberapa langkah pembentukan sering dibutuhkan dalam
proses impression-die forging.
Bentuk rongga cetakan yang berbeda pun juga dibutuhkan pada
tiap langkah tersebut.
Langkah awal dirancang untuk mendistribusikan logam pada
perubahan bentuk yang seragam.
Langkah berikutnya untuk menciptakan struktur metalurgi yang
diharapkan.
Langkah terakhir dirancang untuk membentuk benda kerja
sesuai dengan geometri final.
Oleh sebab itu, bisa terjadi kombinasi di mana open-die
forging menjadi proses pembentukan awal yang selanjutnya
diteruskan oleh impression-die forging sebagai proses
pembentukan akhir.
Rangkaian proses penempaan/pembentukan awal yang
tergolong dalam open-die
forging seperti, fullering atau edging. 
Fullering merupakan penempaan yang menggunakan
cetakan cembung.
Cetakan cembung menyebabkan bagian/area material
yang bersentuhan langsung dengan cetakan
terdistribusi menjauh dan membentuk cekungan.
Sedangkan edging merupakan penempaan yang
menggunakan cetakan cekung. Cetakan cekung
menyebabkan material berkumpul pada suatu area
tertentu dan membentuk cembungan.
Setelah proses pembentukan awal, kemudian bisa
dilanjutkan dengan proses blocking. 
Blocking adalah proses pembentukan material secara
kasar. Proses ini menggunakan cetakan blocker.
Seusai blocking dilakukan, selanjutnya diteruskan
dengan proses impression-die forging.
Dibandingkan dengan open-die forging, impression-die
forging membutuhkan gaya yang lebih besar. Hal ini
karena impression-die forging menghasilkan flash. 
Flash yang terbentuk akan bergesekan dengan permukaan cetakan.
Gesekan pada flash bisa membatasi perubahan bentuk benda kerja.
Pada kasus penempaan panas, flash di celah cetakan akan cepat
dingin. 
Flash yang dingin juga membatasi benda kerja untuk berubah
bentuk. Agar perubahan bentuk benda kerja yang terhalang oleh
fenomena pada flash tetap terjadi, diperlukan gaya yang lebih besar.
Selain karena flash, bentuk benda kerja yang kompleks
pada impression-die forging juga menyebabkan proses ini
memerlukan gaya yang lebih besar
Impression-die forging kerap kali diikuti dengan
proses permesinan (machining). Proses permesinan
dibutuhkan agar dimensi benda kerja bisa lebih
mendekati toleransi yang ditentukan.
Selain untuk finishing, proses permesinan juga
digunakan untuk membuat lubang, ulir, dan
kebutuhan lain sesuai bentuk yang diinginkan.
Di samping itu, flash yang terbentuk pada benda
kerja juga harus dibersihkan dengan
proses trimming.
Kelebihan Impression-die Forging
Berikut beberapa kelebihan dari impression-die forging:
(1) Secara umum memiliki sifat yang lebih baik
dibanding dengan open-die forging.
(2) Akurasi ukuran lebih baik.
(3) Tingkat produktivitas tinggi.

Kelemahan Impression-die Forging
Berikut beberapa kelemahan dari impression-die forging:
(1) Biaya cetakan mahal.
(2) Tidak ekonomis untuk jumlah produksi yang sedikit.
(3) Sering memerlukan proses permesinan.
Aplikasi Impression-die Forging
Impression-die forging digunakan untuk membuat
benda-benda kompleks seperti: connecting rod, wrench,
kepala palu, dll.
Flashless forging adalah proses penempaan yang tidak
menghasilkan flash. Flashless forging sebenarnya merupakan istilah
untuk proses closed-die forging yang tidak
menghasilkan flash. Flashless forging tergolong penempaan presisi.
Oleh karena itu, flashless forging bisa diklasifikasikan ke
dalam closed-die forging atau precision forging.

Proses flashless forging menggunakan cetakan yang tertutup.


Karena cetakannya tertutup, benda kerja yang dikerjakan harus
masuk ke dalam cetakan tersebut secara menyeluruh. Setelah
benda kerja masuk secara utuh ke dalam cetakan, penempaan
dapat dilakukan dengan menggunakan gaya yang telah
ditentukan.
Kontrol pada proses flashless forging tergolong lebih sulit
dibanding dengan proses closed-die forging yang
menghasilkan flash.
Bentuk cetakan yang tertutup dengan benda kerja yang
dimasukkan secara utuh menyebabkan kebutuhan gaya
untuk flashless forging menjadi besar.
Selain itu, volume awal benda kerja dengan volume rongga
cetakan juga harus diperhatikan supaya memperoleh toleransi
ukuran yang diinginkan.
Hal penting yang harus diperhatikan terkait dengan volume
adalah benda kerja harus bisa mengisi seluruh rongga cetakan
dengan toleransi yang tipis. Apabila volume benda kerja awal
terlalu besar, tekanan berlebih bisa terjadi dan dapat merusak
cetakan atau punch. Sebaliknya jika volume benda kerja awal
terlalu kecil, rongga di dalam cetakan tidak akan terisi penuh.
Kelebihan Flashless Forging
Berikut beberapa kelebihan dari flashless forging:
(1)Tidak menghasilkan flash.
(2) Ukuran lebih akurat.

Kelemahan Flashless Forging
Berikut beberapa kelemahan dari flashless forging:
(1) Membutuhkan gaya penempaan yang besar.
(2) Volume awal benda kerja dengan volume rongga
cetakan harus sama.
Pada penempaan upset batang berpenampaan rata dijepit dalam die
dan ujung yang dipanaskan ditekan sehingga mengalami perubahan
bentuk seperti terlihat pada gambar 6. Panjang benda upset 2 atau 3
kali diameter batang, bila tidak benda kerja akan bengkok.
Roll forging adalah proses pembentukan bahan yang
digunakan untuk mengurangi dimensi penampang benda
kerja silindris atau persegi. Pengurangan dimensi penampang
dilakukan dengan melewatkan benda kerja melalui satu set
rol yang berlawanan atau berpasangan. Rol tersebut biasanya
memiliki alur yang berbentuk sesuai bentuk benda akhir yang
diharapkan.
Proses roll forging dapat digolongkan sebagai proses penempaan
(forging) maupun proses pengerolan (rolling). Akan tetapi secara
umum roll forging diklasifikasikan sebagai proses penempaan
meskipun menggunakan rol. Hal tersebut karena rol pada roll
forging tidak berputar terus-menerus, namun hanya berputar di
bagian-bagian tertentu pada benda kerja sesuai perubahan
bentuk yang diinginkan.

Aplikasi Roll Forging
Roll forging secara umum digunakan untuk membuat komponen-
komponen yang butuh kekuatan tinggi. Hal ini karena produk-
produk roll forging memiliki kekuatan dan struktur butir yang
lebih baik dibandingkan dengan produk permesinan (pada
geometri benda kerja yang sama).
Hubbing adalah proses penekanan pada permukaan benda kerja
dengan menggunakan sebuah punch (atau dapat disebut hub)
yang dikeraskan. Ujung punch tersebut memiliki geometri
tertentu. Hasil dari proses hubbing yaitu berupa rongga yang
digunakan sebagai cetakan plastik atau cetakan pada proses
pembentukan bahan lainnya.
Pembuatan rongga dengan proses hubbing memiliki kedalaman
yang terbatas. Rongga-rongga produk hasil pengerjaan
dengan hubbing biasanya dangkal. Pembuatan rongga-rongga
yang dalam umumnya dilakukan dengan proses pengefraisan.
Proses hubbing sebenarnya dilakukan karena bentuk yang rumit
lebih mudah dibuat pada sebuah punch dibandingkan pada
sebuah rongga (perlu diperjelas bahwa rongga hasil
pengerjaan hubbing nantinya digunakan sebagai cetakan untuk
proses pembentukan bahan lainnya, sehingga punch yang
dibentuk tersebut merupakan wujud dari geometri benda kerja
yang diharapkan).

Gaya merupakan faktor penting dalam hubbing.


Gaya hubbing yang digunakan yakni sebesar tiga kali tegangan
tarik puncak (UTS) bahan yang dikalikan dengan luas
penampang punch.
Aplikasi Hubbing
Hubbing digunakan untuk membuat rongga
dengan kedalaman yang relatif dangkal.
Rongga tersebut nantinya digunakan sebagai
cetakan pada proses pengecoran atau proses
pembentukan lain.
Hal Yang perlu di perhatikan pada proses
forging
• Tanpa cukup panas akan memakan waktu terlalu lama dan memerlukan terlalu
banyak energi mekanik deformasi plastik.

• —  2. Tanpa pukulan palu yang diterapkan dengan benar akan mengambil terlalu


banyak waktu dan memerlukan terlalu banyak panas.

• —   3. Terlalu banyak hasil panas pemisahan berat mikro konstituen, ditandai
pertumbuhan dan dekarburisasi butir.

• —  4. Terlalu banyak waktu mengakibatkan kerugian material karena skala oksida,


pitting dan berantakan permukaan dan sebagian besar dari semua, decarburization.
Kelebihan Menggunakan Forging
• Bagian yang ditempa memiliki elatisitas yang tinggi dan memberikan ketahanan besar untuk benturan dan
kelelahanbeban.

• 2. Tempa memurnikan struktur logam.

• 3. Hal ini menghasilkan penghematan besar dalam waktu, tenaga dan material dibandingkan dengan produksi material
serupa dengan memotong dari batangan yang solid dan kemudian membentuknya.

• 4. Tempa mendistorsi searah serat(fiber) dibuat sebelumnya diciptakan oleh rolling dan meningkatkan kekuatan dengan
menetapkan arah butir-butiran.

• 5. Karena bekerja secara intensitas, kekurangan jarang ditemukan, sehingga memiliki keandalan yang baik.

• 6. Tingkat akurasi yang wajar dapat diperoleh dalam penempaan.



7. Bagian yang ditempa dapat dengan mudah dilas.
Kekurangan Menggunakan forging
• Pengoksidasian yang cepat dalam menempa permukaan logam pada temperatur tinggi hasil skala yang dihasilkan tidak
sesuai dengan cetakan

• 2. Toleransi dekat dalam menempa operasi sulit untuk mempertahankan.

• 3. Penempaan terbatas pada bentuk yang sederhana dan memiliki keterbatasan untuk bagian-bagian yang dipotong.

• 4. Beberapa bahan tidak mudah dikerjakan oleh penempaan.

• 5. Biaya awal untuk cetakan penempaan dan biaya pemeliharaan mereka tinggi.

• 6. Logam akan retak atau terganggu jika bekerja di bawah batas suhu tertentu.

• 7. Biaya pemeliharaan cetakan tempa juga sangat tinggi.

Anda mungkin juga menyukai