Kelemahan Impression-die Forging
Berikut beberapa kelemahan dari impression-die forging:
(1) Biaya cetakan mahal.
(2) Tidak ekonomis untuk jumlah produksi yang sedikit.
(3) Sering memerlukan proses permesinan.
Aplikasi Impression-die Forging
Impression-die forging digunakan untuk membuat
benda-benda kompleks seperti: connecting rod, wrench,
kepala palu, dll.
Flashless forging adalah proses penempaan yang tidak
menghasilkan flash. Flashless forging sebenarnya merupakan istilah
untuk proses closed-die forging yang tidak
menghasilkan flash. Flashless forging tergolong penempaan presisi.
Oleh karena itu, flashless forging bisa diklasifikasikan ke
dalam closed-die forging atau precision forging.
Kelemahan Flashless Forging
Berikut beberapa kelemahan dari flashless forging:
(1) Membutuhkan gaya penempaan yang besar.
(2) Volume awal benda kerja dengan volume rongga
cetakan harus sama.
Pada penempaan upset batang berpenampaan rata dijepit dalam die
dan ujung yang dipanaskan ditekan sehingga mengalami perubahan
bentuk seperti terlihat pada gambar 6. Panjang benda upset 2 atau 3
kali diameter batang, bila tidak benda kerja akan bengkok.
Roll forging adalah proses pembentukan bahan yang
digunakan untuk mengurangi dimensi penampang benda
kerja silindris atau persegi. Pengurangan dimensi penampang
dilakukan dengan melewatkan benda kerja melalui satu set
rol yang berlawanan atau berpasangan. Rol tersebut biasanya
memiliki alur yang berbentuk sesuai bentuk benda akhir yang
diharapkan.
Proses roll forging dapat digolongkan sebagai proses penempaan
(forging) maupun proses pengerolan (rolling). Akan tetapi secara
umum roll forging diklasifikasikan sebagai proses penempaan
meskipun menggunakan rol. Hal tersebut karena rol pada roll
forging tidak berputar terus-menerus, namun hanya berputar di
bagian-bagian tertentu pada benda kerja sesuai perubahan
bentuk yang diinginkan.
Aplikasi Roll Forging
Roll forging secara umum digunakan untuk membuat komponen-
komponen yang butuh kekuatan tinggi. Hal ini karena produk-
produk roll forging memiliki kekuatan dan struktur butir yang
lebih baik dibandingkan dengan produk permesinan (pada
geometri benda kerja yang sama).
Hubbing adalah proses penekanan pada permukaan benda kerja
dengan menggunakan sebuah punch (atau dapat disebut hub)
yang dikeraskan. Ujung punch tersebut memiliki geometri
tertentu. Hasil dari proses hubbing yaitu berupa rongga yang
digunakan sebagai cetakan plastik atau cetakan pada proses
pembentukan bahan lainnya.
Pembuatan rongga dengan proses hubbing memiliki kedalaman
yang terbatas. Rongga-rongga produk hasil pengerjaan
dengan hubbing biasanya dangkal. Pembuatan rongga-rongga
yang dalam umumnya dilakukan dengan proses pengefraisan.
Proses hubbing sebenarnya dilakukan karena bentuk yang rumit
lebih mudah dibuat pada sebuah punch dibandingkan pada
sebuah rongga (perlu diperjelas bahwa rongga hasil
pengerjaan hubbing nantinya digunakan sebagai cetakan untuk
proses pembentukan bahan lainnya, sehingga punch yang
dibentuk tersebut merupakan wujud dari geometri benda kerja
yang diharapkan).
• — 3. Terlalu banyak hasil panas pemisahan berat mikro konstituen, ditandai
pertumbuhan dan dekarburisasi butir.
• 3. Hal ini menghasilkan penghematan besar dalam waktu, tenaga dan material dibandingkan dengan produksi material
serupa dengan memotong dari batangan yang solid dan kemudian membentuknya.
• 4. Tempa mendistorsi searah serat(fiber) dibuat sebelumnya diciptakan oleh rolling dan meningkatkan kekuatan dengan
menetapkan arah butir-butiran.
• 5. Karena bekerja secara intensitas, kekurangan jarang ditemukan, sehingga memiliki keandalan yang baik.
• 3. Penempaan terbatas pada bentuk yang sederhana dan memiliki keterbatasan untuk bagian-bagian yang dipotong.
• 5. Biaya awal untuk cetakan penempaan dan biaya pemeliharaan mereka tinggi.
• 6. Logam akan retak atau terganggu jika bekerja di bawah batas suhu tertentu.