dua die (cetakan). Penekanan dapat dilakukan dengan tekanan kejut atau tekanan berangsur-angsur
(perlahan).
Hot forging atau penempaan panas merupakan proses penempaan yang dilakukan pada logam bersuhu
tinggi (panas). Proses hot forging dilakukan bila logam yang ingin ditempa perlu dikurangi kekuatannya
dan ditingkatkan sifat mampu bentuknya.
Cold forging atau penempaan dingin merupakan proses penempaan yang dilakukan pada logam bersuhu
ruang. Proses penempaan ini memerlukan gaya yang lebih besar dibandingkan dengan hot forging. Hal
tersebut dikarenakan logam yang dingin memiliki kekuatan yang lebih besar daripada logam yang panas.
Berdasarkan derajat pembatasan arah aliran benda kerja oleh cetakan, penempaan dibagi menjadi tiga
jenis. Ketiga jenis penempaan tersebut antara lain:
Mesin tempa untuk penekanan secara kejut disebut forging hammer, sedangkan untuk penekanan
perlahan disebut forging press.
Open-die forging menghasilkan bentuk-bentuk yang masih kasar. Oleh karena itu, open-die
forging memerlukan proses lanjutan supaya bisa mencapai bentuk dan ukuran akhir yang mendekati
toleransi. Walaupun menghasilkan bentuk yang kasar, proses open-die forging tetap dibutuhkan karena
dapat menciptakan aliran butir dan struktur metalurgi yang baik pada logam.
Ada tiga jenis pengoperasian yang diklasifikasikan sebagai open-die forging. Ketiga jenis pengoperasian
tersebut antara lain:
Edging merupakan jenis pengoperasian yang mirip dengan fullering. Hal yang
membedakan edging dengan fullering adalah bentuk permukaan die-nya. Edging memiliki
permukaan die yang cekung. Die yang cekung menyebabkan material berkumpul pada suatu area tertentu
dan membentuk cembungan.
Cogging merupakan jenis pengoperasian yang terdiri dari sebuah rangkaian penekanan tempa di seluruh
panjang benda kerja untuk mengurangi dimensi penampang dan meningkatkan panjang benda kerja
tersebut. Cogging terkadang disebut sebagai incremental forging. Dalam dunia
industri, cogging digunakan untuk membuat bloom dan slab.
Impression-die forging (atau terkadang disebut closed-die forging) adalah proses penempaan dengan
cetakan tertutup yang langsung bisa menghasilkan bentuk benda kerja sesuai yang diinginkan (sesuai
gambar kerja) atau hampir sesuai yang diinginkan. Walaupun terkadang disebut dengan closed-die forging,
sebenarnya impression-die forging memiliki perbedaan dengan closed-die forging. Hal tersebut
karena impression-die forging masih menghasilkan flash (tidak benar-benar tertutup). Di sisi lain, ada
proses closed-die forging yang benar-benar tertutup. Proses tersebut tidak menghasilkan flash dan dikenal
sebagai flashless forging.
Proses impression-die forging bisa digambarkan dalam tiga tahap. Pertama benda kerja dan die (cetakan)
saling bersentuhan lalu diberi tekanan. Tahap selanjutnya benda kerja berubah bentuk akibat tekanan.
Kedua proses ini mirip dengan open-die forging. Tahap terakhir kedua buah cetakan sudah sangat dekat
dan mencapai posisi akhir. Pada tahap akhir ini, benda kerja sudah menyerupai bentuk cetakan. Selain itu,
pada tahap terakhir juga terjadi pembentukan flash. Flash merupakan sisa material yang terbentuk pada
celah di antara kedua cetakan. Nantinya, flash tersebut harus dihilangkan.
Setelah proses pembentukan awal, kemudian bisa dilanjutkan dengan proses blocking. Blocking adalah
proses pembentukan material secara kasar. Proses ini menggunakan cetakan blocker.
Seusai blocking dilakukan, selanjutnya diteruskan dengan proses impression-die forging.
Dibandingkan dengan open-die forging, impression-die forging membutuhkan gaya yang lebih besar. Hal
ini karena impression-die forging menghasilkan flash. Flash yang terbentuk akan bergesekan dengan
permukaan cetakan. Gesekan pada flash bisa membatasi perubahan bentuk benda kerja. Pada kasus
penempaan panas, flash di celah cetakan akan cepat dingin. Flash yang dingin juga membatasi benda
kerja untuk berubah bentuk. Agar perubahan bentuk benda kerja yang terhalang oleh fenomena
pada flash tetap terjadi, diperlukan gaya yang lebih besar. Selain karena flash, bentuk benda kerja yang
kompleks pada impression-die forging juga menyebabkan proses ini memerlukan gaya yang lebih besar.
Impression-die forging kerap kali diikuti dengan proses permesinan (machining). Proses permesinan
dibutuhkan agar dimensi benda kerja bisa lebih mendekati toleransi yang ditentukan. Selain untuk finishing,
proses permesinan juga digunakan untuk membuat lubang, ulir, dan kebutuhan lain sesuai bentuk yang
diinginkan. Di samping itu, flash yang terbentuk pada benda kerja juga harus dibersihkan dengan
proses trimming.
Kelebihan Impression-die Forging
Berikut beberapa kelebihan dari impression-die forging:
(1) Secara umum memiliki sifat yang lebih baik dibanding dengan open-die forging.
(2) Akurasi ukuran lebih baik.
(3) Tingkat produktivitas tinggi.
Kelemahan Impression-die Forging
(1) Biaya cetakan mahal.
(2) Tidak ekonomis untuk jumlah produksi yang sedikit.
(3) Sering memerlukan proses permesinan.
Aplikasi Impression-die Forging
Impression-die forging digunakan untuk membuat benda-benda kompleks seperti: connecting rod, wrench,
kepala palu, dll.