Anda di halaman 1dari 7

EKSPEKTASI

VISI MISI
VISI
Memberikan sebuah film yang relate dengan kehidupan nyata beberapa orang
Membangun sebuah karakter dengan matang dari setiap peran yang di tampilkan
MISI
Menciptakan sebuah karya film yang mengingatkan kepada audience pesan yang
terkandung di dalam film tersebut
JOBDESK
• Cast Film • Cameraman
• Aditya Jaka • Ilham Hayunal
• Muchamad Arfan F
• Sabian Ray Dhista Almayda • Editor
• Afilio Dafi fardana • Afilio dafi

• Scripwriter
• Haikel rizki • Director
• Husain furqan
SINOPSIS
• Seorang anak remaja yang memenuhi kebutuhan dunia sosial medianya
dibandingkan dunia real lifenya, melakukan berbagai hal untuk mencapai sebuah
konten untuk kepuasan dan sorotan orang lain, tidak melihat latar belakang dan
kapabilitasnya, seorang remaja tersebut tetap bersikeras memnjunjung tinggi
dirinya untuk dapat menjadi perhatian dan penghormatan oranglain
STORY LINE

• Suatu hari di sebuah cafe, Jaka duduk main hp celingukan menunggu seseorang,
tak lama kemudian datanglah Sabian. “Lama banget dah” Ucapnya sembari
berjabat tangan, sabianpun duduk dan memesan secangkir kopi kesukaanya.
“sorry telat, semalem habis lembur jadi bangun kesiangan deh, hehe...” katanya
dibarengi dengan tawa canggung. “mentang-mentang banyak kerjaan, gini nih.
Lama gak ketemu jadi sombong”. Mendengar perkataan itu sabian pun mengeluh
“haha.. Banyak kerjaan apaan, yang ada bikin pusing kepala, Duitnya gak
seberapa lagi.” Secangkir kopi pesanan sabianpun telah diantarkan ke mejanya.
“gak mau di foto dulu? Buat bahan sosmedmu” tanya sabian. “haha... apaan
sih”jawab jaka. “ yee, ya kan sekarang kamu udah jadi selebgram” ”dari postingan
sosmedmu minggu kemaren ke bromo, minggu kemarennya lagi di jogja, enak
bangeeet liburan mulu jadi iri” ”Kapan ya bisa hidup santai kek kamu...” keluhnya.
“hehee...” jangan yang mendengar itu hanya bisa tertawa
• Keesokan harinya di kediaman Jaka. “JAKAAA... Turonan wae, kae warteg jek rame,
metu rewangi pak bukmu, koe kui yo isone mung njaluki duit tok, wong tuomu ki
golek duet rak gampang reti rak!!” “iyee mak” berjalan menuju ibunya. Jam-jam telah
terlewat menunjukan pukul 8 malam yang berati saatnya jaka melalukan kegiatan
tidak lain tidak bukan adalah nongkrong dengan teman-temannya di sebuah cafe.

• “datang juga lu jak” tanya ilham sambil meneguk kopinya yang sudah siap, “ahahaha
iyaa sorry cuyy,biasa banyak kerjaan yang harus dikerjain nih” imbuh jaka sambil
duduk,”ehh pesen dulu kali sebelum duduk,lu kan selebgram ni pesen dong jajan
yang banyak” imbuh sabian dengan nada menyindir. “iyee ntar gw pesen nih” ungkap
jaka dengan rasa takut karena uamg yang ia minta dari orang tuanya sangat minim
untuuk nongkrong kali ini,sadar dengan kekurangannya akhinya yang dilakukan oleh
jaka adalah membuah alibi dengan seolah-olah dompet yang beisi atm tertinggal di
umahnya deengan hanya membawa uang ya pas. “sorry ni,dompet gw ketinggalan di
rumah,gw beli buat sendiri aja yaa” ungkap jaka dengan nada ragu.
• Jam menunjukan pukul 12 yang berati kegiatan hari ini telah usai dengan
berlangsungnya rintik hujan di cafe,dengan mengendarai motor jaka langsung
pulang menuju rumahya,sesampainya dirumah disambut dengan sodaranya yang
sedang melipay jas hujan. “jak,kamu apa engga cape setiap malam kerjaanmu
Cuma nongkrong dan buang-buang uang” ungkapnya jaka terdiam sambil berdiri
“apa kamu akan terus-terusan akan begini demia semua foto di sosmedmu? Kita
hidup sederhana,jangan selalu seolah-olah kita orang kaya” ungkapnya, “sudah
urus saja yang sedang kamu urus,ini gaya hidupku” imbuh jaka sambil masuk ke
rumah.
• Hari berlalu jaka mengalami sebuah perasaan yang menghatuinya seolah-olah
yang dilakukannya selama ini adalah sia-sia,seolah dia hidup hanya untuk sebuah
konten di sosmednya yang realitanya jaka hanya seorang yang biasa-biasa
saja,uang masih minta dengan ortu tapi gaya hidupnya yang wah membuat di
berpikir kalo semua ini adalah sia-sia. Orang lain melihat dia dengan ekspetasi
yang diciptakannya dan realitanya sangat berbeda dengan yang dialami jaka.

Anda mungkin juga menyukai