SEJARAH M

USEUM
DI INDONES
IA
NOVIYANTY A
S.H., M.M.
STKIP PGRI S
UMBAR
PERKEMBANGAN MUSEUM DI INDONESIA ADA TIGA
PERIODE YAITU :

1. PERIODE BELANDA.
2. PERIODE INGGRIS.
3. PERIODE REPUBLIK INDONESIA.

4. PERIODE BELANDA.
MUSEUM YANG PALING TUA PERIODE INI : BATAVIAASCH
GENOOTSCHAP VON KUNSTEN EN WESTENSCHAPPEN
(PERKUMPULAN BATAVIA UNTUK MEMAJUKAN KESENIAN
DAN ILMU PENGETAHUAN DI JAKARTA.
DIBANGUN PEMERINTAH HINDIA BELANDA TANGGAL 14
APRIL 1778 DENGAN SLOGAN “TEN NUTTEN VAN HET
GEMMEN” (UNTUK KEPENTINGAN UMUM). KOLEKSINYA
BUKU, BENDA-BENDA ILMU ALAM DAN SOSIAL BUDAYA.
 MUSEUM INI TEMATIK, ILMU BAHASA, ILMU BUMI DAN ILMU
BANGSA-BANGSA.
ANGGOTA KELEMBAGAAN :TOKOH PEMERINTAH, PERBANKAN
DAN PERDAGANGAN.
1915 DIDIRIKAN MUSEUM BALI DI DENPASAR.
1930 : STRICHING END BATAVIAASCH (PERKUMPULAN
BELANDA KUNO) MENDIRIKAN MUSEUM EN BATAVIA
(MUSEUM BELANDA KUNO).

2. PERIODE INGGRIS.

MASA PEMERINTAHAN INGGRIS 1811-1816, SIR THOMAS

STAMDF0RD RAFFLES YANG JUGA DIREKTUR BATAVIAASCH
GENOOTSCHAP VAN KUNSTEN EN WETENSHAPPEN
MEMERINTAH PEMBANGUNAN GEDUNG BARU JL. MAJAPAHIT
NO.3 YANG DIPAKAI SEBAGAI MUSEUM DAN R.PERTEMUAN.
SEJARAH MUSEUM DI INDONESIA.

SAAT INI MUSEUM DISEBUT SICIETE DE HARMINIEIT

YANGBERFUNGSI SEBAGAI LEMBAGA PENASEHAT
PEMERINTAH. BATAVIAASCH GENOOTSCHAP VAN KUNSTEN
EN WETENSHAPPEN DIGANTI DENGAN NAMA BATAVIAN
SOCIETY OF ARTS AND SCIENCES (PERKUMPULAN SENI DAN
ILMU PENGETAHUAN). YANG DIDIRIKAN OLEH THOMAS
STAMDFORD RAFFLES, GUBERNUR JENDERAL SAAT ITU.

PERANAN MUSEUM BERKEMBANG : PENGELOLA MUSEUM

MENGADAKAN KEGIATAN PENERBITAN YANG BEKERJASAMA
DENGAN LEMBAGA-LEMBAGA DI LUAR NEGERI. SEBAGAI
PERTEMUAN ORIENTALIS (ILMUWAN YANG TERTARIK PADA
MASALAH2 DAN ILMU2 KETIMURAN.
3. PERIODE REPUBLIK INDONESIA.
AWAL KEMERDEKAAN, PENYANDANG DANA TINGGALKAN
INDONESIA, MUSEUM TERBENGKALAI. UNTUK RECOVERY
1950 MUSEUM BERUBAH MENJADI LEMBAGA KEBUDAYAN
INDONESIA, TEKNOLOGI MENINGKAT, KOMUNIKASI LANCAR,
BUDAYA ASING ENTRY. UNTUK ITU DiBENTUK JAWATAN
KEBUDAYAAN DI YOGYAKARTA (ORGANISASI KEMENTRIAN
PENDIDIKAN, PENGAJARAN DAN KEBUDAYAAN.
LKI 17 SEPTEMBER 1962 MENYERAHKAN PENGELOLAAN
MUSEUM KE DIRJEND KEBUDAYAAN KEMENDIKBUD. TAHUN
2005 MUSEUM NASIONAL BERADA DI BAWAH
KEMENBUDPAR. MUSEUM NASIONAL DIKENAL DENGAN
MUSEUM GAJAH, KARENA HADIAH PATUNG GAJAH
BERBAHAN PERUNGGU OLEH RAJA CHULALONGKORN
THAILAND 1871 YANG DIPAJANG DI HALAMAN MUSEUM.
NAMA MUSEUM NASIONAL RI, DIRESMIKAN 28 MEI 1979,
BERTUGAS MEMBINA MENGEMBANGKAN PERMUSEUMAN.
PERMASALAHAN PENGELOLAAN MUSEUM DI
INDONESIA YAITU :

1. KUALITAS MUSEUM.
2. BELUM MENDAPATKAN PERLAKUAN YANG LAYAK.
3. BELUM MELAKUKAN PENGEMBANGAN STRATEGI
UNTUK PERAWATAN DAN PELESTARIAN KOLEKSI.

4. KUALITAS MUSEUM.
MUSEUM BERADA DALAM KONDISI YANG TIDAK LAYAK
UNTUK DIKUNJUNGI, BELUM MELAKUKAN PERUBAHAN.
MUSEUM TERPERANGKAP DALAM KESAN DAN
KEADAAN KUNO, KUSAM, PENUH DENGAN MITOS,
KETINGGALAN ZAMAN KARENA KURANG SENSITIF DAN
RESPONSIF TERHADAP TUNTUTAN PERUBAHAN, YANG
AKHIRNYA MENGESANKAN PIMPINAN DAN PENGELOLA
KURANG VISIONER.
2. BELUM MENDAPATKAN PERLAKUAN YANG LAYAK.

TERUTAMA MUSEUM PUBLIK YANG DIKELOLA PEMERINTAH.

DIBANYAK DAERAH MASIH BELUM TERLIHAT
KEBERPIHAKAN TERHADAP PENGELOLAAN MUSEUM,
TERBUKTI DENGAN DUKUNGAN ANGGARAN UNTUK
MUSEUM MASIH JAUH DARI MEMADAI. SEHINGGA MUSEUM
DIKELOLA SECARA AMATIRAN. PETUGAS PENGELOLA
SANGAT TERBATAS, BAHKAN UNTUK MEMIMPIN MUSEUM
BANYAK DISERAHKAN SAJA KEPADA MEREKA YANG
SEKADAR BERLATAR BELAKANG DISIPLIN ILMU ARKEOLOGI,
SEJARAH, ANTROPOLOGI, ATAU SATU BIDANG KEILMUAN
MUSEUM. PADA HAL ZAMAN SEKARANG DAN MASA DATANG
MUSEUM MEMBUTUHKAN PENGELOLAAN SECARA TOTAL,
LINTAS DISIPLIN KEILMUAN YANG PAHAM MANAJEMEN DAN
MEMFORMULASIKAN BERBAGAI DISIPLIN ILMU TERKAIT
SECARA SISTEMIK.
3. BELUM MELAKUKAN PENGEMBANGAN STRATEGI UNTUK
PERAWATAN DAN PELESTARIAN KOLEKSI.
DI AMERIKA TELAH TERJADI PERUBAHAN SANGAT BESAR
TERMASUK DALAM HAL PERAWATAN DAN PELESTARIAN.
MEREKA SUDAH LAMA SEKALI TIDAK MENGGUNAKAN ATAU
MEMPEKERJAKAN KONSERVATOR INTERNAL, MEREKA
SUDAH MENGGUNAKAN KONSERVATOR PROFESIONAL YANG
BEKERJA LEPAS ATAU DALAM PRAKTIK INDEPENDEN.
BAHKAN PENGEMBANGAN STRATEGI UNTUK PERAWATAN
DAN PELESTARIAN KOLEKSI JUGA BANYAK DILAKUKAN
MENGGUNAKAN PIHAK LUAR.
BEGITU JUGA HALNYA DI INGGRIS.
SUDAH MENJADI NORMA DI SEKTOR PUBLIK UNTUK STAF
YANG DIPEKERJAKAN BUKAN UNTUK KONSERVASI DAN
KONSULTAN MANAJEMEN SAJA YANG DI OUTSOURCING, TAPI
JUGA UNTUK LAYANAN SEKTOR PUBLIK LAINNYA.
Terima kasih