Anda di halaman 1dari 10

Supriyadi et al.

, Pemerintahan Keshogunan di Jepang Tahun 1192-1867 1

PEMERINTAHAN KESHOGUNAN DI JEPANG TAHUN 1192-1867

Edy Supriyadi, Sri Handayani, Sumardi.


Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ)
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
E-mail: umamahnurul@ymail.co.id

ABSTRAK

Latar belakang penelitian ini adalah agama Shintoisme adalah agama yang tertua dan dapat dianggap sebagai
agama pribumi di Jepang. Dalam ajaran Shintoisme, Jepang harus dipimpin oleh seorang Kaisar, sedangkan pada
masa keshogunan, Jepang dipimpin oleh seorang Shogun. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis lebih
mendalam tentang perintahan keshogunan di Jepang. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Sejarah dengan metode
penelitian sejarah. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan mencari dan mengumpulkan bahan-
bahan atau jejak-jejak sejarah (sumber). Antara tahun 1192 sampai tahun 1867 Jepang tidak diperintah oleh
seorang Kaisar melainkan oleh seorang Shogun, hal ini bertolak belakang dari ajaran Shintoisme bahwa Jepang
harus dipimpin oleh seorang Kaisar. Kaisar hanya sebagai simbol atau lambang negara dan spiritual saja.
Kata kunci: Pemerintahan, Keshogunan, Jepang

ABSTRACT

The background research is religion Shintoism is the oldest religion and can be regarded as an indigenous religion
in Japan. In the teachings of Shintoism, Japan should beheaded by an emperor, whereas at the time of the
shogunate, Japan led by a Shogun.The purpose of this research is to analyse more in depth about the reign of the
shogunate in Japan. This type of research is historical research in methods of historical research. The collection of
data in this study is to search for and collect the materialsor traces of history (source). Between the years 1192 to
1867 Japan not ruled by an emperor but rather by a Shogun, it is opposite of the teachings of Shintoism thatJapan
should be headed by an emperor. Only the emperor as a symbol or coat of armsand titlesn only.

Keywords: Government, the Shogunate, Japan

ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2014


Supriyadi et al., Pemerintahan Keshogunan di Jepang Tahun 1192-1867 2

PENDAHULUAN jiwa, roh-roh, hantu-hantu, dan sebagainya. Dalam ajaran


Sebelum tahun 1868, Jepang merupakan negara yang Shintoisme, Jepang harus dipimpin oleh seorang kaisar,
penuh pergolakan dalam negeri, sering terjadi perang sedangkan pada masa keshogunan, Jepang secara militer
saudara atau perang antar klan samurai untuk dipimpin oleh seorang shogun. Kaisar hanya memerintah
memperebutkan kekuasaan di Jepang. Pada awalnya kaum secara sipil saja.
samurai dimulai oleh keluarga Yamato, yang muncul Pada masa zaman Heian yang menonjolkan peranan
sebagai klan terkuat di Jepang pada abad ketujuh masehi. keluarga Fujiwara sebagai pemegang kekuasaan di Jepang
Kata samurai berarti “orang yang melayani” dan ternyata membawa Jepang berada jauh dari kemakmuran.
diberikan kepada mereka yang lahir di keluarga terhormat Pemerintahan Keluarga Fujiwara yang kurang
dan ditugaskan untuk menjaga anggota keluarga memperhatikan nasib rakyat dan menggunakan sistem
Kekaisaran (Handayani, 2014:53). pembagian tanah kepada biara, kuil, pegawai tinggi, dan
Jepang semula dipimpin oleh Kaisar, dalam bangsawan tanah-tanah yang luas bebas dari pajak secara
perkembangannya diganti oleh pemerintahan Shogun. tidak langsung sangat berdampak pada perekonomian
Akar terbentuknya kemaharajaan (kekaisaran) Jepang rakyat Jepang yang diakibatkan sistem pungutan pajak
muncul pada masa wangsa Yamato, yang mempersatukan yang sangat memberatkan rakyat kecil. Di sisi lain, kaum
bangsa Jepang menjadi satu bangsa yang lebih sadar akan bangsawan sangat menuai kemakmuran.
kesatuannya itu (Mattulada, 1979:43-44). Jimmu Tenno
adalah Kaisar pertama Jepang. Keluarga Yamato Permasalahan yang dibahas adalah.
kesulitan dalam mempertahankan pemerintahan 1. Bagaimana latar belakang dan awal munculnya
sentralisasi negara dan mulai mendelegasikan tugas pemerintahan Shogun di Jepang?
militer, administrasi, dan penarikan pajak kepada 2. Bagaimana sistem pemerintahan Shogun di
mantan-mantan pesaing yang berfungsi sebagai gubernur. Jepang?
Saat pemerintahan Yamato lemah, gubernur-gubernur 3. Bagaimana kebijakan-kebijakan pemerintahan
lokal semakin kuat, mandiri dan secara perlahan Shogun di Jepang?
meningkatkan anggota pasukan samurainya. 4. Bagaimana berakhirnya pemerintahan Shogun di
Di antara beberapa agama yang dianut oleh orang Jepang?
Jepang, Shintoisme adalah agama yang tertua dan dapat
dianggap sebagai agama pribumi orang Jepang. Berbeda
Tujuan penelitian ini adalah.
dengan agama Budha, Konfusianisme, Katholik,
1. Mengkaji lebih mendalam tentang latar belakang
Protestan, Islam, yang masuk pada jaman sejarah, agama
dan awal munculnya pemerintahan Shogun
Shinto tidak diketahui kapan mulai muncul. Kata Shinto
2. Menganalisis lebih mendalam tentang sistem
berasal dari bahasa China yang berarti jalan para dewa,
pemerintahan Shogun
pemujaan para dewa, pengajaran para dewa, atau agama
3. Mengkaji lebih mendalam tentang kebijakan-
para dewa. Shin berarti kami, yaitu dewa, dan to berarti
kebijakan pemerintahan Shogun
jalan. Meskipun mempunyai satu nama, agama ini
4. Menganalisis lebih mendalam tentang
merupakan gabungan kepercayaan primitif yang sukar
berakhirnya pemerintahan Shogun
untuk digolongkan menjadi satu agama, bahkan sebagai
suatu sistem kepercayaan. Oleh karena agama ini lebih
tepat dianggap sebagai suatu gabungan dari kepercayaan
primitif dan praktek-praktek yang berkaitan dengan jiwa-

ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2014


Supriyadi et al., Pemerintahan Keshogunan di Jepang Tahun 1192-1867 3

1. Heuristik
Langkah pertama dalam penelitian ini, adalah
Manfaat penelitian ini adalah. heuristik. Heuristik berasal dari bahasa Yunani heuriskein
yang berarti menemukan sumber-sumber (Notosusanto,
1. Penulis, untuk memperdalam tentang Asia Timur
1971:18).
khususnya mengenai pemerintahan keshogunan
Pada kegiatan ini penulis mencari dan
di Jepang.
mengumpulkan bahan-bahan atau jejak-jejak sejarah
2. Ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini
(sumber) yang berkaitan dengan materi Pemerintahan
diharapkan dapat menambah perbendaharaan
Keshogunan di Jepang Tahun 1192-1867, baik berupa
ilmu sejarah.
buku, laporan penelitian, skripsi, maupun dokumen.
3. Masyarakat umum, agar dapat menambah
Penulis berusaha mengumpulkan sumber, baik sumber
wawasan tentang sejarah dunia khususnya
primer maupun sumber sekunder.
mengenai sejarah yang terjadi di Asia Timur.
4. FKIP Universitas Jember, dapat memberi
informasi dalam rangka pengembangan ilmu 2. Kritik
Setelah penulis menemukan dan mengumpulkan
pengetahuan sebagai wujud nyata dalam rangka
sumber-sumber sejarah, maka langkah kedua adalah
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu
melakukan kritik sumber. Kritik sumber adalah menilai,
Dharma Penelitian.
menguji atau menyelidiki jejak-jejak sebagai usaha untuk
mendapatkan jejak-jejak asli serta sumber-sumber yang
METODE PENELITIAN
benar, dalam arti benar-benar diperlukan, benar-benar asli
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
serta mengandung informasi yang relevan untuk cerita
metode penelitian sejarah. Metode sejarah adalah proses
sejarah yang akan disusun (Sjamsuddin, 1996:103).
menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan
Pengujian sumber sejarah dimaksudkan agar di dapat
peninggalan masa lampau berdasarkan data yang
fakta-fakta sejarah. Karena sumber sejarah pada dasarnya
diperoleh dengan menempuh proses yang disebut
masih merupakan bahan-bahan mentah agar menjadi
historiografi (Gottschalk, 1986:32). Metode penelitian
suatu fakta sejarah. Kegiatan kritik sumber sejarah
sejarah adalah prosedur pemecahan masalah dengan
dilakukan dengan dua cara, yaitu kritik ekstern dan kritik
menggunakan data masa lalu atau peninggalan-
intern. Kritik ekstern dilakukan untuk menilai keaslian
peninggalan baik untuk memahami kejadian atau suatu
dari sumber dan kritik intern dilakukan bahwa kesaksian
keadaan yang berlangsung pada masa lalu terlepas dari
sumber tersebut dapat dipercaya sehingga dapat diperoleh
keadaan masa sekarang maupun untuk memahami
fakta-fakta yang benar.
kejadian masa sekarang dalam hubungannya dengan
Pada tahap kritik ini penulis melakukan
kejadian atau masa lalu (Nawawi, 1983:78).
perbandingan sumber yang didapat agar penulis
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat
memperoleh sumber-sumber yang mengandung informasi
disimpulkan bahwa metode penelitian sejarah merupakan
yang akurat dan benar. Tujuan akhir dalam melakukan
proses pemecahan masalah secara kritis berdasarkan data
kritik adalah melaksanakan otensititas dari sumber yang
yang diperoleh dengan menempuh proses historiografi.
diuji untuk menghasilkan fakta sejarah yang dapat
Prosedur penelitian sejarah ada empat langkah yaitu: (1)
dibuktikan kebenarannya.
heuristik, (2) kritik, (3) interpretasi, dan (4) historiografi
(Notosusanto, 1971:17).
3. Interpretasi

ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2014


Supriyadi et al., Pemerintahan Keshogunan di Jepang Tahun 1192-1867 4

Langkah selanjutnya dalam penelitian sejarah adalah Pada masa zaman Heian tersebut menonjolkan
interpretasi. Interpretasi adalah proses menafsirkan fakta- peranan keluarga Fujiwara. Keluarga Fujiwara termasuk
fakta sejarah sedemikian rupa sehingga masing-masing golongan aristokrat yang selanjutnya mempunyai
fakta sejarah saling berhubungan atau terkait menjadi pengaruh besar terhadap kaisar-kaisar Jepang
rangkaian yang logis dan bermakna (Notosusanto, (Lan,1962:44). Keluarga Fujiwara memiliki pengaruh
1971:17). sangat besar dalam sejarah Jepang, karena putri dari
Pada tahap interpretasi ini peneliti mengumpulkan keluarga Fujiwara banyak yang menjadi istri Kaisar.
fakta-fakta yang terkait dengan pemerintahan Keluarga Fujiwara akan menjadi wali apabila Tenno
keshogunan di Jepang, kemudian fakta-fakta tersebut dalam keadaan sakit, apabila anak yang dimiliki adalah
disusun secara kronologis dan sistematis sehingga dapat perempuan atau putra mahkota masih kecil, maka
menjadi sebuah cerita sejarah. keluarga Fujiwara akan menjadi Mangkubumi (Sessho),
selain itu keluarga Fujiwara pun biasa menjadi penasehat
4. Historiografi Tenno (Kampaku) dalam menjalankan pemerintahan.
Langkah terakhir dalam penelitian sejarah adalah Bentuk pemerintahan ini kurang memperhatikan
historiografi atau penulisan sejarah. Historiografi adalah kemakmuran negara dan lebih mengutamakan
puncak dari suatu penelitian sejarah dan bagian dari kemakmuran keluarga Fujiwara sendiri. Keluarga
metode sejarah yaitu penyusunan hasil interpretasi atas Fujiwara menjadi sangat gila akan kekuasaan, hal ini
fakta-fakta yang telah disesuaikan secara analisis, membuat daimyo lain membenci keluarga Fujiwara.
kronologis dan sistematis menjadi suatu kisah yang Kedudukan keluarga Fujiwara makin lama semakin
selaras (Notosusanto, 1971:24). teguh. Pada tahun 857 seorang kepala keluarga Fujiwara,
Kegiatan historiografi bertujuan untuk menyajikan Fujiwara Yoshifusa diangkat menjadi perdana menteri
hasil interpretasi dalam kisah sejarah secara tertulis. oleh Kaisar Montoku (827-858). Jabatan perdana menteri
Proses historiografi memerlukan kreatifitas mutu dipangku Fujiwara Yoshifusa sampai tahun 872.
imajinatif dan penulisan yang hendaknya objektif atau Disamping jabatan tinggi ini, Fujiwara Yoshifusa diberi
dengan kata lain penyampaian hasil rekonstruksi kedudukan wali pada tahun 866 dibawah Kaisar
imajinasi dengan ilmiah yakni dengan penulisan fakta- berikutnya Kaisar Seiwa (850-880). Fujiwara Yoshifusa
fakta sejarah menjadi kisah sejarah yang selaras. adalah orang pertama yang diangkat dalam kedudukan
Historiografi yang dilakukan penulis adalah menulis tinggi itu meskipun Fujiwara Yoshifusa bukan seorang
cerita sejarah dengan cara merangkai fakta-fakta sejarah keluarga Kaisar. Sejak tahun diangkatnya Fujiwara
dari hasil heuristik, kritik, dan interpretasi. Penulis dalam Yoshifusa menjadi wali maka kekuasaan keluarga
langkah historiografi menggunakan bahasa yang baku. Fujiwara menjadi sangat besar, sehingga ada yang
menyebut bahwa pada tahun 866-1160 sebagai Zaman
HASIL DAN PEMBAHASAN Fujiwara.
Pada bagian ini dipaparkan mengenai hasil Keadaan negara makin lama makin kacau, Kaisar
penelitian dan pembahasan yang telah dilaksanakan menganggap bahwa semua kekacauan dikarenakan
selama penelitian. keluarga Fujiwara mengambil alih kekuasaan Kaisar,
A. latar belakang dan awal munculnya pemerintahan akhirnya Kaisar berusaha mengurangi pengaruh dari
Shogun di Jepang keluarga Fujiwara.
1. Bidang politik
2. Bidang Sosial dan Ekonomi

ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2014


Supriyadi et al., Pemerintahan Keshogunan di Jepang Tahun 1192-1867 5

Peraturan bahwa semua tanah dijadikan milik negara sedangkan penghasilan negara semakin berkurang yang
dan dibagikan sama rata kepada rakyat untuk diusahakan mengakibatkan melemahnya pemerintahan di pusat.
sebagai salah satu tindakan dalam pembaharuan Taikwa
hanya tinggal teori belaka, dalam prakteknya hal itu tidak B. sistem pemerintahan Shogun di Jepang
banyak terlihat. Kepada biara-biara dan kuil-kuil Jepang pra-modernisasi, yaitu pada era feodal
dihadiahkan tanah yang luas-luas, yang dibebaskan dari (1185-1603) pemerintahan Jepang menerapkan sistem
pajak. Pegawai-pegawai tinggi dan bangsawan juga ada pemerintahan yang menempatkan Shogun sebagai
kesempatan memiliki tanah-tanah yang luas bebas dari pemimpin tertinggi yang memiliki kekuasaan penuh,
pajak. Tanah-tanah luas milik perseorangan yang bebas sedangkan kaisar hanya sebagai simbol pimpinan
dari pajak itu disebut sho atau shoen. Dalam struktur bernegara (Ishii, 1988:47). Periode ini diawali
perkembangannya shoen menjadi milik turun menurun. oleh Minamoto no Yoritomo yang membangun sistem
Perluasan tekanan pajak di daerah-daerah diluar shoen pemerintahan yang dikenal dengan sebutan Bakufu atau
makin besar dan yang harus memikul beban adalah rakyat pemerintahan Shogun. Shogun yang pertama dikenal
para petani kecil. Untuk menghindari beban yang terlalu dengan nama Kamakura bakufu di Kamakura pada tahun
berat, pemilik-pemilik tanah kecil lebih suka melepaskan 1192. Model pemerintahan shogun terdiri dari dua divisi
hak nominal atas tanahnya dan menyerahkannya kepada utama yaitu divisi samurai dan divisi pengadilan atau
seorang bangsawan terkemuka, kemudian menganggap hukum.
bangsawan tersebut sebagai majikannya, dan ia sendiri Para Shogun diberikan kekuasaan militer oleh kaisar
jadi penggarap tanahnya. Pajak yang seharusnya dan mereka juga dibantu oleh para daimyo yang
dibayarkan kepada negara lebih ringan, tetapi masuk merupakan tuan tanah semenjak abad ke-10 hingga awal
kedalam kantong penguasa shoen. Tanah-tanah shoen abad ke-19. Para daimyo memiliki hak kepemilikan tanah
makin luas dan tanah untuk umum makin berkurang, secara turun-temurun dan bahkan tentara untuk
akibatnya penghasilan negara makin sedikit, sedangkan melindungi tanah dan pekerjanya. Daimyo pada masa
kekayaan golongan bangsawan makin bertambah. Kamakura disebut Gokenin dan pada periode Muromachi
Konsekuensi lebih lanjut negara menambah beban pajak (1336-1573), kelas Gokenin dihapuskan dan diganti
rakyat petani dan untuk menghindarkan diri dari beban dengan kelas daimyo.
yang terus menerus makin berat, maka jumlah orang-
orang yang lebih suka menyerahkan tanahnya kepada C. kebijakan-kebijakan pemerintahan Shogun di
golongan bangsawan makin besar. Sistem shoen itu Jepang
diibaratkan seperti bola salju yang berguling melalui 1. Kebijakan Pemerintahan Keshogunan Kamakura
lereng bersalju, makin lama makin besar, tumbuh menjadi Tahun 1192-1333
raksasa. Tuan-tuan tanah (penguasa shoen) bukan hanya a) Mengadakan jabatan Shugo dan Jito
bebas dari pajak saja tetapi juga mempunyai hak istimewa b) Membentuk pemerintahan Bakufu
untuk memerintah sendiri daerah yang meliputi tanahnya, c) Mengadakan Jabatan Shikken
sehingga shoen mempunyai kedudukan eksteritorialiteit, 2. Kebijakan Pemerintahan Keshogunan Muromachi
dalam realitasnya daerah-daerah tersebut merdeka yang Tahun 1333-1573
punya pemerintahan sendiri, semacam impria in imperio. a) Membentuk jabatan Kanrei (Penasehat utama
Maka terbentuklah feodalisme yang jadi dasar Shogun)
pemerintahan orang-orang bangsawan. Akibat dari sistem b) Mengadakan hubungan perdagangan dengan
shoen para daimyo di daerah semakin kaya dan kuat, Cina dan Korea

ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2014


Supriyadi et al., Pemerintahan Keshogunan di Jepang Tahun 1192-1867 6

c) Mengatur kepemilikan tanah Omokami dan memerintah dengan tangan besi.


3. Kebijakan Pemerintahan Keshogunan Azuchi Pemerintahan Shogun selalu menentang aktifitas dan
Momoyama Tahun 1573-1603 inisiatif dari setiap individu. Semua aktifitas diawasi oleh
a) Kebijakan Pemerintahan Sipil (menentukan pemerintahan Bakufu. Pada pertengahan abad 19,
pembagian tanah pertanian serta jumlah produksi pemerintah Shogun Tokugawa menghadapi
pertanian, menentukan jumlah pajak yang harus keruntuhannya. Ada dua aspek yang menyebabkan
dibayar) runtuhnya pemerintahan Tokugawa, yakni.
b) Kebijakan Militer (penguasaan negara dengan 1. Aspek luar Negeri
kekuatan militer) Pada tahun-tahun sebelum pembukaan Jepang oleh
c) Kegiatan Beragama (membantu masuknya bangsa-bangsa Barat, perhatian Eropa dan Amerika
misionaris-misionaris Ordo Jesuit ke Jepang Serikat telah mulai tertuju ke arah Timur Jauh guna
untuk menyebarkan agama Kristen) mencari tempat perdagangan yang lebih menguntungkan,
d) Kebijakan Terhadap Istana (ikut membantu terlebih setelah bangsa-bangsa Barat berhasil membagi-
dalam soal keuangan dan turut campur dalam bagi negara Cina dengan menanamkan pengaruh dan
pengambilan keputusan di istana) mengeksploitasi mereka. Di Cina hanya sebuah pelabuhan
e) Kebijakan Perdagangan (menjalankan politik yang dibuka untuk perdagangan dengan bangsa asing,
pasar bebas (rakuichi rakuza)) yakni Canton.
f) Kebijakan Luar Negeri (memaksa Korea Pada akhir abad 18 dan permulaan abad 19, Rusia,
membayar upeti kepada Jepang) Inggris, dan Amerika Serikat menguasai lautan Pasifik
g) Kebijakan kepegawaian (mengangkat pengikut Utara, akibat berkembangnya perdagangan, setelah
berdasarkan prestasinya) Revolusi Industri. Amerika Serikat mengadakan ekspansi
4. Kebijakan Pemerintahan Keshohogunan Tokugawa ke Amerika Utara. Oregon dan California dapat diduduki
Tahun 1603-1867 Amerika Serikat pada tahun 1840-1854. Setelah
a) Mengawasi Para Daimyo keberhasilan itu maka konsentrasi mereka ditujukan
b) Mengawasi hubungan dengan Kaisar kepada Jepang. Letak geografis dan sumberdaya alam
c) Penerapan Politik Isolasi (Sakoku) Jepang yang strategis dianggap dapat memberikan
d) Membagi Status Sosial Dalam Masyarakat keuntungan ekonomis bagi bangsa Barat, yaitu dengan
cara menjadikan Jepang sebagai tempat pengambilan
D. berakhirnya pemerintahan Shogun di Jepang bahan mentah dan tempat penanaman modal. Faktor lain
Bakumatsu adalah sebutan dari suatu periode dalam yang mendorong Amerika Serikat ingin membuka Jepang
sejarah Jepang yang merujuk kepada tahun-tahun terakhir agar pemerintah Jepang mau melindungi awak kapal
zaman Edo (Era Tokugawa) menjelang runtuhnya Amerika Serikat yang terdampar di pantai Jepang.
Keshogunan Tokugawa. Periode ini dimulai dari peristiwa Pemerintah Tokugawa hanya memberikan kayu dan
kedatangan Kapal Hitam (1853) hingga Perang Boshin air minum terhadap kapal-kapal asing yang singgah.
(1869). Dalam periode Bakumatsu terjadi peristiwa Inilah salah satu faktor yang menyebabkan Amerika
bersejarah yakni berakhirnya kebijakan isolasi yang Serikat menginginkan pembukaan beberapa pelabuhan
disebut sakoku dan masa transisi dari pemerintahan feodal Jepang, disamping sebagai tempat persinggahan untuk
Keshogunan ke Pemerintahan Meiji. mengisi perbekalan dan bahan bakar juga untuk
Shogun Tokugawa berpegang pada tradisi kuno yang kepentingan perdagangan.
menyatakan bahwa mereka adalah keturunan Amaterasu

ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2014


Supriyadi et al., Pemerintahan Keshogunan di Jepang Tahun 1192-1867 7

Pada tahun 1837, kapal Amerika Serikat “The untuk membuat sebuah perjanjian dengan pihak Amerika
Morison” yang bertolak dari Makao menuju Jepang, Serikat. Perjanjian tersebut adalah perjanjian Kanagawa.
disambut dengan tembakan-tembakan pengusiran oleh Kanagawa merupakan sebuah kampung nelayan di
pendukung Bakufu di teluk Edo. Akibatnya kapal tersebut Yokohama. Berikut ini adalah isi perjanjian Kanagawa
kembali ke Canton. Jepang juga tidak memberikan terdiri dari 12 pasal.
toleransi kepada kapal-kapal yang terdampar atau kandas Perjanjian-perjanjian lain yang sejenis dibuat pula
di perairan Jepang. Awak kapal tersebut akan oleh pemerintahan Bakufu dengan Inggris yang diwakili
diperlakukan dengan kasar, kadang-kadang disiksa dan oleh Laksamana Sterling, pada 14 Oktober 1854 di
dibawa ke Nagasaki kemudian dikembalikan ke Nagasaki. Dengan perjanjian ini kapal-kapal Inggris
negerinya. diijinkan berdagang di Nagasaki dan Hokodate. Setelah
Pada tahun 1846 Amerika Serikat mengutus Jepang melakukan perjanjian dengan Amerika Serikat,
Komodor Biddle untuk mengadakan hubungan kemudian diikuti dengan Rusia untuk membuat perjanjian
perdagangan dengan Jepang, namun ditolak. Kegagalan dengan Jepang di bawah Komandan Angkatan Laut Rusia
ini dikarenakan oleh sikap Komodor Biddle yang terlalu Laksamana Putyatin, ditandatangani pada tanggal 17
lemah dan sopan sehingga masyarakat Jepang Februari 1855 di Shimoda. Perjanjian itu adalah
menggangap orang Amerika lemah. perjanjian Shimoda, isi perjanjian tersebut adalah
Pada tanggal 8 Juli 1853 Komodor Matthew pembukaan tiga pelabuhan Jepang (Shimoda, Nagasaki
Calbraith Perry dari Amerika Serikat adalah orang yang dan Hakodate) untuk kapal kapal Rusia.
pertama kali tiba di Jepang untuk merintis hubungan Tahun 1858 dibuat lagi perjanjian baru dengan
dagang dengan Jepang. Komodor Matthew Calbraith Amerika Serikat yaitu perjanjian Townsend Harris,
Perry datang dengan membawa empat kapal yaitu perjanian tersebut berisi: (1) pertukaran perwakilan
Missisipi, Plymouth, Saratoga, dan Susquehana. Para diplomat; (2) Kanagawa, Kobe, Nagasaki, Nigata, dan
pengikut Bakufu sangat heran melihat kedatangan kapal Hokodate dibuka untuk pelabuhan perdagangan bangsa
dengan senapan meriam-meriam tersebut, maka mereka asing; (3) warga Amerika Serikat diperbolehkan untuk
menyebutnya “Kapal Hitam” (Kuro Fune). Komodor tinggal dan berdagang di pelabuhan tersebut; (4) sistem
Matthew Calbraith Perry menyampaikan surat dari ekstrateritorial yang disediakan untuk menghukum warga
presiden Amerika Serikat Millard Fillmore yang meminta asing menggunakan konsulat mereka sendiri bukan sistem
Jepang untuk membuka diri terhadap perdagangan hukum Jepang; (5) bea ekspor dan impor sesuai dengan
dengan negara-negara Barat. pengawasan internasional; (6) missionaris diberi hak
Meskipun Presiden Amerika Serikat telah untuk melakukan pengajaran (Suradjaja, 1984:18-19).
memberikan surat kepada pemerintah Jepang untuk
Politik isolasi yang dipertahankan oleh pemerintahan
membuka hubungan persahabatan, perdagangan, dan
Bakufu berakhir. Jelas pula bahwa pembukaan Jepang
perlindungan bagi korban kapal laut yang karam,
bukanlah atas kemauan sendiri, melainkan paksaan dari
pemerintah masih tetap pada pendiriannya. Sehingga
luar. Dengan runtuhnya politik isolasi ini, maka golongan
surat tersebut ditolak dan Jepang tidak membuka diri bagi
Samurai yang telah tiga setengah abad lamanya mengakui
bangsa asing terutama bangsa Barat.
supremasi pemerintahan Bakufu di bawah keshogunan
Komodor Matthew Calbraith Perry datang untuk
Tokugawa akhirnya mulai sadar bahwa pemerintahannya
yang kedua kalinya pada tanggal 31 Maret 1854. Kali ini
adalah lemah, militernya tidak mampu lagi menahan
Komodor Matthew Calbraith Perry membawa tujuh kapal
serangan dari luar.
perang. Hal ini membuat Shogun Tokugawa Iesada setuju

ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2014


Supriyadi et al., Pemerintahan Keshogunan di Jepang Tahun 1192-1867 8

2. Aspek dalam Negeri di Kyoto antara Kaisar, Shogun, dan para Daimyo. Maka
dikeluarkan keputusan bahwa Keshogunan dihapus dan
Semenjak dibukanya Jepang untuk orang asing,
Shogun diperintahkan untuk menyerahkan semua
maka timbullah gerakan penteroran yang dipelopori oleh
kekayaan dan tanah kepada Kaisar, dengan demikian
golongan konservatif untuk membunuh orang-orang Barat
berakhirlah kekuasaan shogun yang menguasai Jepang
dan orang Jepang yang mendukung orang Barat. Gerakan
selama lebih dari enam setengah abad.
penteroran yang dilakukan oleh golongan konservatif
tersebut semakin meningkat setelah disetujuinya Selama 250 tahun lebih kepulauan Jepang di
perjanjian perdagangan dan persahabatan antara Jepang isolasikan dari hubungan dengan bangsa-bangsa lain oleh
dan bangsa Barat. Perjanjian ini umumnya merugikan kekuasaan Tokugawa. Tetapi, lambat laun politik isolasi
pihak Jepang, dimana uang emas yang masuk ke pihak tidak dapat di pertahankan. Ketika armada Amerika
asing lebih besar dibandingkan yang masuk kedalam Serikat yang dipimpin oleh Kommodor Perry membuat
negeri. Para Chonin (saudagar besar) di sini mendapat perjanjian persahabatan dengan Jepang dan mengancam
keuntungan yang sangat besar. dengan meriamnya yang dapat menghancurkan Edo dan
akhirnya pintu dibuka. Pada tahun 1858 konsul AS yaitu
Menurut Edwin O. Reischauer (dalam Subakti,
Townsend Harris berhasil memaksa Jepang untuk
2011), “masyarakat Jepang pada masa pemerintahan
menandatangani perjanjian dagang. Keadaan ini sangat
Shogun Tokugawa terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
tidak disukai oleh rakyat Jepang karena pertama kalinya
(1) kelompok Shogun yang ingin mempertahankan politik
dalam sejarah Jepang bangsa asing dapat menunjukan
sakoku, namun tidak mampu mempertahankan Jepang
kekuasaannya di bumi Jepang. Rakyat Jepang
dari serbuan bangsa-bangsa Barat, khususnya Amerika
menganggap hal ini Terjadi karena Tokugawa tidak
Serikat yang ingin membuka politik sakoku Jepang; (2)
memenuhi fungsinya sebagai shogun, yaitu memberi
kelompok terpelajar yang justru ingin menerima
perlindungan kepada bangsa Jepang. Sebagai akibat dari
masuknya bangsa-bangsa Barat dengan segala
ketidaksukaan rakyat terhadap kebijakan Shogun
perkembangan pengetahuan; dan (3) kelompok daimyo
Tokugawa tentang pembukaan Jepang terhadap bangsa
yang menginginkan pengembalian kekuasaan terhadap
asing di Jepang muncul 2 golongan yang saling
Kaisar dan pengusiran bangsa-bangsa Barat.”
bertentangan. Kedua golongan tersebut adalah golongan
Shintoisme murni memberikan dasar ideologi bagi
pendukung shogun dan golongan pendukung kaisar.
gerakan konservatif yang menuntut pengembalian
Golongan pendukung shogun berpendapat bahwa Jepang
kekuasaan kepada Kaisar, menghendaki penghapusan
harus membuka pintunya terhadap orang asing,
kekuasaan Shogun, dan pengusiran orang asing. Dalam
sedangkan golongan pendukung kaisar menentang bakufu
gerakan ini disiarkan teori tentang bendera “Matahari
untuk mengadakan hubungan dagang dengan orang asing
Terbit” (Hinomaru No Hata), bendera ini merupakam
dan menuntut pengembalian kekuasaan kepada tenno.
lambang dari gerakan.
Golongan ini di wakili oleh Daimyo Tazoma dari suku
Melihat situasi politik Jepang yang semakin Satsuma, Chozu, Chothosha dan Hizen dengan golongan
meruncing, maka pada tanggal 8 November 1867 Shogun yang berbunyi “sonno joi” yang artinya hormati tenno dan
Tokugawa Yoshinobu bersedia menyerahkan kekuasaan usir kaum biadab ( barbarian, maksudnya orang orang
politik kepada Kaisar. Yoshinobu menyadari bahwa tidak asing).
ada gunanya mempertahankan kekuasaan keshogunan
Gerakan anti asing tidak dapat dibendung dan
lagi. Pada bulan Januari 1868 diadakan permusyawaratan
meluas ke seluruh negeri. Pada tahun 1862 terjadi insiden

ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2014


Supriyadi et al., Pemerintahan Keshogunan di Jepang Tahun 1192-1867 9

di Namamigi dimana seorang Inggris mati dibunuh oleh kekuasaan penuh, sedangkan kaisar hanya sebagai simbol
salah seorang keluarga Satsuma. Inggris menuntut agar pimpinan struktur bernegara. Periode ini diawali oleh
orang-orang Satsuma tersebut dihukum, karena shogun Minamoto no Yoritomo yang membangun sistem
tidak dapat menjawab tuntutan tersebut, mulailah Inggris pemerintahan yang dikenal dengan sebutan Bakufu atau
menembaki pelabuhan Kagozhima ibukota golongan pemerintahan Shogun. Shogun yang pertama dikenal
Satsuma. Keluarga Satsuma berhasil dikalahkan dan dengan nama Kamakura bakufu di Kamakura pada tahun
membayar kerugian kepada Inggris. Keluarga Chosu pada 1192. Model pemerintahan shogun terdiri dari dua divisi
bulan September 1863 menutup pelabuhannya bagi kapal- utama yaitu divisi samurai dan divisi pengadilan atau
kapal asing. September 1864 AS, Inggris, Perancis, dan hukum.
Belanda menembaki pelabuhan Shimonoseki, Chosu Para Shogun diberikan kekuasaan militer oleh kaisar
dapat dikalahkan dan Shimonoseki harus dibuka untuk dan shogun juga dibantu oleh para daimyo yang
asing. Kini sadarlah bangsa jepang, bahwa bangsa barat merupakan tuan tanah semenjak abad ke-10 hingga awal
tak dapat diusir dengan kekuatan senjata. abad ke-19. Para daimyo memiliki hak kepemilikan tanah
secara turun-temurun dan bahkan tentara untuk
KESIMPULAN DAN SARAN melindungi tanah dan pekerjanya. Daimyo pada masa
Kamakura disebut Gokenin dan pada periode Muromachi.
Berdasarkan pemaparan hasil penelitian dan
Selama menjabat sebagai pemimpin Jepang,
pembahasan pada bab 4, maka dapat disimpulkan
pemerintahan keshogunan menerapkan kebijakan-
sebagai berikut:
kebijakan, antara lain: (1) Mengatur kepemilikan tanah;
Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya dapat
(2) membagi status sosial dalam masyarakat; (3)
disimpulkan bahwa latar belakang dan awal
membagikan tanah kepada para daimyo; (4) mengawasi
terbentuknya pemerintahan oleh shogun dikarenakan
hubungan dengan Kaisar; (5) mengawasi para daimyo;
kondisi negara yang memburuk dan kaisar tidak mampu
dan (6) menerapkan politik isolasi.
menguasai pemerintahan, sehingga para daimyo di
Runtuhnya pemerintahan keshogunan dikarenakan
daerah saling berperang untuk memperebutkan
ada dua faktor, yakni: faktor luar negeri, karena
kekuasan, dimana daimyo yang paling kuat adalah Klan
datangnya Komodor Perry pada tahun 1853 dan 1854
Taira dan Klan Minamoto. Pada tahun 1156 dan 1159
meminta Jepang untuk membuka diri terhadap dunia luar;
terjadi pertempuran di Kyoto antara klan Taira yang
dan (2) faktor dalam negeri, karena banyak masyarakat
dipimpin oleh Taira no Kyomori dengan klan Minamoto
Jepang yang kecewa dengan pemerintahan Shogun karena
yang dipimpin oleh Minamoto no Yoshitomo.
tidak bisa melindungi tanah Jepang dari masuknya
Peperangan dimenangkan oleh klan Taira. Pada tahun
bangsa asing, sehingga muncullah pemberontakan yang
1183 klan Minamoto menyerang klan Taira dibawah
dilakukan untuk menggulingkan kekuasan Shogun dan
pimpinan Minamoto no Yoritomo dan berhasil
mengembalikan kekuasaan pada Kaisar. melihat gerakan
mengalahkan klan Taira, sehingga membawa klan
penteroran yang dilakukan oleh golongan konservatif
Minamoto menjadi orang yang paling berkuasa di
terhadap orang Barat yang semakin tidak terkendali
Jepang. Pada tanggal 21 Agustus 1192 Minamoto no
sehingga pada tanggal 8 November 1867, Shogun terakhir
Yoritomo diangkat menjadi Shogun.
yaitu Tokugawa Yoshinobu bersedia untuk menyerahkan
Pada masa keshogunan pemerintahan Jepang
tampuk kekuasaan Jepang kepada Kaisar.
menerapkan sistem pemerintahan yang menempatkan
Shogun sebagai pemimpin tertinggi yang memiliki

ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2014


Supriyadi et al., Pemerintahan Keshogunan di Jepang Tahun 1192-1867 10

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan [8] Notosusanto, N. 1971. Norma-norma Dasar
Penelitian Penulisan Sejarah. Jakarta:
dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan saran
Dephankam.
untuk beberapa pihak, yaitu:
[9] Sjamsuddin, H. 1994. Metodologi Sejarah. Jakarta:
1. Bagi mahasiswa sejarah sebagai calon guru
Depdikbud.
sejarah, hendaknya selalu menambah wawasan
tentang materi kesejarahn dalam pendidikan
sehingga dapat menunjang profesionalismenya
sebagai guru sejarah yang profesional.
2. Bagi mahasiswa sejarah penulisan ini dapat
dijadikan referensi untuk menambah wawasan
.
pembaca mengenai sejarah Jepang pada abad
pertengahan serta memperkaya pengetahuan
mengenai sejarah kawasan, khususnya kawasan
Asia Timur yaitu Jepang.

UCAPAN TERIMA KASIH


Edy Supriyadi mengucapkan terimakasih kepada
Ibu Dr. Sri Handayani, M.M dan Dr. Sumardi, M,Hum
yang telah meluangkan waktunya demi terselesaikannya
jurnal ini. Peneliti juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang telah memberikan semangat
untuk terselesainya penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Agung, S. L. 2012. Sejarah Asia Timur 1.
Yogyakarta: Penerbit Ombak.

[2] Gottschalk, L. 1986. Mengerti Sejarah. Terjemahan


Nugroho Notosusanto dari Understanding History
a Primer of Historical Method. Jakarta: UI Press.

[3] Handayani, S. 2014. Dinamika Kepemimpinan


Jepang Tahun 1568-1945. Jember.

[4] Ishii, R. 1988. Sejarah Institusi Politik Jepang.


Jakarta: Gramedia

[5] Lan, N. J. 1962. Djepang Sepandjang Masa.


Jakarta: PT Kinta.

[6] Mattulada. 1979. Pedang dan Sempoa (Suatu


Analisa Kultural “Perasaan Kepribadian” Orang
Jepang). Kyoto: Depdikbud.

[7] Nawawi, H. 1983. Metode Penelitian Bidang Sosial.


Yagyakarta: Gadjah Mada University Press.

ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2014

Anda mungkin juga menyukai