Anda di halaman 1dari 37

EPIDEMIOLOGI NUTRISI

YULIA LANTI RETNO DEWI


FK UNS
Epidemiologi Nutrisi
• Adalah studi yg mempelajari faktor-faktor risiko
nutrisional yg mempengaruhi status kesehatan dan
penyakit pada populasi manusia.
• Menurut Byers (1999), epidemiologi nutrisi adalah
semua penelitian mengenai hubungan antara diet
dengan kesehatan (penyakit) pada populasi manusia.
• Dalam sejarah sudah dikenal sejak 3 abad yg lalu
James Lind (1716-1794) melakukan eksperimen
“ scurvy” yg banyak dijumpai masyarakat di Inggris dan
Eropa, dapat diobati dan dicegah dng buah jeruk
Sejarah epidemiologi nutrisi (1)
• Zat aktif dari konsentrat jeruk asam
askorbat, baru ditemukan 175 tahun
kemudian.
• Christian Eijkman penyakit beri-beri.
Th 1883 Eijkman melakukan percobaan
penderita beri-beri yg tinggal diasrama nasi
dari beras yg tidak ditumbuk halus (kulit ari
masih) vit B1 (tiamin)
Sejarah epidemiologi nutrisi(2)
• Tahun 1914 Joseph Goldberger (1874-1927)
menemukan pellagra. Niasin (vit B3)
ditemukan 11 tahun kemudian
• Mai et al (2005) Hubungan antara kualitas diet
dan insidensi serta kematian karena kanker.
Hasil penelitian pola diet yg baik dapat
menghambat progresi kanker dan
memperpanjang kelangsungan hidup
Bgm hub antara diet dng
penyakit ?
• Sulit  sulit mengukur asupan pangan yg sebenarnya
penyakit kronis butuh paparan diet yg lama, fakta bahwa
diet bukan paparan tunggal dalam timbulnya penyakit.
• Penyakit jantung koroner memerlukan paparan diet
terutama yg mengandung kadar lemak yg tinggi dan
dikonsumsi dalam jangka panjang butuh data asupan
pangan yg tepat, tetapi daya ingat subjek akan makanan yg
dikonsumsi setahun atau puluhan tahun yg lalu menjadi
kendala
• Penting  pemilihan metode penilaian konsumsi pangan
dan desain penelitian yg cocok
Penilaian Konsumsi Pangan Individu
• 24 - hour recall (metode ingatan 24 jam)
Mengukur kuantitas pangan yg dikonsumsi individu
selama kurun waktu 1 hari
• FFQ (food frequency questionnaire)
Menilai kebiasaan pangan atau kelompok pangan spesifik
Terdiri dari:
1. daftar pangan
2. frekuensi konsumsi (dalam hari, minggu atau
bulan)
Sumber kesalahan penilaian konsumsi
pangan
• Daya ingat subjek penelitian atau pencatat
• Pewawancara atau catatannya
• Database asupan pangan
Tujuan
1. Untuk menggambarkan distribusi penyakit
pada populasi manusia
2. Untuk menjelaskan etiologi penyakit yang
berhubungan dng gizi
3. Menyediakan informasi penting untuk
pencegahan, penanganan penyakit terkait
gizi
Perkembangan epidemiologi
• Awal kekurangan zat gizi dengan timbulnya
penyakit Anemia defisiensi besi
• Perkembangan teknologi dan peningkatan
kesejahteraan manusia  mengubah gaya
hidup fokus bergeser peny jantung
koroner, DM, hipertensi
Mencegah anemia defisiensi besi
WUS diberi 60 mgr besi elemental dan 400 mcg
asam folat.
- Calon ibu/remaja putri  TTD 1 tab/mng &
1tab/hari selama mens
- Ibu hamil  TTD 1 tab/ hari
-Ibu menyusui  TTD 1 tab/ hari
Diet dan risiko kanker
Menurunkan
• Ikan
• Buah
• Sayuran
• Garlic
• Vitamin C
• Biji-bijian
• Makanan mengandung serat gizi
Diet dan risiko kanker
Meningkatkan
• Daging merah
• Daging olahan
• Ikan asin
• Makanan diasap
• Makanan dipanggang
Diet dan risiko kanker
Meningkatkan
• Chili pepper
• Aflatoxin
• Lemak total, lemak hewan, mentega
• Arsen dalam air minum
• Alkohol
Daging dan produk olahan
• Nitrat (pengawet daging) di usus diubah menjadi
senyawa N-nitroso yang karsinogenik
• Daging olahan banyak mengandung garam dan
senyawa nitrit, sehingga meningkatkan risiko kanker
• Daging olahan mengandung banyak lemak dan besi,
yang dapat meningkatkan radikal bebas
• Daging olahan diproses dengan suhu tinggi hingga
menghasilkan heterocyclic amines dan polycyclic
aromatic hydrocarbons
Makanan Hayati
• Sayuran berdaun hijau (termasuk brokoli,
terong, wortel, seledri)
• Mengandung senyawa anti karsinogen:
(termasuk karotenoid, vit.C, serat gizi,
fitokemikal)
• Melalui sifat-sifat: antioksidan, memodulasi
enzim detoksifikasi, stimulasi sistem imun,
antiproliferasi.
GAKI
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
merupakan salah satu masalah gizi utama
Indonesia, karena :
• Banyak penderitanya
• Tersebar di seluruh Indonesia
• Dalam jangka panjang berdampak buruk bagi
masyarakat
GAKI
• Sebelum th 1960 defisiensi iodium hanya
dihubungkan dengan gondok dan kretin
endemik.
• Sekarang  dampak defisiensi iodium
tumbuh kembang manusia, perkembangan
susunan saraf, intelegensi serta kerusakan saraf
dan otak (brain damage)
• Gondok dan kretin endemik diganti dng GAKI
(Gangguan Akibat Kekurangan Iodium)
SEJARAH GAKI (1)
• Shen-Nung menghubungkan gondok dng
ganggang laut
• Hippocrates memandang air minum yg kurang
baik sebagai sebab gondok.
• Bousingault, orang pertama yg menganjurkan
garam beriodium dipakai pada gondok endemik
• Swiss  tahun 1922. Tahun 1972 gondok dan
bisu tuli turun mencapai angka normal.
SEJARAH GAKI (2)
• Indonesia garam briket dng KI di Tengger
dan dataran tinggi Dieng th 1927, Bali th 1940
SPEKTRUM GAKI
• Janin: keguguran, lahir mati, cacat bawaan,
kematian perinatal, kretin endemik;
• Neonatus: gondok bayi, hipotiroidisme,
retardasi mental
• Anak dan remaja: gondok, hipotiroidisme,
gangguan pertumbuhan fisik
• Dewasa: gondok, hipotiroidisme, fungsi
mental terganggu
TIROID
• Pembesaran leher bg depan bukan pemandangan
aneh untuk orang Eropa yg hidup di pegunungan
Alpen.
• Sejak abad ke 13 sudah dilaporkan di peg Alpen, kasus
yg sekarang disebut “kretin endemik”, tetapi tidak
pernah dihubungkan dng gondok.
• Abad 16 Paracelsus dan Platter menghubungkan kretin
dng gondok
• Abad ke 19 pengetahuan faal tiroid dan
gangguannya
SEJARAH KEKURANGAN IODIUM DI
INDONESIA (1)
• 1927 Pemerintah kolonial Belanda telah memulai
penggunaan garam beriodium
• 1973 Djokomoeljanto menemukan penderita
kretin di desa Sengi, kabupaten Magelang
• 1978 Seminar nasional gondok endemik dan
kretinisme di Semarang, Indonesia
• 1980-1982 Survei gondok nasional di 26 provinsi
di Indonesia. TGR >40% di seluruh kecamatan di
Indonesia. Diperkirakan ada 75.000 anak kretin
di seluruh Indonesia.
SEJARAH KEKURANGAN IODIUM DI
INDONESIA (2)
• 1990 Pembentukan tim penanggulangan
gondok oleh pemerintah Indonesia dengan
bantuan Bank Dunia dan UNICEF
• 1998 Survei nasional Gangguan Akibat
Kekurangan Iodium (GAKI). Hasilnya TGR rata-
rata 9.8% (1998)
• 1998-2003 Intensifikasi penanggulangan GAKI
dengan pinjaman Bank Dunia. Hasilnya TGR
11,1% (2003)
SEJARAH KEKURANGAN IODIUM DI
INDONESIA (3)
• 1967 Di Jawa tengah dilakukan pemetaan
gondok. Hasilnya TGR pada anak sekolah
25,3% – 95,3%, terutama di daerah
pegunungan seperti Dieng, Merapi, Merbabu,
Lawu dll.
Iodium
• Courtois menemukan iodium dalam residu bakaran ganggang
th 1812
• Coindet th 1820 memberikan iodium untuk obat gondok,
hasilnya menyusut secara drastis
• Chatin th 1831 usul penggunaan iodium sebg pencegahan
gondok
• Berbagai obat gondok yg digunakan campuran ganggang laut
• 1987 ICCIDD (International Council for the Control of Iodine
Deficiency Disorders) berupaya agar setiap orang
mendapatkan iodium yg cukup untuk kebutuhan sehari
harinya
FUNGSI IODIUM
Fungsi Iodium di dalam tubuh membentuk
hormon tiroksin
• Tiroksin diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan tubuh, terutama otak.
• Kekurangan iodium pada ibu selama
kehamilan berpengaruh buruk bagi
perkembangan otak janin
ASUPAN IODIUM
• Anak usia 0-59 bulan  90 Ug/hari
• Anak usia 6-12 tahun  120 Ug/hari
• Anak > 12 tahun  150 Ug/hari
• Ibu hamil dan menyusui  250 Ug/hari
Faktor Goitrogen
• Goitrogen adalah zat/bahan yg dapat
mengganggu hormonogenesis tiroid sehingga
tiroid dapat membesar.
• Secara epidemiologis:
1. Pulau Idjwi, Zaire karena cyanogenicglucoside
berasal dari ketela
2. Candelaria, Columbia karena sulphurated
hydrocarbon dalam air minum yg bersumber dari
karang sedimen tertentu
Perkembangan otak (1)
Terdiri dari 4 fase :
1. Umur 8 mng- 32 mng kehamilan, ditandai :
- Proliferasi neuroblast
- Pembentukan sinapsis pertama kali
- Proliferasi sel glia
- Mielinisasi sumsum tulang belakang
2. Umur 32 minggu smp lahir. otak tumbuh sgt cepat, sel
otak mengalami:
-Migrasi sel -Mielinisasi
-Diferensiasi sel -Proliferasi sel glia
Perkembangan otak (2)
3. Mulai lahir sampai umur 2 tahun, ditandai dengan
pembentukan:
- Sitoarsitektur lapisan otak
- Pembentukan dendrit dan sinapsis
- Mielogenesis pada susunan saraf pusat
4. Usia 2 tahun sampai 5 tahun; ditandai:
- Melambatnya pertumbuhan otak
- Diferensiasi sel tetap aktif untuk membentuk
jaringan sinaptik
Fase Perkembangan Otak (3)
• Usia 2-5 tahun jumlah sel otak tidak banyak
bertambah lagi, namun pembentukan sinapsis
terus berjalan hingga usia 15 tahun.
• Sinaptogenesis bersama-sama dng
pembentukan mielin dan neurotransmiter
pada sel saraf yg sehat menjamin kelancaran
konduktivitas saraf dan mempengaruhi fungsi
kognitif.
Kretin Endemik
• Akibat kekurangan iodium sejak dalam kandungan
atau tidak lama setelah anak dilahirkan.
• Akibat GAKI yang terparah
• Ada 2 macam bentuk kretin endemik:
1. Kretin neurologik, ditandai kelainan SSP:
-retardasi mental yg berat
-spastic diplegia
-spastic rigidity, akibat ggn berjalan (scissor gait)
-juling ,bisu,tuli
Kretin neurologik
• Bentuk tubuh dapat normal, tidak ada
gangguan fungsi kelenjar tiroid.
• Penyebab defisiensi iodium sejak trimester 1
kehamilan
Kretin miksudematosa
2. Kretin miksudematosa, dengan tanda:
- cebol
-hipotiroidisme
- retardasi mental
- apati
-kulit kasar
-suara serak
Kretin miksudematosa
• Terdapat hipoplasi kelenjar tiroid
• Terjadi sejak trimester ke 3 kehamilan dan masa
neonatal.
• Khas ditandai dng terlambatnya pertumbuhan
fisik dan miksudema.
• Px neurologi normal
• Defisiensi iodium karena toksin yg tidak diketahui
atau goitrogen,yg mempengaruhi fx kelj tiroid
selama kehamilan dan neonatal
Anak kretin akibat GAKI berat
ANAK KRETIN

Anda mungkin juga menyukai