KOMPLIT
LABIO GNATO PALATO
IN-KOMPLIT
BILATERAL
KOMPLIT
UNILATERAL
IN-KOMPLIT
• KANAN
KOMPLIT • KIRI
IN-KOMPLIT • KANAN
• KIRI
Seiring kemajuan teknologi, dokter kini dapat
mendiagnosis kelainan kongenital sejak janin
masih di dalam rahim, yakni dengan :
Tujuan untuk :
Memantau kondisi ibu hamil dan
mengantisipasi hal-hal yang
mungkin dapat meningkatkan risiko
munculnya kelainan, serta
memberikan tindakan medis untuk
menurunkan risiko tersebut
Mendeteksi kelainan pada kandungan
dan janin terutama pada trimester I dan
II. Beberapa metode skrining yang
dilakukan selama masa kehamilan
adalah sebagai berikut :
1. Memantau kondisi dan riwayat
kesehatan ibu hamil, antara lain adalah
usia ibu hamil (terutama ibu hamil
pada usia muda atau lanjut), konsumsi
alkohol, kebiasaan merokok, dan lain-
lain
2. USG (ultrasonografi). USG dapat
mendeteksi sindrom Down serta adanya
kelainan signifikan lain pada struktur
tubuh janin, pada trimester pertama
kehamilan. Kelainan genetik yang berat
dapat terdeteksi pada trimester ke-dua,
melalui pmeriksaan USG
3. Pemeriksaan darah terhadap
beberapa penanda khusus sebagai
parameter, dapat digunakan untuk
mendeteksi kelainan kromosom
atau mendeteksi kelainan sistem
saraf pada janin
4. Diagnosis korion dan amnion.
Metode tes korion dan amnion dapat
mendeteksi jika terjadi infeksi pada
kandungan. Selain itu, tes ini juga dapat
mendeteksi adanya kelainan
kromosomal
Kelainan kongenital dapat dideteksi sebelum atau
sesudah kelahiran bayi. Beberapa jenis kelainan
kongenital baru dapat terdeteksi pasca kelahiran
seiring dengan tumbuh kembang. Kelainan
kongenital yang baru bisa terdeteksi selama tumbuh
kembang anak antara lain gangguan
pendengaran
1. Kelainan Jantung Bawaan
Trauma
Salah satu penyebab trauma adalah
adanya benturan atau kecelakaan pada
saat hamil minggu kelima
1. Kelainan struktural
Kelainan atau cacat struktural yang umum
ditemui adalah bibir sumbing ( celah bibir
dan langit-langit), cacat jantung (penyakit
jantung bawaan), spina Bifida (ketika tulang
belakang tidak berkembang baik), kaki
pengkor atau bengkok (club foot), dislokasi
panggul kongenital
2. Kelainan Fungsional