KARDIOVASKULER DAN
DIURETIK
OLEH :
APT. ATI ROHAETI, M.SI.
ANATOMI JANTUNG
ALIRAN DARAH
ANATOMI JANTUNG
Terletak dirongga toraks (dada)
Organ berongga dan berotot yang berbentuk
kerucut
Berada diantara paru kanan dan kiri, dibelakang
corpus sternum
2/3 bagian berada disebelah kiri dada
Puncak jantung (apex cordis) setinggi IC iv-v
garis midclavicula kiri
Organ yang fungsinya paling vital
Bila fungsi jantung mengalami gangguan, maka
besar pengaruhnya thd organ2 lain, t.u otak dan
ginjal
Jantung sbg pompa yg memompakan darah
keseluruh tubuh utk kepentingan metabolisme sel-
sel demi kelangsungan hidup
Gagal Jantung
●
Jantung tidak mampu memenuhi
kebutuhan tubuh
●
Penurunan kontraksi jantung
●
Penurunan COP (curah jantung)
●
Peningkatan resistensi perifer
●
Peningkatan tekanan vena
●
Edema
●
Penurunan perfusi jaringan
Terapi Gagal Jantung
1. Nonfarmakologis : Diet rendah garam, Olah
raga,kurangi BB
2. Farmakologis :
●
Meningkatkan kontraktilitas
- Inotropik positif (digoksin, dobutamin, dopamin)
●
Menurunkan beban jantung (preload &afterload)
- Vasodilator, Diuretika
●
Perbaiki irama jantung
- Antiaritmia
OBAT-OBAT GANGGUAN JANTUNG
Glikosida jantung
Antiangina
antiaritmia
GLIKOSIDA JANTUNG
Digoksin, digitoksin
●
Meningkatkan kontraktilitas (inotropik +)
●
Menurunkan laju jantung (kronotropik -)
●
Absorpsi digitoksin baik, waktu paruh panjang,
●
ES: efek SSP (gangguan penglihatan, letih,
nyeri neurologis),
●
efek saluran cerna
anoreksia, mual, muntah)
efek pada jantung (aritmia, blok AV).
CARA KERJA :
Menghambat pompa natrium- kalium (memperlambat fase
repolarisasi shg fase depolarisasi miokard lbh lama) me↑
Ca++ intraseluler kontraksi serabut miokard meningkat
Meningkatkan tonus vagus (parasimpatis) shg menurunkan
laju jantung
KONTRAINDIKASI INTERAKSI
Obat: diuritik yg mengeluarkan K
Blok AV, aritmia ventrikel Elektrolit : hipokalemia, hipomagnesemia,
hiperkalsemia
Makanan: makanan berserat tinggi
FARMAKOKINETIK FARMAKODINAMIK
Digoksin D: PO: mula2 0,5-1 mg dlm 2 dosis Untuk PJK, artmia atrial. Denyut nadi yg lambat
(Lanoxin) R: 0,125-0,5 mg/hari menunjukkan toksisitas digitaslis. Kadar terapeutik
Lansia: 0,125 mg/hari serum adalah 0,5-2 ng/mL.
A (2-10 th): PO: 0,02-0,04 mg/kg dlm dosis Pengikatan pada protein adalah 25%; t1/2 adalah
terbagi; 30-45 jam
R: 0,012 mg/kg/hari dlm dosis terbagi 2
D: IV: sama seperti oral
A: IV: dosis bervariasi
Deslanosid D: IV: 1,2-1,6 mg/hari dlm dosis terbagi 1-2 Untuk digitalisasi cepat; diikuti dengan digoksin
(Cedilanid-D) atau digitoksin oral; t1/2 adalah 36 jam
Digitalis Masa kerja Panjang
Digitoksin D: PO:IV: mula2 0,8-1,2 mg/hr, sama seperti DP Untuk PJK. Kadar terapeutik serum adalah 15-30
(Crystodigin) R: D: PO: 0,05-0,3 mg/hr ng/mL. Pengikatan pd protein sebesar 95% t1/2
adalah 5-7 hari
Amrinon D: IV: DP: 0,75 mg/kg dlm 2-3 menit Untuk PJK jika digoksin dan diuretik tidak efektif.
(Inocor) D: IV: M: 5-10g / kg / mnt (tidak melampaui
10 mg/kg/hr)
KUNCI: D: dewasa; A: anak2; PO: per oral; IV: intravena: DP: dosis pembebanan; R: dosis rumatan; t1/2: wktu paruh; PJK: payah jantung
Kongestif
Tanda2 Toksisitas Digitalis : Interaksi Obat
anoreksia, diare, mual, dan muntah, Hipokalemi krn furosemid dan
bradikardia(denyut nadi < 60 hidroklorotiazid (hydroDiuril)
kali/menit (dpm), memperberat kehilangan kalium tubuh
takikardia(120> dpm) Antasid dpt me- absorbsi digitalis
kontraksi ventrikel prematur
aritmia jantung
sakit kepala
penglihatan kabur,
ilusi penglihatan(halo putih, hijau,
kuning dskitar objek)
bingung dan delirium
OBAT ANTI ANGINA
Beberapa istilah
• Angina pektoris
• Aterosklerosis
• Iskemia miokard
• Infark miokard
• Antiangina
JENIS ANGINA
●
Angina stabil/klasik/exertional/exercise-induced
●
Angina tidak stabil
●
Angina variant/vasospastik/ Prinzmetal
TERAPI ANGINA
• Tujuan:
mengurangi gejala mencegah terjadi serangan ulang
• Cara:
pemberian obat yg dpt meningkatkan suplai darah atau oksigen ke miokard
kebutuhan oksigen miokard berkurang maka beban jantung meningkat
• Jenis obat:
●
Nitrat organik (nitrovasodilator): nitrogliserin, isosorbid dinitrat, isosorbid
mononitrat, eritritil tetranitrat, dan pentaeritritol tetranitrat
●
Antagonis kalsium: nifedipin, verapamil, dan diltiazem
●
Beta-bloker: propanolol, nadolol, timolol, pindolol, asebutolol, atenolol,
karteolol, penbutolol, oksprenolol, alprenolol, metoprolol, esmolol,
labetalol
TERAPI ANGINA
●
Efek samping:
●
Nitrat organik: hipotensi ortostatik, flushing, dan takikardi, nyeri kepala,
toleransi
●
Antagonis kalsium: pusing, sakit kepala, flushing
●
Verapamil: kardiodepresi, hipotensi, dan edema perifer, serta kadang konstipasi.
●
Nifedipin: hipotensi, sakit kepala, dan edema perifer.
●
Beta bloker: gagal jantung pada pasien dengan penyakit jantung akibat terjadinya
bradikardi dan blok AV, bronkokonstriksi, mual,
●
muntah, diare/konstipasi, rash, lelah dan depresi, rebound hipertensi, dan
memperberat hipoglikemia
●
Indikasi:
●
Nitrat organik: gagal jantung kongestif kronis, infark miokard, dan penyakit
vaskuler perifer
●
Antagonis kalsium: nifedipin untuk hipertensi & angina; verapamil untuk
angina, antiaritmia & hipertensi; diltiazem untuk angina & hipertensi
●
Beta bloker: hipertensi, angina, takikardi
NITRAT :
DIGITALIS
Nitrogliserin (NTG)
Isosorbid
FARMAKOKINETIK & FARMAKODINAMIK
KONTRAINDIKASI INTERAKSI
Hipotensi yg jelas, pe ↑
Obat: efek adiktif dg alkohol, penghambat
tek. Intrakranial, anemia beta, penghambat kalsium, obat2
berat, fase IM akut antihipertensi
FARMAKODINAMIK
FARMAKOKINETIK NTG:
Nitrogliserin, isosorbid: SL: Mula: 1-3 mnt
Absorbsi SL: >75% P: 4 mnt ;L: 20-30 mnt
PO: Mula:20-60 mnt
Saluran GI: 50-60%
P: 1-2 jam ; L: 8-12 jam
Salep & pacth: Salep: Mula: 20-60 mnt
EFEK TERAPEUTIK
transdermal NTG: diabsorbsi L: 3-8 jam
dg lambat Me- kebut. Oksigen miokard Pacth: Mula: 30-60 mnt
IV : >90% P: 1-2 jam; L: 20-40 jam
Me- preload dg dilatasi vena
Distribusi: PP: 60% IV : Mula: 1-3 mnt ; L: mnt
lbh sdkt darah yg kembali Isosorbid:
Metabolisme: NTG:t1/2 : 1-4 Me- afterload dg dilatasi SL: Mula: 5 mnt ; L: 0,5 – 2 jam
mnt arteri,shg tek.tahanan ber- PO: Mula: 20-40 mnt
Eleminasi: hati P: 30-45 mnt ;L: 4-6 jam
Nifedipin D: PO: 10-30 mg, setiap 6-8 Untuk angina. Tekanan darah
(Procardia) jam, tidak melebihi 180 mg/hr harus dipantau dengan ketat,
terutama jika klien memakai
nitrat atau penghambat beta.
Merupakan penghambat
kalsium yg kuat.
Diltiazem D: PO: 30-60 mg, q.i.d Untuk angina. Rfek hipotensi
(Cardizem) SR: 60-120 mg, setiap 12 jam tidak seberat pada nifedipin.
Fungsi ginjal harus dipantau.
Nikardipin D: PO: 20 mg, t.i.d. Untuk angina. Memperbaiki
(Cardene) curah jantung
KUNCI: D: dewasa; PO: per oral; IV: intravena: SR: Sustained-release
ARITMIA
Kelainan irama jantung
●
Berdenyut terlalu lambat
●
Berdenyut terlalu cepat
●
Berdenyut secara otomatis tanpa
mempedulikan impuls dari nodus SA
●
Impuls berjalan sepanjang jalur tambahan ke daerah jantung yang
seharusnya tidak didepolarisasi saat itu
ETIOLOGI ARITMIA
Hipoksia
Iskemia miokard
Rangsangan berlebih pd SSO (simpatis ,
parasimpatis)
Obat2 : kafein, aminofilin, antidepresan trisiklik
Gangguan keseimbangan elektrolit dan gas darah
Regangan dinding otot jantung, dll
ANTIARITMIA
• Kelas I (antagonis saluran Na+)
●
Kelas Ia (moderat): kuinidin, prokainamid, disopiramid –
●
Kelas Ib (lemah): lidokain, meksiletin, fenitoin
●
Kelas Ic (kuat): flekainid, propafenon
Quinidin Sulfat D: PO: 200-400 mg, t.i.d. Untuk disritmia atrium, ventrikel, dan supraventrikel. Kategori
(Cin-Quin) A: PO: 30 mg/kg atau 900 mg/m dlm kehamilan C. Kadar terapeutik serum: 2-6 g/mL. Interaksi obat:
dosis terbagi5 meningkatkan kerja digoksin; t1/2: 8 jam.
Prokainamid D: O: 250-500 mg. setiap 4-6 jam Untuk disritmia atrium, ventrikel. Mempunyai efek hipotensi yg lbh
(Pronestyl, Procan) SR: 250 mg-1 g, setiap 6 jam atau 50 ringan daripada quinidin. Pengikatan pd protein sebanyak 20%; t1/2:
mg/kg dlm dosis terbagi 4 3,5 jam. Kadar terapeutik serum: 4-8 g/mL.
Disopiramid D: PO: 100-200 mg setiap 6jam. Untuk disritmia ventrikel. Kategori kehamilan C. Dapat
(Norpace) A (4-12 thn): PO: 10-15 mg/kg dlm dosis menyebabkan gejala-gejala antikolinergik; t1/2: 8 jam. Kadar
terbagi terapeutik serum: 3-8 g/mL.
Lidokain D: IV: dosis bervariasi Untuk disritmia ventrikel pada keadaan gawat. Kategori kehamilan
(Xylocaine) B; t1/2: 1,5 jam. Batas terapeutik serum: 1,5-6 g/mL.
Fenitoin D: IV: 100 mg, setiap 5-10 menit sampai Untuk disritmia ventrikel akibat digitalis. Tidak disetujui oleh FDA
(Dilantin) disritma berhenti; dosis max adlh 1000 sebagai obat disritma. Kadar serum < 20 mikrogram/mL.
mg
Tokainid D: PO: 400 mg, setiap 8 jam Untuk disritmia ventrikel, terutama (KVP) kontraksi ventrikel
(Tonocard) prematur. Serupa dengan lidokain kecuali dlm bentuk oral. Kadar
serum terapeutik: 4 g/mL.
Meksiletin D: PO: 200-400 mg, setiap 8 jam Untuk disritmia ventrikel, tetapi dpt menimbulkan disritmia ventrikel
(Mexitil) baru. Kategori kehamilan B. Disetujui oleh FDA pd keadaan yg
mengancam nyawa.
OBAT DOSIS PEMAKAIAN DAN
PERTIMBANGAN
Enkandin D: PO: 2 mg, setiap 8 jam; dapat ditingkatkan Untuk disritmia ventrikel, tapi dapat menyebabkan disritmia
(Enkaid) sampai 50-75 mg setiap 8 jam ventikular baru. Kategori kehamilan B. Disetujui FDA untuk
situasi yg mengancam jiwa.
II: Penghambat Beta
Propranolol D: PO: 10-30 mg, t.i.d., q.i.d (setiap 6-8 jam) Untuk disrtimia ventrikel, takikardia atrial paroksismal,
(Inderal) Bolus IV: 0,5-3 mg pd 1 mg.menit denyut ektopik atrium dan ventrikel
Asebutolol D: PO: 200 mg, b.i.d., dosis dpt dinaikkan Terutama untuk kontraksi ventrikel prematur. Penghamabat
(Sectral) secara bertahap. beta yg baru yg mempengaruhi reseptor beta1 pd jantung.
Kategori kehamilan B. Dpt menyebabkan bradikardia dan
menurunkan curah jantung.
Bretilium D: IM: 5-10 mg/kg, setiap 6-8 jam Untuk takikardia dan fibrilasi ventrikel (untuk mengubah
(Bretylol) IV: 5-10 mg/kg, ulangi dlm 15 menit, tetes IV menjadi ritme sinus yg normal). Dipakai jika lidokain dan
atau Bolus IV prokainamid tidak efektif
Amiodaron D: PO: DP: 400-1600 mg/hari dlm dosis Untuk distrimia ventrikel yg mengancam nyawa. Mula2
(Cordarone) terbagi dosis lbh besar dan kmudian diturunkan. Kadar serum: 1-2,5
R: 200-600 mg/hari g/mL.
IV: Penghambat Rantai (Kalsium) Lambat
Verapamil D: PO: 240-480 mg/hari dl dosis terbagi 3-4 Untuk distrimia supraventrikel. Kategori kehamilan C. Kadar
(Calan) IV: 5-10 mg IV yg didorong terapeutik serum: 80-300 g/mL atau 0,08-0,3 g/mL
HIPERTENSI
●
Tekanan darah 140 / 90 mmHg
●
Primer – sekunder
●
Faktor risiko :
●
Genetik diet tinggi garam
●
obesitas hiperkolesterolemia
●
merokok DM
●
alkoholisme Aktivitas stress
●
riwayat hipertensi/jantung pada keluarga
TERAPI HIPERTENSI
●
Tujuan:
●
Menurunkan mortalitas & morbiditas
●
Terapi nonfarmakologis
●
Modifikasi gaya hidup
●
Terapi farmakologis
TERAPI FARMAKOLOGIS
●
Diuretik
●
Diuretik tiazid: HCT Diuretik kuat: furosemid
●
Diuretik hemat kalium: spironolakton
●
Simpatolitik
●
Penghambat sentral: metildopa, klonidin
●
Penghambat ujung saraf: reserpin
●
Penghambat reseptor: a-bloker (prazosin), ß-bloker (propanolo, dll)
●
Vasodilator
●
Vasodilator langsung: hidralazin, nitroprussid
●
Antagonis kalsium: nifedipin, verapamil
●
Penghambat SRAA: ACE inhibitor (kaptopril, dll), antagonis AT-II (losartan)
DIURETIKA TIAZID
●
HCT
dosis : 12,5-25 mg/hr, efektif menurunkan TD
●
Efek samping: hiponatremia, hipokalemia,
hiperglikemia, hiperlipidemia, hiperurisemia,
hiperkalsemia, rash
●
NO pada ibu hamil
●
Indikasi: antihipertensi, GJK ringan, batu
ginjal, GGK , osteoporosis
DIURETIK KUAT (LOOP DIURETICS)