Anda di halaman 1dari 34

Stikes Maranatha Kupang

Farmakologi Keperawatan

Muhajirin Dean
2022
 GLIKOSIDA JANTUNG
 ANTI ANGINA
 ANTIARITMIA
Digitalis
 Utk mengobati payah jantung  kegagalan
memompa

Jika mekanisme
kompensasinya ggl payah jantung
dan jaringan perifer kongestif /
, paru2 mengalami CHF
pembendungan
Utk memperbaiki atrial fibrilasi  aritmia jantung dg
kontraksi miokardium atrium yg cepat dan tdk
terkoordinasi
Utk memperbaiki flutter atrial  aritmia jantung dg
kontraksi yg cepat 200-300 denyut/menit
 Menghambat pompa natrium- kalium  me↑ Ca
intraseluler  kontraksi serabut miokard lebih
efesien

 Digitalis memp. 3 khasiat pd miokard:


1. Kerja inotropik positip (me↑ kontraksi miokard)
2. Konotropik negatif (m’p’lambat denyut )
3. Dromotropik negatif (me- hantaran sel2 jantung)
Kontraktilitas
miokard ↑

↑ kerja jantung
me↑ COP, me- preload,
memperbaiki aliran darah perifer & ginjal

Me- edema
me ↑ ekskresi cairan

Me- retensi cairan di


paru & ekstremitas
DIGITALIS
DIGITALIS:
Digoksin
Digitoksin

KONTRAINDIKASI INTERAKSI
Obat: diuritik yg mengeluarkan K
Blok AV, aritmia
Elektrolit : hipokalemia,
ventrikel hipomagnesemia, hiperkalsemia
Makanan: makanan berserat tinggi

FARMAKOKINETIK FARMAKODINAMIK
Absorbsi: GIT Digoksin:
Digoksin: 60-76% PO: Mula: 1-5 jam
Digitoksin: 90-95% P: 6-8 jam
Distribusi: PP EFEK TERAPEUTIK L: 2-4 jam
Digoksin: 25% Digitoksin:
Digitoksin: 95% PO: Mula: 1-5 jam
Metabolisme: t1/2 Me↑ kontraksi jantung P: 6-8 jam
Digoksin: 30-45 jam Me↑ sirkulasi L: 2-4 jam
Digitoksin: 5-7 hari Me↑ perfusi jaringan IV: Mula: 0,5-2 jam
Eleminasi: ginjal

EFEK SAMPING REAKSI YG MERUGIKAN

Anoreksia, mual Muntah, aritmia, ilusi


penglihatan, penglihatan kabur
Kunci: PO : per oral; t1/2: waktu paruh; PP: pengikatan pd protein; IV: intravena; P: wktu mencapai kadar
puncak; L: lama kerja; TD: tdk dketahui; AV: antrioventrikular
OBAT DOSIS PEMAKAIAN DAN
PERTIMBANGAN
Digitalis Masa Kerja Cepat

Digoksin D: PO: mula2 0,5-1 mg dlm 2 dosis Untuk PJK, artmia atrial. Denyut nadi yg lambat
(Lanoxin) R: 0,125-0,5 mg/hari menunjukkan toksisitas digitaslis. Kadar
Lansia: 0,125 mg/hari terapeutik serum adalah 0,5-2 ng/mL.
A (2-10 th): PO: 0,02-0,04 mg/kg dlm dosis Pengikatan pada protein adalah 25%; t1/2
terbagi; adalah 30-45 jam
R: 0,012 mg/kg/hari dlm dosis terbagi 2
D: IV: sama seperti oral
A: IV: dosis bervariasi
Deslanosid D: IV: 1,2-1,6 mg/hari dlm dosis terbagi 1-2 Untuk digitalisasi cepat; diikuti dengan
(Cedilanid-D) digoksin atau digitoksin oral; t1/2 adalah 36
jam
Digitalis Masa kerja
Panjang
Digitoksin D: PO:IV: mula2 0,8-1,2 mg/hr, sama seperti Untuk PJK. Kadar terapeutik serum adalah 15-
(Crystodigin) DP 30 ng/mL. Pengikatan pd protein sebesar 95%
R: D: PO: 0,05-0,3 mg/hr t1/2 adalah 5-7 hari
Inotropik Positif: Bipiridin
g / kg / mnt
Amrinon D: IV: DP: 0,75 mg/kg dlm 2-3 menit Untuk PJK jika digoksin dan diuretik tidak
(Inocor) D: IV: M: 5-10 (tidak efektif.
melampaui 10 mg/kg/hr)
KUNCI: D: dewasa; A: anak2; PO: per oral; IV: intravena: DP: dosis pembebanan; R: dosis rumatan; t1/2: wktu paruh; PJK: payah
jantung Kongestif
Tanda2 Toksisitas Digitalis :  Interaksi Obat
 anoreksia, diare, mual, dan muntah,  Hipokalemi  krn furosemid dan
bradikardia(denyut nadi < 60 hidroklorotiazid (hydroDiuril)
kali/menit (dpm), memperberat kehilangan kalium tubuh
takikardia(120> dpm)  Antasid dpt me- absorbsi digitalis
kontraksi ventrikel prematur
aritmia jantung
sakit kepala
penglihatan kabur,
ilusi penglihatan(halo putih, hijau,
kuning dskitar objek)
bingung dan delirium
utk mengobati angina pectoris (nyeri jantung
mendadak akibat tidak cukupnya aliran darah krn
adanya sumbatan pd arteri koroner yg menuju
jantung)

Macam2 Angina:
1. Stable Angina
Penyempitan/
2. Unstable Angina/pra infark sumbatan a. koroner
3. Prinz Metal/ varian vasospasme
Nitrogliserin  mengalami first past efek  diberikan
scr sublingual
Dosis rata2: 0,4mg atau 1/150 grain stlh mengalami nyeri
jantung, diulang setiap 5 mnt sampai 3 dosis

Bentuk lain: oitsment, patch transdermal dan IV


DIGITALIS
NITRAT :
Nitrogliserin (NTG)
Isosorbid

KONTRAINDIKASI INTERAKSI
Hipotensi yg jelas, pe ↑
Obat: efek adiktif dg alkohol,
tek. Intrakranial, anemia penghambat beta, penghambat
berat, fase IM akut kalsium, obat2 antihipertensi

FARMAKODINAMIK
FARMAKOKINETIK NTG:
Nitrogliserin, isosorbid: SL: Mula: 1-3 mnt
Absorbsi SL: >75% P: 4 mnt ;L: 20-30 mnt
PO: Mula:20-60 mnt
Saluran GI: 50-60%
P: 1-2 jam ; L: 8-12 jam
Salep & pacth: Salep: Mula: 20-60 mnt
EFEK TERAPEUTIK
transdermal NTG: L: 3-8 jam
diabsorbsi dg lambat Me- kebut. Oksigen Pacth: Mula: 30-60 mnt
IV : >90% miokard P: 1-2 jam; L: 20-40 jam
Distribusi: PP: 60% Me- preload dg dilatasi vena IV : Mula: 1-3 mnt ; L: mnt
Metabolisme: NTG:t1/2 : 1-4 lbh sdkt darah yg kembali Isosorbid:
Me- afterload dg dilatasi SL: Mula: 5 mnt ; L: 0,5 – 2 jam
mnt PO: Mula: 20-40 mnt
Eleminasi: hati arteri,shg tek.tahanan ber-
P: 30-45 mnt ;L: 4-6 jam

EFEK SAMPING REAKSI YG MERUGIKAN


Hipotensi ortostatik smp hipotensi
Sakit kepala, pusing, ingin berat, takikardia, bingung, pucat,
pingsan, mual lemah, ruam kulit
Kunci: PO : per oral; t1/2: waktu paruh; PP: pengikatan pd protein; IV: intravena; P: wktu mencapai kadar
puncak; L: lama kerja; TD: tdk dketahui; AV: antrioventrikular
Mnghambat reseptor Beta1  me- denyut jantung &
kontraktilitas miokard
Utk obat antiangina, antidisritmia, antihiertensi

Macam2nya:
 Penghamat beta tidak selektif (m’hmbt beta1 dan beta2) ex:
propanolol(Inderal), nadolol(Cogard), pindolol(Viksen)
 P’hmbt beta (jantung) selektif  m’hmbt beta1  ex: atenolol
(Tenormin), metoprolol (Lopresor)
p.o diabsorbsi dg baik; kapsul sustained-release lambat
ES: pe HR dan TD, bronkospasme, respons psikotik/
tingkah laku, impoten (pd pemakaian Inderal)
Pd penghentian pemakaian, dosis hrs diturunkan
bertahap selama 1-2 mgg utk mencegah efek rebound
(refleks takikardia dan vasokonstriksi)
 me kontraktilitas jantung (efek inotropik
negatif) dan beban kerja jantung
 Me- kebut. O2 miokard angina klasik
 Merelaksasikan a. koroner angina Printz metal

 Ex: verapamil
 Sakit Kepala
 Hipotensi (Lbh Sring pd nifedipin dan lbh jarang pd
diltiazem)
 Pusing
 Flushing Pada Kulit
 Refleksi takikardia dpt terjadi akibat hipotensi
 Perubahan2 fungsi hati, ginjal dan enzim hati dlm
serum
OBAT DOSIS PEMAKAIAN DAN
PERTIMBANGAN
Verapamil D: PO: 40-120 mg dlm, t.i.d. Untuk angina. Dapat terjadi
(Calan) IV: 5-10 mg selama 2 mnt hipotensi

Nifedipin D: PO: 10-30 mg, setiap 6-8 Untuk angina. Tekanan darah
(Procardia) jam, tidak melebihi 180 harus dipantau dengan ketat,
mg/hr terutama jika klien memakai
nitrat atau penghambat beta.
Merupakan penghambat
kalsium yg kuat.
Diltiazem D: PO: 30-60 mg, q.i.d Untuk angina. Rfek hipotensi
(Cardizem) SR: 60-120 mg, setiap 12 jam tidak seberat pada nifedipin.
Fungsi ginjal harus dipantau.
Nikardipin D: PO: 20 mg, t.i.d. Untuk angina. Memperbaiki
(Cardene) curah jantung
KUNCI: D: dewasa; PO: per oral; IV: intravena: SR: Sustained-release
 Diklasifikasikan menjadi 4 kategori:
1. Penghambat saluran (natrium) cepat IA (I) dan IB
(II)
2. Penghambat beta
3. Obat-obat yg memperpanjang repolarisasi
4. 40 penghambat saluran (kalsium) lambat
OBAT DOSIS PEMAKAIAN DAN PERTIMBANGAN
IA: Penghambat Rantai (Natrium) Cepat I

Quinidin Sulfat D: PO: 200-400 mg, t.i.d. Untuk disritmia atrium, ventrikel, dan supraventrikel. Kategori
(Cin-Quin) A: PO: 30 mg/kg atau 900 mg/m dlm kehamilan C. Kadar terapeutik serum: 2-6 g/mL. Interaksi
dosis terbagi5 obat: meningkatkan kerja digoksin; t1/2: 8 jam.

Prokainamid D: O: 250-500 mg. setiap 4-6 jam Untuk disritmia atrium, ventrikel. Mempunyai efek hipotensi
(Pronestyl, SR: 250 mg-1 g, setiap 6 jam atau 50 yg lbh ringan daripada quinidin. Pengikatan pd protein
Procan) mg/kg dlm dosis terbagi 4 sebanyak 20%; t1/2: 3,5 jam. Kadar terapeutik serum: 4-8
g/mL.
Disopiramid D: PO: 100-200 mg setiap 6jam. Untuk disritmia ventrikel. Kategori kehamilan C. Dapat
(Norpace) A (4-12 thn): PO: 10-15 mg/kg dlm menyebabkan gejala-gejala antikolinergik; t1/2: 8 jam. Kadar
dosis terbagi terapeutik serum: 3-8 g/mL.
IB: Penghambat Rantai (Natrium) Cepat II

Lidokain D: IV: dosis bervariasi Untuk disritmia ventrikel pada keadaan gawat. Kategori
(Xylocaine) kehamilan B; t1/2: 1,5 jam. Batas terapeutik serum: 1,5-6
g/mL.
Fenitoin D: IV: 100 mg, setiap 5-10 menit Untuk disritmia ventrikel akibat digitalis. Tidak disetujui oleh
(Dilantin) sampai disritma berhenti; dosis max FDA sebagai obat disritma. Kadar serum < 20 mikrogram/mL.
adlh 1000 mg
Tokainid D: PO: 400 mg, setiap 8 jam Untuk disritmia ventrikel, terutama (KVP) kontraksi ventrikel
(Tonocard) prematur. Serupa dengan lidokain kecuali dlm bentuk oral.
Kadar serum terapeutik: 4 g/mL.
Meksiletin D: PO: 200-400 mg, setiap 8 jam Untuk disritmia ventrikel, tetapi dpt menimbulkan disritmia
(Mexitil) ventrikel baru. Kategori kehamilan B. Disetujui oleh FDA pd
keadaan yg mengancam nyawa.
OBAT DOSIS PEMAKAIAN DAN
PERTIMBANGAN
Enkandin D: PO: 2 mg, setiap 8 jam; dapat Untuk disritmia ventrikel, tapi dapat menyebabkan
(Enkaid) ditingkatkan sampai 50-75 mg setiap 8 jam disritmia ventikular baru. Kategori kehamilan B.
Disetujui FDA untuk situasi yg mengancam jiwa.
II: Penghambat Beta

Propranolol D: PO: 10-30 mg, t.i.d., q.i.d (setiap 6-8 Untuk disrtimia ventrikel, takikardia atrial paroksismal,
(Inderal) jam) denyut ektopik atrium dan ventrikel
Bolus IV: 0,5-3 mg pd 1 mg.menit
Asebutolol D: PO: 200 mg, b.i.d., dosis dpt dinaikkan Terutama untuk kontraksi ventrikel prematur.
(Sectral) secara bertahap. Penghamabat beta yg baru yg mempengaruhi reseptor
beta1 pd jantung. Kategori kehamilan B. Dpt
menyebabkan bradikardia dan menurunkan curah
jantung.
III: Obat-obat yg memperpanjang Repolarisasi

Bretilium D: IM: 5-10 mg/kg, setiap 6-8 jam Untuk takikardia dan fibrilasi ventrikel (untuk
(Bretylol) IV: 5-10 mg/kg, ulangi dlm 15 menit, tetes mengubah menjadi ritme sinus yg normal). Dipakai jika
IV atau Bolus IV lidokain dan prokainamid tidak efektif
Amiodaron D: PO: DP: 400-1600 mg/hari dlm dosis Untuk distrimia ventrikel yg mengancam nyawa.
(Cordarone) terbagi Mula2 dosis lbh besar dan kmudian diturunkan. Kadar
R: 200-600 mg/hari serum: 1-2,5 g/mL.
IV: Penghambat Rantai (Kalsium) Lambat

Verapamil D: PO: 240-480 mg/hari dl dosis terbagi 3- Untuk distrimia supraventrikel. Kategori kehamilan C.
(Calan) 4 Kadar terapeutik serum: 80-300 g/mL atau 0,08-0,3
IV: 5-10 mg IV yg didorong g/mL
 Tujuan Penggunaan Diuritik:
1. Me TD
2. Memperkecil edema (perifer dan paru) pd CHF
 Memiliki efek antihipertensi dg me pelepasan air
dan Na  pe vol cairan dan TD 
 Ada 2: diuritik tidak menahan kalium dan diuritik
hemat kalium
 Diabsorbsi dg baik pa GIT
 Bekerja lgsg pd arteriol vasodilatasi TD 
 ES: ketidakseimbangan elektrolit (hipokalemi,
hipomagnesemia, hiperkalsemia, hipokloremia,
hiperuresemia, hiperglikemia, kolesterol ,
lipoprotein , TG 
 KI: GG
 IO: digoksin keracunan digitalis, me kerja
litium
 Bekerja pd ansa Henle dg mhmbt transport klorida thd
Na ke dalam sirkulasi (mhmbt reabsorbsi Na pasif)
 Absorbsi di GI, PP tinggi
 ES: ketidakseimbangan elektrolit, hipotensi
orthostatik
 IO: digitalis
 ex: asam etakrinat (Edecrin), furosemide (Lasix),
Bumetanid (Bumex)
 Lebih lemah dari tiazid dan diuritik kuat
 Bekerja pd tubulus distal
 ES: hiperkalemia
 Ex: Amilorid, Spironolakton (Aldactone),
Triamteren
 M’hambat kerja enzim anhidrase karbonik dalam
keseimbangan asam-basa (ion H+ dan CO3-) pe
ekskresi Na, K, bikarbonat
Pemakaian lama

Asidosis metabolik
 Dipakai utk me tek.intraokuler pd Px glaukoma
sudut terbuka/kronis bukan sudut tertutup/akut,
utk diuresis, epilepsi
 EX: Asetazolamid, diklorfenamid, Metazolamid
 Utk mencegah payah ginjal, me- tek,intrakranial,
me  tek.intraokuler
 Ex: Manitol , Urea
 ES: ketidakseimbangan cairan&elektrolit, mual,
muntah, takikardia

Anda mungkin juga menyukai