CEDERA KEPALA
Frilia Elri Botilangi
N 111 17 137
Cedera kepala atau head injury adalah kerusakan pada setiap struktur
bagian kepala yang disebabkan oleh trauma dan berakibat disfungsi
cerebral sementara sampai disfungsi permanen. Merupakan salah satu
penyebab kematian dan kecacatan utama pada kelompok usia produktif
,dan sebagian besar karena kecelakaan lalu lintas dan terjatuh dari
ketinggian.
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Anatomi Kepala
Duramater
Arakhnoid
Piamater
4. Otak
5. Cairan Serebrospinalis
Cairan serebrospinal (CSS) dihasilkan oleh plexus khoroideus dengan kecepatan produksi
sebanyak 20 ml/jam. CSS mengalir dari dari ventrikel lateral melalui foramen monro menuju
ventrikel III, dari akuaduktus sylvius menuju ventrikel IV. CSS akan direabsorbsi ke dalam
sirkulasi vena melalui granulasio arakhnoid yang terdapat pada sinus sagitalis superior.
6. Tentorium
Tentorium serebeli membagi rongga tengkorak menjadi ruang
supratentorial (terdiri dari fosa kranii anterior dan fosa kranii
media) dan ruang infratentorial (berisi fosa kranii posterior).
7. Vaskularisasi
Otak disuplai oleh dua arteri carotis interna dan dua arteri vertebralis
Keempat arteri ini beranastomosis pada permukaan inferior otak dan
membentuk sirkulus Willisi
Fisiologi Kepala
Cedera kepala atau trauma kapitis adalah trauma mekanik terhadap kepala baik
secara langsung ataupun tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi
neurologis yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik temporer maupu
n permanen.
Etiologi
Lesi Primer
Lesi Sekunder
Berdasarkan patologi
Komosio serebri
Kontusio serebri
Laserasio serebri
1. Anamnesis
– Trauma kapitis dengan/tanpa gangguan kesadaran atau dengan
interval lucid.
– Perdarahan/otorrhea/rhinorrhea.
– Amnesia traumatika (retrograd/anterograd)
2. Hasil pemeriksaan klinis neurologis
3. Foto kepala polos, posisi AP, lateral,
4. Foto lain dilakukan atas indikasi termasuk foto servikal
5. CT scan otak: untuk melihat kelainan yang mungkin terjadi.
Penatalaksanaan
Pasien KLL masuk dengan keluhan nyeri kepala yang dirasakan sejak ± 8 jam sebelum masuk rumah
sakit. Pasien mengalami kecelakaan lalu lintas tanggal 7 Juli 2019 sekitar jam 04.00 WITA di jalan
Veteran. Pasien mengendarai motor dan menabrak trotoar, pasien tidak menggunakan helm.
Mekanisme trauma tidak diketahui pasien. Keluhan disertai nyeri pada luka di wajah sebelah kanan,
dagu sebelah kanan, lengan bawah sebelah kanan, dan kaki kanan. Pasien juga mengatakan bahwa
tidak mengingat bagaimana saat kejadian. Tidak ada keluhan pusing, keluar darah dari telinga, hidun
g dan mulut sesaat setelah kejadian. Riwayat muntah (-), Riwayat Pingsan (+). BAK (+) lancer, BAB
(+) biasa.
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien belum pernah mengalami hal
yang sama sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga : HT (-), DM (-), penyakit jantung (-)
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis, GCS : E4, V5, M6
Vital Sign :
TD : 120/80 mmHg
N : 88 x/menit
RR : 18 x/menit
S : 36,5 oC
Pasien KLL masuk dengan keluhan nyeri kepala yang dirasakan sejak ± 8 jam
sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengalami kecelakaan lalu lintas tanggal 7
Juli 2019 sekitar jam 04.00 WITA di jalan Veteran. Pasien mengendarai motor dan
menabrak trotoar, pasien tidak menggunakan helm. Mekanisme trauma : tidak di
ketahui pasien. Keluhan disertai nyeri pada luka di wajah sebelah kanan, dagu
kanan, lengan bawah sebelah kanan, dan kaki kanan. Pasien juga mengatakan
bahwa tidak mengingat bagaimana saat kejadian. Riwayat Pingsan (+). BAK (+)
lancer, BAB (+) biasa. Pada kepala tampak luka dihecting (+), regio mandibula
dihecting (+), vulnus laseratum (+). Pada ekstremitas atas tampak vulnus excoria
tum dextra (+), dan ekstremitas bawah tampak vulnus excoriatum dextra (+).
Diagnosis Kerja : Cedera Kepala Ringan + Multipel Vulnus Excoriatum + Vulnus
Laseratum Mandibula dextra
Terapi :
Rawat Luka
IVFD RL 20 tpm
Inj. Piracetam 3 gr/12 jam/iv
Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam/iv
Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam/iv
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam/iv
S : Nyeri kepala (-), pusing S : Nyeri kepala (-), pusing (-), S : Nyeri kepala (-), pusing (-), S : Nyeri kepala (-), pusing (+),
(+), nyeri pada luka (+), nyeri pada luka (+), demam (-), nyeri pada luka (+), demam nyeri pada luka (-), demam (-),
demam (-), mual (-) muntah (-), mual (-) muntah (-), BAK (-), mual (-) muntah (-), BAK mual (-) muntah (-), BAK
BAK (+) (+) lancar, BAB (+) biasa. (+) lancar, BAB (+) biasa. (+) lancar, BAB (+) biasa.
lancar, BAB (+) biasa.
A : Cedera Kepala Ringan + A : Cedera Kepala Ringan + A : Cedera Kepala Ringan + A :Cedera Kepala Ringan +
Multiple Vulnus Excoriatum Fraktur Inkomplit Corpus Fraktur Inkomplit Corpus Fraktur Inkomplit Corpus
Indikasi rawat inap pada cedera kepala ringan Pada kasus ini, indikasi pasien di rawat inap
adalah : 1). Nilai GCS <15, 2). Orientasi (waktu karena mengalami amnesia retrograde, nyeri
dan tempat) terganggu, adanya amnesia, 3). kepala dan tidak ada yang bisa mengawasi
Gejala sakit kepala, muntah, dan vertigo, 4). dengan baik di rumah.
Fraktur tulang kepala, 5). Tidak ada yang bisa
mengawasi dengan baik di rumah. Pasien di rawat selama 4 hari dan pada hari ke 4
Lama perawatan minimal 24 jam sampai 3 hari, pasien di rawat jalan.
kecuali terjadi hematoma intracranial.
TERIMA KASIH