Anda di halaman 1dari 21

PSAK 3

Laporan Keuangan Interim

Analisis & Standar Akuntansi Keuangan


Definisi

• Laporan Keuangan Interim merupakan laporan


keuangan yang berisi baik laporan keuangan lengkap
(seperti yang dijelaskan di PSAK 1 (revisi 2009):
Penyajian Laporan Keuangan) atau laporan keuangan
ringkas (seperti yang dijelaskan di Pernyataan ini)
untuk suatu periode interim.

• Periode Interim adalah suatu periode laporan


keuangan yang lebih pendek dari satu tahun buku
penuh.
Komponen Keuangan Interim
A. laporan posisi keuangan ringkas;
B. laporan perubahan ekuitas ringkas;
C. laporan arus kas ringkas;
D. catatan penjelasan tertentu. 
E. Laporan laba rugi komprehensif ringkas, yang disajikan:
1. dalam satu laporan laba rugi komprehensif ringkas
2. dalam satu laporan laba rugi ringkas terpisah
3. satu laporan laba rugi komprehensif ringkas
Jika entitas menerbitkan laporan keuangan lengkap dalam
laporan keuangan interimnya, maka format dan isi laporan
keuangan interim tersebut sesuai dengan persyaratan PSAK 1:
Penyajian Laporan Keuangan. 
Isi Laporan Keuangan Interim
Terkait dengan masalah ketepatan waktu dan pertimbangan biaya
serta untuk menghindari pengulangan informasi yang telah
dilaporkan sebelumnya, entitas disyaratkan atau diperbolehkan
memilih untuk menyediakan informasi yang lebih sedikit pada
tanggal interim dibandingkan dengan laporan keuangan tahunan.

Pernyataan ini menetapkan isi minimal laporan keuangan interim


meliputi laporan keuangan ringkas dan catatan penjelasan tertentu.

Laporan keuangan interim dimaksudkan untuk menyediakan


pemutakhiran laporan keuangan tahunan lengkap yang terakhir.
Oleh karena itu, laporan keuangan interim berfokus pada aktivitas,
peristiwa, dan kondisi baru serta tidak mengulangi informasi yang
telah dilaporkan sebelumnya.
Penyajikan laporan keuangan interim kuartal pertama

Laporan Keuangan Periode Berjalan Periode Komparatif

Laporan Posisi Keuangan 31 Maret 2012 31 Desember 2011

Laporan Laba Rugi Untuk periode 3 bulan berakhir 31 Untuk periode 3 bulan berakhir 31
Komprehensif Maret 2012 Maret 2011

Laporan Perubahan Ekuitas Untuk periode 3 bulan berakhir 31 Untuk periode 3 bulan berakhir 31
Maret 2012 Maret 2011

Laporan Arus Kas Untuk periode 3 bulan berakhir 31 Untuk periode 3 bulan berakhir 31
Maret 2012 Maret 2011
Penyajikan laporan keuangan interim kuartal kedua

Laporan Keuangan Periode Berjalan Periode Komparatif


Laporan Posisi Keuangan 30 Juni 2012 31 Desember 2011

Laporan Laba Rugi Untuk periode 3 bulan yang berakhir Untuk periode 3 bulan yang
Komprehensif 30 Juni 2012 berakhir 30 Juni 2011
Untuk periode 6 bulan berakhir 30 Untuk periode 6 bulan berakhir 30
Juni 2012 Juni 2011

Laporan Perubahan Ekuitas Untuk periode 6 bulan berakhir 30 Untuk periode 6 bulan berakhir 30
Juni 2012 Juni 2011

Laporan Arus Kas Untuk periode 6 bulan berakhir 30 Untuk periode 6 bulan berakhir 30
Juni 2012 Juni 2011
Catatan Penjelasan Tertentu

Pengguna laporan keuangan interim entitas juga akan memiliki akses


terhadap laporan keuangan tahunan terkini entitas tersebut. Oleh
karena itu, tidak diperlukan catatan atas laporan keuangan interim
untuk memberikan pemutakhiran yang relatif tidak signfikan terhadap
informasi yang telah dilaporkan dalam catatan atas laporan keuangan
dalam laporan tahunan terkini. Pada tanggal interim, hal yang lebih
bermanfaat adalah penjelasan peristiwa dan transaksi signifikan untuk
memahami perubahan posisi dan kinerja keuangan entitas sejak akhir
periode pelaporan lalu.
PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
mensyaratkan pengungkapan sifat dan (jika dapat
dipraktikkan) jumlah perubahan estimasi yang
memiliki baik dampak material dalam periode
berjalan maupun diperkirakan memiliki dampak
material dalam periode selanjutnya. Paragraf
16(d) mensyaratkan pengungkapan serupa dalam
laporan keuangan interim.
Pengakuan dan Pengukuran
Entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dalam laporan
keuangan interim sebagaimana yang diterapkan dalam laporan
keuangan tahunan, kecuali untuk perubahan kebijakan akuntansi
yang dilakukan setelah tanggal laporan keuangan tahunan terkini
yang akan tercermin dalam laporan keuangan tahunan berikutnya.
Namun, frekuensi pelaporan entitas (tahunan, semesteran, atau
kuartalan) tidak mempengaruhi pengukuran hasil tahunannya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pengukuran untuk tujuan pelaporan
interim dibuat atas dasar awal tahun buku sampai tanggal
pelaporan.
Penyajian Kembali Periode Interim yang telah Dilaporkan
Sebelumnya
Perubahan kebijakan akuntansi, selain yang diatur dalam ketentuan
transisi suatu PSAK baru, dicerminkan dengan:
1. penyajian kembali laporan keuangan interim periode lalu dalam
tahun keuangan berjalan dan periode interim komparatif dalam
setiap tahun keuangan lalu yang akan disajikan kembali dalam
laporan keuangan tahunan sesuai dengan PSAK 25 (revisi 2009):
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan; atau
2. jika tidak praktis untuk menentukan dampak kumulatif pada
awal tahun keuangan dari penerapan kebijakan akuntansi baru
untuk semua periode lalu, maka dilakukan penyesuaian laporan
keuangan periode interim lalu dalam tahun keuangan berjalan,
dan periode interim komparatifnya dalam tahun keuangan lalu
untuk menerapkan kebijakan akuntansi baru secara prospektif
sejak tanggal praktis paling awal.
Tanggal Efektif

Pernyataan ini berlaku untuk periode tahun buku


yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011
CONTOH LAPORAN KEUANGAN INTERIM
PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk
ILUSTRASI
Pada januari 2012 PT. ABC (dengan tahun buku yang berakhir
31 Desember) mengakuisisi 100.000 saham biasa PT. LMN
dengan harga beli Rp. 180.000.000. Saham tersebut diakuisi
sebagai investasi jangka panjang dan diklasifikasikan sebagai
investasi “tersedia untuk dijual”. Pada bulan Februari 2012
pabrik dan fasilitas produksi PT. LMN habis terbakar dan tidak
diasuransikan, dan pada 31 Maret, saham biasa PT. LMN
memiliki kuotasi harga sebesar Rp. 800 per saham.

Pada Desember 2012, diketahui kebakaran tersebut disebabkan


oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan PT. LMN mampu
menutupi kerugian kebakaran dari pihak yang tidak
bertanggung jawab tersebut. Sehingga harga saham PT.LMN
pun membaik dan ditutup pada harga Rp. 1500 per saham
pada 31 Desember 2012.
Penjelasan Ilustrasi
Dalam contoh ini jika PT. ABC membuat laporan triwulan, maka laba rugi komprehensifnya
untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 akan membebankan kerugian penurunan
nilai sebesar Rp. 100.000.000 {Rp. 180.000.000 –( Rp.800 x 100.000 lbr)}, sedangkan laporan
perubahan ekuitasnya akan dikreditkan dengan keuntungan nilai pasar (mark-to-mark) 
sebesar Rp. 70.000.000 { (Rp. 1500 – Rp 800) x 100.000 lbr}. Namun jika PT. ABC tidak
membuat laporan triwulan, maka tidak ada kerugian penurunan nilai yang dibebankan ke
laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir Desember 2012, sedangkan
laporan perubahan dalam ekuitas akan didebitkan dengan kerugian nilai pasar sebesar Rp.
30.000.000 (Rp. 100.000.000 – Rp. Rp. 70.000.000). Hal ini sejalan dengan prinsip “kebjakan
akuntansi yang sama” tetapi tidak sejalan dengan prinsip “year to date” PSAK 3

Supaya sejalan dengan prinsip year to date, PT. ABC (dengan menganggap perusahaan


membuat laporan triwulan) harus membalikkan kerugian penurunan nilai dalam laporan
keuangan komprehensif triwulan keempat. Namun hal ini tidak sejalan dengan prinsip
“kebijakan akuntansi yang sama” PSAK 3.

Dalam kasus ini tidaklah mungkin untuk menerapkan prinsip kebijakan akuntansi yang sama
dan prinsip “year to date” PSAK 3. ISAK 17 menetapkan bahwa prinsip kebijakan akuntansi
yang sama diterapkan dalam kasus seperti ini.
Kesimpulan

Laporan keuangan interim merupakan laporan


keuangan yang disajikan dalam kurun waktu kurang
dari satu periode (1 tahun). Laporan interim disajikan
sama dengan penyajian laporan keuangan tahunan.
Laporan interim wajib dibuat oleh perusahaan yang
terdaftar di badan pengawas pasar modal seperti BEI.
Hal ini agar semua perusahaan dapat menunjukkan
kinerjanya kepada pihak-pihak yang terkait.
Pengungkapan dalam laporan keuangan interim
mengenal adanya konsep estimasi dan materialisasi.
Sumber
http://
sheteeballack13.blogspot.com/2016/05/pengungkapan-laporan-keuangan-int
erim.html?m=1

https://www.idx.co.id/

Buku memahami IFRS Standar Pelaporan Keuangan Internasional;


Nandakumar A; J.Metha Kalpesh; Ghost TP. Dr. Alkafaji Dr. Yass A. 2012

http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan-sak-9-ps
ak-3-laporan-keuangan-interim
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai