Khamir (Yeast)
Saccharomyces, Candida,
Endomycopsis, Torulopsis
Contoh:
Bir - Saccharomyces cereviciae
Mentega - Rhodotorula rubra, R. glutinis, Candida famata, C.
diffluens, C. lipolytica, Cryptococcus laurentii
Sifat-sifat kapang
• Substrat : pati, pektin, protein, lipid
• Aerob
• pH : 2 – 8.5
• Aw : 0,6 – 0,7
• Suhu : 20 – 37 °C
Contoh:
Tempe: Rhizopus oligospora, Rhizopus oryzae
Oncom: Rhizopus oligospora, R. oryzae, Neurospora sitophia
Kecap: Aspergillus oryzae
Tauco: Aspergillus oryzae
SUHU
AIR
• Bakteri jenis:
Bacillus subtilis var natto
Gram +, mesofilik, heat tolerant,
fakultatif anaerob
• Exopolisakarida
• Sekresi enzim ekstrasel:
protease, amilase, phytase
MANFAAT NATTO
• Baik utk mikroflora pada usus
• Meningkatkan sistem imun
• Menghasilkan:
Pyrazine , Serin Protease
Vit K utamanya K2 (879 μg/100g)
Isoflavon, phytoestrogen, selenium,
Genistein, Daidzein
Kapang ft Bakteri ft Khamir
1Aspergillus oryzae
2Pediococcus halophilus/soyae
3Saccharomyces rouxii
3Torulopsis versatilis
Pediococcus bacteria
Saccharomyces rouxii
Aspergillus oryzae 1 : 2 (koji : Brine) Growing in a 24% salt
solution
Amylolytic, Proteolytic, Peptidolytic,
and Lypolytic enzymes Aktivitas enzim kapang menurun dan
digantikan oleh BAL menghidrolisis
protein dan karbohidrat serta
menurunkan pH dari 6,7 5
Rhyzopus oligosporus
Micrococcus luteus
Corynebacterium sp.
PROSES PEMBUATAN TEMPE
Dikupas kulit
arinya dan di
cuci
Dadih
Perbandingan susu sapi dan susu kerbau
Komposisi (%) Air susu kerbau Air susu sapi
Lemak 7.5 3.7
Casein 3.2 2.8
Protein whey 0.6 0.6
Laktosa 4.9 4.8
Kadar abu 0.8 0.7
Total padatan 16.9 12.6
(Ling ER, Kon SK, & Porter JWG (1961) in Akuzawa, R., Miura, T., & Surono, I. S., 2011)
Susu kerbau memiliki konsentrasi padatan total yang lebih tinggi dibandingkan
dengan susu sapi sehingga menghasilkan konsistensi dan tekstur dadih yang lebih
padat dan kompak (Setiyanto et al. 2009 dalam Usmiati, S., 2013).
Yoghurt
Lactobacillus
Bifidobacterium sp. Lactobacillus sp. Streptococcus
bulgaricus
thermophillus
Mayoritas mikroba yang memfermentasi
produk susu merupakan bakteri asam laktat
Lactobasilus dan streptococcus merupakan
bakteri thermofilik (tahan panas)
Lactobasilus dan bifidobakterium merupakan
mikroba probiotik
Proses Pembuatan Yoghurt
• Bakteri merombak gula pada susu dan
melepaskan asam laktat
• Tingkat keasaman meningkat
menyebabkan protein susu menjadi
mengental atau memadat
• Keasaman dibuat hingga mencapai pH
4,5 atau lebih rendah untuk
menghindari proliferasi bakteri
pathogen
Nutrisi dalam yoghurt
Komponen Kandungan (per 100 gram)
Energi (Kkal) 42
pH 4.2
Protein (g) 5
Karbohidrat (g) 6
Lemak (g) -
Kalsium (mg) 176
Magnesium (mg) 17
Potassium (mg) 226 (Canadian Dairy Commission (2002) )
Selain itu juga ditemukan Lb. brevis, dan khamir (Torulopsis holmii dan
Saccharomyces delbrueckii).
Proses Pembuatan Kefir
Susu Sapi
Didinginkan Inokulasi
starter kefir
5%
Inkubasi Suhu 22-320C, 18-24 Jam
Susu di saring
KEFIR
Kefir Grain (Biji Kefir)
• Bibit kefir terdiri atas granula (butiran) mulai seukuran biji
gandum sampai biji kenari. Butiran itu tumbuh dari ukuran
sangat kecil dan terus tumbuh selama inkubasi. Sebanyak 50 g
butiran kefir basah dapat tumbuh menjadi dua kali lipat
dalam 7 - 10 hari jika dipindahkan ke dalam 500 ml susu segar
enam kali seminggu.
• Bibit kefir tidak dapat dikeringkan dengan pemanasan karena
sebagian mikroorganisme di dalamnya akan mati. Bibit kefir
masih aktif jika diawetkan dengan cara pengeringan beku
(freeze drying)
Sauerkraut
• Sauerkraut (kubis asam) adalah makanan khas
Jerman dari kubis yang diiris halus dan
difermentasi oleh berbagai bakteri asam
laktat, seperti Leuconostoc, Lactobacillus dan
Pediococcus
• Prosesnya dengan memfermentasi kubis
dengan mikroba dari kubis itu sendiri
• Mikroba yang berkembang di sauerkraut yaitu
mikroba heterofermentatif (Leuconostoc
mesenteroides, Lactobacillus Brevis) dan
Homofermentatif (Lactobacillus plantarum
and Pediococcus cerevisiae)
Proses Pembuatan Sauerkraut
Kubis segar
• Garam : untuk pengendalian
Dipotong luar (trimming) keseimbangan antara mikroba
hetero dan homofermentatif dan
penghambatan bakteri perusak
Dicacah rata
Garam 2%
Dari berat • Inkubasi : untuk proses dehidrasi
kubis
kubis dan produksi asam laktat
Fermentasi pada suhu ruang 2-3 minggu
oleh mikroba
Sauerkraut
Microbiologi sauerkraut
• Penggaraman berfungsi untuk pencipta suasana asin, rasa,
• Diawali oleh fermentasi mikroba heterofermentative
Leuconostoc mesenteroides, diikuti oleh Lactobacillus Brevis,
kemudian mikroba homofermentatif Lactobacillus
Plantarum, dan yang terakhir Pediococcus cerevisiae
• Hasil sampingnya adalah berupa senyawa yang mudah
menguap: diacetyl, acetyladehyde, senyawa sulfur, etil
butirat, dll
Microbiologi sauerkraut
Penyaringan
Khamir
C6H12O6 2C 2H5OH + 2CO2
Glukosa/Fruktosa anaerobik etil alkohol karbondioksida
Etil Alkohol
Acetifikasi (Oksidasi Etanol)
Bakteri
C2H5OH + O2 CH3COOH + H2O
Etanol Udara asam asetat air
Asam Asetat
Bakteri Asam Asetat
Acetobacter Gluconobacter
+ 5 gr teh hitam/hijau
+ 70 gr gula
hitam/hijau
Pengadukan Air teh seduhan
SCOBY
Penyeduhan
Pencampuran
ampas
Fermentasi, suhu 23 - 27º C selama 8 – 12 hari
Larutan air teh panas
Penyaringan
Pendinginan 20 - 25º C
Media Nata
• Inokulasi media dan starter
Media
Nata Keasaman 3-4 Dididihkan Nata
Ditambah Starter
Asam cuka Nata
Microba yang berperan
• Pertumbuhan sel
1. Fase adaptasi lama fase ditentukan oleh medium dan lingkungan pertumbuhan
serta ∑ inokulum. Fase ini dapat mencapai ± 0-24jam atau ± 1hari sejak inkubasi.
Makin cepat makin efisien pembentukan nata
2. Fase pertumbuhan awal menandai diawalinya pertumbuhan eksponensial, dilalui
hanya beberapa jam
3. Fase Pertumbuhan eksponensial pertumbuhan sangat cepat (sekresi
ekstraseluler polimerase)
Beer
Sejarah Beer
• Berasal dari UK : Ber(e)
• Berasal dari negara latin : Bibere artinya Untuk
diminum
• Minuman beralkohol hasil fermentasi dari pati
(Barley) dan flavor memanfaatkan buah hops
• Mikroba yang berperan Khamir (Saccharomyces
cereviceae)
• Starch Sugar Ethanol
Proses Pembuatan Beer
• Proses terdiri dari : Perendaman
(malting), penumbukan (mashing),
pemasakan, fermentasi khamir,
dan penanganan setelah
fermentasi
• Yeast tidak dapat memfermentasi
pati barley sehingga harus di
rendam dan dihaluskan terlebih
dahulu
• Salah satu penyumbang flavor
beer adalah tumbukan barley
Proses Pembuatan Beer
Microba yang berperan
Pasteurisasi
Aerasi, secukupnya
Pemeraman
BAL
Fermentasi II, suhu 9 – 12 oC Endapan khamir
Pengemasan
Proses Pembuatan Wine
• Pemanenan dan persiapan anggur :
– Panen saat kematangan sempurna
• Anggur yang dipetik manual lebih berkualitas premium untuk wine
• Pemanenan manual yang diatur bisa membedakan kualitas wine
– Penghancuran and maserasi
• Cuci bersih
• Tumbuk atau hancurkan
• Maserasi : bahan baku anggur yang dihancurkan kemudian didiamkan untuk
mengekstrak lebih banyak senyawa
– Lama dan suhu mempengaruhi warna wine
– Untuk wine putih hanya membutuhkan waktu sebentar dan suhu rendah
Microbiologi Wine
• Mikrobia alami yang ada di kulit anggur berperan
sebagai fermentor alami pada wine : Kloeckera apiculata
• S. cerevisiae ditambahkan saat proses berjalan
• Syarat keberhasilan :
1. pH rendah
2. Tersedia asam organik
3. Tinggi gula dan tinggi tekanan osmotik
4. CO2 (anaerob)
5. Membatasi pertumbuhan mikroba aerob
6. Ethanol dan sulfit
Kloeckera apiculata
Microbiologi Wine
• S. cerevisiae hanya 10% dari total populasi yeast
• Kloeckera apiculata dominan dan membentuk 6% etanol dari glukosa dan
fruktosa
• Khamir :
Saccharomyces, Candida, Hansenula pichia, S.cereviseae, S.ovifformes,
S.fermentati
• S.cereviseae var ellipsoideus
1. Suhu 30°C
2. Alkohol tinggi (18-20%)
3. Dapat melakukan fermentasi pd kadar gula awal 30%