Teknologi Fermentasi Dosen Praktikum : Ir. CC. Nurwitri, DAA
Mrr. Lukie Trianawati, STP Asisten : Made Gayatri, STP Kelas/ Kelompok : A-P1/ 3
PRODUK PANGAN HASIL FERMENTASI
(Tao-Si & Minuman Probiotik)
Oleh :
Sarah Febrina J3E111004
Ayu Putri Dharma J3E111050 Triana Wulan Sari J3E111074 Muhammad Satrio J3E111092 Elvina larasati J3E111115 Rizki Rhamadina J3E111138
SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN
DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013 1. Tao-si Tao-si atau tausi merupakan hasil olahan kedelai hitam yang banyak ditemukan di daerah cina. Pada dasarnya tausi hampir sama dengan tauco, perbedaanya terletak pada bahan baku kedelai yang digunakan. Bahan baku yang digunakan pada tauco adalah kedelai putih atau kuning dan biasa ditemukan di indonesia sedangkan untuk tausi, kedelai yang digunakan adalah kedelai hitam yang banyak ditemukan di cina.
1.1 Prinsip Fermentasi Tao-shi
Prinsip pembuatan tausi ini melalui dua tahapan fermentasi yaitu fermentasi kapang dan fermentasi garam. Secara tradisional, kedua tahapan fermentasi tersebut dilakukan secara spontan dimana mikroba yang berperan selama fermentasi bersal dari udara sekitarnya atau dari sisa-sisa spora kapang yang tertinggal pada wadah bekas fermentasi sebelumnya. Mikroba yang berperan selama proses fermentasi adalah jenis kapang A. oryzae atau dari jenis R. oryzae dan R. oligosporus. Selama fermentasi kapang, kapang yang berperan akan memproduksi enzim seperti enzim amilase, enzim protease, dan enzim lipase. Dengan adanya kapang tersebut maka akan terjadi pemecahan komponen-komponen dari bahan tersebut. Selama proses fermentasi garam, enzim-enzim hasil dari fermentasi kapang akan memecah komponen-komponen gizi dari kedelai menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Protein kedelai akan diubah menjadi asam amino, sedangkan karbohidrat akan diubah menjadi senyawa organik. Senyawa-senyawa tersebut kemudian akan bereaksi dengan senyawa lainnya yang merupakan hasil dari proses fermentasi asam laktat dan alkohol. Reaksi antara asam-asam organik dan etanol (alkohol) lainnya akan menghasilkan ester-ester yang merupakan senyawa pembentuk cita rasa dan aroma. Adanya reaksi antara asam amino dengan gula akan menyebabkan terjadinya pencoklatan yang akan mempengaruhi mutu produk secara keseluruhan. Karena proses fermentasi ini, struktur protein di dalam kedelai terpecah-pecah menjadi berbagai macam asam amino. Berbagai asam amino ini bercampur dengan garam yang ditambahkan, membentuk kandungan umami yang tinggi sekali. Umami adalah sebutan komponen rasa yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi gurih. Rasa gurih/umami terjadi karena terbentuknya MSG alami dalam tauco.
1.1 Bahan Baku Tao-Si
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan tausi adalah kedelai hitam, laru / ragi, tepung ketan, tepung beras, garam, gula aren dan air.
1.3 Prosedur Fermentasi Tao-si
Tahapan - tahapan yang perlu dilakukan untuk membuat tausi meliputi: perendaman, pencucian, pengukusan, penirisan, penambahan laru, fermentasi kapang, dan dilanjutkan dengan perendaman dalam larutan garam (fermentasi garam) selanjutnya adalah penyempurnaan. Tujuan dari perendaman kedelai pada tahap pertama adalah untuk memudahkan pengupasan kulit kedelai, mengembangkan biji kedelai dan untuk membantu mempercepat pengukusan atau perebusan. Perendaman kedelai biasanya dilakukan semalam atau sekitar 20 sampai 22 jam. Berbeda dengan pembuatan tempe pada pembuatan tausi ini sering ditambahkan tepung misalnya tepung beras, tepung ktan atau tepung terigu. Adapun tujuan dari penambahan tepung ini adalah untuk : 1. Merangsang pertumbuhan kapang 2. Menurunkan kadar air 3. Menambah volume produk 4. Sumber lignin glikosida dan asam glutamat Tahapan pertama dari pembuatan tausi yakni menyiapkan bahan utama (kedelai) yang dibersihkan kemudian dilakukan perendaman selama 20 sampai 22 jam. Selanjutnya kulit kedelai dikupas hingga berbentuk kepingan biji kedelai. Kedelai kemudian direbus hingga 2 jam dan ditiriskan. Persiapan tepung ketan sebanyak setengah bagian dari jumlah kedelai, disangrai dengan wajan. Tepung ketan yang sudah disangrai diberi laru sebanyak 1 sendok teh untuk 1 kg kedelai dan dicampur dengan kedelai yang sudah masak, dan diaduk sampai merata. Campuran kedelai, tepung ketan dan laru diletakkan pada tampah dengan kain saring, kemudian ditutup dengan tampah lain dan diperam selama 3 hari. selanjutnya adalah dijemur sampai kering, kemudian dihancurkan dari gumpalan. Kemudian garam yang dilarutkan dengan air dicampur dengan kedelai dan diperam kembali selama 4 minggu. Setelah 4 minggu kedelai ditambah dengan gula aren sambil dimasak hingga mendidih dan tidak terbentuk buih dan agak kental. Berikut ini adalah diagram alir pembuatan Tao-si :
Kedelai hitam (1 kg) dibersihkan
dan dicuci
Direndam air panas 5 menit dan
direndam dengan air dingin selama 20 jam
Kulit kedelai dikupas
Kedelai direbus selama 2 jam dan ditiriskan
hingga dingin
Tepung beras, tepung ketan , dan ragi
dicampurkan
Campuran tepung ditaburkan pada kedelai
kemudian fermentasi selama 3 hari
Dijemur hingga kering serta gumpalan dihaluskan
Garam dilarutkan dengan air dan dicampurkan ke
kedelai
Diperam kembali dengan suhu kamar
selama 5 minggu
Tausi mentah ditambah gula kemudian
dimasak hingga mendidih dan tidak berbuih 2. Minuman Probiotik Minuman probiotik merupakan istilah lain dari minuman fermentasi asam laktat. Terkandung bakteri asam laktat pada minuman probiotik. Bakteri asam laktat mempunyai sifat gram positif, tidak berspora, berbentuk bulat dan menghasilkan asam laktat hasil dari fermentasi karbohidrat. Golongan bakteri yang termasuk bakteri asam laktat adalah Aeroccus, Enterococcus, Lactobacillus, dan Streptococcus. Bakteri seperti Lactobacillus dan Eubacterium termasuk kategori bakteri baik atau membawa manfaat (Lestiani, 2004).
2.1 Prinsip Minuman Probiotik
Produk dari minuman probiotik yang biasa ditemui adalah produk dairy serta makanan yang biasa difortifikasi dengan probiotik seperti yoghurt. Prinsip dari minuman probiotik adalah protein dalam bahan diubah menjadi asam laktat oleh mikroba seperti Lactobacillus acidophilus, L.casei, L.plantarum yang biasa ditemukan di pasaran. Sekitar 40% protein dalam bahan diubah menjadi asam laktat, oleh sebab itulah minuman memiliki rasa yang asam. Pengolahan minuman probiotik dapat menggunakan susu skim. Pertama dilakukan pembibitan bakteri Lactobacillus casei dan dicampur dengan glukosa dan susu bubuk skim di dalam inkubator. Penggunaan glukosa berfungsi sebagai media untuk bakteri hidup. Kemudian dilakukan penambahan sukrosa dan aroma dan air. Menurut Kurman (1992), Lactobacillus casei akan merubah ribosa menjadi asam laktat dan asam asetat. Bakteri tersebut digunakan pada susu dikarenakan dapat berfungsi secara optimal selain itu tahan dengan asam lambung.
2.2 Bahan Baku Minuman Probiotik
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan minuman probiotik adalah bakteri Lactobacillus casei hidup, susu bubuk skim, sukrosa, glukosa, dan air.
2.3 Prosedur Pengolahan Minuman Probiotik
Pengolahan minuman probiotik melalui beberapa tahapan. Susu terlebih dahulu disteril selama 3 sampai 4 detik. Kemudian dilakukan penambahan Lactobacillus casei selama 4 hari (Kurman, 1992). Pertama bahan bahan utama seperti susu skim dan glukosa dicampurkan denga air di dalam tangki pelarut. Kemudian bakteri Lactobacillus casei disiapkan dan dikembangbiakan. Tahap selanjutnya dilakukan fermentasi yakni bahan campuran susu ditambah dengan bibit bakteri Lactobacillus casei di dalam tangki. Selanjutnya dilakukan proses homogenizer. Selesai proses homogenizer dilakukan pencampuran dengan air yang telah disterilisasi. Berikut adalah diagram pembuatan minuman probiotik :
Pencampuran susu bubuk skim, gula
dan air dalam tangki
Bibit bakteri Lactobacillus casei
dipersiapkan
Bibit dicampur dengan campuran
susu
Diakukan fermentasi dalam tangki
fermentasi dengan suhu 370C
Dilakukan homogenisasi dalam tangki
homogen.
Kemudian dilakukan penambahan air
steril
Minuman probiotik DAFTAR PUSTAKA
Ossiris, S. 2011. Pembuatan dan fermentasi tauco). http://lordbroken.wordpress.com
/2011/10/01/pembuatan-dan-fermentasi-tauco/. [16 februari 2013]
Wineke, O. 2011. Memilih tausi. http://food.detik.com/read/2011/11/16/105234/1768
347/312/ memilih-tausi. [16 februari 2013]
Lestiani, L. 2004. Hidup Sehat Bersama Bakteri Baik, Probitoik. http://www.republika
.co.id/koran_detail.asp?id=175981&kat_id=123&kat_id1=&kat_id2. [16 februari 2013]
Kurmann, J. A., 1992, Encyclopedia of Fermented Fresh Milk Products : An
International Inventory of Fermented milk, Cream, Buttermilk, Whey and Related Products. An AVI Book. USA