• Obesitas
Angka Indeks Massa Tubuh (IMT) ≥ 30
dapat meningkatkan risiko terjadinya
dislipidemia (kolesterol tinggi).
FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT
MENINGKATKAN RESIKO KOLESTROL TINGGI
•Merokok
Kebiasaan yang satu ini dapat merusak
dinding pembuluh darah, sehingga
mempermudah penumpukan deposit lemak.
Merokok juga dapat menurunkan kadar HDL
atau kolesterol baik.
•Diabetes
Glukosa darah yang tinggi berperan dalam
peningkatan kolesterol LDL dan penurunan
kolesterol HDL. Glukosa darah tinggi juga
merusak lapisan pembuluh darah arteri.
NILAI RUJUKAN
KOLESTROL
Nilai Normal:
Kurang dari 150 mg/dl KLINIK:
Berisiko tinggi terhadap PJK: Merupakan lipoprotein beta
<160 mg/dl yang merupakan andil utama
Berisiko sedang : 130-159mg/dl terjadinya arterosklerosis dan
Resiko rendah : <130 mg/dl penyakit arteria koronaria.
MACAM- MACAM KOLESTROL
Metode Elektrode
Based Biosensor
Metode: Enzimatik
Prinsip : Lipoprotein yang mengandung apo
B, seperti kilomikron, VLDL, LDL, IDL dan
Lp(a) dipisahkan dengan jalan
mengendapkannya menggunakan kation
polyanion-divalent. Kolesterol- HDL pada
supernatan diukur secara enzimatik (spt di
atas)
Kolesterol- HDL
• Polianion yang biasa digunakan: heparin
sulfat, dekstran sulfat dan sodium
fosfotungstat
• Kation valensi dua yang digunakan: Ca, Mg dan
Mn
• Pd metode standar menggunakan: Heparin
sulfat – Mn Sebanding dengan hasil
ultrasentrifugasi
• Kelemahan menggunakan Mn, dapat
mempengaruhi reaksi enzimatik, namun dpt
dihilangkan dgn mengendapkan kelebihan Mn
menggunakan NaHCO3 atau EDTA
Kolesterol- HDL
• Penggunaan Dekstran sulfat-Mg dan
Sodium fosfotungstat-Mg, hasil lebih
rendah kira-kira 5%
• Penggunaan heparin sulfat-Ca memberi
hasil lebih tinggi 10% dibanding
Ultrasentrifugasi
• Presipitasi dipengaruhi oleh:
• pH, konsentrasi reagen, kekuatan ionik,
adanya protein serum lain dan antikoagulan,
jumlah relatif lipid dan protein dalam partikel
lipoprotein, durasi dan kondisi penyimpanan
sampel
Kolesterol- LDL
• Cara lain dlm pengukuran kol-LDL
• Menggunakan rumus Friedewald sbb
• Catatan:
• Tdk dpt digunakan bila TG > 400 mg/dL
• Akurasi pengukuran kol-total, kol-HDL dan TG
harus dapat diterima.