Jurnal Kritis
Jurnal Kritis
Jurnal
Jurnal Jurnal
Uji
tentang prognosi
diagnosi
terapi s
s
1. Pedoman Telaah jurnal uji diagnosis
8 pedoman telaah kritis jurnal uji diagnosis ;
1. Apakah terdapat ketersamaran dengan baku emas/gold
standart?
2. apakah sampel subjek penelitian meliputi spektrum penyakit
dari ringan-berat, penyakit yg terobati dan yg tidak?
3. Apakah lokasi disebutkan dengan jelas?
4. Apakah presisi uji diagnosa dan variasi pengaman dijelaskan?
5. Apakah istilah normal dijelaskan?
6. Apabila uji diagnosa yg diteliti merupakan again dari suatu
klp , apakah konstribusinya pd klp uji diagnosa tsb dijelaskan?
7. Apakah cara dan teknik melakukan uji diagnosa yg sedang
diteliti dijelaskan , sehingga dapat direplikasi
8. Apakah kegunaan uji diagnosa yg sedang diteliti disebutkan?
2. Pedoman Telaah kritis jurnal terapi
1. Apakah alokasi subjek penelitian ke klp terapi atau
kontrol betul2 secara acak /tidak?
2. Apakah semua outcome/ keluaran dilaporkan?
3. Apakah lokasi studi menyerupai lokasi anda bekerja
atau tidak?
4. Apakah kemaknaan statistik maupun klinis
dipertimbangkan atau dilaporkan?
5. Apakah tindakan terapi yg dilakukan ditenpat aanda
bekerja atau tidak?
6. Apakah semua subjek penelitian diperhitungkan
dalam kesimpulan?
3. Telaah kritis jurnal prognosis
1. Apa judul/topik yanga anda minati ?
2. Perhatikan judul : menarik atau
bermanfaatkah ?
3. Tinjau penulisnya?apakah memiliki reputasi
yg baik?
4. Baca ringkasannya : apabila tepat, apakah
hsilnya akan bermanfaat ?
5. pertimnbangkan lokasinya : apakah tepat,
apakah hasilnya akan dapat anda terapkan
ditempat praktik anda?
6 petunjuk untuk membaca artikel tindakan
klinik dan prognosa suatu penyakit
1. Apakah kelompok pemula (inception kohort)
disatukan atau digabung?
2. Apakah diberi gambaaran sistem rujukan?
3. Apakah pelaksanaan pengamatan dapat diikuti secra
lengkap?
4. apakah kriteria dan tujuan tersebut dapat
dikembangkan dan digunakan?
5. Apakah hasil penilaian tersebut “buta/blind”?
hindari bias
6. Apakah ada faktor diluar prognosis itu yang
menyertai?
Meta analisis dan sistematik riview
Digunakan untuk informasi terapi bila
tidak ada penelitian RCT dalam jumlah
besar.
Meningkatkan kekuatan (akibat intervensi
) secara statistik bila dibandingkan dengan
penelitian RCT dalam jumlah kecil.
Meningkatkan presisi bila dibandingkan
dengan beberapa penelitian RCT.
Bisa memperkirakan efek terapi.
RCT
Bila dilakukan dalam jumlah besar,
menjadi sumber yang paling baik untuk
memperkirakan manfaat dan kerugian dari
hasil penelitian.
Kesempatan yang sama diantara
kelompok penelitian.
Bisa meninimalkan bias (kesalahan)
Metode doubel-blind RCT merupakan
gold standar untuk mengetahui efek terapi
atau intervensi.
META ANALISIS
Meta analisis menjadi opsi baru untuk
menghasilkan kebijakan publik yang
berkualitas
Sintesis/meta kajian thd kajian
Kajian/analisis
analisis
Analis thd analisis
menarik sintesis
dr berbagai analisis
KNOWLEDGE SYNTHESIS
META SYSTEMATIC
ANALIYSIS REVIEW
1. Menggunakan metode 1. Tidak menggunakan
statistik formal metode statistik
2. Pendekatan kuantitatif 2. Pendekatan kualitatif
POLCY
Kajian A
PAPER
Kajian C POLICY
MEMO
MA SR
MA/ SR adalah analisis sistematis dengan
menggabungkan , meringkas, dan
meriview data dari banyak penelitian
sebelumnya untuk menilai efektivitas
temuan dan signifikasi statistik sehingga
menghasilkan kesimpulan yg universal
Keunggulan MA/SR
Lebih bnyak sampel, sehingga
hasil lebih representatif
Langkah MA/SR
Langkah SR
1. Memformulasikan pertanyaan penelitian (formulating the
riview question)
2. Melakukan pencarian literatur (conducting a systematic
literature search)
3. Melakukan skrining dan seleksi artikel penelitian yang
cocok (screening and selecting appropriate research artcle)
4. Melakukan analisis dan syntesis temuan2 kualitatif
(Analyzing and syntesizing kualitatif findings)
5. Memberlakukan kendali mutu (maintaning kuality control)
6. Menyusun laporan akhir (presenting findings)
Gambar 10 Kajian sistematis tentang efek terapi levosimendan versus dobutamin terhadap
mortalitas pasien kegagalan jantung kongestif. Sumber: Ribiero et al., 2010.
Menurut lindsay S. Uman PhD dalam J
Can Acad Child Adolesc Psychiatri
1. Konsistensi temuan
ditunjukkan oleh nilai
p
2. Presisi estimasi
ditunjukkan oleh
CI95%
1. RR = Rasio Risiko
2. OR = Odds Ratio
3. ARR= Absolute Risk Reduction
4. RRR= Relative Risk Reduction
5. ABI= Absolute Benefit Increase
6. RBI= Relative Benefit Increase
7. NNT= Number Needed To Treat
8. NNH= Number Needed To
Harm
Importance: “Rule of Thumb”
Besarnya Efek/ Kekuatan Hubungan
Sumber Bukti dan Strategi Mencari Bukti
dari Artikel dalam Jurnal
SUMBER DAN KATEGORI BUKTI
Sumber bukti “sistem”:
BMJ Clinical Evidence (http://www.clinicalevidence. com)
UpToDate (http://www.uptodate.com),
PIER: The Physician’s Information and Education Resource (
http://pier.acponline.org/index.html)
WebMD (http://webmd.com)denan
ACP Medicine (www.acpmedicine.com)
Bandolier (http:// www.ebandolier.com/).
Sumber bukti “sinopsis” (CATS= Critically Appraised Topics)
ACP [American College of Physicians] Journal Club (http://www.acpjc.org)
EBM (http://ebm. bmj.com), CATs (www.cebm.jr2.ox.ac.uk)
POEMs (www.infopoems.com), BestBETS (www.bestbets.com).
Sumber bukti “sintesis”:
Cochrane Library (http://www3. interscience.wiley. com/ cgi-
bin/mrwhome/106568753/HOME)
DARE www.york.ac.uk/inst/crd/welcome.htm)
Medline, Ovid EBMR, Evidence-Based Medicine / ACP Journal Club, dan lain-lain.
Sumber bukti “studi”
MEDLINE/ PubMed (www.pubmed.com/)
Embase (www.ovid.com)
Trip database (www.tripdatabase.com/).
Sistematic riview
Kajian ilmiah yang berfokus pada pertanyaan spesifik dan menggunakan
metode ilmiah eksplisit yang telah ditentukan untuk mengidentifikasi,
memilih, menilai, dan merangkum temuan dari studi serupa
Merupakan studi sekunder
Bermanfaat untuk melakukan sintesis dari berbagai hasil penelitian yang
relevan, sehingga fakta yang disajikan menjadi lebih komprehensif dan
berimbang
2.Eksplorasi serta pemilihan judul, abstrak dan kata kunci pada artikel
yang didapatkan dari hasil pencarian berdasarkan kriteria kelayakan
yang telah didefinisikan sebelumnya
3. Membaca lengkap atau parsial artikel yang belum tereliminasi pada
tahapan sebelumnya untuk menentukan apakah artikel tersebut harus
dimasukkan dalam kajian selanjutnya sesuai dengan kriteria kelayakan