Anda di halaman 1dari 18

BAB 6

ENTERPRISE RISK MANAGEMENT


(ERM)
DOSEN:
DEWI CAHYANI PANGESTUTI, SE, MM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
2

Pengertian dan Peranan Kerangka COSO pada ERM


COSO ERM adalah kerangka kerja Kerangka konseptual pengendalian
manajemen risiko korporasi yang diterbitkan internal (COSO) sekarang telah menjadi
oleh Committee of Sponsoring Organizations standar di seluruh dunia untuk
of the Treadway Commission Amerika Serikat membangun pengendalian internal. Misi
pada tahun 2004. COSO ERM merupakan utama dari COSO adalah
pengembangan dari kerangka kerja COSO “Memperbaiki/meningkatkan kualitas
untuk pengendalian internal yang diterbitkan laporan keuangan entitas melalui etika
pada tahun 1992. Kerangka kerja COSO ERM bisnis, pengendalian internal yang
terdiri atas delapan komponen dan empat efektif, dan corporate governance.”
kategori sasaran yang divisualisasikan dalam
bentuk kubus.
3
Berikut 8 kerangka kerja
COSO ERM dalam bentuk
kubus:
1. Lingkungan Internal
2. Penentuan Tujuan  
3. Identifikasi Kejadian 
4. Penilaian Risiko 
5. Respons Risiko 
6. Kegiatan Pengendalian 
7. Informasi dan komunikasi 
8. Pengawasan
4
Konsep Dasar COSO ERM

Pada dasarnya konsep dari Enterprise Risk Management – Integrated


Framework adalah mengembangkan konsep internal control yang bebas dari
pengaruh dan semakin memfokuskan pada aspek manajemen risiko perusahaan. 
Konsep ini tidak bermaksud untuk menggantikan kerangka kerja internal control
yang ada melainkan menjadi suatu kesatuan.  Para manajer dapat
memanfaatkan Enterprise Risk Management – Integrated Framework baik untuk
memenuhi dan memuaskan kebutuhan internal control maupun untuk mendukung
proses manajemen risiko.  Jadi harus dapat diantisipasi dan dikendalikan oleh para
manajer adalah sampai seberapa jauh kemampun suatu entitas siap menghadapi dan
menerima risiko dalam upaya penciptaan nilai (creative value).
Tujuan Manajemen Risiko Perusahaan ke dalam Beberapa 5

Kategori Utama

Strategic Reporting

Operations Compliance
6

COSO ERM Framework


Di berbagai usaha ekonomi di dunia dikenal berbagai macam kerangka
kerja penerapan ERM yang sesuai dengan sudut pandang pengelolaan risiko dan
sosial budaya suatu bangsa. Model kerangka kerja ERM yang digunakan oleh
berbagai industri sampai saat ini adalah BS, British Standarts – IRGC (BS6079-
3) (2000), International Risk Governance Council (IRGC) 2004, COSO
(Committee of Sponsoring Organizations), AS/NZ, Australia & New Zealand
Standart (AS/NZS) 4360, ISO (International Standarts Organization) 31000
(2009).
7

Tabel
Perbedaan
Kerangka
Place your screenshot here

Kerja
8
Menganalisis ERM Perusahaan
Menggunakan Kerangka COSO
1. LINGKUNGAN INTERNAL

PT. STP menyadari bisnis peternakan ayam yang


dijalankannya memiliki beragam risiko, baik risiko
yang tidak bisa dihindari maupun yang dapat
dihindari atau diminimalkan. Sebagai contoh risiko
inherent seperti daya beli masyarakat yang berubah-
ubah, harga pasaran ayam yang setiap hari berubah-
ubah, persaingan harga ayam dengan perusahaan
pesaing, kematian ayam karena cuaca, dan ayam yang
cacat. Sedangkan risiko yang bisa dihindari atau
diminimalkan seperti kematian ayam karena stress,
pencurian pakan ayam dan DOC, pemalsuan
kematian ayam, pelaksanaan penjualan yang tidak
sesuai prosedur.
Langkah-langkah pencegahan menjadi prioritas utama PT. STP untuk 9
berusaha meminimalkan pengaruh dari risiko yang dimiliki
perusahaan. Karenanya menjalin hubungan baik yang terbuka dengan
mitra melalui pemberian informasi yang berkelanjutan dan
mengkomunikasikan setiap kejadian transaksi serta pelaporan keadaan
peternakan mitra untuk perusahaan, merupakan salah satu bentuk
strategi dalam mengurangi risiko bisnis perusahaan. Untuk memastikan
risiko dapat diminimalkan sekecil mungkin perusahaan memiliki kriteria
karyawan perlu memiliki kemampuan yang ahli dibidangnya masing-
masing dan untuk mewujudkan dilakukan pelatihan-pelatihan bagi
karyawan baik yang masih baru maupun yang sudah lama.
Dengan memiliki karyawan yang berkualitas diharapkan karyawan
dapat menjadi penghalang bagi munculnya risiko. Pemanfaatan
teknologi komputer dengan memakai sistem operasional yang
terintegritas di seluruh bagian perusahaan memudahkan perusahaan
terutama bagian keuangan untuk mengawasi transaksi yang terjadi.
Tidak hanya itu saja tindak pencegahan yang dilakukan perusahaan,
tetapi juga kesediaan perusahaan untuk terbuka menerima saran
dari karyawan dalam mendeteksi risiko serta solusinya merupakan
keuntungan bagi perusahaan dalam meningkatkan performance
manajemen risiko.
10

2. PENENTUAN TUJUAN
3. IDENTIFIKASI RISIKO 11
Tabel: Risiko Eksternal dan Internal
Faktor Ref Risiko Kategori K Ayam mati di kandang, membuat perusahaan Kandang
Eksternal A Harga ayam setiap hari berubah Pasar menanggungnya (karena ayam sakit)

B Harga persaingan dengan competitor Pasar L Kesalahan mengecek transaksi transfer, karena Kelalaian
Internal C Bakul bekerjasama dengan marketing, belum SDM bakul tidak mencantumkan nama pegawai
membayar tetapi sudah dapat mengambil ayam
M Kesalahan input data ke PSB Kelalaian
D Marketing bekerjasama dengan bakul, dengan SDM pegawai
memberi diskon untuk keuntungan bersama
N Kesalahan input data ke BS Kelalaian
E Ayam di kandang sakit, membuat harganya turun Kandang pegawai
F Ayam mati ketika proses pengiriman, ditanggung Kandang
sesuai kesepakatan awal dengan bakul O Data kandang yang dicatatkan salah Kelalaian
pegawai
G Ayam pertumbuhannya cacat, membuat harga turun Kandang
P Kesalahan input realisasi SPPA Kelalaian
pegawai
H Sebagian dari ayam siap panen, oleh peternak Kandang
dilaporkan telah mati padahal dijual ke luar Q Kesalahan input data P.SPPA Kelalaian
pegawai
I Ayam yang berada di kandang jumlahnya tinggal Kandang
sedikit, sehingga dilakukan kosong kandang dan R Cek paraf persetujuan dari atasan ada yang Kelalaian
harga ayam dibuat turun
tidak sesuai dengan level jabatan atasan pegawai

J Ayam mati di kandang, membuat perusahaan Kandang S Saldo sebelumnya masih ada piutang tetapi Kelalaian
menanggungnya (bencana/kandang roboh) P.SSPA disetujui kasir pegawai
4. PENILAIAN RISIKO 12
Tabel: Tingkat Peluang Risiko
Tingkat Peluang Skala Pengukuran Peluang

1 Sangat rendah Hanya terjadi 1 atau 2 kali dalam 1-2 tahun


2 Rendah Terjadi antara 4 bulan hingga 1 tahun
3 Sedang Terjadi antara2-4 bulan
4 Tinggi Sering terjadi setiap minggu
5 Sangat tinggi Selalu terjadi setiap hari

Tabel: Tingkat Dampak Risiko


Tingkat Peluang Skala Pengukuran Dampak

1 Sangat rendah Tidak mempengaruhi nilai penjualan


2 Rendah Sedikit mempengaruhi nilai penjualan
3 Sedang Mempengaruhi nilai penjualan
4 Tinggi Sangat mempengaruhi nilai penjualan
5 Sangat tinggi Sangat signifikan mempengaruhi nilai penjualan
Tabel: Tingkat Risiko 13
Ref Risiko Kategori Peluang Dampak K Ayam mati di kandang, membuat perusahaan Kandang 5 2
menanggungnya (karena ayam sakit)
A Harga ayam setiap hari berubah Pasar 5 5
B Harga persaingan dengan competitor Pasar 5 3
L Kesalahan mengecek transaksi transfer, Kelalaian 4 1
C Bakul bekerjasama dengan marketing, belum SDM karena bakul tidak mencantumkan nama pegawai
3 2
membayar tetapi sudah dapat mengambil ayam

M Kesalahan input data ke PSB Kelalaian 3 1


D Marketing bekerjasama dengan bakul, dengan SDM pegawai
2 3
memberi diskon untuk keuntungan bersama
N Kesalahan input data ke BS Kelalaian 3 1
pegawai
E Ayam di kandang sakit, membuat harganya Kandang 4 4
turun
O Data kandang yang dicatatkan salah Kelalaian 4 1
F Ayam mati ketika proses pengiriman, Kandang 3 2 pegawai
ditanggung sesuai kesepakatan awal dengan
bakul P Kesalahan input realisasi SPPA Kelalaian 4 1
pegawai
G Ayam pertumbuhannya cacat, membuat harga Kandang 1 4
turun
Q Kesalahan input data P.SPPA Kelalaian 4 1
H Sebagian dari ayam siap panen, oleh peternak Kandang 3 3 pegawai
dilaporkan telah mati padahal dijual ke luar
R Cek paraf persetujuan dari atasan ada yang Kelalaian 3 1
I Ayam yang berada di kandang jumlahnya Kandang 5 2 tidak sesuai dengan level jabatan atasan pegawai
tinggal sedikit, sehingga dilakukan kosong
kandang dan harga ayam dibuat turun

S Saldo sebelumnya masih ada piutang tetapi Kelalaian 3 1


J Ayam mati di kandang, membuat perusahaan Kandang 1 5 P.SSPA disetujui kasir pegawai
menanggungnya (bencana/kandang roboh)
Tabel: Risk Mapping 14

5 J       A
4 G     E  
3   D H   B
2     C,F   I,K
1     M,N,R,S L,O,P,Q  
Dampak 1 2 3 4 5
Peluang
Low Risk Medium Risk High Risk Critical
Risk

Dari hasil risk mapping dapat terlihat risiko yang perlu diwaspadai dan yang
kurang diwaspadai berdasarkan tingkat risiko. Risiko A, B, dan E merupakan risiko
dengan tingkat critical risk. Risiko H, I, J, dan K masuk dalam tingkat high risk. Risiko
C, D, F, G, L, M, N, O, P, Q, R, dan S masuk dalam tingkat medium risk. Gambaran
risk mapping ini menunjukan penampilan risiko dalam hal penjualan dan risiko tersebut
perlu mendapat perhatian lebih terutama untuk tingkat critical risk dan high risk.
5. Risk Activities 15
Risk Response Ref Risiko Keterangan G Pertumbuhan ayam tidak normal. Perusahaan menerima risiko ini karena
Reduction C Pihak salemen bekerja sama dengan bakul agar ayam dikandang
ini diluar kemampuan perusahaan.
dapat keluar walaupun pihak bakul belum bayar. Pencegahan
dilakukan dengan melakukan konfirmasi cek kartu kandang antara I Dilakukan kosong kandang karena jumlah ayam dikandang tinggal sedikit
peternak dengan kasir livbird sehingga harga diturunkan agar ada yang mau jual. Perusahaan menerima
risiko ini karena melihat tidak masalah untung lebih sedikit tetapi bisa
D Pihak salemen bekerjasama dengan bakul agar membagikan bakul membesarkan DOC lagi.
diskon penjualan untuk keuntungan bersama. Pencegahan dilakukan
dengan pengecekan data penjualan yang dibuat oleh admin J Kandang mengalami bencana alam sehingga ayam mati. Perusahaan
marketing area oleh branch head. (Cek kelayakan pemberian diskon)
menerima risiko ini karena ini diluar kemampuan perusahaan.

L Salah cek transaksi. Perusahaan menerima risiko ini karena tidak


E Ayam dikandang saki, dilakukan pencegahan dengan melakukan cek
perawatan secarateratur kepeternak oleh teknikal suport. menimbulkan kerugian secara materi.
M Salah input data PSB. Perusahaan menerima risiko ini karena tidak
H Perternak melaporkan jika sebagian ayam mati padahal dijual oleh menimbulkan kerugian secara materi.
peternak kepada pihak lain. Pencegahan dilakukan dengan N Salah input data BS. Perusahaan menerima risiko ini karena tidak
pemberian bonus pagi peternak yang tingkat kematian ayam menimbulkan kerugian secara materi.
dibawah empat perden.
O Salah mencatat data kandang. Perusahaan menerima risiko ini karena tidak
menimbulkan kerugian secara materi
K Ayam dikandang adayang mati karena sakit. Tindakan pencegahan
dengan melakukan cek perawatan secara teratur ke peternak oleh
teknikan suport.
P Salah input realisasi SPPA. Perusahaan menerima risiko ini karena tidak
menimbulkan kerugian secara mteri.
Acceptance A Harga ayam setiap hari berubah. Perusahaan menerima risiko ini
karena tidak dapat berbuat apapun.
Q Salah input data P.SPPA. Perusahaan menerima risiko ini karena tidak
B Harga persaingan dengan kompetitor. Perusahaan menerima risiko menimbulkan kerugian secara materi.
ini karena menganggap ini sudah hal yang wajar dalam bisnis. R Cek paraf persetujuan P.SPPA tidak sesuai dengan level jahatan.
Perusahaan penerima risiko ini karena tidak menimbulkan kerugian secara
F Ayam mati dalam pengiriman penjualan. Perusahaan menerima materi.
risiko ini karena sebelum pengiriman sudah melakukan kesepakatan
mengenai tanggung jawab dengan bakul. (setiap ada pengiriman S Kesalahan persetujuan piutang. Perusahaan menerima risiko ini karena
kesepakatan awal dengan bakul bisa berbeda-beda). tidak menimbulkan kerugian secara materi.
16
7. INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
▫ Risiko terbesar perusahaan yakni di tingkat critical risk merupakan keadaan pasar yang tidak stabil dan
persaingan dengan kompetitor serta tingginya tingkat kejadian ayam yang sakit. Risiko menghadapi keadaan
pasar dan kompetitor tidak bisa dihindari lagi.
▫ Pada risiko yang memiliki tingkat risk high semuanya masuk dalam kategori kandang seperti pemalsuan
pematian ayam oleh peternak. Diberlakukannya kosong kandang dan ayam mati baik karena sakit ataupun
bencana. Artinya masih ada kekurangan dalam melakukan pengawasan terhadap jalannya kegiatan oprasional
kandang terutama pada aktivitas pemalsuan kematian ayam dan kematian ayam karena sakit.
▫ Sedangkan risiko yang berada pada tingkat medium terdapat dua kategori risiko yakni karena disebabkan
oleh pelaku tidak baik karyawan dan kelalaian pegawai. Tindakan pencegahan pada risiko yang disebabkan
karena niat tidak baik pegawai belum sepenuhnya berjalan baik hal ini dibuktikan dengan pernah terjadi
tindak kecurangan dan perusahaan mengetahuinyasetelah kejadian tersebut terjadi, tetapi karena telah
digunakannya sistem computer yang terintegrasi antar bagian telah membantu perusahaan dengan menjaga
tidak kecurangan sulit untuk tidak ketahuan.
17

8. MONITORING
▫ Hasil dari menemukan risiko dan menilai tingkat risiko
merupakan informasi yang berguna bagi manajemen PT.
Sumber Ternak Pratama untuk melihat bahaya dari tiap
risiko yang dimiliki dan membantu pihak manajemen
mengevaluasi kembali aktivitas pengendalian yang telah
terjadi selama ini apakah sudah berjalan sesuai dengan
yang diharapkan.
18

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai